Mian chingu,, aNNa posting LINK Angel Eyes ep 4 di sinopsis episode 5 ini.. So buat chingu yang belum sempat membaca sinopsis AE episode 4 di tempatnya mba Lilik. Buruan di klik Link sinopsisnya ya.. ^^
LINK sinopsis ANGEL EYES Episode 4 :
By Lilik - Dunia-recap.blogspot.com
****
Episode sebelumnya, Dong Joo mulai bekerja di RS Se Young, ia di angkat menjadi kepala UGD. Ia mengunjungi makam ibunya dan menanyakan kabar Soo Wan. Ia berharap bisa bertemu dengan Soo Wan lagi, rupanya Dong Joo tidak melupakan cinta pertamanya – Yoon Soo Wan. Saat pulang dari kantor Polisi habis mencari informasi tentang detektif yang menangani kasus tabrak lari ibunya. Takdir pun mempertemukan Dong Joo dan Soo Wan di perempatan lampu merah. Namun hanya Dong Joo yang mengetahui keberadaan Soo Wan, yang saat ini bekerja sebagai petugas 119.
Dong Joo yang sudah mengetahui keberadaan Soo Wan pun bahagia dan banyak mengumbar senyum super manisnya kepada setiap orang yang di temuinya. Dr Kang yang mengetahui rekannya Dr Dylan yang bahagia karena menemukan cinta pertamanya pun ikut bahagia. Mereka berdua tidak tahu kalau wanita yang mereka cintai itu adalah wanita yang sama.
Di saat Dong Joo ingin menemui Soo Wan dan memberitahukan siapa dirinya yang sebenarnya. Tiba-tiba ia di kejutkan dengan berita mengenai Soo Wan yang di todong pisau oleh pasien gangguan jiwa. Dong Joo bergegas ke UGD, ia meminta Soo Wan mengikuti apa yang ia katakan. Saat lampu padam, Soo Wan yang menutup matanya mendengar suara Dong Joo remaja yang memanggil namanya. Soo Wan pun mendorong si pasien dan berlari, Dong Joo langsung menangkapnya. Mereka berdua terjatuh, Soo wan mendengar detak jantung Dong Joo. Ia merasakan detak jantung Dong Joo dan merasakan kehadirannya. Namun dr Kang yang notabene adalah tunangan Soo Wan langsung memanggilnya. Dong Joo terperanjat mengetahui fakta bahwa wanita yang selama ini ia cintai sudah mempunyai tunangan.
Ia mengakui kenyataan yang di lihatnya, sudah 12 tahun berlalu dan lebih baik Soo Wan untuk berada dipelukan orang lain... Namun hatinya tidak mudah melupakan Soo Wan. Saat Soo Wan mabuk di observatorium, Dong Joo merasakan kepedihan mendalam saat melihat Soo Wan menitikan air mata walaupun sudah tertidur. Ia tak sanggup melihat cinta pertamanya menderita seperti itu.
***
Note :
aNNa akan menggunakan nama Dong Joo sebagai Dylan mengikuti mba Lilik supaya tidak membingungkan chingueul. Namun saat ia sendirian, aNNa akan memakai nama Dong Joo. ^^
***
~Episode 5~
Soo Wan tersadar dari mabuknya dan memegang kepalanya yang sakit karena banyak minum. Ia terkejut dengan jas Dylan yang menyelimuti tubuhnya, namun orangnya sudah tidak ada. Soo Wan keluar dari Observatorium, ia memukul kepalanya dan mengatai dirinya bodoh. Mungkin Soo Wan menyesali dirinya yang tak becus karena mengajak Dylan minum namun parahnya ia terlanjur mabuk duluan. Ternyata Dong Joo belum pulang, diam-diam ia mengawasi Soo Wan dari balkon Obsrevatorium.
Dong Joo berkata dalam hatinya, “Jung Hwa... Apa yang harus aku lakukan dengan wanita itu? Dan aku... Apa yang harus aku lakukan sekarang?”
Paginya, Soo Wan bersiap-siap di kamarnya. Saat melihat kursi, ia melihat jas Dylan. Soo Wan mencerca dirinya sendiri gila, karena minum alkohol dengan Dylan. Bahkan ia ikut mengatai Dylan yang meninggalkannya sendirian seperti itu, Dokter macam apa dia yang tidak punya "kemanusiaan". Namun ia berhenti protes dan mengeluhkan perutnya yang sakit karena kebanyakan minum semalam.
Soo Wan makan di sebuah kedai, ia tampak menikmati makanannya. Sarapannya terganggu dengan kedatangan Min Soo yang langsung menyambar makanannya. Soo Wan protes dengan tingkah sahabatnya namun Min Soo malah tanya apa yang Soo Wan lakukan disini, dijam segini, dengan pakaian seperti itu. Min Soo menebak Soo Wan pasti dipecat dari pemadam kebakaran. Soo Wan mengatakan apa Min Soo akan bisa menangkap penjahat dengan insting seperti itu. Dan dengan PD-nya, Soo Wan mengatakan siapa yang akan memecat Pemadam kebakaran terbaik Seyoung?
Min Soo membalas mengejek, apa itu yang dikatakan petugas yang pernah ditangkap sebanyak 13 kali ? Soo Wan berujar apa Min Soo tidak punya sesuatu yang lebih baik dilakukan. Kerjaannya cuma menghitung rekornya saja. Min Soo mencibir ia mampir kesini dalam perjalanan ke rumah sakit, ia berpikir mungkin ia bisa makan kue ikan. Karena ia tidak punya waktu untuk makan bahkan jika ia sekarat. Tapi ia sangat tidak beruntung! Kenapa ia juga harus bertemu dengan Soo Wan disini? Soo Wan hanya bisa menerima sahabatnya yang menyerocos tiada henti. Namun ia penasaran kenapa Min Soo ke RS, apa Min Soo sakit.
“Apa kau bercanda? Malah aku yang berharap begitu! Karena aku tidak pernah sakit. Aku pergi kesana untuk menyelidiki tersangka.” Ujar Min Soo
Soo Wan mengangguk-angguk mendengar kata-kata Min Soo lalu ia menambahkan makanan ke piring Min Soo. Ia meminta Min Soo makan yang banyak. Min Soo mengatakan ia akan makan yang banyak, makanannya enak. Soo Wan berdiri pergi ke belakang, terdengar suara ahjumma pemilik kedai yang mengatakan semuanya $7.80.
Min Soo kaget, ia mencari keberadaan Soo Wan namun Soo Wan sudah berada di luar. Soo Wan tersenyum manis karena berhasil mengerjai sahabatnya. Min Soo berteriak meminta Soo Wan kembali, Soo Wan malah meminta Min Soo menghubunginya nanti dan beranjak pergi meninggalkan sahabatnya. Min Soo sepertinya sudah kebal dengan ulah sahabatnya, ia hanya bisa mencibir Soo Wan gadis yang licik. ^^
Dylan mengayun sepedanya melewati depan RS Seyoung menuju parkiran, Soo Wan yang baru saja sampai pun melihatnya. Ia memperhatikan Dylan yang memparkir sepedanya di parkiran. Tatapan Soo Wan tidak seperti biasanya, ia tampak memikirkan sesuatu.
Salah satu rekan dokter bertanya kepada Ji Woon mengenai Soo Wan yang dilarang di UGD beberapa hari yang lalu. Jin Woo yang tidak megetahui larangan itu pun balik tanya. Rekannya mengatakan Kepala Dylan merasa direbut pasiennya karena Soo Wan menelpon Jin Woo terlebih dulu bukannya menelpon pihak UGD. Jadi Kepala Dylan mengatakan tidak akan mengurusi ambulans Dinas Kebakaran Seyoung lagi dan menyuruh Soo Wan pergi. Rekannya menambahkan ia tahu kalau suasana hati Soo Wan benar benar aneh.
Jin Woo jadi penasaran, ia tanya apa yang terjadi selanjutnya. Rekannya mengatakan Soo Wan memohon, Namun ia meralatnya dengan mengatakan Soo Wan minta maaf segera jadi tidak ada masalah lagi setelah itu. Ia pun menambahkan ada yang menjengkelkan, ia merasa kalau di UGD, semua orang tampaknya senang dengan hal itu. Ia tidak menyangka Kepala Dylan akan seperti itu, ia benar benar kecewa..
Jin Woo tersenyum. Ia mengatakan bahkan jika ia adalah Dylan, ia akan melakukan hal yang sama. Lalu meminta rekan-rekannya mulai sekarang, berhati-hatilah dengan hal ini. Jin Woo dan rekan-rekannya melanjutkan perjalanan, Jin Woo tampak semakin menyukai karakter Dylan.
Dylan masuk ke ruang anak, ia tidak seperti Dylan yang kemarin yang penuh dengan senyuman layaknya orang yang sedang jatuh cinta. Ia menutup dalam-dalam senyumannya, saat suster menyapanya pun ia hanya menganggukkan kepala tanpa senyuman manisnya.
Soo Wan melihat Dylan mengendong bayi yang berhasil di selamatkan namun ibu sang bayi itu tidak berhasil di selamatkan. Sepertinya Soo wan datang ke RS untuk melihat sang bayi yang kehilangan ibunya saat kecelakaan lalu lintas. Yang mana mereka berdua mengalami nasib sama, sama-sama kehilangan ibu mereka saat kecelakaan mobil. Dylan menepuk menenangkan sang bayi yang tertidur pulas.
Ia mengatakan kepada sang bayi, apa kau masih tertidur bahkan kerjamu hanya terus tidur? Diam-diam Soo Wan tersenyum mendengarnya dari balik pintu. Dylan pun melanjutkan, baiklah. Kau pasti banyak bermimpi jika kau banyak tidur. Jika kau bertemu ibumu dimimpimu, kau harus mengatakan, "Jangan khawatir padaku," Dan tersenyumlah oke? Dengan begitu, ibu mu akan tenang. Dan sering datang menemuimu. Wajah Soo Wan berubah sedih saat mendengarnya, dan tanpa ia sadari Dylan melihat keberadaannya di balik pintu.
Dylan membuka pintu, membuat Soo Wan terkejut. Dylan mengatakan jika Soo Wan datang untuk bertemu dengan bayi, ia bisa masuk kedalam. Soo Wan mengatakan tidak, ia akan melihatnya nanti. Dylan bilang tidak bisa nanti. Sang bayi akan segera pergi ke panti asuhan.
Dylan pun melangkah pergi namun Soo Wan mengatakan ia mau mengembalikan pakaian Dylan. Dylan menoleh melihat jas yang di bawa Soo Wan. Dylan tanya kenapa Soo Wan tidak meninggalkannya saja didepan. Soo Wan bilang ia ingin mengatakan terima kasih, ia juga tidak sopan selama ini pada Dylan. Ia meminta mereka menyelesaikan semua kesalahpahaman ini, sebagai gantinya Soo Wan akan mentraktir Dylan makan.
“Aku tidak punya waktu dan aku tidak punya apa apa untuk diselesaikan dengan mu. Jadi kau seharusnya makan saja dengan pacarmu.” Ujar Dylan dingin lalu meninggalkan Soo Wan.
Soo Wan hanya bisa mendesah dan kecewa dengan penolakan Dylan yang dingin padanya.
Soo Wan keluar RS dan bergumam “Kenapa selalu bermasalah setiap kali kita bertemu. Apa dia pikir aku melakukan ini karena aku menyukainya? Aku berpikir kalau kita harus berhubungan baik demi para pasien... Lupakan, itu tidak perlu. Kau ada di no 1 daftar blacklistku sekarang.”
Min Soo menemui seseorang di RS, saat berpamitan ia melihat ruang Emergency Center. Ia pun mengingat secarik memo yang di berikan petugas polisi padanya. Memo itu berisi info mengenai kecelakaan tabrak lari Yoo Jung Hwa, yang di sertakan nama pelapor Dylan Park yang mana bekerja sebagai Dokter UGD di RS Seyoung.
Min Soo pun masuk ke ruang Emergency Medical Center, tampak Dylan di ruang sebelah sedang memeriksa berkas. Min Soo menelpon Dylan, jarak mereka sangatlah dekat namun terhalang oleh kaca pembatas ruang. Min Soo menanyakan apa benar ini Dr Dylan Park? Dylan mengiyakan, Min Soo tanya Dylan orang yang datang ke kantor polisi meminta kontak Detektif Kim Woo Chul yang pensiun kan?
Dylan langsung membenarkan. Ia tanya apa ada cara untuk menghubungi detektif Kim. Jika memungkinkan, ia ingin bertemu dengannya langsung. Tampak Dr Yoon muda berlari melewati Min Soo, Min Soo mengatakan pada Dylan bahwa ia ingin tahu kenapa Dylan ingin menghubunginya. Dylan hendak menjawab namun Dr Yoon muda masuk.
“Kepala, ada pasien yang kemarin dengan Infark miokard tiba-tiba memburuk jadi aku pikir kau perlu pergi ke ICU.”
Dylan mengatakan ia mengerti kepada Dr Yoon muda. Dylan pun meminta maaf kepada Min Soo karena sekarang sedang situasi darurat. Ia meminta bisakah ia menelpon Min Soo lagi di nomor ini. Min Soo mengiyakan, ia mengatakan ia adalah Polisi Kantor Seyoung namun telponnya sudah terputus. Min Soo mencibir tak percaya.
Dylan dan dr Yoon muda bergegas ke ruang UGD, Min Soo berbalik melihat mereka namun hanya melihat punggung Dylan saja. Min Soo bergumam, pertama ia harus memastikan identitas Dylan. Tapi ia tidak tahu apakah orang ini (Dylan) akan mengingat kasus yang sudah 10 tahun itu. Ia menelpon seseorang, sepertinya ia menelpon detektif Kim. Namun nomornya tidak aktif, Min Soo mencibir detektif Kim benar benar laki-laki yang merepotkan.
Sementara di markas 119. Petugas Seo menanyakan apa Soo Wan akan menang jika bertengkar dengan pria. Soo Wan bilang ia tidak tahu, petugas Seo berpikir Soo Wan akan menang. Petugas Ki baru saja kembali dari tugasnya. Petugas Seo yang melihatnya berteriak memanggil dan berlari menghampiri petugas Ki. Layaknya anak yang baru melihat sang ayah baru pulang dari tugas ketentaraan / kemiliteran bertahun-tahun lamanya kayak bang Toyib. heehehe
Petugas Ki mengeluhkan pekerjaannya ini menyelamatkan orang apa tukang kunci. Ia tidak tahu berapa kali ia membukakan pintu. Rupanya ia tidak menerima, ada pasangan yang berkelahi dan mengunci pasangannya di dalam rumah. Sang cewek yang di kurung pun meminta Petugas 119 membukakan pintu buatnya. Soo Wan bilang setidaknya petugas Ki tidak dimaki setelah membuka pintu.
Petugas Seo yang polos menanyakan kenapa mereka dicela oleh orang-orang itu setelah membuka pintu untuk mereka? Soo Wan berusaha menjelaskan, jika petugas Seo sedang sial, ia harus menganti rugi pintunya dan harus minta maaf merusak pintunya. Petugas Ki mengeluhkan perutnya yang sakit dan menanyakan apa ada sesuatu untuk di makan. Namun bukannya ia memegang perutnya malah memegang lehernya. LOL
Seorang petugas 119 datang dan mengatakan Soo Wan ada tamu. Soo Wan heran tamu siapa yang mendatangi kantornya malam hari seperti ini. Rupanya Jin Woo yang datang berkunjung. Ia membawa banyak sekali makanan buat rekan-rekan Soo Wan. nyogok nih ee, biar bisa berduaan sama pacal.. ^^
Rekan-rekan Soo Wan berterima kasih kepada Jin Woo bahkan memuji Jin Woo. Jin Woo bilang haruskah mereka mengatur tanggal dan mengadakan makan malam besar kapan-kapan? Semuanya yang mendengarnya langsung bersemangat dan bertepuk tangan. Soo Wan protes kenapa Jin Woo mau membayar makan malam kantor pemadam kebakaran. Jin Woo malah tersenyum dan merangkul bahu Soo Wan. Petugas Ki mencibir, ini sama seperti wali yang menyuap sekolah karena anaknya bermasalah. Soo Wan jadi tak enak, Jin Woo memohon petugas Ki bersabar dengan pembuat masalahnya ini ( Soo Wan).
“Dokter! Aku benar benar memberimu saran sebagai senior dihidupmu, tetapi pikirkan hal ini dengan hati-hati. Tdak ada yang akan menyalahkanmu untuk mengubah pikiranmu sekarang.” Ujar petugas Ki
Jin Woo tersenyum menanggapi candaan petugas Ki dengan senyuman, Soo Wan malah merampas pizza yang di makan petugas Ki dan mengatai apa petugas Ki pikir ia membawa makanan ringan untuk mendengar ini. Ia pun meminta mereka semua berhenti makan namun salah satu petugas mengatakan Soo Wan harus bicara dengan benar. Jin Woolah yang membayarnya, bukannya Soo Wan. Petugas Ki membenarkan, ia pun langsung merampas kembali pizzanya. Jin Woo tersenyum senang, Soo Wan berbalik dan memukul pelan perut Jin Woo. ^^
Soo Wan dan Jin Woo keluar, Soo Wan tanya apa yang membawa Jin Woo kesini. Bahkan Jin Woo tidak menelpon terlebih dulu. Jin Woo bilang untuk membuat orang yang bahagia menjadi lebih bahagia. Soo Wan tertawa dan mengatakan Jin Woo berhasil, rekan-rekannya benar-benar senang bertemu dengan Jin Woo. Jin Woo dengar Soo Wan mengunjungi rumah sakit tadi siang, kenapa ia tidak datang menemuinya?
Soo Wan bilang ia mampir karena ia penasaran dengan bayi itu dari kemarin. Jin Woo juga tak kalah khawatirnya dengan Soo Wan dari kemarin karena ia tidak menelponnya. Soo Wan meminta maaf, lagian ia baik baik saja sekarang. Ia minum alkohol dan stressnya sekarang hilang.
“Kau minum? Dengan siapa? Sendirian?”
Soo Wan terdiam mendengar pertanyaan Jin Woo, Jin Woo lalu mengepalkan tangannya dan menggerakkan tangannya layaknya seorang petinju. Ia mendengar Soo Wan bertengkar di ruang UGD. Soo Wan rasa Jin Woo tidak mendengar kalau ia kalah kan. Jin Woo mengatakan kenapa Soo Wan tidak mencoba bergaul dengannya (Dylan), dia dokter yang baik. Soo Wan tanya apa Jin Woo ingin ia berteman dengannya?
Jin Woo bilang ini karena mereka berdua (Soo Wan & Dylan) adalah orang yang ia sukai. Kalau mereka berdua saling tidak menyukai artinya mungkin ada masalah dengan penilaiannya, ini menyakiti harga dirinya. jin Woo pun meminta Soo Wan berperilaku dengan baik sambil mengelus-elus rambut Soo Wan. Soo Wan menepis tangan Jin Woo dan menatapnya. Jin Woo tanya kenapa Soo Wan melihatnya seperti itu?
“Aku berpikir tentang hal ini dan aku tidak mengerti. Kenapa pria ini menyukaiku.”
“Jika ada alasan untuk menyukai seseorang... Bagaimana bisa mereka menyukai seseorang sepertimu? Karena tidak ada alasan ku menyukaimu.”
Soo Wan tanya itu pujian atau penghinaan. Jin Woo pura-pura berpikir dan mengatakan entahlah. Soo Wan tidak terima, ia memukul Jin Woo dan menarik-narik bajunya. Ia memaksa Jin Woo mengatakan ia tidak bercanda. Petugas Ki dan teddy Seo yang keluar melihat itu pun memuji betapa indahnya mereka. Jin Woo yang berhasil terlepas dari cengkraman Soo Wan pun mengambil ancang-ancang. Mereka berdua mengambil ancang-ancang berkelahi. Ngakak lihatnya.
Pertunjukan mereka sontak mendapatkan pujian dari Teddy Seo yang memuji, mereka benar-benar pemandangan yang bagus untuk dilihat. Ia berharap ia punya pacar yang seperti Soo Wan. Soo Wan benar benar tipe idealnya. Ia tanya wanita seperti apa yang petugas Ki suka. Petugas Ki menjawab simple, wanita yang punya hidup yang panjang. Ia pun beranjak pergi. Sementara Soo Wan dan Jin Woo masih bercanda di depan kantor.
Dylan masuk ruang kerjanya. Ia membuka laptopnya dan membuka sebuah file. File itu berisi record voice-nya yang di rekam. Sepertinya Dylan merekam sesuatu yang penting. Di sana tertera tanggal rekamnya, tanggal 16-04-2014. Berarti ia baru-baru saja melakukan rekaman itu.
Soo Wan berkunjung ke Panti Asuhan. Ia datang melihat sang bayi yang kehilangan ibunya. Karena wali bayinya tidak muncul, maka pihak RS mengirimnya ke panti asuhan. Soo Wan senang bisa bertemu dengan sang bayi, ia berusaha bermain dengan bayi itu. Suster Panti mengatakan bayinya benar-benar beruntung. Ia sangat berterima kasih kepada Soo Wan dan Dokter (Dylan) yang menyelamatkan sang bayi. Ia dengar bayi ini diselamatkan seolah-olah dengan keajaiban. Selain itu, Soo wan tidak melupakannya dan datang menemuinya. Soo Wan masih merasa bersalah, ia mengatakan ia tidak bisa menyelamatkan ibu sang bayi.
“Dokter itu (Dylan) juga mengatakan hal yang sama. Kalian berdua berpikir sama. Kau jangan berpikir seperti itu. Bayi ini dan ibunya mungkin berterima kasih pada kalian berdua..”
“Maaf, Dokter?” ujar Soo wan penasaran.
Di taman Panti, Dylan sedang melakukan pemeriksaan gratis buat anak-anak Panti. Seorang anak perempuan tidak mau di obati, ia menangis dan meringis kesakitan. Dylan berusaha membujuknya, ia kerepotan sendiri mengatasi anak yang tak tahan dengan rasa sakit ini. Soo Wan datang dan tersenyum melihatnya. Dylan sudah hampir selesai mengobati sang anak ini, tinggal memasangkan perbannya namun sang anak memberontak tak mau di perban.
“Wow, Sangat menjengkelkan ya.” Ujar Soo Wan
Dylan terperanjat melihat Soo wan yang sudah berada di depannya. Soo Wan membuka bungkusan permen dan memberikan kepada anak itu. Sang anak pun terdiam seketika, Soo wan tanya apa permennya enak. Si anak dengan lucunya mengangguk-angguk kepalanya. Dylan masih menatap Soo Wan, Soo wan meminta plester dan perban pada Dylan. Soo Wan mengatakan pada si anak, ia akan melakukannya dengan cepat. Si anak malah tersenyum riang bukan menangis lagi. Soo Wan pun selesai membalut luka sang anak.
Soo Wan berujar sama sekali tidak sakit kan? Si anak tersenyum dan memberi jempol. Ia mengatakan unnie, kau memang yang terbaik. Sedangkan ia membuat wajah jelek dan mengatai Dylan, Dokter bodoh. Soo Wan mendukung kata-kata si anak, ia memuji si anak yang tahu bagaimana mengatakan bagaimana seseorang yang sebenarnya. Suster pun membawa sang anak pergi.
Soo Wan mengatakan bukankah setidaknya Dylan berterima kasih padanya. Ia rasa Dylan tidak tahu karena Dylan belum lama datang dari Amerika, tapi negara ini punya sopan santun. Dylan membalas ia tidak harus berterimakasih atas apa yang seharusnya Soo wan lakukan. Itulah pendapat darinya, yang belum lama datang dari Amerika ini. Soo Wan cemberut mendengarnya. Sementara suster membawa pasien baru lagi buat Dylan. Dylan pun melanjutkan tugasnya tanpa menghiraukan kehadiran Soo Wan.
Soo Wan memilih pergi. Ia bergumam Dylan memandang rendah dirinya lagi! Tidak ada orang yang seperti dia. Bagaimana bisa Jin Woo memintanya bergaul dengan Dylan.
Dr Oh bersama putranya bercakap-cakap di ruangnya. Dr Oh mengatakan akhir-akhir ini, Jin Woo sering bergaul dengan Dokter Dylan. Jin Woo jadi tersedak mendengar kata-kata ibunya, ia merasa lucu sendiri.
“Siapa dia? Mata-mata mu?” ujar Jin Woo becanda
“Apa kau pikir aku punya mata-mata cuma ada satu atau dua? Dan juga, jika aku memberitahumu, mereka akan kehilangan harga diri mereka sebagai informan.”
“Tidak bisakah kau bertanya pada anakmu sendiri saja?”
“Itu kenapa aku bertanya padamu sekarang.”
“Ya, aku menyukainya. Aku pikir dia orang pertama setelah Soo Wan. Yang ingin aku jadikan teman dekat sejak pertama kali bertemu dengan mereka.”
Dr Oh mengatakan karena Jin Woo menyebut tentang Soo Wan, apa Jin Woo akan membuat Soo Wan berhenti bekerja ketika mereka menikah. Jin Woo bilang ia tidak bercanda tentang tidak bisa menyakinkannya. Jika ia membuatnya keluar dari pekerjaannya, pasti Soo wan menjauhinya. Dr Oh malah berujar biarkan Soo Wan menjauhi Jin Woo. Jin Woo tidak setuju, Dr Oh tanya apakah Soo Wan belajar bagaimana mengelola rumah sakit, atau menjadi koordinator medis? Ada banyak hal yang bisa dia lakukan di rumah sakit.
“Bahkan jika kita mengatakan padanya untuk menjadi perawat darurat saja, dia tidak akan menyukainya. Aku benar benar tidak ingin mengulang pembicaraan ini. Tolong biarkan saja, Direktur Lee.” Bujuk Jin Woo
“Karena kau sangat tergila-gila sehingga kau tidak bisa melakukan apapun, kau dibicarakan di pusat penyelamatan.”
Jin Woo mengatai ibunya informan yang tahu segalanya. Itu bukalah apa-apa namun Dr Oh mengatakan ketika Jin Woo orang yang dihina? Bagaimana bisa itu bukan masalah? Jin Woo berjanji akan berhati hati. Ia menerima telpon, ia harus pamit sekarang karena harus menangani pasien. Jin Woo beranjak namun berbalik.
“Karena kau adalah ibu yang terbaik bagiku. Kau juga akan menjadi Ibu untuk Soo wan kan?”
Dr Oh hanya tersenyum tipis.
Soo Wan merenung di ayunan, ia sengaja menunggu Dylan di parkiran taman Panti. Dylan beranjak ke sepedanya tanpa menyapa Soo Wan. Soo Wan mengatakan Dylan benar-benar punya kepribadian yang buruk
“Apa?”
“Karena kepribadianmu jelek, kau tidak punya teman. Karena kau tidak punya teman, itu mungkin sebabnya kau kesini bermain dengan anak anak, dihari liburmu..”
“Sepertinya kau tidak ada bakat lain selain menghina. Kau sering mendengarnya kan?”
“Tidak, aku mendengarnya setiap hari bagaimana kasar dan menjengkelnya aku langsung dimuka ku sendiri.”
“Syukurlah kalau kau tahu kalau kau benar benar buruk.” Ujar Dylan dingin
**
Telpon Soo wan berdering, Jin Woo yang menelponnya. “Oh, Ji Woon. Aku akan pergi sekarang.” Saat tahu si penelpon itu Jin Woo, Dylan kaget namun ia berusaha bersikap biasa saja dan berniat pulang duluan. Namun saat melewati depan Soo Wan. Kali ini ia terkejutkan karena namanya yang di sebut oleh Soo Wan saat menelpon dengan Jin Woo. Sepertinya Jin Woo mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan Dr Dylan.
~Bersambung ke bagian 2~
Komentar :
Sebenarnya apa yang di rekam sama Dylan??? Kalau hasil rekamannya berkaitan dengan pekerjaan, sepertinya tidak mungkin. Apakah itu berisi sesuatu tentang Soo Wan??? Entahlah...
And ini hanya dugaan aNNa saja, aNNa menduga penabrak itu adalah ibu Jin Woo or orang suruhannya. Secara di lihat dari keinginannya membuat anaknya selalu menjadi nomor satu. Walaupun Jin Woo sudah mendapatkan banyak penghargaan dalam bidangnya, Dr OH masih tidak puas. Ia tidak mau ada yang bisa mengalahkan putranya. Mungkin saat Soo Wan remaja, Dr Oh sudah menyukai Soo Wan dan ingin Soo Wan menjadi menantunya. Dan mungkinnya lagi ia mengetahui hubungan Dong Joo dan Soo Wan.
Nah dari sinilah, aNNa mengambil sebuah dugaan “ kalau ibu Jin Woo berada di balik kecelakaan yang menimpa ibu DJ”
Arghhhh bisa di rajam batu nih sama Dr Oh, kalau dugaan aNNa salah.. hahhahahha
Setelah sekian lama, akhirnya Mba Anna posting juga kelanjutannya. Ditunggu part 2 nya. Makasih
BalasHapusHuuuuuaaa,, akhir nya mb anna post jg,
BalasHapusBsa jadi yang nabrak ibu DJ orang sruhan ny ibu JW.
Tp kan yg bkin ibu DJ meninggal dr.yoon, karna ingin SW bsa mlhat,,
Aaaakkhhh,,
Di tunggu part 2 mba,,
Gomawoyo
Mba..
BalasHapuslink untuk ep 4 g bisa kebuka
Hanya untuk pembaca yg diundang saja...
jadi pas kubuka..ada pemneritahuan .izin ditolak
Bagus......baru sempat baca kk
BalasHapusKk episode 2 dan 4 koq gk bs di buka?
BalasHapus