Episode sebelumnya, di tempat yang berbeda, PM Seok
Joo dan Hoon sama-sama mendapatkan sebuah USB yang berisi rekaman Jae Hee yang
di sekap oleh Korea Utara. Kondisi Jae Hee saat itu sangat memprihatinkan.
Wajahnya kotor bahkan pakaiannya pun sudah lusuh. Sepertinya selama 2 tahun
berlalu, ia tak perna menyentuh air sedikit pun tuk membersihkan dirinya.
Nasibnya saat ini sangatlah tragis di bandingkan dengan Hoon yang di penjarakan
di tahanan Korea Selatan.
Saat melihat kondisi Jae Hee seperti
itu, PM Seok Joo mengeritkan dahinya. Hoon malah terperangah tak percaya dengan
kondisi wanita yang di cintainya. Ketika Jae Hee memanggil nama Hoon, air mata
Hoon pelan-pelan menetes keluar. Ia berulang kali menyebut nama Jae Hee sambil
mengangkat tangannya menyentuh layar monitor. Seakan mengapai tangan Jae Hee
yang terulur padanya. Hoon terisak sedih, ia menyadari dirinya sangat jauh
dengan Jae Hee sekarang. Rupanya Jae Hee tidak sendirian di dalam tahanan
terkutuk itu. Ada beberapa tahanan lainnya. Entah kasus apa yang di buat
sehingga mereka di tahan bersama di dalam satu sel.
Hoon berusaha menguatkan dirinya. Ia
tahu hanya dirinya saja yang dapat melepaskan pujaan hatinya dari tahanan
terkutuk itu.
~Episode 3~
Tuan Im mendekat dan bertanya itu dia kan. Hoon
berusaha tegar dan kuat. Ia mengangkat wajahnya dan bertanya kapan Tuan Im bisa
membawanya kesini? Tuan Im sengaja berpikir, ia mengangkat uang dan mengatakan
hanya ini (uang) yang tahu. Hoon tanya berapa yang Tuan Im mau. Tuan Im masih
bertele-tele, ia beralasan dia (Jae Hee) sangatlah mahal. Hoon kembali bertanya
jadi berapa yang Tuan Im butuh. Tuan Im tanpa ragu menyebut angka yang sangat
fantastik “$ 500”. Hoon kaget mendengarnya. Tuan Im menegaskan karena Jae Hee
ada di tahanan kriminal. Itulah sebabnya harganya mahal.
“Tahanan Kriminal?” Hoon kaget
mendengarnya
“Ya, jadi kalau kau mau... dia
keluar, bawalah uang yang banyak. Kau adalah dokter. Aku yakin kau bisa
melakukannya.” Ujar Tuan Im penuh semangat
Hoon frustasi mendengarnya. Ia
berpikir Jae Hee di tahan di tahanan biasa namun nasib Jae Hee separah itu. Hoon
sangatlah mengerti, di tahanan kriminal akan semakin sulit untuk bebas apalagi
keluar.
Usai PM menonton video Jae Hee, Tae Soo memberi PM
sebuah amplop yang berisi daftar RS untuk operasi PM. Salah satunya adalah RS
Myung Woo, PM melihat daftar dari RS Myung Woo yang mana lembaran pertamanya
berisi informasi tentang Direktur Dr. Oh Joon Gyu. (Latar musiknya sedikit
mencurigakan). Setelah membaca informasi tentang Direktur Oh, PM tersenyum
sinis.
Direktur Oh bertemu dengan dua orang pria di sebuah
restoran. Sepertinya mereka berdua itu wartawan. Pria berkaca mata menanyakan
kondisi pasien Na Jin Woo. Direktur Oh menegaskan mereka adalah RS Myung Woo.
Perlu ia jelaskan lagi? Pria berjas coklat mengatakan sepertinya Profesor Han
tak asing. Direktur Oh tersenyum bangga. Pria berkaca mata menambahkan ia baru
melihat Profesor muda itu. Pria berjas coklat bilang tidak. Tahun lalu ada
sebuah artikel tentang Spesialis bedah jantung- dada termuda di Asia telah
menjadi asisten seorang profesor di Harvard.
“Presiden, apakah dia...” tebak pria
berjas coklat
“Benar. Tak hanya itu... Dia sudah
melakukan lebih dari 100x operasi jantung... Dengan tingkat keberhasilan
100%.”
Direktur Oh pun mempersilahkan Jae
Joon masuk. Direktur Oh memperkenalkan Jae Joon sebagai Ketua operasi bedah
Jantung - Dada di RS Woo Myung.
“Namaku adalah Han Jae Joon.” Ujar
Jae Joon
Kita beralih ke tempat Hyun Wook yang
menampar asisten dokternya (Dr Yang) berulang kali. Dr yang malah pasang wajah
siap sedia di tampar begitu saja. Ia tidak memberontak sama sekali. Hyun Wook
mengatai Dr Yang itu bodoh! Bagaimana mungkin? Uhh. Aku selalu membelamu.
Sekarang, kau mengkhianatiku?
“Maafkan aku. Aku tak bisa mendeteksi
posisi cabang OM-nya (Arteri marjinal kiri).”
“Tutup mulutmu, brengsek. Posisiku
diturunkan karena kesalahan kecil dan bodohmu itu. Aku harus mengundurkan diri
dari posisiku sebagai Ketua dan Manajer.”
“Maafkan aku.”
“Keluar. Mulai besok, kau tak usah
datang lagi ke sini. Mengerti?”
Hyun Wook mengusir Dr Yang pergi.
Mata Dr yang berkaca-kaca. Sepertinya ia merasa bersalah telah melakukan
kesalahan saat operasi yang menyebabkan Hyung Wook kehilangan jabatannya sebagai
Ketua dan Manajer. Ia membungkuk memberi hormat kepada Hyun Wook lalu
pergi.
Jae Joon membuka pintu mobil untuk Direktur Oh. Lalu
memberi hormat kepada pimpinan serta calon ayah mertuanya itu. setelah kepergian
Direktur Oh, sebuah mobil sport merah melajuh ke arah Jae Joon. Ternyata yang
datang adalah kekasihnya Soo Hyun.
Soo Hyun mengantar Jae Joon ke RS. Soo hyun bertanya
bukannya Jae Joon tak ada pasien? Apa harus masuk? Jae Joon bilang ia harus
memeriksa pasien yang baru saja operasi. Soo Hyun bercanda dokter juga punya
lobur. Lalu meminta Jae Joon bersantai saja hari ini.
“Aku akan mentraktirmu lain kali.”
Ujar Jae Joon
“Aku ingin memberitahumu sesuatu, Jae
Joon.” Tanpa di duga, Jae Joo langsung mencium Soo Hyun. Mereka berdua sama-sama
menikmati ciuman itu. Tapi aNNa ga ya.. hihihihiihihi
Usai mencium Soo Hyun, Jae Joon mengelus pipi Soo Hyun
dengan lembut. Sementara mata Soo Hyun masih tertutup. (Mungkin masih menikmati
ciuman kali ya, padahal udah selesai loh ^^). Soo Hyun akhirnya membuka matanya.
Jae Joon mengatakan nanti saja (apa yang ingin Soo Hyun katakan). Soo Hyun
mengiyakan dan menyuruh Jae Joon masuk.
Jae Joon masuk ke ruang kerja plus ruang istrahat buat
para dokter. Ruangannya gelap, Jae Joo menyalakan lampunya. Sontak membuat Dr
Kim yang berbaring, melompat kaget dari atas tempat tidurnya. Ia menyapa Jae
Joon dengan sebutan Profesor. Jae Joo menegurnya. Sudah kubilang, panggil aku
Hyung jika kita sedang tak bekerja.
“Oh ya, Hyung.” Ujar Dr Kim. Jae Joon mengamati
sekeliling kamar. Dr Kim sepertinya menyembunyikan sesuatu. Ia berusaha
mengalihkan pandangan Jae Joo dengan bertanya. Bukannya kita tak punya
pasien.
Jae Joon bilang ia hanya mampir. Lalu menyuruh Dr Kim
kembali tidur. Dr Kim melakukan kesalahan lagi dengan mengatakan baik, Profesor.
Alhasil membuat Jae Joon marah, apakah kau bodoh. Dr Kim menyadari kesalahannya
dan meralat perkataan sebelumnya dengan mengatakan baiklah Hyung. Jae Joo pun
pergi.
Dr Kim menutup pintu kamarnya dan bernapas lega.
Tiba-tiba nongol kepala Dr Min dari balik selimut. Dr Min memuji Profesor Han
benar-benar keren. Dr Kim meminta Dr Min tidak boleh bilang begitu saat
bersamanya. Dr Min mengatakan memang benar, dia itu keren. Lalu ia mengulang
kembali kata-kata Jae Joon “Sudah kubilang, panggil aku Hyung jika kita sedang
tak bekerja."
Dr Kim meminta Dr Min sadar karena
Jae Joon sudah punya pacar. Ia pun mendekat ke tempat tidur. Dr Min tanya siapa
pacar Jae Joon. Padahal ia tahu dengan jelas kalau pacar Jae Joon itu Soo Hyun.
Dengan PD-nya ia mengatakan jujur ya, bukannya aku lebih cantik? Dr Kim langsung
menutup bibir Dr Min dengan jempolnya. Ia meminta Dr Min tak bicara lagi. Lalu
memuji telinga Dr Min itu imut. Dr Min terpengaruh. Dr Kim kemudian berkata kita
memeriksa tubuhmu sekarang.
Hahahhahaaa #Ngakak lihatnya
Dr Yang memandang puzzle istana yang
berhasil Jae Joon susun dengan rapi dan benar. Jae Joon datang dengan membawa
sebotol minuman kaleng dan menaruhnya di depan Dr Yang. Ia mengatakan ini
(Puzzle istana) akan membantu meningkatkan konsentrasi. Kau harus teliti. Jadi,
permainan ini sangat membantu para ahli bedah seperti kita.
“Aku sudah melakukannya saat operasi
Dr. Moon... Sesuai perintah anda. Jadi, asisten profesor untuk tahun depan....”
(Hmm rupanya inilah alasan Dr Yang sengaja membuat kesalahan saat operasi.
Ternyata yang mengincar jabatan asisten Ketua setelah Jae Joon naik jabatan
sebagai Ketua dan Manager.
“Kau lihat ksatria di depan istana itu? Kau adalah
ksatrianya, Dr. Yang. Jadi Jangan terlalu khawatir. Merupakan kewajiban bagi
Tuannya... Untuk menghargai para ksatrianya. Bukan begitu?”
Dr Yang lalu membungkuk memberi hormat dan pergi
meninggalkan Jae Joon. Jae Joon menatap tajam kepergian Dr Yang. Lalu berkata
dasar sampah.
Hoon kembali memutar video Jae Hee di penjara. Ia
mengatur video itu sehingga hanya ada scene dimana Jae Hee berulang kali
menyebut nama Hoon. Begitu besar rasa rindunya kepada Jae Hee. Hanya video ini
saja yang bisa mengobati rasa rindunya kepada Jae Hee. Walau pun hatinya teriris
melihat kondisi Jae Hee yang kucel, lusuh dan menderita seperti itu. Ini lebih
baik dari pada ia tidak mengetahui kabar tentang Jae Hee. Apakah masih hidup
atau sudah meninggal dunia.
Tiba-tiba Jae Hee muncul dari belakang dan
mengagetkannya. Ia meminta Hoon jangan melihatnya lagi. Ia ada di sini. Hoon
tersenyum dan meminta maaf. Ia merangkul Jae Hee lalu pergi mengecek kemasan
kari yang ia panaskan. Jae Hee tanya apa Hoon mau menghasilkan uang itu di sini?
Hoon bilang ia akan bekerja keras. Lalu mengetuk kepala Jae Hee. Jae Hee malah
mengatakan bukannya itu hanya membuat- buang uangmu?
Nasi pun matang. Hoon mengajak Jae Hee pergi makan.
Hoon menuangkan kari ke dalam nasi Jae Hee dan menambahkan rumput laut. Jae Hee
benar-benar menikmati makanannya. Ia tersenyum sembari menatap Hoon. Sementara
Hoon tidak makan, ia memilih menatap lekat pujaan hatinya. Hoon tersenyum manis
menatap Jae Hee.
Tiba-tiba terdengar suara Jae Hee memanggil Hoon dari
dalam laptop di meja sebelah. Hoon menoleh melihat ke sumber suara. Ia pun
tersadar semuanya hanya lamunan belaka. Matanya berkaca-kaca, ia melihat ke
depannya namun bayangan Jae Hee sudah menghilang. Hoon menangis dalam diam
sembari meletakan tangannya di atas meja lalu tidur. puk puk puk, sini aNNa
peluk Hoon biar ga nangis lagi. ^^
Soo Hyun pulang ke rumah dengan mengendarai mobil
Sportnya. Ia di sambut dingin oleh kakak tirinya, Sang Jin. Sang Jin memuji
mobil Soo Hyun keren. Soo Hyun pun mengucapkan selamat malam oppa.
“Oppa? Kenapa kau memanggiku Oppa?
Kau hanyalah anak selir. Bukan begitu?” ujar Sang Jin dengan nada
mengejek
“Lalu, aku harus memanggilmu
bagaimana?” Soo Hyun tenang menghadapi kakak tirinya. Sang Jin bilang Soo Hyun
tak perlu. Dimana kuncinya? Soo hyun langsung melempar kuncinya dan berjalan
pergi.
Sang Jin masuk ke dalam mobil. Ia tampak menyukai
mobil Sport pemberian Soo Hyun. Tiba-tiba Soo Hyun kembali dengan membawa sebuah
batu besar di tangannya. Ia langsung memukul kaca mobil depan dengan batu hingga
retak. Kemudian ia tersenyum puas dan mengatakan sekarang, ini punyamu. Lalu
meninggalkan Sang Jin yang shock di perlakukan seperti itu.
Sang Jin langsung mengejar Soo Hyun hingga ke ruang tengah. Ia berteriak marah. Sayang sekali, di sana sudah ada ayah dan ibu yang sudah menunggu mereka. Soo Hyun langsung memberi hormat. Sang Jin jadi serba salah ketahuan ayah ibunya karena sudah bertindak kekanakan. Ibu menatapnya tajam. Sang Jin pun duduk namun hanya ada tiga kursi saja.
Melihat itu, Direktur Oh menanyakan dimana kursi Soo
Hyun. Ny Oh mengatakan ini adalah pertemuan keluarga. Dia tak perlu kursi. Ny Oh
memandang Soo Hyun dan tanya kenapa dia masih berdiri di sana? Soo Hyun pun
tersenyum dan pamit pergi. Namun Direktur Oh menyuruhnya berhenti. Direktur Oh
lalu bertanya apa pekerjaan Sang Jin. Sang Jin bilang Manajer cabang perusahaan.
Saat Direktur Oh tanya bagaimana kau bisa mendapatkannya? Sang Jin menatap
ibunya lalu berkata ibu yang menyuruhnya.
Direktur Oh menyuruhnya berdiri. Sang Jin kaget.
Direktur tanya apa Sang Jin tak dengar? Sang Jin langsung mati kutu. Ia menatap
ibunya. Namun sang ibu tak bisa membantah perkataan suaminya dan membelanya di
hadapan Soo Hyun. Ibunya hanya bisa memendam kegeramannya. Sang Jin pun tahu
diri langsung bangun. Soo Hyun pun menempati tempat duduk itu.
“Kau harus kembali ke RS... Jika kau
ingin belajar ilmu manajemen.” Ujar Direktur Oh pada putrinya
“Apa maksudmu? Siapa lagi yang perlu
belajar... Ilmu manajemen selain Sang Jin?” protes Ny Oh
“Soo Hyun juga menginginkannya dan
aku setuju.”
“Sayang. Sang Jin adalah
anakmu!”
“Aku tak memerlukan orang sepertinya.
Apakah dia anakku atau bukan.” Ujar Direktur Oh. Lalu meminta laporan pada
asistennya. Sang Jin pun pergi ke kamar.
Asistennya menghidupkan layar LCD dan
mulai melaporkan. “Di mulai dengan status keuangan RS. Myung Woo untuk kuartal
pertama.”
Chang Yi menawarkan pekerjaan kepada Hoon.
Pekerjaannya hanya mengantar galon ke RS Myung Woo. Hoon akan di beri gaji. Hoon
tidak menyukai pekerjaannya itu, ia tidak mau melakukannya. Chang Yi dengar
harga Jae Hee adalah $500. Hoon tanya apa ia akan memberinya gaji $500? Chang Yi
mengingatnya, setiap sen-nya itu penting. Hoon bersekukuh ia tidak tertarik.
Jadi cari orang lain saja.
Dengan manja, Chang Yi memohon.
Apakah Hoon mau menemaninya dan ibunya keliling Seoul. Hoon menolak dan berbalik
pergi. Namun ibu Chang Yi yang sudah rapi mengenakan hanbok tersenyum manis
padanya. Cliiiiinggg
Melihat senyuman manis ibu Chang Yi,
Hoon pun tak tega. Akhirnya ia bersedia mengantar galon ke RS Myung Woo.
Chang Yi dan sang ibu keluar dari klinik. Chang Yi
melihat peta dan bertanya ibunya mau Kyung Bok? Ibunya langsung mengiyakan.
Namun ibunya penasaran sama Park Hoon, namanya tak asing. Chang Yi mengatakan
banyak yang punya nama Hoon. Lalu berteriak memanggil taxi. Dari tatapannya,
sepertinya ibu Chang Yi mengetahui sesuatu tentang Hoon.
Hoon pun sampai di depan RS Myung Woo. Ia menatap RS yang merupakan RS terbesar di Seoul ini. Ketika sampai di lorong RS, Hoon melihat deretan foto para Direktur RS Myung Woo sebelumnya. Ia melihat dan melewati begitu saja. Namun saat sampai di deretan foto Direktur RS Myung Woo yang ke 15. Langkah kaki Hoon pun berhenti. Sepertinya ia mengenali ahjussi itu. Ia tampak memikirkan sesuatu.
~Flashback~
Hoon kecil pulang sekolah menyusuri
trotoar. Sebuah mobil berhenti di sampingnya. Seorang ahjussi turun dari atas
mobil dan mendekat ke arah Hoon kecil. Hoon kecil tersenyum dan menyapa ahjussi
itu. ahjussi itu bertanya apa Hoon mau bertemu dengan ayahnya? Hoon kecil
mengangguk senang. Ahjussi itu pun mengulurkan tangannya mengajak Hoon ikut
dengannya. Dan ternyata ahjussi itu adalah Direktur RS Myung Woo yang ke-15,
Choi Byeong Cheol.
~Flashback End~
Hoon menatap lama foto Byung Chul yang mana adalah rekan ayahnya sewaktu menjadi dokter dulu. Hoon lalu mendesah tak percaya. Ia pun melanjutkan tugasnya mengantar galon. Hmm jangan-jangan ayah Hoon dulu merupakan dokter di RS Myung Woo kali ya. ^^
Dr Kim memeriksa tangan gadis kecil yang pernah Hoon
obati jarinya di taman. Dr Kim memuji orang yang melakukannya. Ia mengatakan
susteran ini sempurna. Jika terlambat, mungkin jari gadis kecil ini tak akan
bisa digunakan lagi.
“Benarkah?” ujar gadis kecil yang bernama Jung Min
itu. ia pun mengingat saat Hoon mengatakan mungkin jarinya tak akan bisa
berfungsi lagi.
Jung Min pun cemberut. Pasti merasa
bersalah karena mengabaikan kata-kata Hoon waktu itu. Jari Jung Min ini harus di
X-ray biar tahu seberapa parah. Dr Kim memanggil suster Lee mengurusinya. Namun
suster Lee sibuk sehingga ia hanya bisa memberi petunjuk ke ruang X-ray.
“Jika kalian lewat pintu ini... Ada
garis biru di lantainya. Ikuti garis itu dan kalian akan menemukan ruang X-ray.”
Ujar suster Lee lalu pergi
Alhasil Jung Min bersama ayahnya kebingungan melihat
garis itu. soalnya ada tiga garis berjejer di lantai. Satu berwarna biru tua
pekat, biru muda dan biru laut. Mereka bingung harus mengikuti garis yang
mana.
Tiba-tiba Hoon memanggil Jung Min
dengan sebutan uang koin. Hoon bertanya apa Jung Min kesakitan, dimana. Jung Min
malah cemberut. Ayahnya bertanya siapa Hoon. Kemudian sang ayah batuk dan
memegang dadanya.
“Si licik kecil ini sudah menipuku.”
Kata Hoon
“Apa anda kesulitan bernapas saat tidur?” si ahjussi malah bingung menatap Hoon. Pasti merasa heran kok bisa pengantar galon ini tahu sakit yang sering ia alami. Hoon lalu menaruh tangannya di dada ahjussi, ia menutup matanya hendak mendeteksi jantung ahjussi namun si ahjusi langsung menepis tangan Hoon. Ia mengatakan ia baik-baik saja.
Hoon tanya mereka mau ke mana. Ahjussi itu menjawab
ruang X-ray. Kebetulan Hoon mau ke sana juga. Hoon mengeluh RS ini seperti
labirin. Ia juga tersesat. Untung ada seorang dokter lewat. Hoon pun tanya
dimana ruang X-ray- nya? Namun si dokter malah menunjuk ke depan tanpa
mengatakan sekata pun.
Hoon pun berinisiatif menuntun mereka. Mereka berjalan
mengikuti garis yang berwaran biru pekat. Lorong demi lorong mereka lewati,
akhirnya mereka sampai di ujung garis.(Ngakak lucu melihat ekspresi bingung
mereka saat berjalan)
Hoon cs bingung ke mana mereka melangkah lagi. Hoon
menggaruk-garuk kepalanya walaupun tidak gatal sih. Si ahjussi tak kalah
bingungnya. Seorang suster lewat dan ahjussi menanyakan dimana ruang X-ray-nya.
Suster menyuruh mereka mengikuti garis birunya. Hoon bilang mereka sudah
melakukannya. Suster bilang bukan biru yang ini tapi garis biru yang di
sana.
Dan Hoon kembali memimpin barisan mengikuti garis biru
pekat itu. sesampainya di depan ujung garis biru. Hoon berhenti tiba-tiba karena
bingung memilih ke arah mana lagi. Sontak membuat Jung Min dan sang ayah
menabrak Hoon yang berada di depan mereka karena perhentiannya.
Jung Min menunjuk garis birunya menuju ke tangga
darurat. Mereka pun menaiki tangga darurat. Hoon merasa cape dengan beban berat
(galon) yang ia pikul. Jung Min dan ayahnya pun ngos-ngosan. Dan sampailah
mereka ke dalam sebuah gedung yang luas tanpa ada tanda-tanda penghuninya.
hehhehe
Mereka bertiga balik lagi menuruni tangga darurat.
Gaya Hoon jadi semrawut. ^^ Sesampainya di lantai dasar, Hoon mengeluh
punggungnya yang sakit. Sementara Jung Min dan sang ayah merasakan keletihan
yang tiada tarahnya. Soo Hyun kebetulan lewat, Hoon menahan tangannya. Hoon
tanya dimana ruang X-ray- nya? Soo Hyun menyuruh mereka mengikuti garis birunya.
Lalu beranjak pergi namun Hoon kembali menahannya.
“Kami sudah berputar-putar dan
kembali lagi ke sini.”
“Bukan garis yang ini. Tapi garis
yang di tengah.”
“Bilang dari tadi!” protes Hoon. Soo
Hyun lalu menunjuk papan di belakang Hoon yang mana adalah petunjuk ke ruang
X-ray. Hahahhaa siapa suruh Hoon berjalan tanpa melihat papan nama ruangan.
Salah sendiri berjalan hanya mengikuti garis birunya saja.
Hoon mencibir tulisannya tak jelas. Bagaimana ia bisa
tahu? Namun Soo Hyun sudah berjalan jauh. Mereka pun mengikuti petunjuk itu dan
sampai pula di tempat tujuan. Mereka tersenyum lega. Jung Min pun memeluk sang
ayah. Sang ayah tampak menahan rasa sakitnya. Hoon memanggil Jung Min dengan
panggilan uang koin. Lalu ia merentangkan tangannya menyambut Jung Min, Jung Min
berlari ke pelukan Hoon. Hoon pun memutar-mutarnya di udara seperti pesawat
terbang. Mereka tampak bahagia.
Hoon pun menurunkan Jung Min. Jung
Min kembali cemberut lalu memukul Hoon. Kayaknya ia ga mau pisah sama Hoon deh.
Tapi ia dan sang ayah harus pergi melakukan X-ray. Hoon berteriak meminta
ahjussi itu juga harus melakukan pemeriksaan. Mereka pun berpisah di sini. Setelah itu, Hoon kembali ke tugas
utamanya mengantar air.
Komentar :
Okeyyyy.. sekarang tugas aNNa tuk
memberi komentar ya chingu. Tenang aja cuman ada beberapa komen sih. So jangan
lari dulu dari blog aNNa sebelum membaca komennya. HiHiHiHiHiHi
1. Pertama, Kasihan sekali nasib Jae
Hee. Untung saja Hoon di tangkap sama pemerintah Korsel kalau sampai di tangkap
sama pemerintah Korut, nasibnya pasti sangatlah menderita (batinnya). Walaupun
dia seorang dokter yang jenius yang di miliki Korut. Mereka tidak akan tinggal
diam terhadap seorang pembelot. Siapapun dia.
Saat melihat video Jae Hee yang
memanggil nama Hoon. Timbul sebuah pemikiran kalau kondisi Jae Hee itu di buat
semenderita mungkin agar Hoon yang melihatnya merasa iba dan kembali ke Korut.
Siapa pula yang begitu berani mau merekam kondisi tahanan kriminal seperti Jae
Hee di tahanan yang penjagaannya super ketat. Pusat penilitian aja segithu
ketatnya. Apalagi tahanan kriminal yang menampung tahanan yang berusaha membelot
/ memberontak terhadap negara. Secara, di lihat dari episode 1 aja, semua hal
apa pun yang penting di Korut itu super ketat. So aNNa berpikir bahwa ada
rencana terselubung di balik video itu.
2. Kedua, kita beralih ke Jae Joon.
Kenapa seorang ahli bedah jatung-dada yang hebat seperti dia mau menyingkirkan
Hyung Wook dengan cara yang licik seperti itu ya???
Tanpa menyingkirkan Hyung Wook juga,
namanya sudah terkenal di seluruh pelosok negeri dan semua masyarakat pun
mengakui kehebatannya sebagai ahli bedah jantung-dada yang hebat. Kurang apa
coba hidupnya itu???
Okeyy, sekian aja komen dari aNNa..
gumawo buat para chingudeul yang berbaik hati mengunjungi blog aNNa. aNNa bagi
kiss buat satu-satu ya... Muaaccchhh
park hoon AWESOME....AUTHOR juga keren :) q nanti part2 nya
BalasHapusNgakak pas adegan muter" cari ruangan x-ray..hahahaha...setuju nih sama opini mba anna..sepertinya sih jae hee dimanfaatkan sama pihak korut tuk ngelukai hoon...nunggu scene jae hee ketemu sama hoon >>>kyknya bakalan sedih..jgn" jae pura" lupa sama hoon :( #tenang hoon klo jae hee ga mw lgi byk yg mw dsni..#dijambak soo hyun...xixixixi..slm kenal mba anna :)
BalasHapusHahaha mau ga aNNa jambak dhlu.. Hoon itu mlik aNNa stlh itu mba IU.. hehehehrh
HapusRambutnya hoon kok ngembang sih.karismanya jadi hilang.lebih keren rambutnya waktu jadi mahasiswa dan dokter lebih dewasa.nah itu si perdana mentri kok punya rekamannya jae hee jangan jangan dia nih dalang dibalik penangkapan jae hee.
BalasHapusMangstrab. Bagian lucu, saat Hoon nyebut Jung Min dg sebutan "Uang Koin" Hahaha...
BalasHapusNb. Masukan Kak Anna. Tolong dong verifikasi katanya nggak usah dipake. Soalnya menyulitkan untuk komengtar. Lagian kan udah nggak pake anymous + name(url) jadi nggak mungkin ada spammer kok. Just rekues.
Miann.. kmrn aNNa lht mzh bz kok make anymous,, so aNNa ttp bt kyk gni aj.. gpp kan??? Dmi kbaikan brsma.. ^^
HapusItu beneran JH?
BalasHapusApa mungkin dia bs selamat pas jatoh itu? Tertembak, baru selese operasi, trus jatoh ke air lg... hmmmm....
smg gak jd kyk crta sinetron yah.. dia amnesia trus dimanfaatin sm pihak korut dan mrk blg ke JH kl Hoon yg bunuh bpkx.. akhirx dia mau bls dendam ke Hoon *ok abaikan ini hehe..*
Sejauh ini msh suka banget sm Good Doctor.. smg tebakan sy slh biar antusiasx gak ilang hehehe... tengkyu Anna...God Bless You Dear.
Ya ampun typo-nya kebangetan wkwkwk...
HapusDoctor Stranger kok jadinya Good Doctor?
Efek terlalu banyak drama Korea yg ditonton hehehe...
Aku sependapat sma mb anna, gimana caranya orang bkin video jae hee di utara yg super ketat itu, pasti nya disini ada rencana entah itu dari seok joo atau dari jin soo..
BalasHapusBaiklah,, PHJ alias han jae joon antagonis nya, wlaupun dgn ttapan mata yg dingin dan rambut dia yg di rubah gayanya, aku kok masih liat dia itu sebagai hwi kyung, >.<,,#apaan sih
Mungkin PHJ mau mncba peran antagonis kali ya, stelah batal jd JK di MLFAS.
Mianhe mb, koment aku kepnjangan dan berantakan kesana kemari,,
soo mb anna part 2 nya cepetan ya,hee *maksa mode on.
Gomawoyoo.. Hwaiting..
wa.....seru2lajut bak jgn lama2ya bak....
BalasHapusGa bakal bosen bilang makasiii udah buat sinopsisnyaaa hehe ;;)
BalasHapusHehehhee org lgi mndrta jdi bahan tertawaan sih??? Heheheh aNNa jg lucu lhtnya tp ga trrlu d bwa lucu cz radar sedih jg.. aktingnya gud,, ^^
BalasHapus