Note : Piku menyusul malam
ya. ^^
Bagian
3
Hoon terjatuh dan meringis
kesakitan namun saat mengangkat wajahnya. Ia melihat Soo Hyun berada tepat di
depannya. Hoon nyengir lalu membuat wajah super polos (sengaja tak tahu
apa-apa). Tampak innocent-nya itu tidak membuat Soo Hyun tertarik. Soo Hyun dan
tim keamanan RS malah menatapnya tajam.
Sementara di bangsal
pasien. Dr Moon tak percaya dengan perkataan Dr Kim. Ia yakin Dr Kim pasti salah
lihat. Bagaimana mungkin pengantar air bisa melakukan operasi yang sulit. Namun
Dr Kim sangat yakin yang melakukan operasi adalah pengantar galon itu (Hoon).
“Benarkah? Dia... Keterampilannya
seperti dia sudah melakukan operasi ribuan kali.” Ujar Dr Moon
Tiba-tiba terdengar bunyi
tit tit tit dari monitor EKG. Kondisi jantung pasien yang Hoon operasi menjadi
sangat gawat. Dr Kim dan Dr Moon tampak khawatir.
***
Soo Hyun menampar Hoon.
Hoon malah tersenyum menyeringai. Ia memuji (tepatnya mengejek) Soo Hyun hebat.
Ia menyelamatkan pasien tapi Soo Hyun malah menamparnya.
”Kau tahu, melakukan
operasi tanpa lisensi sama saja dengan pembunuhan?” ujar Soo Hyun
“Sudah kubilang, aku
adalah dokter.”
“Tak mungkin.”
“Baiklah kalau begitu. Kau
juga tak berhak untuk mengomel.”
“Apa?”
“Kau
meninggalkan pasienmu.” Hoon lalu mendekatkan wajahnya ke Soo
Hyun. “Aku menyebut orang- orang sepertimu
dengan... Itik. Benar- benar seekor itik. Mengerti?”
Soo Hyun tidak terima
dikatai seperti itu. Ia pun melayangkan tangan menampar Hoon namun Hoon cepat
menangkap tangan Soo Hyun. Hoon tersenyum menang. Tnamun tapi ia sadari tangan
kiri Soo Hyun langsung mendarat dengan indahnya di pipinya. Hoon terkejut dan
memegang pipinya yang langsung merona kena tampar itu. Pipinya menjadi panas
kena tampar.
***
Soo Hyun menerima telpon
dari Dr Kim yang mengabarkan kondisi jantung pasien menjadi sangat gawat. Tekanan
di arteri paru-paru meningkat. Seorang dokter berkaca mata bergegas datang ikut
membantu. (Nama dokter itu juga Dr Kim. So aNNa memanggilnya Dr Kim II). Dr
Moon tersipu malu menyapanya. Sepertinya mereka berdua saling menyukai tapi masih
malu-malu puss (malu-malu tapi suka).
“Jadi, ada apa ini?” ujar
Dr Kim II terbata-bata (pasti karena gugup dekat berhadapan dengan Dr Moon)
“Ini adalah pasien yang dioperasi
oleh pengantar air itu.” jawab Dr Kim
“Pengantar air?” Dr Kim
terkejut tak percaya
Jae Joon segera meluncur
melihat keadaan pasien. Ia menatap tajam monitor EKG. Terlihat di layar monitor
EKG, grafik berwarna hijau di angka 69 dan grafik berwarna biru di angka 98.
Sepertinya keadaan ayah Jung Min benar-benar kritis.
***
Soo Hyun mengatakan pada
Hoon kalau pasien yang Hoon operasi sekarang dalam kondisi kritis. Lalu ia
menyuruh tim keamanan RS segera memanggil polisi. Hoon tanya apa gejalanya
namun Soo Hyun bilang bukan urusan Hoon mengetahuinya. Soo Hyun berusaha
menelpon Dr Kim. Hoon bertanya apakah detak jantungnya meningkat abnormal, tekanan
arteri parunya meningkat?
Soo Hyun kaget
mendengarnya. Hoon mencibir Soo Hyun memang adalah itik. Ia meminta Soo Hyun
mengatakan pada mereka untuk menyuntikkan magnesium kepada pasien. Dan ternyata
Jae Joon pun mengatakan demikian. Ia meminta Dr Kim II untuk menyuntik 20mg
magnesium kepada ayah Jung Min. Setelah di suntik kondisi ayah Jung Min menjadi
stabil.
Dr Kim yang masih menelpon
Soo Hyun pun mengatakan hal itu juga yang dikatakan Dr Han. Jae Joon mengatakan
kepada rekannya kalau kondisi pasien belum pulih... Sehingga terjadi efek
samping. Soo Hyun yang mendengar laporan dari Dr Kim pun hanya bisa tercengang.
Hoon mengatakan memang tak umum, tapi ini biasa terjadi. Itik sepertimu tak akan
pernah tahu itu. Soo Hyun masih tak percaya dengan perkataan Hoon. Ia meminta
berbicara dengan Jae Joon. Jae Joon mengatakan keadaan pasien sudah kembali
stabil. Soo Hyun mematikan telponnya dan menatap Hyun. Di tatap seperti itu,
Hoon jadi takut di tampar lagi. ia pun menutupi kedua pipinya dengan tangan.
***
Jae Joon pergi ke tempat
di mana Hoon di tahan untuk sementara. Hoon yang di pegang erat sama tim
keamanan pun berusaha memberontak. Ia
meminta tim keamanan melepaskannya. Ia beralasan harus mengantar air.
Kalau tidak Chang Yi akan marahinya. (gaya memberontak Hoon buat ngakak)
“Mungkin, kau hanya
beruntung hari ini. Kau tak boleh pergi.” ujar Soo Hyun
Hoon sekuat tenaga
berhasil terlepas dari pegangan tim keamanan. Ia bertanya kenapa pada Soo Hyun.
Jae Joon masuk dan mengatakan karena Hoon sudah membuat kesalahan.
“Apa?” Hoon meminta
penjelasan.
“Bahkan jika kau punya
lisensi... Kau harus mendapatkan persetujuan... Untuk melakukan operasi di RS
yang bukan tempatmu bekerja.” Ujar Jae Joo
“Tadi adalah keadaan
darurat!”
Jae Joon kembali
mengatakan Hoon bisa kehilangan lisensinya. Hoon bergumam benar- benar sial.
Jae Joon membuka sebuah map yang berisi info mengenai Hoon yang sudah 2 tahun mendapatkan
lisensinya. Namun tidak di sebutkan dari perguruan mana Hoon menimbah ilmu.
Berarti selama 2 tahun di penjara, Hoon diam-diam mengurus lisensinya sebagai
dokter. Atau ada yang mengurusnya buat Hoon. Buktinya setelah keluar penjara ia
langsung membuka sebuah klinik berobat.
“Kau lulusan mana?” tanya
Jae Joon
“Hanya sekolah kedokteran,
oke?” balas Hoon asal-asalan
“Untungnya, pasien baik-
baik saja. Tapi aku harap, kau tak datang lagi ke RS kami.”
Hoon tersenyum dan
mengatakan baguslah, ada dokter yang benar- benar dokter di sini. Ia meminta
Jae Joon jangan khawatir, ia juga tak mau. Lalu beranjak pergi namun Hoon
teringat akan sesuatu. Ia kembali dan meminta uangnya (uang koin) yang Soo Hyun
injak tadi. Hoon mengatakan Soo Hyun harus bayar atas pengobatannya.
“Bayar?” tanya Soo Hyun
heran
“Baiklah. Aku akan
menganggapnya sebagai rampokan. Benar. Aku sudah dirampok.” Hoon mengedipkan
mata kepada Soo Hyun. Dan berharap semoga harinya Jae Joon menyenangkan. Hoon
pun pergi di ikuti tim kemanan
“Kau akan melepaskannya
begitu saja?” ujar Soo HYun
“Kita hampir saja
kehilangan pasien. Jika kabar tersebar... Maka kita akan kelihatan seperti
kekurangan dokter di RS Myung Woo.”
“Itu benar, tapi...”
“Apa maksudnya tadi dengan
bayaran?”
“Aku tak tahu.” Soo Hyun
tanpa sengaja menaruh kedua tangannya di kantung jas dokternya. Ia mendapati
koin yang tadi Hoon jatuhkan. Ia pun menyadari maksud Hoon bayaran adalah uang
koin itu.
***
Hoon menjatuhkan galonnya
di lantai. Ia bergumam ia ditampar dan dirampok. Dunia sangat kejam. Chang Yi ternyata
ada di RS juga. sepertinya ia baru mendaftar di RS. Ia menyapa Hoon. Hoon pun
memarahinya, sudah kubilang aku tak mau ke sini. Lalu memukul kedua galon itu
di depan Chang Yi. Chang Yi tanya apa terjadi sesuatu namun Hoon yang terlanjur
emosi meminta Chang Yi lupakan saja. Setidaknya Chang Yi akan membantunya. Ia
menyerahkan galon itu kepada Chang Yi dan berniat pergi. chang Yi memintanya
jangan pergi dulu. Ia ke sini karena ibunya merasa pusing. Hoon bilang kan ada
dia. Kenapa Chang Yi ke sini?
Hyun Wook dan tim keamanan
RS mencari Hoon. Setelah melihat Hoon berada di lobby RS. Hyun Wook berteriak
memanggil Hoon. Hoon mencibri ia sudah ditampar. Mereka mau apa lagi? Ia pun
bersiap-siap melarikan diri. Sebelum pergi, Hoon meminta Chang Yi menelponnya.
Ia sangat kecewa pada Chang Yi.
Melihat Hoon melarikan
diri. Hyun Wook dan tim keamanan pun mengejarnya. Hyun Wook berteriak hei
pengantar air berhenti. Lucu aja lihat gaya Hyun Wook lari. Sementara Chang Yi
heran menatap mereka. Seorang dokter meminta permisi pada Chang Yi karena
menghalangi jalan mereka. Chang Yi tercengang, sepertinya ia mengenali dokter
perempuan itu. Wajah dokter itu sangatlah familiar buatnya. Ternyata wajah
dokter itu mirip Jae Hee (pujaan hati Hoon) namun Chang Yi belum menyadarinya.
Sementara Hyun Wook lari
terbirit-birit di koridor RS mengejar Hoon yang berhasil melarikan diri dengan
mobil pick up-nya. Hoon tersenyum senang melihat Hyun Wook yang kelelahan
mengejarnya.
Hoon pun sampai di
kliniknya. Chang Yi menelponnya. Hoon memintanya cepat kesini sekarang. Chang
Yi hendak mengatakan ia melihat wanita yang wajahnya mirip Jae Hee. Namun belum
sempat ia mengatakannya, Hoon sudah memotong kata-katanya itu.
“Jika, kau tak datang
sekarang... Aku akan mengambil semua hasil pengantaran hari ini.”
“Dengarkan aku!”
“Sstt” Hoon langsung
mematikan telponnya. Ia bergumam kenapa harus dia. Chang Yi mendelik kesal di
seberang.
***
Rupanya Hyun Wook mengejar
Hoon sampai ke kliniknya. Ia melihat papan klinik Ka Ri Bong milik Hoon. Ia
bergumam untunglah ada mobil yang cepat. Hoon belum menyadari ia di buntuti
oleh Hyun Wook. Ia kesal karena air mineralnya habis. Terpaksa ia meminum air
keran. Hyun Wook mengetuk pintu klinik.
“Siapa kau?” ujar Hoon
“Aku? Aku adalah Moon
Hyung Wook dari... RS Myung Woo.” Hoon langsung menutup paksa pintunya.
Sehingga membuat wajah Hyun Wook terbentur di pintu. Hidungnya pun memerah
karena benturan tadi. Hyun Wook meminta Hoon membuka pintunya. Mereka perlu berbicara.
Hoon sudah tak tahan. Ia menyuruh Hyun Wook pergi dari tempatnya.
“Pasti terjadi
kesalahpahaman. Aku tak ke sini untuk membuatmu kesulitan.” Hyun Wook berusaha
mngedor-ngedor pintunya. “Yang benar saja. Aku ke sini untuk membuat
kesempatan! Buka pintunya!”
Chang Yi sampai dan
menanyakan siapa Hyun Wook. Hyun Wook menyingkir dari pintu dan bertanya dengan
menggunakan bahasa isyarat (apa Chang Yi mau ke dalam). Chang Yi mengangguk. Ia
pun mempersilahkan Chang Yi. Chang Yi mengetuk pintu memanggil Hoon dengan
sebutan Hyung. Sontak membuat Hyun Wook menatap Chang Yi dengan penuh tanda
tanya. Chang Yi malah heran dengan ekspresi Hyun Wook.
Hoon membuka pintu dan
langsung menarik Chang Yi ke dalam. Hyun Wook mau menerobos, sayangnya pintu
langsung di tutup oleh Hoon seketika itu juga. Sehingga wajah Hyun Wook untuk
kedua kalinya terbentur manis di pintu. Hyun Wook menjerit memegang hidungnya
yang memerah.
“Kenapa dokter dari RS
Myung Woo datang ke sini?” ujar Chang Yi. Hoon tersenyum lalu menjewer telinga
Chang Yi dan mengatakan terima kasih untuk semua masalah ini. chang Yi
berteriak meminta Hoon melepaskan telinganya. Hoon mengatakan Chang Yi harus
membayarnya atas semua ini.
“Itu tak apa yang penting
sekarang. Perlihatkan aku foto Jae Hee lagi.” mendengar nama Jae Hee di sebut,
Hoon pun melepas tangannya. Chang Yi memutar kembali video Jae Hee. Ia
mengatakan tadi ia melihat Jae Hee. Hoon tertawa kecil. Ia meminta Chang Yi
jangan berbohong. Chang Yi bilang ia tidak berbohong. Tadi ia melihatnya tadi
di RS.
“Apa?”
***
Dan akibat dua kali
benturan mengenai hidungnya, hidung Hyun Wook pun mengeluarkan darah (mimisan). Ia berteriak
kesal. Hoon kembali membuka pintu lagi dan untuk ke tiga kalinya hidung Hyun
Wook terkena benturan pintu. Ia menangis menahan sakit di hidungnya. Namun saat
Hoon mengajaknya ke RS. Sakit itu hilang bagiakan di telan waktu. Hyun Wook
seperti tidak merasakan sakit pada hidungnya lagi. LOL
“Benarkah?” Hyun
terperangat kaget
***
Soo Hyun dan Jae Joo
berbincang-bincang dengan Direktur Oh. Soo Hyun mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak tenaga dokter.
Direktur Oh berujar ada lebih dari 20 mahasiswa kedokteran nasional untuk
operasi bedah. Kita punya banyak peminat hanya karena RS kita terkenal.
“Alasanku bergabung di
sini adalah, karena anda sudah berjanji padaku bahwa Myung Woo akan menjadi rumah
sakit terbaik di dunia. Myung Woo akan membutuhkan lebih banyak dokter terlepas
dari situasi di negara itu.” ujar Jae Joon
“Yah... Kita perlu
merekrut beberapa karena Dr. Oh akan pindah ke bagian manajemen.” Ujar Direktur
Oh.
Jae Joon langsung menoleh
menatap Soo hyun. Sepertinya Soo Hyun belum memberitahunya. Direktur Oh
mengerti, ia akan melakukan perekrutan. Lalu meminta Jae Joon mencari kandidat
yang tepat.
**
Sang Jin menjenguk seorang
ahjumma yang berbaring koma di RS Myung Woo. Ia bertanya kepada ahjumma itu. “Apa
kau tahu? Anakmu memberiku... Mobil yang keren, jadi aku harus memberikannya
sesuatu juga. Mau lihat?” sang Jin mendekat ke arah ahjumma itu dan mengatakan hadiahnya
adalah kau. Jangan mati sampai kau melihatnya. Oke? (Hmmm berarti ahjumma ini
adalah ibu Soo Hyun donk)
Sang Jin pun pergi
meninggalkan ahjumma itu. Dokter yang wajahnya mirip Jae Hee lalu masuk
mengecek keadaan ahjumma itu.
**
“Manajemen?” tanya Jae
Joon pada Soo Hyun
“Belum pasti.” Ujar Soo
Hyun
“Presiden tak mungkin
mengatakannya jika belum pasti.”
“Jae Joon.”
Jae Joon yang kesal
langsung pergi meninggalkan Soo Hyun. Soo Hyun mau menyusul namun tiba-tiba
Sang Jin muncul dan memanggilnya. Soo Hyun pun bergegas pergi ke lift di ikuti
Sang Jin. Soo Hyun tanya kenapa Sang Jin bisa di sini?
“Apa maksudmu? Kau
memberiku hadiah jadi aku ke sini untuk membalasnya.”
“Aku akan berpura-pura aku
sudah mendapatkannya. Terima kasih.” Ujar Soo Hyun lalu bergegas masuk ke lift
namun Sang Jin menarik tangannya.
“Dengarkan aku saat aku
berbicara. Hadiahku untukmu adalah...”
“Jika kau menjadi manajer
cabang, jangan main-main denganku.”
“Apa?”
“Apa kau tak tahu kenapa aku
dimasukkan ke bagian manajemen?” ujar Soo Hyun langsung pergi meninggalkan Sang
Jin seorang diri.
“Kau! Baiklah. Tunggu
saja. Aku akan membuatmu kalah.” Gumam Sang Jin
***
Dokter yang wajahnya mirip
Jae Hee merapihkan selimut ibu Soo Hyun. Ia mengatakan kami telah memindahkan anda
ke kamar biasa. Semoga, anda bisa beristirahat dengan nyaman di sini. Lalu memakaikan
sesuatu di tangan pasien itu.
“Kau bilang, kau
menginginkan ini kan? Ini. Berjanjilah, kau akan menjaganya.” Ujar dokter itu.
Ternyata ia memakaikan
gelang berwarna merah yang mirip seperti pemberian Hoon kepada Jae Hee. Hmmm
jangan-jangan dia benar-benar adalah Jae Hee, pujaan hatinya Hoon lagi. ^^
***
Hoon, Chang Yi dan Hyun
Wook bergegas ke RS. Sebelum ke Rs, Hyun Wook sudah meminta resepsionis mencari
tahu tentang Dr. Song Jae Hee. Resepsionis itu mengatakan sekarang Dr Jae Hee
berada di penyimpanan farmasi. Hoon langsung meluncur mencari dimana ruang
farmasi.
Sesampainya di ruang
farmasi. Ia mendapati jas dokter milik Dr Jae Hee di atas rak obat. Hoon pun
mencari di sekelilingnya. Ia melihat ada dua orang sedang berciuman di samping
rak obat. Ia mendekat dan wanita yang berciuman dengan dokter pria itu langsung
terkejut melihatnya.
“Siapa kau?” ujar dokter wanita
itu
“Pengantar air?” Hmmm
ternyata dokter pria itu adalah Dr Kim. Dokter Kim ternyata player tohh...
Dokter wanita itu langsung merampas jas dokter yang Hoon pegang. Hyun Wook
datang dan bertanya siapa yang namanya Song Jae Hee? Dokter wanita itu langsung
menjawab aku. Hoon dengan wajah yang terluka langsung pergi meninggalkan
mereka.
***
Sementara orang yang mereka
cari sedang memesan minuman di cafe RS. Hoon terlihat berada di luar cafe itu.
Jarak mereka sangatlah dekat. Chang Yi berusaha meyakinkan Hoon kalau dokter
yang ia lihat adalah. Kata-kata Chang Yi teputus begitu saja saat melihat wajah
Hoon yang kecewa dan terluka seperti itu. Ia tidak dapat melanjutkan
kata-katanya.
“Kau adalah Dr. Park, kan?
Karena kau sudah di sini, kenapa kita tidak... Minum teh di kantorku saja? Aku
dengar kau sedang mencari seseorang. Aku pasti bisa membantu! Jika kau tahu
nama dan punya fotonya... Uangku bisa melakukan sisanya. Pasti akan ditemukan.”
Ujar Hyun Wook
“Apakah kau sekaya itu?”
“Aku? (Hyun Wook tertawa) Tentu
saja! Aku sudah menjadi manajer di sini selama bertahun-tahun.”
“Kau bisa memberiku $ 500 ?”
“$ 500 ?” Hyun Wook
terperanjat kaget mendengar angka yang fantastik itu. Hoon yakin Hyun Wook
hanya umbar kata-kata saja. Ia pun pergi namun Hyun wook memintanya menunggu
dulu. Kita bicarakan tentang uang nanti. Tidak sekarang.
“Aku membutuhkannya
sekarang.”
“$ 500 bukan uang yang
sedikit.”
Hoon langsung meraih kerah
baju Hyun Wook dan mengatakan jika kau tak bisa memberikannya, berhenti
menggangguku dan pergi. Hoon berbalik pergi namun langkahnya terhnti karena ia
melihat wanita yang wajahnya mirip Jae Hee di dalam cafe. Hoon langsung
mengejar Jae Hee. Hoon kehilangan jejak Jae hee saat di lorong. Ia berteriak
memanggil nama Jae Hee. Ia terus mencari sampai depan lift. Hoon terlihat cape
berlari, ia berdiri dan memandang ke depan mencari jejak Jae Hee. Tanpa ia
sadari, Jae Hee berjalan melewati Hoon namun dari bagian belakang Hoon. Hoon
pun mendengar bunyi langkah kaki Jae Hee. Saat menoleh, Jae Hee sudah berjalan
ke ruangan yang satunya lagi.
Komentar
:
Feeling aNNa sih. Pazti
Jae Hee di suruh ke Korsel tuk membawa kembali Hoon ke Korut. Secara Hoon itu
dokter ahli bedah jantung yang bertangan dewa. Korut tidak akan dengan mudahnya
melepas Hoon begitu saja. So, setelah
mengetahui Hoon bebas dari penjara. Mereka mengirim Jae Hee menjadi agen dengan
misi membawa target kembali ke markas.
Atau juga mungkin Jae Hee
mengalami amnesia. Tapi kayaknya ga deh.. Karena dengan melihat cara Jae Hee
memandang gelang itu saja terlihat berbeda. Ia tampak berat melepas gelang yang
di beri Hoon kepada pasiennya yang sekarat itu. ^^
Ahhh sejauh ini ceritanya
menarik, apa lagi melihat gaya Hoon yang super kocak.. jadi seenyam senyum saat
menulis sinop-nya. But mian ya chingu kalau aNNa lama dalam menulis. Abiz mau
berbagi waktu tuk nulis aja susah. Belum lagi bertabrakan sama sinop ANGEL
EYES. So buat para chingu semua, plissss dengan sangat tolong bersabar ya.. ^^
Wah mb anna ngebut,,
BalasHapusSaking penasaran dgn akting LJS aku pun memutuskan untuk streaming video, dan akting LJS bner² daebak..
Dan waktu hoon nyengir² polos pas liat soo hyun,,, aaaiiiiihhhh,, cute bnget, jd meleleh,
Jg pas hoon mau di usir, bner mb gaya hoon itu lucu abis,, smbil bwa tmpt galon lg, *ngakak.. Hahaa
Mianhe mb, biasa koment kpnjngan n berantakan..hee
Gomawoyo mb anna, di tunggu piku² nya, wlaupun dah nntn, ttp brsa blm lengkap kalo blm bca sinop ny.
Hwaiting...
Iya nih... hbiz tlat bgtzzz postingnya.. ntar mlm bru upload pikunya ya... smga sinyalnya bguzzz.. amen
BalasHapusNgakak abiz deh sma aksi kocak Hoon :D
Klo pngen nton video streaming na alamatnya d apa sih mba?ksih tau donk.... :-(
BalasHapusMb aNNa, aku bantu jwab ya..
HapusKamu bisa nntn di gooddrama, dramago atau
Dramafire, kluar ny cepet, biasa ny pas mlm nya tayang siang ny dah lgsg ada tp sub eng
Kalo mau sub indo di islandsubs ato IDWS.
mana nih gambarnya mbak... udah baca tp galengkap rasanya tanpa gmbar :(
BalasHapusmin knp gak ada gambarnya ??
BalasHapussinopsisnya jadi gak seru nih...
Sinopsis ini jd terasa agak ngeselin mata, krn gak ada gambarnya yg menunjang text bacaannya, kl gak ada gambar jd gak jelas ini siapa itu siapa, lagi apa??? Huft...
BalasHapus