Selasa, 10 Juni 2014

[Sinopsis] DOCTOR STRANGER Episode 9 Bagian 2


Note :  Piku menyusul besok.


Doctor Stranger Episode 9-2

Baby twins yang di operasi tim Hoon di bawa ke ruang perawatan khusus tepatnya ICU. Di sana sudah ada Dr Moon yang menjaga baby twins yang di operasi oleh timnya. Dr Moon memuji kinerja Seung Hee namun Seung Hee malah menitipkan baby twins dan beranjak pergi. Seung Hee terburu-buru, sepertinya ia takut Jin Soo mencelakai Hoon karna Hoon telah gagal dalam kompetensi ini. Beberapa detik kemudian, Hoon datang dan mencari Seung Hee. Perawat Min mengatakan ia baru saja pergi. hoon pun segera menyusulnya. Perawat Min tanpa sengaja bertatap mata dengan Dr Yang. (Di sini Dr Yang terlihat mencurigakan)

Hoon mencari Seung Hee malah bertemu dengan Chang Yi. Chang Yi bertanya apa dia Jae Hee. Hoon langsung menarik Chang Yi menjauh, takut ketahuan oleh pihak RS. Sesampainya di sebuah pojokan, Hoon meminta Chang Yi mendengar apa yang ia katakan. Namun Chang Yi malah meminta Hoon seharusnya mendengarkannya saja. Hoon mendesak Chang Yi dengarkan saja apa yang akan ia katakan. Hoon meminta Chang Yi jangan bilang pada siapa pun apa yang ia lihat tadi. Chang berniat membantah namun Hoon meminta Chang Yi menjawab ya.

“Baiklah. Tapi katakan padaku satu hal.”

“Apa?”

“Apa dia benar-benar Jae Hee?” Hoon mengangguk. “Aku melihat pistol juga. Apa dia mata-mata?” Chang Yi ingin tahu karena ia khawatir Jae Hee adalah mata-mata. Hoon mengatakan itulah alasan kenapa ia meminta Chang Yi tidak boleh memberitahunya kepada siapa pun. Chang Yi tampak khawatir. Hoon meminta kunci pick up Chang Yi. Ia akan menelepon Chang Yi nanti. Hoon berniat pergi namun Chang Yi menahannya. Hyung, apa semuanya baik-baik saja? Hoon mengangguk dan tersenyum. Ia pun berterima kasih kepada Chang Yi.

*** 

Seung Hee berjalan sambil menelpon Jin Soo. Jin Soo memintanya membunuh Hoon. Seung Hee bilang Jin Soo juga tidak akan tetap bisa hidup. Jin Soo mengatakan bukankah sudah ku bilang? Satu-satunya yang aku takutkan adalah tidak bisa menyelesaikan misi kita. Kita telah gagal. Tanpa Seung Hee tahu, Jin Soo berada tak jauh darinya dan Jin Soo juga melihat Hoon sedang menyusul Seung Hee. Hal ini membuat Jin Soo bagaikan serigala yang siap menerkam mangsanya. 

Hoon berlari menyusul Seung Hee tanpa mempedulikan sekelilingnya. Saking terburu-buru Hoon pun menabrak para perawat yang lewat. Kali ini ia tak mau kehilangan jejak Seung Hee lagi. Jin Soo diam-diam mengikutinya. Seung Hee yang tampak marah mengatakan kepada Jin Soo. Negara kita yang akan memutuskan, apakah kita sudah berhasil atau gagal pada misi kita. Ini bukan tergantung padamu.

“Cukup dengan alasanmu itu.” ujar Jin Soo yang sudah berada di balik kaca. Seung Hee menoleh. Jin Soo bertanya apa kau takut mati? Seung Hee mengatakan mereka masih punya kesempatan. Jin Soo mengatakan masih ada, memang. Mata Jin Soo melihat Hoon berada di ruang operasi. Dan mengatakan tapi dia gagal total. Seung Hee terperanjat kaget melihat Hoon sudah berada di bawah. Ia menoleh melihat Jin Soo tapi Jin Soo sudah hilang. Seung Hee pun tambah panik.

Akhirnya Hoon menemukan Seung Hee. Ia menatap Seung Hee dari dalam ruang operasi. Mata Seung Hee masih mencari dimana Jin Soo berada. Ia takut Jin Soo akan melakukan hal yang buruk pada Hoon. Saat melihat ke bawah, Hoon tengah menatapnya. Ia tak bisa berkutik karena Jin Soo berada tepat di belakang Hoon. Jin Soo mengarahkan pistol ke kepala Hoon. Namun Hoon tidak menyadarinya. Seung Hee bertambah panik. Tiba-tiba Dr Kim bersama Dr Cantik masuk ke ruang operasi. Sepertinya mereka ingin “bersenang-senang” di ruang operasi. Seketika itu juga Jin Soo bersembunyi.

“Hei, bocah galon. Kau sudah melakukan yang terbaik. Hanya saja Dr Han melakukannya lebih baik. Bergembiralah. Ayo pergi.” ujar Dr Kim lalu bergegas keluar. Mereka terkejut melihat Jin Soo bersembunyi di balik pintu. Jin Soo beruntung menyembunyikan senjatanya di dalam jas dokter itu. sehingga tidak ketahuan oleh Dr Kim. Jin Soo kembali ke dalam namun Hoon dan Seung Hee sudah mnghilang.

***

Jae Joon memberi selamat kepada rekan timnya. Kerja bagus hari ini. Dr Keum pun memuji Jae Joon juga melakukannya dengan hebat.

“Kau bilang ini cuma 1 pertandingan kan?” ujar Dr Moon. Jae Joon mengiyakan. Ia pun menanyakan kabar Soo Hyun namun Dr Keum mengatakan Soo Hyun tidak menjawab teleponnya. Ia tidak tahu Dr Oh akan bergabung dengan tim bocah galon. Dr Moon menambahkan mereka menang karena itu.

“Apa?”

“Tim bocah air itu selalu mengungguli kita, tapi sampai Dr Oh mengacaukannya dan kita memimpin.”

“Dr Moon!” Dr Keum merasa tak enak ada Jae Joon di depan. Jae Joon sepertinya jadi gusar juga namun ia sangat profesional menyembunyikan kekesalannya. Tiba-tiba ada yang menelpon, Direktur ingin bertemu denganmu. Jae Joon pun pamit.

***

Direktur Oh menanyai Soo Hyun, bagaimana  bisa Soo Hyun membantu Park Hoon. Soo Hyun menjawab setiap orang mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bayi-bayinya menjadi sehat, kau dan Jae Joon memenangkan kompetisi.

“Apa kau bercanda? Kau menjadi bermasalah dengan Dr Han.”

“Apa kau khawatir padaku? Kalau Jae Joon dan aku mungkin putus?”

“Tidak, aku khawatir pada diriku sendiri, kalau aku mungkin kehilangan orang yang kusuka sebagai anak menantu.”  Direktur Oh tampak bercanda namun Soo Hyun malah terlihat tidak senang. Melihat itu Direktur Oh penasaran. Kenapa? Kau tidak suka Dr Han? Soo Hyun mengatakan ia menyukai Jae Joon tepat setelah dirimu, ayah. Maka Direktur Oh pun meminta Soo Hyun baik-baik pada Jae Joon. Soo Hyun mengatakan kepada ayahnya, ia ingin hidup bebas. Sang ayah bertanya kenapa tiba-tiba begitu. Soo Hyun akan menjelaskannya nanti. Sebelum pamit, ia mengucapkan terima kasih kepada sang ayah.

Soo Hyun berpapasan dengan Jae Joon. Soo Hyun menyuruh Jae Joon masuk karena ayahnya sedang menunggunya. Soo Hyun lalu melangkah pergi namun Jae Joon tanya apa Soo Hyun punya waktu untuknya. soo Hyun malah mengucapkan sampai jumpa dan tak lupa memberi selamat kepada Jae Joon atas kemenangannya.

***

Chang Yi berniat menghubungi kantor polisi, namun ia masih bimbang. Soo Hyun datang dan mengagetkannya. Soo Hyun tanya apa Chang Yi melihat Dr Park. Chang Yi berbohong tidak melihatnya. Soo Hyun heran Hoon tidak menjawab teleponnya. Sebenarnya dia pergi kemana. Soo Hyun pun meminta Chang Yi menyuruh Hoon menelponnya, kalau Chang Yi melihatnya. Soo Hyun pun pergi. Chang Yi kembali menelpon 113.

***

Soo Hyun melihat Seung Hee lewat. Saat ia memanggil, Seung Hee tak mendengar karena sedang menelpon. Di ruangan rapat, Dr Moon berusaha merayu Dr keum. Tiba-tiba Soo Hyun datang dan bertanya apa mereka melihat Dr Park. Dr Keum bilang tidak. Soo Hyun pun memuji pekerjaan mereka hari ini bagus. Setelah kepergian Soo Hyun dr Keum mengatakan Dr Oh terlihat bahagia. Namun Dr Moon tak tertarik membahas tentang Soo Hyun. Ia malah mendekat dan mengatakan ia tidak peduli. Dr keum menjadi asisten pertama karenanya. Maka berterima kasihlah padaku. Kau harus membalas budi.

“Balas budi? Bagaimana?” ujar Dr Keum taka tahu maksud Dr Moon. Dr Moon merubah posisi duduknya dan roknya yang terlihat mini membuat Dr Keum menahan nafas. (LOL semua laki-laki sama) dr Moon mengatakan pertama, Dr Keum harus ambil libur di akhir pekan.

“Apa yang ingin kau lakukan di hari libur?” Dr Keum tampak khawatir. dr Moon menaruh tangannya d bahu Dr Keum dan memintanya tidak khawatir. Ia akan mengurus semuanya. Dr Keum yang takut malah menyilang kedua tangannya di dada. ^^

***

Hoon mencoba menelpon Seung Hee namun nomornya sibuk. Ia pun berpapasan dengan Soo Hyun. Hoon tanya apa Soo Hyun melihat Dr Han. Soo Hyun bilang ia melihatnya di sekitar kamar pasien kita. Hoon berniat pergi di cegat Soo Hyun. 

“Apa kau sibuk? Aku harus memberitahumu sesuatu.”

“Nanti saja.” Hoon langsung pergi membuat Soo Hyun jadi kecewa.

Sementara Hyun Wook menangisi nasibnya. Byung Chul memintanya berhenti menangis dan menyuruhnya  pergi mencari Hoon. Hyun Wook tak terima. Kenapa? Ini semua sudah berakhir. Kau seharusnya bertanggung jawab! Ini semua karena kau telah merekomendasikan dia! Apa yang harus aku lakukan ? Aku tidak bisa mewujudkan wasiat ayahku. Aku tidak tahu harus bagaimana. Oh, Ya Tuhan. Oh, Ayahku... 

Tanpa mereka sadari, Jin Soo berada di luar jendela menatap tajam ke arah Byung Chul. Seung Hee rupanya dari tadi berusaha menelpon Hoon namun karena Hoon juga menelponnya maka otomatis panggilannya sibuk terus. Pada akhrinya tersambung juga.

“Kau dimana?”

“Dengarkan aku. Pergilah dari rumah sakit segera.

“Kau dimana?

“Kau tidak medengarku? Pergilah dari rumah sakit segera.” Pinta Seung Hee
“Aku bertanya kau ada dimana.” Tiba-tiba Hoon menyadari kalau Seung Hee berada tak jauh darinya.  Seung Hee pun demikian. Hoon langsung menuju tangga. Jin Soo pun muncul di belakangnya. Perlahan-lahan Seung Hee menuruni tangga dan melihat Hoon. Hoon memanggil pelan nama Jae Hee. Ia berniat mendekat namun Seung Hee melihat Jin Soo tepat di belakang Hoon pun meminta Hoon berhenti.  Seung Hee tampak takut. Ia bergumam ini tidak boleh berakhir seperti ini. ia berjalan mendekat ke arah hoon. Jin Soo melihatnya dan menggelengkan kepala.

Seung Hee sudah berhadapan dengan Hoon namun jarak masih memisahkan mereka berdua. Hoon melangkah maju. Seung Hee melarangnya. Aku menyuruhmu untuk berhenti! Seung Hee melihat ke arah Jin Soo dan mengatakan kita masih memiliki kesempatan. Saat itulah Hoon sadar kalau ada orang di belakangnya. Hoon berniat menoleh. Jin Soo mengeluarkan pistolnya dan menembak. Namun sayang, pelurunya tidak mengenai Hoon. Seung Hee cepat menariknya menjauh. Bukannya lari, mereka berdua malah saling bertatapan. Hoon menatap intens Seung Hee. Tiba-tiba ada peringatan kode Blue (Emergency) di ruang ICU. Semua dokter berlarian ke ruang ICU. Rupanya, diam-diam Tae Soo memata-matai Jin Soo di RS. 

***

Di ruang Direktur Oh, Direktur mengatakan ia paham Jae Joon tidak bisa berbuat banyak. Tapi Jae Joo seharusnya mencoba meyakinkan Soo Hyun. Kenapa malah membiarkannya pergi ke tim lain. Jae Joo meminta maaf. Direktur meminta Jae Joo cepat tenangkan Soo Hyun. Dia terlihat keras tapi dia sangat lembut di dalam. Jae Joon mengiyakan. Direktur mengatakan Soo Hyun memberinya terlalu banyak kesulitan. Ia meminta Jae Joon membawa dia pergi, maka ia bisa berhenti khawatir padanya. Jae Joon tersenyum menanggapi guyonan camer-nya. Tiba-tiba mereka mendengar pengumuman Kode Blue. Jae Joon dan Direktur terpernjat kaget. Apa yang sebenarnya terjadi.

***

Baby twins yang di operasi tim Jae Joon tekanan darahnya. Jae Joon tampak panik. Ia tanya apa yang terjadi. Dr Keum bilang tekanan darah mulai menurun. Jae Joo marah, itulah yang ia tanyakan. Byung Chul datang dan mengatakan PVR (PVR: Pulmonary Vascular Resistance-nya) menurun. Satu-satunya jalan adalah mereka harus melakukan operasi ulang untuk memperbaiki  Shunt-nya (Shunt: pembuluh darah sintetis yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonalis).

“Itu tidak mungkin. Aku sudah memeriksanya.” Ujar Dr Keum

“Lalu kenapa bayinya begini?” Jae Joon tampak kesal. Hyun Wook yang berada di sana pun menanyakan siapa pasien itu. Apa pasien yang Dr Han operasi. Ia pun terlihat senang. Hoon datang dan bertanya apa  maksudnya mereka harus melakukan operasi. Ia pun meminta Perawat Min memindahkan baby twins ke ruang bedah. Jae Joon tak terima.

“Kau mau membiarkannya saja?” ujar Hoon

“Dia pasienku!” teriak Jae Joon. Ia menatap tajam Hoon dan mengatakan ia yang akan melakukannya. Dr Keum hanya bisa meminta maafkan. Jae Joon meminta mereka memindahkan pasiennya ke ruang bedah. Jae Joon menatap hoon penuh kebencian. Seolah-olah Hoon yang melakukan kesalahan. Soo Hyun datang dan bertanya namun di abaikan begitu saja oleh Jae Joon.

“Apa artinya kami menang? Jackpot! Hore! Hore!” teriak Hyun Wook kegirangan. (ahjussi satu ini suerr bikin mules kerjaannya) Hoon yang melihat Seung Hee menghilang pun langsung pergi mencarinya. Sementara Byung Chul menarik Hyun Wook ke ruangan. Ia memarahi Hyun Wook yang berperilaku seperti orang gila di ICU. Hyun Wook bilang ia tidak bisa menahannya. Ia pun mengajak Byung Chul menemui Presdir.

“Walau Dr Han yang petama selesai, tapi pasiennya mengalami insiden. Kita harus tegas pada siapa pemenangnya.”

“Sekarang bukan tentang masalah pemenang. Satu-satunya alasan kenapa aku menyetujui kompetisi ini, adalah berharap kalau Dr Park dan Dr Han bisa mendapatkan pelajaran yang berharga sebagai dokter.” Byung Chul tampak marah karena Hyun Wook malah memikirkan dirinya sendiri.

“Bagi ku, mengetahui siapa pemenangnya lebih berharga daripada hidupku sendiri. Ayo kita temui Presedir.” Hyun Wook masih saja berambisi menjadi Direktur kelak. Ckckck

***

Tim Jae Joon pun melakukan operasi ulang. Setelah operasi selesai, Dr Keum ingin menjahit tubuh pasien namun dengan dinginnya Jae Joon mengatakan dirinya yang akan melakukannya. Ia meminta Dr Keum pergi sekarang. Dr Keum dengan perasaan bersalah meninggalkan ruang operasi. Tampak raut penyelasan di wajah Dr Moon. Jae Joon meminta Forceps lalu Pemegang jarum. Tiba-tiba kedua tangannya gemetaran. Soo Hyun datang. Ia juga sangat khawatir. Apa yang terjadi. Jae Joon menyuruhnya pergi.

“Jae Joon-ssi.”

“Pergi!” bentak Jae Joo. soo Hyun pun keluar. Rekan dokter yang lainnya merasa takut dengan kemarahan Jae Joon. Saat Jae Joon melihat ke ruang penonton, Direktur Oh duduk sendirian di sana menyaksikan kejadian yang barusan ia lakukan itu. Direktur Oh tampak kecewa dengan Camer-nya itu. Bisa-bisanya Jae Joon membentak Soo Hyun di depan rekan dokter lainnya. Jae Joon seorang yang di banggakan di RS ini, namun ia tidak dapat mengontrol emosinya di depan bawahannya. Direktur pun meninggalkan tempat itu. Ia berpapasan dengan Byung Chul dan Hyun Wook. Ia bertambah kesal karena melihat mereka berdua. Secara tidak langsung pihak Hyun Wooklah yang menang. 

“Yes! Kami menang! Kami menang!” teriak Hyun Wook. Ia tak dapat menutupi kegembiraannya. Ia mengatai permainan brengs*k, Han Jae Joon berhenti di sini. Dan bagaikan mendapatkan durian runtuh. Ia berpapasan dengan Dr Kim. Hari penghakiman pun tiba. Dr Kim di suruh push up badan menghadap ke langit. Saat turun, Dr Kim harus mengatakan Han Jae Joon! Kalau naik ia harus mengatakan Ke cabang!

Dr Kim sampai terseok-seok melakukan itu. ia pun khawatir dengan dirinya. Apa aku akan pindah  ke cabang. Hyun Wook memintanya tetap melakukan hukumannya itu. Si Hyun Wook benar-benar menikmati balas dendamnya ini.

***

Kabar mengenai kekalahan Jae Joon pun sampai ke telinga PM. PM tak percaya tim Jae Joon bisa kalah. Tae Soo mengatakan bayi yang  Han Jae Joon operasi hampir mati.

“Dasar bodoh. Jadi... Apa aku harus memilih Park Hoon?” PM jadi kepikiran. Sementara Tae Soo terlihat sedikit mencurigakan.

***

Seung Hee menemui Jin Soo. Ia tampak kesal. Seung Hee melaporkan Hoon menang. Tentu saja Jin Soo tahu itu. Seung Hee marah, Kita hampir kacau.. Karena tindakan cerobohmu itu.

“Tindakan ceroboh?”

“Park Hoon hampir mati!” teriak Seung Hee. Jin Soo langsung menariknya ke dinding. “Kau yang bodoh mengejarnya. Jangan bertindak sembrono. Aku selalu mengawasi. Aku yang memutuskan... Apakah akan membunuhnya atau menyelamatkannya. Sama juga terhadapmu, Han Seung Hee.” Jin Soo lalu menarik Seung Hee pergi. Seung Hee memberontak. Kita mau kemana. 

***

Hoon berusaha menelpon Seung Hee namun tidak aktif. Hoon bertemu dengan Dr Moon. Ia mennayakan operasinya. Dr Moon tampak tak semangat. Ia mengatakan berjalan lancar. Hoon tanya apa kau melihat Dr Han. Dr Moon bilang mungkin dia pergi.

Jin Soo terus menarik Seung Hee. Hoon melihat mereka. Ia pun mengejar mereka namun kehilangan jejak. Hoon berlari ke luar dan melihat sport kuning Seung Hee meluncur pergi. Hoon menuju pick up-nya, ia berniat menyusul Seung Hee. Hyun Wook datang dan bertanya ia mau ke mana. Mereka harus merayakan kemennagan mereka. namun Hoon tak berminat.

“Kau bisa merayakannya sendiri.”

“Hoon, aku mencintaimu.” Ujar Hyun Wook kegirangan. Ia terus saja meneriakan Aku mencintaimu. Padahal Hoon udah meluncur pergi.

***

Hoon berhasil menyusul Seung Hee. Ternyata Seung Hee ke kliniknya Hoon. Hoon melihat dalam mobil namun Seung Hee tidak ada lagi. Ia melihat ke klinik, lampu sudah menyalah. Hoon berlari ke dalam dan ternyata Jin Soo bersembunyi dalam mobil. Ia tersenyum sinis.

Hoon masuk namun tidak menemukan siapapun. Yang ada hanya video Jae Hee di laptop yang otomatis terbuka sendiri. Hoon tertunduk sedih. Saat berbalik, Seung Hee sudah ada di belakangnya. Seung Hee tersenyum dengan mata berkaca-kaca sambil memanggil nama panggilan Hoon ala Jae Hee. Hoon pun teringat akan saat-saat terindah saat bersama Jae Hee di Utara. Seung Hee berlari mendekat dan memeluk erat Hoon. Hoon pun membalas peluknya. Seung Hee kemudian menatap wajah Hoon, ia menyentuh wajah Hoon. Hoon pun demikian. Mereka pun kissing dan lamanya pake bangetzz... ^^

Hoon kembali menonton video Jae Hee. Jae Hee datang dan meminta bisakah Hoon berhenti menonton itu? Ia di sini. (seperti mimpi Hoon di episode berapa ya)

“Maafkan aku.” Hoon pun pergi memanaskan nasi. Jae Hee berdiri di jendela dan tersenyum memandang hoon. Hoon mendekat. Hoon tersenyum manyum. Jae Hee tertawa melihatnya. Kemudian Hooon menyiapkan sarapan buat Jae Hee.

“Memakannya dengan rumput laut. Ini akan jadi lebih enak.” Jae Hee pun mencobanya. Dan mengatakan ia sangat menyukainya. hoon terus menatap Jae Hee. Ia begitu gembira dapat bertemu kembali lagi dengan Jae Hee. Dan sepertinya scene sarapan pagi itu semua hanyalah mimpi Hoon. Ia terbangun dan tidak menemukan Seung Hee/Jae Hee lagi. hooon berlari keluar dan mencari tapi tidak menemukan Seung Hee/Jae Hee.


~Bersambung ke Episode 10 di blog Mbak IU.~


Komentar :

Entah kenapa aNNa jadi mencurigai Tae Soo. Jangan-jangan dia yang membuat baby twins mengalami penurunan tekanan darah. Agar tim Jae Joon di nyatakan kalah dan Hoon bisa tetap hidup. 

Dan sepertinya mimpi Hoon pertanda kalau Seung Hee itu bukanlah Jae Hee. Hmmm bertambah galau deh hidupku ini. ^^

7 komentar:

  1. Awal" nnton drama ini..seneng bgt liat couple hoon sama jae hee...tpi setelah liat soo hyun sama hoon...chemistry mereka dpt bgt..lebih cocok jdi pasangan itik..shiper honso..xixixi...makin penasaran...tiap episode bikin galau...>>>bner" penasaran knp jae hee/seung hee bsa jdi mata" >_<..makasih mba episode 9 nya...

    BalasHapus
  2. Adegan pas jinsoo mau nembak hoon itu masih di rumah sakit ya?
    Sebenernya ada beberapa adegan yg saya kurang ngerti di epsd ini, mgkn kalo ada piku2 nya jdi lmyn hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya msh d RS.. mian ya,, modem lgi d pnjm lg ma spupu so blm bs update pikunya.. :(

      Hapus
  3. mbak gambarnyo kok ngk ad,? :)

    BalasHapus
  4. mba bisa dapatin dramanya gimana ya ? harus masuk ke dalam grup pencinta drama korea atau gimana ? pengen liat dramanya .. penasaran :-)

    BalasHapus
  5. Hah apa ini tulisan tok??? Kecewa lagi... (maaf, hanya mau jujur dg perasaan) udah beberapa episode ya, tiap kali bgn mbak anna yg buat sinopsisnya kok less pict nya, kenapa mbak??? Lemot koneksi internetnya po??? (Maaf, bukan mau nyalahin penulis, tp cuma berharap ada sdkt penjelasan, setidaknya bs mengurangi rasa kecewa, soalnya dah beberapa episode begini lagi-begini lagi)...

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya chingu,,
habis baca di tunggu commentnya ya..
Hwaiting

 

Drama Oh Drama Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang