Prolog
Lee Eun Bi, siswa Tongyeong Nuri
High School tingkat 2 menceritakan tentang kehidupannya (seperti sedang di
wawancara). Eun Bi mengatakan dirinya tidak ingin pergi ke sekolah tapi jika ia
tidak pergi ia merasa cemas. Jika ia tidak pernah dapat pergi ke sekolah untuk
selamanya, ia pikir ia akan sangat merindukannya. Eun Bi lalu tertawa. Anehkan?
Lalu apa yang di lakukan setelah
sekolah berakhir? Eun Bi bingung namun ia mengambil sesuatu dari laci mejanya.
Ia mempunyai 3 kerja paruh waktu. Setelah lulus nanti, Eun Bi akan meninggalkan
Love House (Panti Asuhan yang Eun B tempati sekarang). Mimpi Eun Bi adalah
menjadi seorang guru. Seorang guru yang mengerti akan apa yang di katakan oleh
siswanya, bahkan hal-hal yang mereka bohongi sekalipun.
**
Musim semi yang indah di
Kyungsang Namdo Tongyeong. Di sebuah Sekolah Menengah Atas, Nuri High School.
Semua siswa terlihat bersemangat memasuki sekolah tersebut. Namun di belakang
sekolah, terdengar nyanyian Selamat Ulang Tahun dear So Young. Beberapa siswa
menggiring So Young ke suatu tempat sambil menutup matanya.
“Tada! Surprise!”
So Young melihat surprise yang
di siapkan oleh teman-temannya. Ternyata Eun Bi lah yang menjadi surprisenya.
Kok bisa? Eun Bi yang berdiri di pegangi tangannya oleh dua orang siswa pun
terkejut. Ia tidak mengerti apa maksud surprise dari teman-teman So Young.
Teman-teman So Young lalu
melempari Eun Bi dengan telur, tepung dan saus. Usai melakukan itu, mereka lalu
berteriak kue ulang tahun spesial buat So Young sudah selesai. Selamat ulang
tahun So Young. So Young melihat Eun Bi dengan iba. Eun Bi terlihat gemetaran
dan menangis.
“Sayang sekali tidak ada lilin.”
Komen So Young. Ia lalu tersenyum evil dan berterima kasih pada teman-temannya.
“Aku sangat tersentuh. Aku mencintai kalian.” So Young membentuk hati dengan
kedua tangannya sambil tersenyum di atas penderitaan Eun Bi.
Eun Bi mencengkram tangannya. Ia
tidak dapat melawan ataupun mengumpat. Yang dapat ia lakukan adalah menahan
derai tangis air matanya yang terus mengalir membasahi pipinya. Poor Eun Bi.
Pelajaran pertama pun di mulai.
Namun Eun Bi belum nongol di kelas. So Young bertanya pada temannya, saus apa
yang mereka pakai tadi. Belum sempat menjawab, Eun Bi sudah masuk ke kelas
dengan memakai pakaian olahraga. Semua siswa menutup hidung mereka, termasuk So
Young cs. So Young bertanya-tanya saus apa ini. Saus belut? Teman-teman So
Young membenarkan dengan mengedip mata. Mereka pun langsung cekikan.
Teman sebangku Eun Bi mengibas-ngibas tangannya mengusir bau busuk yang di bawah Eun Bi. Eun Bi bertanya apa sangat bau? Padahal ia sudah mencucinya berulang kali dengan sabun. Gadis itu meminta Eun Bi pindah tempat. Eun Bi bergeser ke jendela. Teman So Young melapor pada guru kalau ada yang kentut. Baunya aneh. Sontak mengundang tawa. Ibu guru meminta mereka diam. Pada saat itu terdengar bunyi bel. Pelajaran pun usai. Ibu menyuruh Eun Bi menemuinya di kantor.
Ibu menegur Eun Bi karena
lagi-lagi ia memakai pakaian olahraga. Padahal baru kemarin ia mendapat
peringatan. Apa mungkin ada seseorang yang mengganggumu? Ibu meminta Eun Bi
jujur supaya ibu dapat membantu Eun Bi. Namun Eun Bi menolak berkata jujur. Ia
mengatakan tidak ada yang mengganggunya.
Eun Bi berjalan kembali ke
kelas. Di koridor, semua siswa menutup
hidung ketika Eun Bi melewati mereka. Eun Bi menunduk dan terus berjalan.
Tiba-tiba ia berbalik.
==
Episode 1 ==
Di sebuah Panti Asuhan, Love
House. Anak-anak mengantri mengambil makanan mereka. Tiba-tiba seorang anak
laki-laki mengambil sup yang bukan miliknya. Mereka pun saling berebut. Eun Bi
selaku Chef dan juga kakak menegur mereka. Tapi mereka tidak peduli. Mereka
terus saling tarik menarik hingga sayurnya tumpah ke lantai. Ternyata sayuran
tadi tidak ada daun bawangnya. Sepertinya kedua anak itu tidak suka makan
sayuran yang di campur dengan daun bawang.
Eun Bi berniat menceramahi mereka karena tidak makan sayuran. Namun sebelum Eun Bi mengoceh, mereka sudah melontarkan kata-kata yang hendak Eun Bi katakan. (haha pasti udah sering Eun Bi mengoceh seperti itu, jadi anak-anak udah pada hafal betul.) Young Ho merajuk meminta Eun Bi sekali saja membuang daun bawangnya.
Eun Bi berkata Young Ho begitu
manis. Tapi jangan berpikir ia luluh dengan sikap manisnya. Eun Bi
mengultimatum mereka supaya tidak meninggalkan secuil sayuran pun dan makan itu
sampai habis. Mereka berniat protes tapi Eun Bi menyuruh mereka diam. Eun Bi
mengingatkan mereka selesai makan menggosok gigi dulu. Anak-anak pada nurut
dengan apa kata Eun Bi.
(ya ampun, Eun Bi kalau di Love
House berbeda dengan Eun Bi di sekolah ya. Kenapa ia tidak tegas sama So Young
cs???)
**
Eun Bi menjemur pakaian sambil
berlatih berbahasa inggris. Ia melihat baju Ra Jin sobek. Eun Bi merasa
khawatir. Ia pun menemui Ra Jin. Eun Bi memeriksa tubuh Ra Ji. Tubuh Ra Jin
lebam. Eun Bi bertanya apa yang terjadi. Ra Jin berkata ia jatuh. Eun Bi tanya
bagaimana Ra Jin jatuh. Ra Jin mengatakan saat ia bermain bersama temannya.
Namun Eun Bi tidak percaya. Ia meminta Ra Jin melihat matanya saat berbicara.
Tidak apa-apa, ujar Eun Bi.
Bukannya menjawab, Ra Jin malah menangis. Ow ouw,, Ra Jin pasti di bully juga
nih.
Setelah mengetahui semuanya, Eun
Bi dan Ra Jin pun menemui Dong Woo, teman Ra Jin. Dong Woo bersembunyi di
belakang ibu. Ibu Dong Woo protes.
Kenapa Eun Bi membesar-besarkan masalah anak-anak yang bermain. Eun Bi berkata
itu hanya permainan jika kedua pihak merasa senang. Tapi Ra Jin di sini tidak
senang, ia malah mendapatkan luka.
Eun Bi menyuruh Dong Woo meminta
maaf pada Ra Jin dengan tulus. Dan berjanji ia tidak akan melakukannya lagi.
Jika ia tidak meminta maaf, Eun Bi tidak akan pergi dari sini. Eun Bi pun duduk
di depan pintu rumah Dong Woo. Ibu Dong Woo kesal, ia tidak bisa berkutik lagi.
Ibu menarik Dong Woo keluar. Dan menyuruh Dong Woo meminta maaf. Dong Woo pun
meminta maaf pada Ra Jin. Mereka saling janji kelingking. Apakah kau puas,
tanya ibu Dong Woo yang kesal lalu pergi.
Eun Bi mengajak Ra Jin pulang. Tapi
baru beberapa langkah, mereka mendengar ibu Dong membicarakan Ra Jin yang
bersikap begitu karena tidak mempunyai orang tua. Ibu mengomeli Dong Woo karena
berteman dengan gadis seperti itu. Dong Woo menjerit di pukuli ibunya.
Eun Bi melihat Ra Jin cemberut. Eun
Bi menawarkan menggendong Ra Jin pulang. Dalam perjalanan, Eun Bi meminta Ra
Jin menceritakan padanya jika ia di sakiti, walau yang melakukan itu sahabat
karibnya sekali pun. Jika Ra Jin tidak menyukai sesuatu, katakan saja ia tidak menyukainya. Jika ada sesuatu tidak benar, katakan itu itu tidak benar. Itulah cara agar
mereka tidak memperlakukan Ra Jin dengan tidak bertanggung jawab suatu saat
nanti. Okay?
Ra Jin menurut. Ia berterima
kasih pada Eun Bi. Baginya, Eun Bi itu hadiah yang Tuhan beri sebagai ganti ibunya.
Sesampainya di rumah, Eun Bi membacakan dongeng buat Ra Jin hingga Ra Jin terlelap.
Tiba-tiba ibu Panti masuk. Ibu ingin
berbicara dengan Eun Bi di luar. Ibu menyerahkan sebuah kiriman buat Eun Bi. Ibu
tidak tahu siapa pengirimnya tapi di kiriman itu tertera pengirimnya dari
Gangnam. Pasti dari pengirim yang selalu mengirim barang buat Eun Bi.
Eun Bi membuka kiriman itu. Ada sebuah
baju dan kartu di dalamnya. Pengirim itu menulis bahwa ia pergi ke mall dan
membeli pakaian buat putrinya. Ia teringat akan Eun Bi, ia pun membeli satu
buat Eun Bi. Di sana tertulis nama pengirim, Song Mi Kyung. Eun Bi menyukai baju
itu. Baju itu sesuai dengan gayanya.
**
Kita beralih pada kehidupan di kota.
Seorang ibu tengah mengepak pakaian. Ia memanggil putrinya yang bernama Go Eun
Byul. Dan ibu itu adalah Song Mi Kyung. Nampak baju putih lengan panjang
seperti punya Eun Bi sudah di kepak dalam koper. Eun Byul protes saat melihat
banyaknya pakaian yang di siapkan ibunya. Ibu, ini bukan perjalanan keliling
dunia. Kami cuman menginap 3 malam, 4 hari saja di Kyungsang Namdo Tongyeong (tuh
kan tempat Eun Bi tinggal).
Ibu lalu menyuruh putrinya
mengambil barang yang ia perluhkan saja. eh Eun Byul malah mengambil uang. Ibu menyuruhnya
membawa satu buku saja. Jika Eun Byul terlalu banyak bermain di sana, ia akan
sakit. Oleh sebab itu, ibu menyuruh membawa buku biar Eun Byul bisa membacanya
saat bosan.
Ibu melihat baju lengan panjang
yang berada di dalam koper. Ia merasa tidak pernah melihat baju itu sebelumnya.
Eun Byul menarik baju itu dari tangan ibu. Eun Byul mengatakan ia membelinya
dengan teman. Ibu protes kenapa putrinya begitu kejam terhadapnya. Apa baju itu
akan kotor jika ia menyentuhnya.
**
Ibu mengantar Eun Byul ke
sekolah. Sebelum pergi, ibu menanggalkan syal yang di pakainya. Ibu lalu
memakaikan syal itu pada Eun Byul. Jika malam hari terasa dingin, Eun Byul boleh memakainya. Sebab Eun Byul mudah sakit saat cuaca dingin. Ia punya riwayat
penyakit sesak nafas.
Eun Byul ingin menanyakan
sesuatu pada ibu tapi ia mengurungkan niatnya. Sebelum pergi, Eun Byul meminta
ibunya pulang dan beristrihat. Ibu menurut. Ibu mengusap kedua pipi putrinya. Bersenang-senanglah
putriku. Eun Byul pun pamit pada ibunya.
**
Sesampainya di lapangan. Eun Byul
menanyakan Song Joo pada Si Jin. Si Jin bilang Song Joo mungkin akan telat
sebab ia masih dandan. Dan yang di bicarakan pun tiba dengan mengenakan sun
glasses. Sontak semua mata tertuju padanya.
Song Joo merasa tidak nyaman. Tidak peduli bagaimana pun ia
memakai seragam ini, ia merasa tetap jelek. Tapi menurut Eun Byul bagus dan pas dengan tubuh Song Joo. Song Joo memuji Eun Byul pengamat yang baik. Si Jin mengomentari sepatu
mereka bagus. Eun Byul dan song Joo memakai sepatu pasangan bling-bling
(sepertinya mahal bangetz). Eun Byul dan Song Joo saling menatap iseng. Lalu mereka
berbalik dan menunjukan tas couple mereka. Si Jin menutup mulutnya. What the
heck! Apakah kalian pacaran?
Song Joo berkata pada Si Jin, bahkan
CD mereka sama. Hot pink. Song Joo curiga Eun Byul lupa memakai warna pink. Sebab wajah Eun Byul lebih serius saat merasa bersalah. Ia
ingin melihatnya. Ia mengejar Eun Byul. Bahkan teman pria yang mendengarnya
juga ingin melihat. Mereka bahkan iseng berteriak menyuruh Eun Byul
menunjukannya. Si Jin yang melihat itu hanya diam.
Kim Jun Suk (Lee Pil Mo), guru
wali mereka pun datang. Ia menyuruh mereka diam. Guru Kim hanya ingin mengingat
mereka hal yang paling penting saat perjalanan, pertama adalah keselamatan. Bahkan
kedua dan ketiga pun tetap keselamatan. Jika ada yang sakit dalam perjalanan,
mereka perlu memberi tahunya agar mereka segera ke RS. Dan jangan sekali-kali
meninggalkan grup tanpa memberitahunya.
Beberapa anak di belakang
mengoceh ga penting karena malas mendengar apa yang guru Kim katakan. Guru Kim
bertanya pada ketua kelas, siapa yang tidak hadir. Min Joon berkata kalau Gong Tae
Kwang (Sungjae) alasan pribadi sedangkan Han Yi An (Ju Hyuk) ada pertandingan. Dan kita bisa melihat, Eun Byul melihat jamnya dan tersenyum (apa yang membuat dirinya begitu bahagia).
Sementara di sebuah perlombaan
renang 400 meter gaya bebas pria tingkat SMA. Han Yi An bersiap-siap di pinggir kolam. Ia melihat ke arah supporter
seperti mencari seseorang. Perlombaan pun di mulai. Eun Byul mendengar siaran
perlombaan melalui ponselnya.
Han Yi An berada di jalur tiga
dan Kim Woo Jin berada dari jalur empat saling berlomba untuk mendapatkan
posisi pertama. Hingga akhirnya, Ha Yi An yang memenangi perlombaannya. Medali emas
otomatis ia dapatkan. Eun Byul senang mendengar kemenangan Yi An.
Song joo penasaran apa yang di dengar
oleh Eun Byu. Ia ingin mendengarnya juga tapi Eun Byul mengatakan make up Song
Joo kurang bagus. Sontak membuat Song Joo langsung memeriksa kembali wajahnya.
hahha
Yi An foto bersama beberapa fans
kecilnya. Mereka ingin menyentuh medali emas Yi An. Yi An tersenyum dan
mengijinkan mereka memeganginya. Yi An lalu teringat akan masa kecilnya bersama
seorang gadis. Mereka duduk di tepi kolam. Waktu itu Yi An baru saja memenangi
sebuah perlombaan renang. Gadis itu ingin memiliki salah satu medali emas Yi An tapi Yi An
menolak.
Jika kamu ingin memiliki seperti
ini, kamu harus memenangkan sendiri. Gadis itu berkata ia tidak bisa berenang sehebat Yi
An. Gadis itu pun tidak ingin memiliki medali itu. Yi An kecil lalu berjanji
akan memberi gadis itu medali pertama yang ia dapat dari turnamen Nasional. Tapi
gadis itu tidak percaya. Bahkan medali yang ia dapatkan sekarang saja ia
tidak mau memberinya. Apalagi turnamen yang begitu besar itu.
Yi An kecil mengatai gadis itu
bodoh. Ia tidak memberinya karena ini tidak begitu penting. Yi An menyuruh
gadis kecil itu melupakan saja apa yang ia katakan. Yi Ah bahkan mengatakan
sangat mengejutkan sekali melihat bagaimana gadis itu hebat di sekolah dengan otak seperti
itu. Gadis kecil itu tidak terima begitu saja. Ia lalu menarik Yi An kecil
hingga terjatuh ke dalam kolam.
Kembali lagi ke Yi An dewasa. Ia
mengirimi Eun Byul pesan. Oh ternyata gadis kecil itu Eun Byul tow. Yi An memberi tahu Eun Byul kalau dirinya akan
segera ke Tongyeong. Manager Yi An datang dan menanyakan perasaan Yi An. Pasti Yi An sangat senang hingga ia tidak bisa mengungkapkannya kan? Manager Yi An juga menyemangati Yi An. Besok Yi An
akan berlomba lagi. Yi An ingin mengatakan sesuatu pada managernya tapi ia
mengurungkannya. Ia tersenyum memegangi medalinya.
**
Ibu
Eun Byul dan ibu Si Jin menemui beberapa wanita. Sebelum masuk ke kafe, ibu Eun
Byul menunjuk seorang wanita yang memakai jas krem dan kaca mata. Wanita itu adalah
ibu Dae Ji. Ibu Si Jin bergumam sangat sulit sekali bertemu dengannya meskipun anak-anak
mereka berada di kelas yang sama. Ibu Eun Byul membenarkan kata-kata ibu Si Jin.
Dia lebih sulit untuk ditemui dibandingkan dengan Jo In Sung atau Won Bin.
Ibu Si Jin berterima kasih
kepada ibu Eun Byul. Ibu Eun Byul menyuruh ibu Si Jin membelikan ia makanan
yang sangat mahal sebagai ucapan terima kasih. hehe
Mereka pun masuk. Salah satu
ahjumma menyapa ibu Eun Byul. Ibu Dae Ji menatap ibu Si Jin. Ibu Eun Byul lalu memperkenalkan
ibu Si Jin. Suaminya adalah Direktur dari RS Bedah plastik di Gook Jae, ujar
ibu Si Jin. Ibu Dae Ji langsung komen melihat penampilan ibu Si Jin.
“Wow, aku akan percaya jika kau katakan
kau adalah model. Bahkan saat dia punya anak yang masih SMA, dia punya waktu untuk
membuat dirinya terlihat cantik. Pasti menyenangkan. Bagaimana cara kau menanganinya?”
“Yah, ku rasa aku memiliki tubuh
yang bagus secara alami.” Ibu Si Jin tertawa. Ia hanya bercanda saja. Tapi
sepertinya ibu Dae Jin tidak menyukainya. Ia langsung bad mood dan memilih pamit
duluan. Kedua ahjumma itu pun ikutan tapi ibu Eun Byul meminta mereka tinggal
sebentar saja. Mereka baru saja sampai. Ia juga harus kembali ke toko jadi ia juga
tak bisa tinggal lama.
Karena ibu Eun Byul. Ibu Dae Ji
dan teman-temannya pun duduk kembali. Ibu Si Jin langsung to do point. Ia berkata
pada ibu Dae Jin kalau dirinya benar-benar ingin bertemu dengannya. Tapi sangat
disayangkan. Mereka bahkan tak bisa makan. Ibu Dae Ji tersenyum kecut. Ia lalu
memberi kartu namanya. Teleponlah aku kapan-kapan. Ibu Si Jin mengucapkan
terima kasihnya.
**
Song Joo loncat-loncat
kegirangan saat keluar dari toilet. Ia baru tahu tentang kemenangan Yi An. Namun
reaksi Eun Byul biasa saja. Song Joo menebak Eun Byul pasti sedang bertengkar
dengan Yi An. Kenapa mereka berdua selalu bertengkar satu sama lain?
Eun Byul mengatakan itu karena mereka
tumbuh melihat hal-hal yang tak seharusnya mereka lihat. Apakah ia harus menari
atau semacamnya? Song Joo pun hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah
sahabatnya itu.
Eun Byul keluar dari toilet
duluan. Ia mendapatkan pesan yang aneh. Wajahnya langsung berubah. Ini bunyi
pesan aneh itu, “Hanya karena itu terjadi di masa lalu, bukan berarti itu tidak
pernah terjadi.” Di layar tertera nama Jung Soo In. Eun Byul shock dan melepaskan
ponselnya dari tangan.
Tiba-tiba Song Joo
mengejutkannya. Ia melihat ponsel Eun Byul yang terjatuh dan mengambilnya. Eun Byul
merampas ponselnya dan langsung pergi meninggalkan Song Joo yang bertanya-tanya.
**
Ibu Dae Jin dan kedua temannya
keluar dari kafe di ikuti ibu Si Jin. Salah satu ahjumma mengatakan ia melihat
ibu Soo In kemarin. Ibu Dae Jin sepertinya lupa dengan ibu Soo In. Setelah di
ingatkan kejadian tahun lalu di sekolah barulah ibu Dae Jin ingat (entah kejadian
apa itu). Mereka pindah lagi ke Karitza Tow, ujar seorang ahjumma.
Ibu Si Jin langsung ikut
nimbrung. Ia mengatakan ia juga tinggal di sana. Ia penasaran apa yang terjadi
di sekolah tahun lalu. Ibu Dae Jin menyuruh ibu Si Jin bertanya saja pada ibu
Eun Byul. Bukankah kau bilang Eun Byul dan Soo In teman dekat? Ibu Eun Byul sepertinya
menyembunyikan sesuatu. Ia mengatakan bukan begitu. Mereka berteman saat mereka
masih anak-anak. Mereka pernah sekelas.
**
Dalam perjalanan, Eun Byul dan
Song Joo diam membisu. Si Jin yang melihat itu pun bertanya apa terjadi sesuatu?
Song Joo mengatakan tidak ada. Ia lalu bertanya pada Eun Byul. Kenapa kau
tiba-tiba seperti ini? Eun Byul menjawab tidak apa-apa. Apa sesuatu yang buruk
terjadi? Aku mulai frustasi. Kau harus makan ini dan bicara, oke? Song Joo memberi
sosis Si Jin pada Eun Byul. Tapi Eun Byul menolak menerimanya.
Song Joo merayu Eun Byul untuk
makan. Tapi Eun Byul malah marah dan menepis tangan Song Joo hingga sosisnya
jatuh mengotori rok Song Joo. song Joo menahan kesal. Ia membersihkan roknya. Hei,
Gong Byul. Apa kau tak berpikir kalau kau sudah keterlaluan? Eun Byul malas
meladeni Song Joo. mereka pun sampai di Tongyeong!
**
Ra Jin mengompres Eun Bi yang
sedang sakit. Eun Bi menyuruh Ra Jin berhenti melakukannya. Ia baik-baik saja.
Ra Jin mengecek demam Eun Bi. Eun Bi masih panas. Eun Bi berkata ia mengatakan
pada Ra Ji yang sebenarnya. Ia sudah lebih baik berkat diri Ra Jin. Eun Bi
membelai rambur Ra Jin. Apa kau khawatir? Ra Jin mengangguk.
“Kau punya banyak teman di
sekolah dan sangat populer di Love House. Tapi, ketika kau sakit, aku tak punya
siapa-siapa.” Eun Bi terharu dengan kata-kata Ra Jin. Ia berjanji pada Ra Jin
kalau ia tidak akan pernah sakit lagi. “Haruskah aku membuatkanmu kue beras
pedas?” Ra Jin menyahut senang. Ia mau kue beras sangat pedas. Ra Jin mendengar
suara bel, ia pun berlari keluar. Tiba-tiba Ra Jin memanggil Eun Bi cepat keluar.
**
Eun Bi kaget melihat siapa yang
datang. Siapa lagi kalau bukan So Young cs. So Young berpura-pura khawatir
melihat kondisi Eun Bi. Bagaimana kalian
bisa di sini? bukannya menjawab, So Young berkata pada ibu Panti kalau mereka
seharusnya menjadi sukarelawan di rumah senior. Tapi, karena merekak mendengar
Eun Bi sakit. Jadi, mereka mengganti tempat mereka menjadi sukarelawan. Tak
apa-apa kan?
Ibu Panti merasa berterima kasih.
Karena kalian temannya Eun Bi, kalian boleh datang kapan saja. Mereka pun
menunduk berterima kasih. Eun Bi hanya diam saja. ya ampun, ibu Panti gatau sih
mereka ular beludak yang lagi nyamar jadi kepompong. haha
KLIK DI SINI jika ingin melihat Prescon dan deskripsi karakter pemain. ^^
***
KLIK DI SINI jika ingin melihat Prescon dan deskripsi karakter pemain. ^^
Bersambung ke bagian 2
Komentar
:
Sepertinya
Eun Byul lah yang mengirim bingkisan kepada Eun Bi atas nama ibunya. Hmm,,
apakah mereka kembaran yang terpisah atau gimana ya??? Kok Eun Bi bisa tinggal
di Panti dan Eun Byul di rumah mewah???
Trus,,
apa yang terjadi di sekolah setahun yang lalu ya??? Kok ibu Eun Byul seperti
menyembunyikan sesuatu githu?????
Siapa
sebenarnya Jung Soo In itu????
Seperti
apa kejadian yang terjadi di masa lalu. Sehingga membuat Jung Soo In dendam kesumat
dengan Eun Byul. Sampai-sampai ia meneror Eun Byul dengan pesan-pesan aneh itu.
Semuanya
masih misteri dan puzzle berantakan yang harus di selesaikan. >.<
Mbak anna... Photo2 nya kok ga ada?
BalasHapusmbak anna piku nya juga dong :)
BalasHapusDrama yg bagusbuat d.ikuti, aku suka drama yg penuh dgn misteri :D
BalasHapusSemangat mba anna,
Kalau gk salah kan ada dua tu yg d.buat, coba mba anggi buka yg d.part 1 nya lgi, pikunya lengkap d.blog satunya (aku lupa nama mba yg punya blog ^_^ )
Suka ma ceritanya salm kenal pembaca baru blog ini mbk anna salm kenal
BalasHapusCeritanya seruuu! Walaupun di korea rattingnya paling rendah :(
BalasHapuskenapa gambarnya sedikit sekali min? Website Gratis
BalasHapusSaya paling suka baca sinopsis di blog ini salam kenal :)
BalasHapusbagus nih kayaknya.. baca ini jd pengen download film nya.. btw sinopsisnya detaail banget
BalasHapussurat curriculum vitae
Keren amat eunbi kerjabox
BalasHapusAbis baca jadi pengen nonton deh..
BalasHapusilham teguh