Kim Young Kwang sebagai
Dr Ian / Mo Ian .
Sandara Park (Dara 2Ne1) sebagai
Lee So Dam.
Kim Ho Chang sebagai Dae Soo.
Jung Ji Yoon sebagai Jang Jae Hee.
Sinopsis Singkat :
Drama Web ini menceritakan tentang Psikiater Mo Ian, seorang terapis dan
spesialis perawatan hipnotis. Dia berjumpa dengan seorang gadis 4-D yang
eksentrik, Lee So Dam. Lee So Dam terpuruk karena pacar yang di cintainya
berselingkuh di belakangnya. Padahal begitu banyak kenangan bersama sang pacar.
Akankah Dr Ian berhasil menyembuhkan luka-luka di hati (kenangan rasa sakit
yang di derita So Dam)???
Yukkk cap cuss.. ^^
Di sebuah gudang tua yang
gelap. Ada seorang pria berteriak meminta tolong pintu di bukakan. Pria itu
nampak panik dalam kegelapan seorang diri. Ia berusaha sekuat tenaga mencari
jalan keluar. Tiba-tiba lehernya terasa sakit (seperti tercekik). Pria itu pun
ambruk. Ia gemetaran. Keringat bercucuran membasahi wajahnya.
Tiba-tiba ada seorang
pria tampan berkaca mata membuka pintu gudang itu. Pria tampan itu mendekat. Ia
lalu melihat arloji yang bertengger manis di tangan kirinya.
“Belum juga 60 detik. Keadaanmu
lebih serius daripada yang ku pikirkan. Jika kau takut, aku minta maaf. Detail
yang kau berikan sebelumnya tidak cukup. Walaupun sedikit licik, tapi aku melakukannya
hanya untuk memastikan.”
Pria tampan itu tersenyum
dan mengulurkan tangannya kepada pria itu. Ya, pria tampan itu adalah Dr Ian,
sang Psikiater hipnoterapi.
[Dr. Ian]
***
Mo Ian membawa pria itu ke ruangannya. Ia memberi konseling (terapi) buat pasiennya itu.
“Saat kau berada di dalam
ruangan, kau harus duduk di dekat pintu keluar. Saat kau berada dalam
perjalanan bisnis, jangan naik kereta yang akan berhenti di setiap stasiun. Bahkan,
jangan naik lift, lewat tangga saja.”
“Apakah ini benar-benar bisa menyembuhkan penyakit ku sekali dan untuk selamanya?” tanya pria itu.
Mo Ian tersenyum dan
mendekati pasiennya. “Mari kita coba dulu”. Dengan agak takut, pria itu pun
menurut. Mo Ian lalu mengucapkan beberapa kata di telinga pria itu hingga
pasiennya benar-benar masuk ke dalam alam bawah sadar, tertidur (lebih tepatnya
terhipnotis).
***
Seorang pria berkaca mata
hitam mendatangi Mo Ian. Apa pengobatannya berjalan dengan baik, tanya pria
itu. Iya, jawab Mo Ian singkat. Pria itu berkata di sini tenang, kau tidak
perlu mempedulikan pendapat orang lain. Tempat ini sangat cocok untuk pengobatan.
Pria itu lalu menasehati Mo Ian. Kalau Mo Ian kembali ke kota hanya akan
membuat diri Mo Ian merasa tertekan.
“Apa yang membuatku
tertekan? Apa yang bisa aku lakukan di sini? Tidak ada dinding sama sekali. Aku
bisa mati di musim dingin karena kedinginan.” Protes Mo Ian.
Ia lalu menghela nafas
dan melihat ke tembok. Pria setengah baya itu ikut melihat ke tembok. Ada
beberapa papan plakat yang tertempel di tembok. Pria itu berkomentar, klinik macam
apa punya begitu banyak *R&R? Walau mendapatkan pengobatan, mereka akan
stres lagi. (*R&R : Rest and Relaxation)
“Jangan datang ke sini,
jika kau tak menyukainya.” ujar Mo Ian dingin lalu pergi.
Pria itu membuka kaca
matanya dan mengikuti Mo Ian. “Hanya karena
aku seorang gangster, kau mengganggap rendah aku, kan?”
“Kenapa aku melakukan itu?
Baiklah kalau kau berkata begitu.”
“Apa? 'Baiklah kalau kau
berkata begitu?'” ujar pria itu kesal, tak terima Mo Ian mengatakan begitu
kepadanya.
Ternyata pria itu hyungnya
Mo Ian. Mo Ian mengatakan ia ingin beristirahat sekarang. Ia lalu mengusir
hyungya pergi sekarang. Hyung geram dan mengumpati Mo Ian “anak brengsek”.
>.<
***
Mo Ian memakai krim malam
sebelum tidur. Ia menghela nafas frustasi. Suasana kamarnya sangat dingin. Tiba-tiba
ada yang mengetuk pintu. Mo Ian kesal. Ia mengira hyung-nya kembali lagi
mengganggunya.
“Ah!! Ini benar-benar membuatku
gila. Jika kau terus seperti ini, aku akan lepas tangan dari pengobatan.”
Saat membuka pintu, Mo
Ian terkejut melihat seorang wanita berdiri di depan pintu rumahnya. Wanita itu
Jae Hee, mantan pacarnya yang berprofesi sebagai seorang aktris.
“Kau tidak berubah sama
sekali. Sudah dua tahun lamanya. Lama tidak jumpa, Ian~ssi.” Sapa Jae Hee
dengan senyuman manisnya.
Jae Hee melihat-lihat
tempat tinggal Mo Ian. Ia tidak menyangka Mo Ian hidup di tempat semacam ini. Bagaimana
kau menemukan tempat ini, tanya Mo Ian. Jae Hee mengatakan bukankah ia pernah
berjanji akan kembali.
“Sebenarnya aku datang
untuk konsultasi. Kondisi ku tidak baik akhir-akhir ini. Ini sama seperti
ketika aku pertama kali bertemu denganmu. Bahkan sekarang aku tak bisa
berakting dengan benar.”
Kata-kata Jae Hee membuat
Mo Ian yang tadinya tertunduk, mengangkat wajahnya dan menatap Jae Hee.
2 tahun yang lalu, Jae
Hee adalah pasiennya Dr Mo Ian. Saat di terapi, Jae Hee bertanya pada Mo Ian. Akan
ada hasilnya, kan? Mo Ian mengatakan pengobatan
seperti ini akan ada hasilnya namun harus
mengobatinya dari dalam hati. Mungkin juga seperti yang Jae Hee katakan, mungkin
tak ada hasil apapun.
Jae Hee bangun dan
bertanya apa mungkin, Dr Ian mengenalnya? Tidak mungkin Dr Ian mengenalnya. Jae
Hee lalu curhat panjang lebar. “Semua baik-baik saja ketika aku berlatih
sendiri. Ketika aku ikut audisi, tidak ada sepata kata pun yang terucap. Aktris
kelas tiga yang melewatkan beberapa karakter yang bagus, siapa yang akan
mengenalku. Kau pasti berpikir bahwa aku gila. Karena aku sudah berada disini,
biarkan aku tidur sejenak. Sudah lama aku tidak tidur dengan nyenyak. Aku akan
membayarnya, biarkan aku tidur sebentar.”
Mo Ian menatap Jae Hee.
Ia lalu mengambil selimut dan menyelimuti Jae Hee. Ia akan menyuruh suster
untuk membangunkan Jae Hee setelah satu jam.
Mo Ian hendak pergi. Tapi
langkahnya terhenti ketika Jae Hee berkata. “Aku tahu siapa kau. Aku melihatmu
di TV, saat itu suara mu sangat indah. Meskipun bukan aku yang menerima hipnotis
tapi aku bahkan menikmatinya. Aku tak bisa berhenti memejamkan mataku. Begitulah.”
Senyuman kecil tersungging
di wajah Mo Ian setelah mendengar pujian dari pasiennya itu.
Flashback End
Setelah mengingat akan
pertemuan pertamanya dengan Jae Hee, wajah Mo Ian berubah. Seperti menyesali
pertemuan 2 thn yg lalu itu. Mo Ian lalu berkata jika Jae Hee kesini karena hal
itu, lebih baik Jae Hee pergi ke klinik
lain. Kliniknya tak menerima kasus biasa di sini. Khususnya untuk orang
terkenal seperti Jae Hee, tak ada yang baik diluar dari itu.
“Kau tahu itu dengan baik.
Hal itu tidak akan terjadi jika bukan kau. Karena itulah aku datang kemari.”
Kata-kata Jae Hee membuat Mo Ian diam mematung.
***
Di sebuah studio, ada
sekelompok trainee yang menunjukan performa mereka kepada beberapa juri. Di
tengah-tengah aksi dance mereka, ada juga badut Teddy Bear yang ikut menemani
mereka. Salah satu juri yang melihat gerakan Teddy Bear yang sembrawut pun berteriak
meminta mereka berhenti.
Juri itu mendekati beruang Teddy. Lalu mengetuk kepala Teddy dan menceramahinya.
“Tak bisakah kau menjadi
lebih unik? Tak bisakah kau melakukannya? Jangan hanya mengikuti koreografi
secara membabi buta. Jika kau seekor beruang maka lakukan seperti beruang.
Letakkan cakarmu seperti ini. Perlu kerja keras untuk menghibur penonton. Hwak!!
Apa kau tak punya kekuatan kilat? Apakah topeng itu menempel di wajahmu?
Lepaskan sekarang juga!”
Teddy Bear lalu membuka
topengnya. Ternyata beruang Teddy adalah seorang gadis cantik yang bernama So
Dam. So Dam membungkuk meminta maaf kepada juri itu. Tiba-tiba perut So Dam
berbunyi. Si juri kembali mengomeli So Dam.
“Apa kau baru saja...? Hanya peserta trainee
yang datang untuk magang, apa kau berpikir kau yang membangun perusahaan ini? Orang
yang berstatus seperti ini, berani-beraninya kau melewatkan makan malam
perusahaan?”
So Dam tak bermaksud
membantah. Ia mengatakan kepada juri itu kalau hari ini adalah hari yang
penting untuknya. Kata-kata So Dam tak di gubris. Juri itu malah meneriaki So
Dam.
“Saat ini yang lebih
penting untukmu adalah mereka. MEREKA. Kau harus selalu mengukur tinggi dan
berat badan mereka dan juga mengecek semua makanan mereka dari sarapan sampai
makan malam.”
Lagi-lagi So Dam hanya
bisa meminta maaf. Oh iya, juri itu adalah Kepala Departemen, atasan So Dam. Kepala
Departemen melihat So Dam. Ia ingat kalau So Dam baru-baru ini baru putus dari
pacarnya. Apa So Dam sedang melanjutkan 'pertunjukan' sendiri? So Dam mengatakan
pacarnya seorang reporter, ia takut mengganggu pacarnya ketika dia sedang
mewawancarai orang. Mereka biasanya berkomunikasi satu sama lain dengan SMS.
“Bukannya sibuk, tapi dia telah menemukan seseorang yang baru.” Sindir Kepala Departemen.
“Ini adalah kehidupan
pribadiku.” Ujar So Dam
“LUPAKAN.” Teriak Kepala
Departemen geram karena So Dam tak ada semangat tim sama sekali. Ia lalu
mengajak semuanya pergi makan. Sebelum pergi, anak-anak trainee menyemangati So
Dam.
***
[Dr. Ian]
Episode 02
Lee So Dam menatap
ponselnya. Ia begitu gembira melihat peringatan 500 hari bersama sang pacar,
Dae Soo. Setitik kekecewaan muncul dalam benak saat ia membaca kembali
chat-nya. Dae Soo akhir-akhir ini terlalu sibuk. Sampai-sampai ia tidak
membalas chatting So Dam. Bahkan di hari yang special ini. So Dam menduga Dae
Soo masih bekerja. So Dam lalu membuka akun SNS Dae Soo. So Dam mencoba
menelpon Dae Soo. Namun tak di angkat. So Dam memutuskan pergi menemui Dae Soo.
Saat ia berbalik, ia di
kejutkan dengan kedatangan Kepala Departemen (Kepdap). Kepdap memarahi So Dam
karena diam-diam ia berencana pergi tanpa mengikuti acara makan malam
perusahaan. So Dam menyangkal kalau sebenarnya hari ini adalah hari yang sangat
penting buat dirinya. Kepdap yang tadinya membawa sebuah berkas menunjukannya
kepada So Dam.
“Tapi, apa yang harus
kita lakukan tentang ini? Detail promosi yang kau buat, kau harus
memperbaikinya. Draftnya harus diserahkan besok siang. Silahkan diselesaikan
sebelum kau pergi. Apa kau mengerti?”
So Dam mengiyakan. Kepdap
berjalan selangkah dan berbalik. Wajahnya tampak sangar. Ia kembali bertanya
memastikan apa So Dam mengerti. So Dam hanya bisa menurut walau nampak kesal.
Beberapa menit kemudian,
sebuah badut Kelinci yang lucu keluar dari tempat So Dam. Kepdap keluar ruangan
dan melihat gerak-gerik badut Kelinci itu. Ia tampak curiga namun saat ia
melihat ke tempat duduk So Dam, ia melihat badut Teddy Bear sedang duduk.
Kepdap menyangka Lee So Dam yang duduk mengerjakan tugas.
Dan ternyata, Kepdap
sedang di kerjai oleh So Dam. Badut Kelinci tadi benar-benar So Dam yang kabur
dari tugasnya. Hahaha
Dan ke mana So Dam pergi
dengan memakai kostum badut Kelinci itu???
So Dam oh So Dam. Ia menaiki
sebuah bis dengan kostum badut Kelinci-nya. Semua orang yang melihat itu pun berbisik-bisik.
Bahkan ada penumpang yang baru masuk langsung terkejut melihat penampakan badut
kelinci di atas bis.
***
Mo Ian memasuki sebuah
gedung. Sesampainya di lobby, ia melihat ada badut yang lucu sedang bertanya
pada Resepsionis. Mo Ian terpana saat melihat wajah cantik di balik kepala
badut itu.
Ternyata So Dam datang ke kantor untuk menemui Dae Soo. Tapi sayang, Dae Soo tidak ada di tempat. Dae Soo ada janji makan siang di restoran dekat kantor. Sepertinya ada pertemuan yang sangat penting, ujar Resepsionis itu. So Dam yang mendengar itu langsung bahagia. Ia tahu di mana reporter Jung berada. Mo Ian yang berdiri tak jauh dari sana pun mendengar perkataan So Dam tentang reporter Jung (Dae Soo).
Ternyata So Dam datang ke kantor untuk menemui Dae Soo. Tapi sayang, Dae Soo tidak ada di tempat. Dae Soo ada janji makan siang di restoran dekat kantor. Sepertinya ada pertemuan yang sangat penting, ujar Resepsionis itu. So Dam yang mendengar itu langsung bahagia. Ia tahu di mana reporter Jung berada. Mo Ian yang berdiri tak jauh dari sana pun mendengar perkataan So Dam tentang reporter Jung (Dae Soo).
Mo Ian diam-diam mengikuti So Dam. So Dam yang begitu bahagia tak menyadari dirinya sedang di ikuti. Ya ampun, langkah mereka cute. Mana Ost-nya keren lagi.. ^^
So Dam terkejut saat
melihat lift hampir penuh. Orang-orang yang di dalam lift pun ikut terkejut
melihat So Dam yang memakai kostum seperti itu. So Dam tertunduk malu. Mo Ian
melihat itu. Mereka pun masuk ke dalam lift. Semua mata tertuju pada So Dam
yang memutuskan memakai lengkap kostumnya.
Sesampainya di lt 3, So
Dam turun. Mo Ian terus mengikutinya sampai ke sebuah restoran. So Dam
melayangkan pandangannya ke semua penjuru restoran. Ia menemukan sosok Dae Soo
yang nampak gugup dengan memegang seikat bunga di tangannya.
So Dam mendekati Dae Soo.
Ia lalu menepuk pelan lengan Dae Soo. Dae Soo tampak terkejut dengan penampakan
badut Kelinci di belakangnya. So Dam mengatakan ini dia, Lee So Dam. Saat
mendengar nama So Dam, Dae Soo langsung celinguk kiri kanan (seperti orang
ketakutan). Saking bahagianya, So Dam tak menyadari itu. So Dam mengatakan ia
tidak bisa menghubungi Dae Soo sama sekali. Ia pikir Dae Soo mungkin lupa
karena terlalu sibuk. Tapi Dae Soo sungguh berada disini.
Dae Soo memarahi So Dam.
“Omong kosong apa yang kau katakan sekarang?” tiba-tiba terdengar suara seorang
gadis. “Oppa, maaf aku terlambat.” So Dam, Dae Soo dan Mo Ian langsung melihat
ke sumber suara. Gadis itu mengira Dae Soo memberikan kejutan tuk merayakan
ulang tahun ke-100 hari jadi mereka.
So Dam terkejut. “Perayaan
100 hari?”
Dae Soo mengatakan pada Se
Yoon kalau bukan seperti itu. Ia berbohong kalau orang ini (So Dam) salah orang.
Ia akan segera kembali setelah membawanya keluar. Sebelum menyeret So Dam
keluar, Dae Soo memberi Se Yoon bunga sebagai hadiah. Tanpa mereka sadari, Mo
Ian menyaksikan semua itu.
***
Dae Soo memarahi So Dam.
“Apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau di sini dan memakai ini? Siapa yang
ingin kau mempermalukan dengan memakai ini?” So Dam mengatakan seharusnya ia
yang bertanya apa yang terjadi sekarang? Ia pikir hari ini adalah perayaan hari
jadian mereka yang ke-500 hari. Bukankah mereka sudah berjanji satu sama lain
saat hari jadian ke-300. Bahwa mereka akan merayakan hari jadian mereka di sini.
So Dam ingat saat itu Dae Soo sendiri
yang mengatakannya.
Dae Soo menyangkal. “Itu
tidak benar, siapa yang akan tahu hari ini akan jadi peringatan 500? Sejak kapan itu?” So Dam terpukul
mendengarnya. Dae Soo mengatai So Dam tak punya kemampuan untuk menganalisa.
Ataukah So Dam mencoba untuk lari dari kenyataan?
“Aku benar-benar tidak
menghubungi mu, bahkan menutup akun SNS ku. Apa kau tidak menyadarinya juga?
Ini mungkin melukai harga dirimu, jika kau seorang wanita yang normal dan
bahkan mengirim sms yg mengatakan bahwa mereka ingin putus (Kalau wanita
normal, pasti mereka mengirim pesan meminta putus jika tidak ada kabar dari
pacarnya).” Dae Soo lalu menunjuk kostum So Dam. “Bagaimana So Dam bisa seperti
ini? Kau
ingin bertemu denganku hanya karena kau ingin memenuhi janji kita yang sudah
bertahun-tahun?”
“Aku hanya... Berpikir
bahwa kau sibuk. Berpikir bahawa kau dalam suatu situasi. “ ujar So Dam
terbata-bata
“Apa aku harus berteriak
dengan mulutku sendiri? Apa kau tidak punya otak?” So Dam semakin terluka
mendengar perkataan kasar Dae Soo. Dae Soo malah tambah melunjak. Ia tidak
mempeduikan perasaan So Dam. Ia bahkan memperingatkan So Dam agar lebih baik
melatih kesadaran berpikirnya dan juga akan lebih baik jika So Dam menggunakan
pikirannya dengan baik. Dae Soo melihat album foto yang di bawa So Dam. Ia
menyuruh So Dam membuangnya.
So Dam kaget.
“Aku tidak akan melihat
mu lagi. Sejujurnya, sekarang aku mulai berpikir soal pernikahan. Keadaan kita
tidak cocok sama sekali untuk menjadi pasangan hidup. Kita... Mari kita
benar-benar putus sekarang. Kau mengerti apa yang aku katakan kan?” Dae Soo
mengulurkan tangannya kepada So Dam. So Dam hanya diam melihat tangan Dae Soo.
Karena So Dam tak menyalaminya. Dae Soo berkata ia pikir mereka dapat berpisah
dengan sebuah senyuman. Namun sepertinya itu hanya khayalannya saja. Dae Soo
pun pergi.
So Dam yang shock hanya
bisa berdiri mematung dengan nafas tersengal-sengal. Mo Ian yang melihat semua
itu lalu masuk ke dalam restoran menyusul Dae Soo.
***
Dae Soo kembali ke dalam.
Se Yoon tanya apa yang membuat Dae Soo lama. Apa kelinci tadi benar-benar salah
orang? Dae Soo mengiyakan. Tak mau ketahuan, Dae Soo pura-pura mengalihkan
pembicaraan dengan memesan wine. Namun tiba-tiba Mo Ian datang. Mo Ian menyapa
Dae Soo. Dae Soo marah-marah karena Mo Ian mengganggu acaranya. Tapi setelah
mengetahui siapa pria yang berdiri di depannya, Dae Soo tampak gugup.
“Apa... Apa yang kau
lakukan disini?” nervous euyyy
“Aku datang untuk
memperingatkanmu. Kau tampaknya tahu persis mengapa aku memperingatkan mu. Jika
kau terus melakukan hal ini, aku mungkin akan melakukan sesuatu. Pilihan ada di
tanganmu, kau mengerti kan?”
Dae Soo tertawa meremehkan ancaman Mo Ian. “Kau sungguh membuatku takut. Dengar, Presdir Mo Ian. Berada di depanku setelah dua tahun. Apa kau berlari kesini karena wanita itu lagi?” Dae Soo tertawa lagi. “Bukan itu, berani-beraninya kau mengancam seorang wartawan?” Dae Soo meninggikan suaranya.
Mo Ian mendekatkan
wajahnya pada Dae Soo “Wartawan? Bukan sampah?? Aku lihat kau masih sama dengan
yang dulu yang
punya kelakuan seperti sampah pada pacarmu. Apa aku mengatakan sesuatu yang
salah?”
Dae Soo terenyak mendengar kata-kata Dr Ian. Kali ini, ia tidak bisa berkutik walau dirinya tertawa (tepatnya pura-pura tertawa mengelabuhi pacarnya).
“Aku adalah orang yang
tidak mungkin jatuh lagi. Tidak peduli apa yang kau lakukan padaku. Tidak akan
berakibat apapun padaku tapi kau akan kehilangan banyak hal. Jika kau menyentuh
Jae Hee lagi, kau sebaiknya bersiap-siap.”
Dae Soo mengangguk patuh.
Mo Ian menepuk pundak Dae Soo lalu pergi. Pacar Dae Soo bertanya ada apa tapi
Dae Soo hanya diam saja.
So Dam yang sakit hati
ingin membalaskan dendamnya. Ia mengambil piring berisi salad dan menghampiri
Dae Soo. So Dam hendak menyiram makanan itu ke kepala Dae Soo tapi Dae Soo
berteriak menyuruhnya berhenti melakukan itu. So Dam yang notabene gadis baik
hati tidak tega melakukan itu. Ia terdiam sesaat.
Dae Soo terus membujuk So
Dam. “So Dam, ayo letakkan piringnya. Kau tidak seperti gadis baik jika seperti
ini. Makanan harus dimakan di mulut kita. Ini adalah kepala! Kepalaku!! Apa kau
lupa tentang hal itu?”
So Dam pun menurunkan piring berisi makanan itu dari kepala Dae Soo. Dae Soo menarik piring itu namun So Dam tidak mau memberinya. Mereka pun saling tarik menarik. Hingga akhirnya So Dam berhasil mendapatkan piring itu. refleks So Dam menyirami kepala Dae Soo dengan salad.
~ Bersambung ke episode 3
~
Komentar :
Drama Web ini berdurasi
10 menit saja. Durasinya pendek bukan??? Karena pendek,, aNNa menggabung
sinopsis ep 1 dan 2 menjadi satu file. Oh iya, episode dramanya pendek juga
loh. Cman 9 episode saja. Klu udah pendek gini, semoga aNNa jadi semangat
nulisnya.. hehhee
Buat my beloved readers,
selamat membaca ya... Oh iya,, masih ada yang ingin aNNa sampaikan. “Jangan
lupa komen bila perlu. Agar aNNa tau ada yang mengikuti jalannya sinopsis
ini...” peluk cium untuk kalian.. >.<
Huaaa akhirnya tau juga gimana kisah nya :)
BalasHapusAku mau nonton.. kira2 downloadnya dmn ya?
BalasHapusAhhh Kim Young Kwang balik stelah Pinocchio!Horee,lanjutin yaa mbak sinopnya sampe akhir,semangat!
BalasHapus