(Room 401)
Pagi itu di apartemen Happy Kondo,
tepatnya di kamar 401. Nampak seorang gadis sibuk mendandani dirinya. Gadis itu
sepertinya ingin tampil maksimal di hari itu. Rambut yang sudah di kuncir rapi
pun di rapihkan lagi. Gadis itu bernama Jaegu, pemilik kamar 401. Ia panik saat telponnya berbunyi. Jaegun
cepat-cepat mengangkat telponnya.
“Oh, handphone ku tadi mode silent.”
Ujar Jaegun berbohong.
“Apa yang sedang kau lakukan?”
“Sedang pakai baju.” Tentu saja
Jaegun berbohong. Si penelpon menyuruh Jaegun cepat turun, ia sudah berada di
parkiran. Jaegun berlari ke balkon dan melihat seorang pria tampan sedang
menunggunya di parkiran.
Jaegun kembali ke dalam
apartemennya. Bukannya bersiap-siap pergi, Jaegun malah memakai lipgloss dan
merapihkan pakaiannya. Pria itu kembali menelpon dan mengomeli Jaegun. Cepat
turun. Kita akan telat nanti. Jaegun mengiyakan. Ia tahu benar sebagai senior, teman
prianya tidak ingin terlihat buruk di depan mahasiswa baru. So mereka harus
tepat waktu sampai ke kampus.
Jaegun masuk ke dalam mobil dengan wajah innocent plus senyuman manisnya. Pria itu nampak kesal. Sekilas ia melihat Jaegun. Dengan cueknya ia mengomentari dandanan Jaegun.
“Apa gunanya kau dandan begitu lama?
Kau tidak akan tambah cantik juga kan?”
“Emang cuman kamu aja yang boleh
cakep? Dengan wajah seperti tahu itu.” ujar Jaegun usil. hahaha
“Aku telah menjemputmu dan ini bukan
yang kuharapkan darimu. Seharusnya aku tidak kesini tadi.” Widiww,, kok ngambek
sih. Mana ngambeknya cute lagi. >.<
“Kau sakit hati? Bukan seperti itu.”
ujar Jaegun menenangkan pria itu. Oh iya, pria tampan itu bernama Terk (Victor
Zheng). >/<
Sesampainya di kampus. Jaegun, Terk
dan teman-temannya menyebarkan selebaran untuk menjaring mahasiswa baru yang
mau bergabung dengan Club Cheer mereka. Ada 4 orang tomboi yang lewat. Jaegun
mencegat mereka. Ladies! Apa kamu mahasiswa baru? Ke empat tomboi itu
mengiyakan. Jaegun lalu mengajak mereka bergabung dengan Club Cheer.
“Club Cheer? itu bukan berarti kita
jadi pom pom girls kan?” tanya seorang tomboi
“Tidak, kau tidak perlu. Aku
beritahu cewek-cewek cheerleaders disini cetar membahana. Bahkan aku sebagai
cewek bisa suka sama mereka. Lihat! bukankah dia hot? Kau suka dia juga kan?”
Ke empat tomboi itu nampak tertarik
dengan apa yang di katakan Jaegun. Jaegun melihat salah satu tomboi yang
berambut pirang. “Yang ini juga cantik. Kau bisa menjadi seorang cheerleader.
Kamu mau form pendaftarannya? Mau?”
Si tomboi pirang itu berniat menolak
tapi Jaegun sama sekali tidak memberi ruang untuknya menolak. Ia memaksa mereka
mengisi form pendaftarannya. Terk hanya bisa bengong melihat betapa akrabnya
Jaegun dengan para tomboi itu.
**
Jaegun membanggakan diri karena ia
mendapat 4 member baru hanya dalam 1jam. Terk yang asyik makan cemilan pun
terkejut. Serius? Tanya Terk. Jaegun menggangguk senang.
“Tapi aku dapat 10.” Ujar Terk penuh
kemenangan
Jaegun memuji Terk keren. Ia lalu
meminta Terk membaginya 3 lembar namun Terk menolak. Jaegun mengatakan ini
namanya berbagi. Ia punya 7 dan Terk punya 7. Adilkan? Terk masih saja ga mau
membagi. Ia menyuruh Jaegun mencarinya sendiri.
“Kau mau aku cari sendiri?” Jaegun
jadi ngambek.
Terk tersenyum melihat Jaegun
ngambek seperti itu. Ia lalu memberi selebaran yang Jaegun minta. Jaegun ga
percaya Terk mau berbagi dengannya.
“Apa kau yakin?”
“Gimana sih? Kau tadi minta, dan kau
mendapatkannya sekarang.” Terk menarik selebaran yang tadinya ingin ia berikan
pada Jaegun tapi Jaegun cepat-cepat merampas kembali selebaran itu. Jaegun
memuji Terk sangat gentle.
“Dan kau harus berkelakuan seperti layaknya
perempuan. Kau tahu? Kau hampir menjadi tomboy. Paling tidak ucapkan terima
kasih padaku.” Ujar Terk.
“Terima kasiiiiiiiiih.” Balas Jaegun
sambil menundukan kepalanya sebagai ucapan terima kasihnya. So cute >.<
“Kau cerewet sekali, makan ini.”
Terk menyumbat mulut Jaegun dengan sisa roti di tangannya. Jaegun berteriak dan
memukul pelan tangan Terk. Namun ia memakan juga sisa roti itu. Hahaha
Beberapa mahasiswa yang melihat
adegan romantis saling suap-suapan mereka pun berkomentar kalau mereka tidak
akan pernah bersama. (HEH, udah kayak paranormal aja tuh komentator.)
Ternyata Jaegun membawa pulang satu
bungkus roti yang di beli Terk. Jaegun lalu membuka laptop dan menggambar
seekor anjing memberi ikan pada seekor kucing. Jaegun tersenyum melihat roti
itu. Ia lalu memposting gambarnya di Fanpage.
"Anjing dengan lidah yang
tajam, tapi baik hati.”
Next days in Happy Condo.
Jaegun bersiap ke kampus. Saat
melewati beberapa kamar apartemennya, ia melihat Min (sang junior tomboi yang
cute) baru saja keluar dari kamar. Ternyata Min baru pindahan kemarin. Jaegun yang
senang mempunyai tetangga baru pun menunjukan kamarnya kepada Min. Min boleh
datang berkunjung kapanpun. Jaegun lalu mengajak Min pergi bareng ke kampus,
namun Min menolak dengan halus. Ia harus menunggu teman-teman tomboinya.
“Bye byee......” Jaegun melambaikan
tangannya. Min membalas bye bye dengan lambaian tangan juga. Mata Jaegun
terkesima melihat gantungan kunci milik Min. Gantungan kunci dengan karakter kucing
imut, Hello Kitty.
“Wow. Gantungan kunci hello kitty
ini lucu.” Jaegun mengambil gantungan itu tanpa permisi dari tangan Min. Min
mengambilnya kembali dan mengatakan seseorang
yang memberikannya. Jaegun lalu bercanda kalau gantungan kunci dengan karakter
Hello Kitty itu tidak cocok dengan karakter Min (tomboi). Bukan Min banget deh.
hehe
Sebelum pergi, Jaegun mengingat Min
kalau hari ini hari pertama orientasi Club Cheer. Pokoknya Min harus datang,
tidak boleh bolos. Jaegun mengatakan itu sambil memegang tangan Min. Hal itu
membuat Min merasa tidak nyaman.
**
Jaegun menuruni tangga apartemen dan
membuka pintu keluar. Nampak seorang pria berseragam SMA sedang menelpon di
depan pintu keluar. Ketika pintu terbuka, pria itu langsung masuk begitu saja.
Seakan ia sedang menunggu seseorang datang dari dalam dan membuka pintu hingga
ia mempunyai akses masuk. Dan sepertinya ia baru pertama kali mengunjungi
apartemen ini.
Ia memasuki sebuah kamar. Ia
melempar lembaran kertas ke atas meja (seperti jadwal kursus). Ia lalu membuka
laptop. Wajahnya begitu berseri saat layar laptopnya di penuhi permainan game.
Permainan pun di mulai. Let’s start the games. ^^
Jaegun dan Terk makan bersama di
kantin. Diam-diam Terk tersenyum memandang Jaegun. Jaegun tahu Terk sedang
memperhatikannya. Rupanya selain memperhatikan Jaegun, Terk juga memperhatikan
bakso pesanan Jaegun.
“Kenapa?” tanya Jaegun
“Kelihatannya enak.” Ujar Terk
seadanya.
“Kamu mau?” tawar Jaegun.
“Ngga, makan saja atau perutmu tidak
akan bahagia.” hahhaha kata-kata Terk berhasil membuat perut aNNa jadi
cenat-cenut. >.<
Jaegun bersiap menikmati bakso-nya. Hampir saja pentolan bakso memasuki mulut Jaegun, namun tiba-tiba Terk merampas bakso itu. Dengan santainya, Terk berkata ia berubah pikiran. hahhaha
“Kau sudah makan banyak, nanti kau gendut.”
Timpal Terk. Jaegun memukuli tangan
Terk. Ia tidak terima Terk merampas baksonya begitu saja. Ia berniat merampas
makanan Terk tapi di hadang Terk.
*Aduhh!! lucu banget mereka ini.
Pacalan bukan sih??
**
Terk sedang asyik melihat seseorang
ketika Jaegun keluar dari toilet. Jaegun penasaran siapa sih sosok cewek yang
membuat tatapan Terk begitu seantusiasnya. Betapa terkejutnya Jaegun saat mengetahui
bahwa sosok yang berhasil mencuri pandangan Terk itu adalah Min. Ya, Min
tetangga tomboi-nya di apartemen Happy Condo. Bahkan Terk memuji Min baik tapi
tidak terlalu imut. Jaegun seakan tak percaya Terk bahkan jatuh hati pada
tomboy.
Jaegun memanggil Min dan
mengingatkannya agar tidak lupa datang ke club bersama teman-teman tomboinya.
Min mengiyakan. Ia lalu pamit pergi. Terk yang belum tahu siapa Min pun
bertanya pada Jaegun. Jaegun mengatakan Min adalah member club mereka.
**
Para anggota cheer senior menunjukan
aksi cheer mereka kepada member junior yang baru saja bergabung. Seorang cewe
berdiri di atas balkon. Ia menyapa semua member yang baru saja bergabung dengan
club mereka. Cewe itu bernama Tyra, President Club Cheer.
“Banyak cheerleaders dari club kami.
Jika mau jadi anggotanya, silahkan ke ‘Botun’. Dia yang tercantik kedua,
setelah aku. Selanjutnya adalah Terk, jangan lirik lirik. Selanjutnya Jaegun.
Dia berada di Art Directing department. Nama club ini sendiri adalah Club
Cheer, benar? Kita harus semangat. Kita harus memberikan semangat kepada orang lain.
Do atau Die?” teriak Tyra.
“Do!..” teriak para member baru
namun teriakan mereka kurang antusias. Tyra shock melihat itu.
“Guys, saya masih belum puas. Jika
aku atletnya, aku akan menyerah. Kita ulang sekali lagi ya. Jadi akan ketahuan
siapa yang tidak bersemangat. Mulai dari yang berada didepanku. Aku sangat
berharap banyak padamu. Kau membawa harapan dari semua. Ladyboy di dunia. Do
atau die??” teriak Tyra
“DO....” teriak cowo kemayu itu. >.<
“Lanjut... Yang dibelakang itu,
tomboy.” Ujar Tyra.
“Tunggu, ada 4 tomboy disini, maksudmu
yang mana?” kata salah satu teman Min.
“Oh ya, ada 4 tomboy. Aku akan tes
kalian semua, lakukan dengan cepat dan keras ya. Do atau die??”
“Do!!” teriak teman Min satu
persatu. Hingga akhirnya giliran Min. “Do atau Die?” teriak Tyra penuh semangat
hingga berulang kali. Namun tidak ada satu jawaban pun yang keluar dari mulut
Min. Min bengong semua memandanginya. Melihat itu, Jaegun menyemangati Min. Min
Pun bersuara. Do!!
Tyra simpatik dengan Min. Sebagai
seorang tomboi, Min sangat sopan. Bahkan ia imut dan lucu sekali. Tidak seperti
tomboi yang lainnya yang nampak seratus persen gentle layaknya seorang lelaki
sejati.
**
Sesi penyambutan dan perkenalan pun
berakhir. Kini Min cs sedang asyik mewarnai karton-karton di depan mereka. Sepertinya
mereka berempat memilih Art Directing. Jaegun mendekati ke 4 tomboi itu. Bagaimana
semua, mudah kan? Ketiga dari mereka menjawab mudah. Hanya Min yang merasa
tidak mudah. Hehe
Jaegun menoleh ke klub Cheers. Ia
mendapati Terk yang sedang melatih member baru, diam-diam memperhatikan Min.
**
Klub cheers pun bubar. Tyra and the
geng bersiap-siap pulang. Snow, salah
anggota Cheers senior dan juga teman Jaegun menanyakan Jaegun pulang dengan
siapa? Jaegun menjawab ia akan pulang bersama Terk. Terk mengangguk mengiyakan.
Snow lalu melihat Tyra dan tersenyum.
“Kalau kalian pulang bersama setiap
hari, kalian akan menjadi sesuatu nanti.” Celetuk Tyra
“Omong kosong. Kami hanya teman. Cowok
sepertiku akan jatuh cinta padanya? Dengan wajahnya yg seperti itu?” ya ampun Terk,
sakit tauuu... hikss
“Begitukah?” tanya Jaegun tanpa
melihat Terk. Ia pun pergi. Sepertinya ia sakit hati dengan kata-kata Terk
barusan. T0T
**
Jaegun, Snow dan Terk berjalan ke
parkiran bersama-sama. Snow memilih pulang duluan, sepertinya ia sengaja
melakukan itu agar Jaegun dan Terk saling berbicara. Sebelum pergi, Snow
mengingatkan Jaegun agar mengecek kamar kosong untuknya.
“Kayaknya kamar sebelah kosong, nanti
coba aku cek. Telepon lagi aja nanti.” Ujar Jaegun tanpa semangat.
*
Setelah kepergian Snow, Jaegun lalu
membuka suara. “Kurasa kita harus break dulu.”
“Break? Untuk apa?” tanya Terk tak
mengerti.
“Lupakan.”
“Bukankah itu hanya untuk couple? Kita
kan hanya teman, kita tidak seharusnya menggunakan kata itu.” (Hmmm benar juga
apa kata Terk. Mereka kan hanya teman doank. Tapi teman apa teman??? Hihiihihi)
“Aku tak tahu break yang kau maksud.”
“Kau tak perlu serius mengartikan
kata itu. Jujur, Aku tak suka mereka menggoda kita. Sangat mengganggu.”
“Kurasa tidak. Tapi kurasa seperti
itu.” ujar Jaegun masih dengan ekspresi serius. Terk tersenyum. “Kau pasti
merasa malu. Kau takut kita akan berakhir sendiri-sendiri?”
“Ya.” Ujar Jaegun menanggapi candaan
Terk
“Kau harus berterima kasih padaku, kau
terlihat lebih keren 2%. Bahkan saat sedang bersamaku.” Timpal Terk penuh
kemenangan.
“Kau benar-benar membuatku merasa
gugup.” Ujar Jaegun lalu mengekori Terk. Nih berdua, ga pacaran pun tetap
cute.. >.<
**
Seorang pria mengangkat barang-barangnya
memasuki kamar 402. Horeeee, ada penghuni baru. Kalau kamar 402, berarti
tetanggaan sama Jaegun donk. Pucuk di cinta, yang di omongin pun tiba. Jaegun’s
here. hehe
“Hei, apa kamu penghuni baru disini?”
tanya Jaegun
“Ya, aku baru saja pindah hari ini.”
“Kamu dari fakultas mana?”
“Teknik?”
“Teknik? Good. Aku duluan, aku tak
akan mengganggu mu. Sampai jumpa, dahh..”
**
Wajah Jaegun tampak suntuk saat
memasuki kamarnya. Tiba-tiba Snow menelpon. Aku sedang di kamar, apa kau sudah pulang
ke rumah? Jaegun mengiyakan. Ia baru saja sampai. Jaegun lalu menyampaikan pada
Snow kalau seseorang baru saja mengisi
kamar kosong disebelah kamarnya.
“Beneran? masih ada kamar kosong
lagi atau tidak?”
“Aku masih belum yakin. Aku akan
tanya-tanya lagi besok”
“Okay.”
“Pagi ini, apa kamu rasa ada yg
salah?”
“Apa itu? aku tidak merasa apa-apa.”
Jaegun menatap foto-fotonya bersama
Terk. “Kau tidak merasa? Ok, aku harus pergi sekarang.” Jaegun mematikan
telponnya.
Jaegun lalu membuka laptop. Seperti biasa, Jaegun selalu melukiskan apa saja yang terjadi dalam hidupnya hari ini ke dalam sebuah gambar kartun yang cantik. Di sudut bawah gambar, ada inisialnya JG (Jaegun).
Jaegun lalu membuka laptop. Seperti biasa, Jaegun selalu melukiskan apa saja yang terjadi dalam hidupnya hari ini ke dalam sebuah gambar kartun yang cantik. Di sudut bawah gambar, ada inisialnya JG (Jaegun).
“Seekor anjing hanya melihat kucing
lain, mereka tidak cantik.”
“Anjing menggonggong kepada kucing di
depan hewan yang lain. Apa dia sangat benci si Kucing?”
Jaegun yang galau lalu menutup
laptopnya. Pikirannya menerawang. Matanya tertuju pada fotonya bersama Terk.
Jaegun kembali membuka laptop. Ia
mengetik sesuatu. Ternyata Jaegun berkonsultasi dengan Tutor Love lewat
twitter.
“Hai, Tutor Love. Aku diam-diam jatuh cinta dengan temanku selama 2 tahun ini. Apa yang seharusnya aku lakukan?”
“Kalau kamu bertahan maka akan menjadi cinta yg bertepuk sebelah tangan, jangan ungkapkan hingga dia punya pacar tapi jika kamu yang ingin jadi pacarnya. Cepat-cepat utarakan perasaanmu.”
“Aku takut melakukannya.”
“Kalau begitu tunggu saja, dan lihat seperti apa pacar dia.”
Dan tidak bisa di gambarkan lagi betapa suntuknya hidup Jaegun setelah membaca tweet terakhir dari Tutor Love... hihiihhi
**
Tul, penghuni kamar 402. Baru saja
pindahan tapi sudah di telpon sama pacarnya. Tul mengatakan ia baru saja
sampai, ia sangat kangen dengan pacarnya. Si cewe membalas kalau kangen kenapa Tul
tidak menelponnya tadi? Tul mengira pacarnya akan menelpon setelah selesai
pindahan. Tapi pacarnya malah menelponnya duluan.
“Jangan cerewet. Aku tutup. Jagan
begadang. Kamu harus masuk pagi kan?” ujar si cewe.
“Benar, berpelukan~” hahhaah udah
kayak Teletubbies aja deh.
“Berpelukan bagaimana?” tanya si
cewe menuntut penjelasan. (hihiihih. Mana ada berpelukan via telpon ya). Tul
mengatakan ‘berpelukan’ maksudnya ‘aku mencintaimu’.
“Baiklah, berpelukan~”. Ujar si
cewe.
Setelah memutuskan telpon, Tul
mengambil foto pacarnya dan memajangnya di tembok. Widiiiiwww,,, hari gini
masih ada pacar yang begitu setianya ya... hahhaha
**
Terk memberi minuman buat Jaegun.
Bukan hanya untuk Jaegun saja, Min dan anggota cheer yang baru pun kebagian.
Jaegun memperhatikan wajah Terk begitu sumringah saat memberi minuman pada Min.
Ow oww,, ada yang cemburu nih.. ^^
Terk menghampiri Jaegun. Jaegun
bertanya apa Terk ada kegiatan hari ini? Terk mengatakan ia harus mencari
cheerleader. Mata Terk sibuk mengawasi Min yang tengah membuat cairan cat.
“Kurasa aku menyukai cewek itu.”
Terk mengarahkan telunjuknya pada Min.
“Yang mana?”
“Cewek itu.”
“Cewek mana maksudmu?”
“Cewek yang disana itu.”
“Tidak!” Teriak Jaegun tak setuju. Terk
bertanya kenapa tidak? Jaegun mengatakan pokoknya tidak. Tidak cewek itu.
“Ada apa denganmu?” tanya Terk
“Dia seorang tomboy.” Maksud Jaegun,
tomboy di sini adalah seorang cewe yang berpenampilan cowo yang menyukai
seorang cewe sejati.
“Bagaimana kamu tahu?”
“Karena aku sudah pernah tahu
tentang itu saat aku sekolah di sekolah khusus wanita. Tidak ada cewek yang
seperti itu.”
Terk tertawa kecil. “Hanya kamu saja.
Maksudmu kau juga tomboy?”
“Tidak, tapi aku pernah tomboy.”
“Kamu pernah berpacaran dengan
tomboy? Jadi kamu lesbian?”
Jaegun memukuli Terk dengan gabus
yang di pegangnya. Terk mengatakan ia ingin serius dengan cewek itu. Jaegun
memarahi Terk. “Sudah ku beritahu, kamu tidak akan bisa mendapatkannya. Dia
lesbian.”
“Lesbian yg seperti apa? Coba kamu
perhatikan. Dia cewek banget, kecuali 3 temannya itu. Aku yakin dia normal.”
Ujar Terk penuh kepastian.
Melihat Terk sebegitu yakinnya.
Tanpa berpikir panjang, Jaegun berkata ia juga akan mencoba mendapatkan Min. Untuk
membuktikan Min suka sama cowok atau cewek. Jaegun yakin Terk akan kalah duluan.
Terk tertantang dengan usulan
Jaegun. “Lakukanlah apa yang kau suka. Jika dia juga menyukaimu, berarti dia
tomboy sejati. Tapi jika dia menyukaiku, dia normal.”
“Deal!” ujar Jaegun tersenyum. Namun
senyumannya hilang ketika Terk sudah berlalu pergi. What the hell???
~ Part 2 ~
Salam kenal...ini comment pertama saya setelah sekian lama jadi silent reader. Suka banget dramanya, makasi udah nulis sinopsisnya ^^ Hwaiting !!
BalasHapusSalam knl jg... wahh senangnya,, trnyta ada silent reader yg mncul jg stlh sekian lma.. hehehe btw emang dirimu suka sma drama Thailand ya??? *kepo
Hapusmakasih ya sinopsisnya.. tetep semangat ya!!
BalasHapusSemangat mba, makasih sinopsisnya :) dilanjut ya, klo boleh minta, tolong gambarnya agak diperbanyak mba, biar lebih afdol bacanya :D makasih :)
BalasHapusMksh bt semangatnya Humaira.. msh nunggu wkt yg tepat. iya ntr lnjut nulis n upload pikunya.. :)
HapusGa sabar nunggu kelanjutannya
BalasHapusLg ngubek" blog sist anna eh... ktmu sinop ini... Di lanjt dung sist pnasaran nih... Thx...
BalasHapusLumayan suka, soalnya agak kudet soal drama thailand, paling banter drama yg ditonton full house versi thai, hehehe.
BalasHapusGegara anna jadi kepo juga sama drama ini, dan tetap setia menanti part 2 dan seterusnya :-D semangat yaaa ^^
kenapa drama seputar lesbian yah? kya film "yes or no" aja...
BalasHapusemang disana udh biasa kali yah??
lanjutin dong min, penasaran :)
Hhe, Thailand yah? Pntes byk krakter 'kbalik' hhe,
BalasHapuslnjut donk, kayakny seru...
Kyax.y seru, sy msih bru d dunia perfilman thai soal.y...
BalasHapusLanjut ya kak😄
semangat mbak....kalo bs sinopsis drma lakornya d banyakin doonk...byak tuh lakorn yg keren2:-) makasi....
BalasHapus