Note : Piku menyusul besok.
♥
Doctor Stranger Episode 9-2 ♥
Baby twins yang di operasi
tim Hoon di bawa ke ruang perawatan khusus tepatnya ICU. Di sana sudah ada Dr
Moon yang menjaga baby twins yang di operasi oleh timnya. Dr Moon memuji
kinerja Seung Hee namun Seung Hee malah menitipkan baby twins dan beranjak pergi.
Seung Hee terburu-buru, sepertinya ia takut Jin Soo mencelakai Hoon karna Hoon
telah gagal dalam kompetensi ini. Beberapa detik kemudian, Hoon datang dan
mencari Seung Hee. Perawat Min mengatakan ia baru saja pergi. hoon pun segera
menyusulnya. Perawat Min tanpa sengaja bertatap mata dengan Dr Yang. (Di sini
Dr Yang terlihat mencurigakan)
Hoon mencari Seung Hee
malah bertemu dengan Chang Yi. Chang Yi bertanya apa dia Jae Hee. Hoon langsung
menarik Chang Yi menjauh, takut ketahuan oleh pihak RS. Sesampainya di sebuah
pojokan, Hoon meminta Chang Yi mendengar apa yang ia katakan. Namun Chang Yi
malah meminta Hoon seharusnya mendengarkannya saja. Hoon mendesak Chang Yi
dengarkan saja apa yang akan ia katakan. Hoon meminta Chang Yi jangan bilang
pada siapa pun apa yang ia lihat tadi. Chang berniat membantah namun Hoon
meminta Chang Yi menjawab ya.
“Baiklah. Tapi katakan
padaku satu hal.”
“Apa?”
“Apa dia benar-benar Jae
Hee?” Hoon mengangguk. “Aku melihat pistol juga. Apa dia mata-mata?” Chang Yi
ingin tahu karena ia khawatir Jae Hee adalah mata-mata. Hoon mengatakan itulah
alasan kenapa ia meminta Chang Yi tidak boleh memberitahunya kepada siapa pun.
Chang Yi tampak khawatir. Hoon meminta kunci pick up Chang Yi. Ia akan
menelepon Chang Yi nanti. Hoon berniat pergi namun Chang Yi menahannya. Hyung,
apa semuanya baik-baik saja? Hoon mengangguk dan tersenyum. Ia pun berterima
kasih kepada Chang Yi.
***
Seung Hee berjalan sambil
menelpon Jin Soo. Jin Soo memintanya membunuh Hoon. Seung Hee bilang Jin Soo
juga tidak akan tetap bisa hidup. Jin Soo mengatakan bukankah sudah ku bilang? Satu-satunya
yang aku takutkan adalah tidak bisa menyelesaikan misi kita. Kita telah gagal.
Tanpa Seung Hee tahu, Jin Soo berada tak jauh darinya dan Jin Soo juga melihat
Hoon sedang menyusul Seung Hee. Hal ini membuat Jin Soo bagaikan serigala yang
siap menerkam mangsanya.
Hoon berlari menyusul
Seung Hee tanpa mempedulikan sekelilingnya. Saking terburu-buru Hoon pun
menabrak para perawat yang lewat. Kali ini ia tak mau kehilangan jejak Seung
Hee lagi. Jin Soo diam-diam mengikutinya. Seung Hee yang tampak marah
mengatakan kepada Jin Soo. Negara kita yang akan memutuskan, apakah kita sudah
berhasil atau gagal pada misi kita. Ini bukan tergantung padamu.
“Cukup dengan alasanmu
itu.” ujar Jin Soo yang sudah berada di balik kaca. Seung Hee menoleh. Jin Soo
bertanya apa kau takut mati? Seung Hee mengatakan mereka masih punya
kesempatan. Jin Soo mengatakan masih ada, memang. Mata Jin Soo melihat Hoon
berada di ruang operasi. Dan mengatakan tapi dia gagal total. Seung Hee
terperanjat kaget melihat Hoon sudah berada di bawah. Ia menoleh melihat Jin
Soo tapi Jin Soo sudah hilang. Seung Hee pun tambah panik.
Akhirnya Hoon menemukan
Seung Hee. Ia menatap Seung Hee dari dalam ruang operasi. Mata Seung Hee masih
mencari dimana Jin Soo berada. Ia takut Jin Soo akan melakukan hal yang buruk
pada Hoon. Saat melihat ke bawah, Hoon tengah menatapnya. Ia tak bisa berkutik
karena Jin Soo berada tepat di belakang Hoon. Jin Soo mengarahkan pistol ke
kepala Hoon. Namun Hoon tidak menyadarinya. Seung Hee bertambah panik.
Tiba-tiba Dr Kim bersama Dr Cantik masuk ke ruang operasi. Sepertinya mereka
ingin “bersenang-senang” di ruang operasi. Seketika itu juga Jin Soo
bersembunyi.
“Hei, bocah galon. Kau
sudah melakukan yang terbaik. Hanya saja Dr Han melakukannya lebih baik. Bergembiralah.
Ayo pergi.” ujar Dr Kim lalu bergegas keluar. Mereka terkejut melihat Jin Soo
bersembunyi di balik pintu. Jin Soo beruntung menyembunyikan senjatanya di
dalam jas dokter itu. sehingga tidak ketahuan oleh Dr Kim. Jin Soo kembali ke
dalam namun Hoon dan Seung Hee sudah mnghilang.
***
Jae Joon memberi selamat
kepada rekan timnya. Kerja bagus hari ini. Dr Keum pun memuji Jae Joon juga
melakukannya dengan hebat.
“Kau bilang ini cuma 1
pertandingan kan?” ujar Dr Moon. Jae Joon mengiyakan. Ia pun menanyakan kabar
Soo Hyun namun Dr Keum mengatakan Soo Hyun tidak menjawab teleponnya. Ia tidak
tahu Dr Oh akan bergabung dengan tim bocah galon. Dr Moon menambahkan mereka menang
karena itu.
“Apa?”
“Tim bocah air itu selalu
mengungguli kita, tapi sampai Dr Oh mengacaukannya dan kita memimpin.”
“Dr Moon!” Dr Keum merasa
tak enak ada Jae Joon di depan. Jae Joon sepertinya jadi gusar juga namun ia
sangat profesional menyembunyikan kekesalannya. Tiba-tiba ada yang menelpon, Direktur
ingin bertemu denganmu. Jae Joon pun pamit.
***
Direktur Oh menanyai Soo
Hyun, bagaimana bisa Soo Hyun membantu
Park Hoon. Soo Hyun menjawab setiap orang mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Bayi-bayinya menjadi sehat, kau dan Jae Joon memenangkan kompetisi.
“Apa kau bercanda? Kau
menjadi bermasalah dengan Dr Han.”
“Apa kau khawatir padaku? Kalau
Jae Joon dan aku mungkin putus?”
“Tidak, aku khawatir pada
diriku sendiri, kalau aku mungkin kehilangan orang yang kusuka sebagai anak
menantu.” Direktur Oh tampak bercanda
namun Soo Hyun malah terlihat tidak senang. Melihat itu Direktur Oh penasaran. Kenapa?
Kau tidak suka Dr Han? Soo Hyun mengatakan ia menyukai Jae Joon tepat setelah
dirimu, ayah. Maka Direktur Oh pun meminta Soo Hyun baik-baik pada Jae Joon.
Soo Hyun mengatakan kepada ayahnya, ia ingin hidup bebas. Sang ayah bertanya
kenapa tiba-tiba begitu. Soo Hyun akan menjelaskannya nanti. Sebelum pamit, ia
mengucapkan terima kasih kepada sang ayah.
Soo Hyun berpapasan dengan
Jae Joon. Soo Hyun menyuruh Jae Joon masuk karena ayahnya sedang menunggunya.
Soo Hyun lalu melangkah pergi namun Jae Joon tanya apa Soo Hyun punya waktu
untuknya. soo Hyun malah mengucapkan sampai jumpa dan tak lupa memberi selamat
kepada Jae Joon atas kemenangannya.
***
Chang Yi berniat
menghubungi kantor polisi, namun ia masih bimbang. Soo Hyun datang dan
mengagetkannya. Soo Hyun tanya apa Chang Yi melihat Dr Park. Chang Yi berbohong
tidak melihatnya. Soo Hyun heran Hoon tidak menjawab teleponnya. Sebenarnya dia
pergi kemana. Soo Hyun pun meminta Chang Yi menyuruh Hoon menelponnya, kalau
Chang Yi melihatnya. Soo Hyun pun pergi. Chang Yi kembali menelpon 113.
***
Soo Hyun melihat Seung Hee
lewat. Saat ia memanggil, Seung Hee tak mendengar karena sedang menelpon. Di
ruangan rapat, Dr Moon berusaha merayu Dr keum. Tiba-tiba Soo Hyun datang dan
bertanya apa mereka melihat Dr Park. Dr Keum bilang tidak. Soo Hyun pun memuji
pekerjaan mereka hari ini bagus. Setelah kepergian Soo Hyun dr Keum mengatakan Dr
Oh terlihat bahagia. Namun Dr Moon tak tertarik membahas tentang Soo Hyun. Ia
malah mendekat dan mengatakan ia tidak peduli. Dr keum menjadi asisten pertama karenanya.
Maka berterima kasihlah padaku. Kau harus membalas budi.
“Balas budi? Bagaimana?”
ujar Dr Keum taka tahu maksud Dr Moon. Dr Moon merubah posisi duduknya dan
roknya yang terlihat mini membuat Dr Keum menahan nafas. (LOL semua laki-laki
sama) dr Moon mengatakan pertama, Dr Keum harus ambil libur di akhir pekan.
“Apa yang ingin kau
lakukan di hari libur?” Dr Keum tampak khawatir. dr Moon menaruh tangannya d
bahu Dr Keum dan memintanya tidak khawatir. Ia akan mengurus semuanya. Dr Keum
yang takut malah menyilang kedua tangannya di dada. ^^
***
Hoon mencoba menelpon
Seung Hee namun nomornya sibuk. Ia pun berpapasan dengan Soo Hyun. Hoon tanya
apa Soo Hyun melihat Dr Han. Soo Hyun bilang ia melihatnya di sekitar kamar
pasien kita. Hoon berniat pergi di cegat Soo Hyun.
“Apa kau sibuk? Aku harus
memberitahumu sesuatu.”
“Nanti saja.” Hoon
langsung pergi membuat Soo Hyun jadi kecewa.
Sementara Hyun Wook
menangisi nasibnya. Byung Chul memintanya berhenti menangis dan
menyuruhnya pergi mencari Hoon. Hyun
Wook tak terima. Kenapa? Ini semua sudah berakhir. Kau seharusnya bertanggung
jawab! Ini semua karena kau telah merekomendasikan dia! Apa yang harus aku
lakukan ? Aku tidak bisa mewujudkan wasiat ayahku. Aku tidak tahu harus
bagaimana. Oh, Ya Tuhan. Oh, Ayahku...
Tanpa mereka sadari, Jin
Soo berada di luar jendela menatap tajam ke arah Byung Chul. Seung Hee rupanya
dari tadi berusaha menelpon Hoon namun karena Hoon juga menelponnya maka
otomatis panggilannya sibuk terus. Pada akhrinya tersambung juga.
“Kau dimana?”
“Dengarkan aku. Pergilah
dari rumah sakit segera.
“Kau dimana?
“Kau tidak medengarku? Pergilah
dari rumah sakit segera.” Pinta Seung Hee
“Aku bertanya kau ada
dimana.” Tiba-tiba Hoon menyadari kalau Seung Hee berada tak jauh darinya. Seung Hee pun demikian. Hoon langsung menuju
tangga. Jin Soo pun muncul di belakangnya. Perlahan-lahan Seung Hee menuruni tangga
dan melihat Hoon. Hoon memanggil pelan nama Jae Hee. Ia berniat mendekat namun
Seung Hee melihat Jin Soo tepat di belakang Hoon pun meminta Hoon berhenti. Seung Hee tampak takut. Ia bergumam ini tidak
boleh berakhir seperti ini. ia berjalan mendekat ke arah hoon. Jin Soo
melihatnya dan menggelengkan kepala.
Seung Hee sudah berhadapan
dengan Hoon namun jarak masih memisahkan mereka berdua. Hoon melangkah maju.
Seung Hee melarangnya. Aku menyuruhmu untuk berhenti! Seung Hee melihat ke arah
Jin Soo dan mengatakan kita masih memiliki kesempatan. Saat itulah Hoon sadar
kalau ada orang di belakangnya. Hoon berniat menoleh. Jin Soo mengeluarkan pistolnya
dan menembak. Namun sayang, pelurunya tidak mengenai Hoon. Seung Hee cepat
menariknya menjauh. Bukannya lari, mereka berdua malah saling bertatapan. Hoon
menatap intens Seung Hee. Tiba-tiba ada peringatan kode Blue (Emergency) di
ruang ICU. Semua dokter berlarian ke ruang ICU. Rupanya, diam-diam Tae Soo
memata-matai Jin Soo di RS.
***
Di ruang Direktur Oh, Direktur
mengatakan ia paham Jae Joon tidak bisa berbuat banyak. Tapi Jae Joo seharusnya
mencoba meyakinkan Soo Hyun. Kenapa malah membiarkannya pergi ke tim lain. Jae
Joo meminta maaf. Direktur meminta Jae Joo cepat tenangkan Soo Hyun. Dia
terlihat keras tapi dia sangat lembut di dalam. Jae Joon mengiyakan. Direktur
mengatakan Soo Hyun memberinya terlalu banyak kesulitan. Ia meminta Jae Joon
membawa dia pergi, maka ia bisa berhenti khawatir padanya. Jae Joon tersenyum
menanggapi guyonan camer-nya. Tiba-tiba mereka mendengar pengumuman Kode Blue.
Jae Joon dan Direktur terpernjat kaget. Apa yang sebenarnya terjadi.
***
Baby twins yang di operasi
tim Jae Joon tekanan darahnya. Jae Joon tampak panik. Ia tanya apa yang
terjadi. Dr Keum bilang tekanan darah mulai menurun. Jae Joo marah, itulah yang
ia tanyakan. Byung Chul datang dan mengatakan PVR (PVR: Pulmonary Vascular
Resistance-nya) menurun. Satu-satunya jalan adalah mereka harus melakukan
operasi ulang untuk memperbaiki Shunt-nya
(Shunt: pembuluh darah sintetis yang menghubungkan aorta dan arteri
pulmonalis).
“Itu tidak mungkin. Aku
sudah memeriksanya.” Ujar Dr Keum
“Lalu kenapa bayinya
begini?” Jae Joon tampak kesal. Hyun Wook yang berada di sana pun menanyakan
siapa pasien itu. Apa pasien yang Dr Han operasi. Ia pun terlihat senang. Hoon
datang dan bertanya apa maksudnya mereka
harus melakukan operasi. Ia pun meminta Perawat Min memindahkan baby twins ke
ruang bedah. Jae Joon tak terima.
“Kau mau membiarkannya
saja?” ujar Hoon
“Dia pasienku!” teriak Jae
Joon. Ia menatap tajam Hoon dan mengatakan ia yang akan melakukannya. Dr Keum
hanya bisa meminta maafkan. Jae Joon meminta mereka memindahkan pasiennya ke
ruang bedah. Jae Joon menatap hoon penuh kebencian. Seolah-olah Hoon yang
melakukan kesalahan. Soo Hyun datang dan bertanya namun di abaikan begitu saja
oleh Jae Joon.
“Apa artinya kami menang? Jackpot!
Hore! Hore!” teriak Hyun Wook kegirangan. (ahjussi satu ini suerr bikin mules
kerjaannya) Hoon yang melihat Seung Hee menghilang pun langsung pergi mencarinya.
Sementara Byung Chul menarik Hyun Wook ke ruangan. Ia memarahi Hyun Wook yang
berperilaku seperti orang gila di ICU. Hyun Wook bilang ia tidak bisa
menahannya. Ia pun mengajak Byung Chul menemui Presdir.
“Walau Dr Han yang petama
selesai, tapi pasiennya mengalami insiden. Kita harus tegas pada siapa
pemenangnya.”
“Sekarang bukan tentang
masalah pemenang. Satu-satunya alasan kenapa aku menyetujui kompetisi ini, adalah
berharap kalau Dr Park dan Dr Han bisa mendapatkan pelajaran yang berharga
sebagai dokter.” Byung Chul tampak marah karena Hyun Wook malah memikirkan
dirinya sendiri.
“Bagi ku, mengetahui siapa
pemenangnya lebih berharga daripada hidupku sendiri. Ayo kita temui Presedir.”
Hyun Wook masih saja berambisi menjadi Direktur kelak. Ckckck
***
Tim Jae Joon pun melakukan
operasi ulang. Setelah operasi selesai, Dr Keum ingin menjahit tubuh pasien
namun dengan dinginnya Jae Joon mengatakan dirinya yang akan melakukannya. Ia meminta
Dr Keum pergi sekarang. Dr Keum dengan perasaan bersalah meninggalkan ruang
operasi. Tampak raut penyelasan di wajah Dr Moon. Jae Joon meminta Forceps lalu
Pemegang jarum. Tiba-tiba kedua tangannya gemetaran. Soo Hyun datang. Ia juga
sangat khawatir. Apa yang terjadi. Jae Joon menyuruhnya pergi.
“Jae Joon-ssi.”
“Pergi!” bentak Jae Joo.
soo Hyun pun keluar. Rekan dokter yang lainnya merasa takut dengan kemarahan
Jae Joon. Saat Jae Joon melihat ke ruang penonton, Direktur Oh duduk sendirian
di sana menyaksikan kejadian yang barusan ia lakukan itu. Direktur Oh tampak
kecewa dengan Camer-nya itu. Bisa-bisanya Jae Joon membentak Soo Hyun di depan
rekan dokter lainnya. Jae Joon seorang yang di banggakan di RS ini, namun ia
tidak dapat mengontrol emosinya di depan bawahannya. Direktur pun meninggalkan
tempat itu. Ia berpapasan dengan Byung Chul dan Hyun Wook. Ia bertambah kesal
karena melihat mereka berdua. Secara tidak langsung pihak Hyun Wooklah yang
menang.
“Yes! Kami menang! Kami
menang!” teriak Hyun Wook. Ia tak dapat menutupi kegembiraannya. Ia mengatai
permainan brengs*k, Han Jae Joon berhenti di sini. Dan bagaikan mendapatkan
durian runtuh. Ia berpapasan dengan Dr Kim. Hari penghakiman pun tiba. Dr Kim
di suruh push up badan menghadap ke langit. Saat turun, Dr Kim harus mengatakan
Han Jae Joon! Kalau naik ia harus mengatakan Ke cabang!
Dr Kim sampai terseok-seok
melakukan itu. ia pun khawatir dengan dirinya. Apa aku akan pindah ke cabang. Hyun Wook memintanya tetap
melakukan hukumannya itu. Si Hyun Wook benar-benar menikmati balas dendamnya
ini.
***
Kabar mengenai kekalahan
Jae Joon pun sampai ke telinga PM. PM tak percaya tim Jae Joon bisa kalah. Tae Soo
mengatakan bayi yang Han Jae Joon
operasi hampir mati.
“Dasar bodoh. Jadi... Apa
aku harus memilih Park Hoon?” PM jadi kepikiran. Sementara Tae Soo terlihat
sedikit mencurigakan.
***
Seung Hee menemui Jin Soo.
Ia tampak kesal. Seung Hee melaporkan Hoon menang. Tentu saja Jin Soo tahu itu.
Seung Hee marah, Kita hampir kacau.. Karena tindakan cerobohmu itu.
“Tindakan ceroboh?”
“Park Hoon hampir mati!”
teriak Seung Hee. Jin Soo langsung menariknya ke dinding. “Kau yang bodoh
mengejarnya. Jangan bertindak sembrono. Aku selalu mengawasi. Aku yang
memutuskan... Apakah akan membunuhnya atau menyelamatkannya. Sama juga
terhadapmu, Han Seung Hee.” Jin Soo lalu menarik Seung Hee pergi. Seung Hee memberontak.
Kita mau kemana.
***
Hoon berusaha menelpon
Seung Hee namun tidak aktif. Hoon bertemu dengan Dr Moon. Ia mennayakan
operasinya. Dr Moon tampak tak semangat. Ia mengatakan berjalan lancar. Hoon tanya
apa kau melihat Dr Han. Dr Moon bilang mungkin dia pergi.
Jin Soo terus menarik
Seung Hee. Hoon melihat mereka. Ia pun mengejar mereka namun kehilangan jejak. Hoon
berlari ke luar dan melihat sport kuning Seung Hee meluncur pergi. Hoon menuju
pick up-nya, ia berniat menyusul Seung Hee. Hyun Wook datang dan bertanya ia
mau ke mana. Mereka harus merayakan kemennagan mereka. namun Hoon tak berminat.
“Kau bisa merayakannya
sendiri.”
“Hoon, aku mencintaimu.” Ujar
Hyun Wook kegirangan. Ia terus saja meneriakan Aku mencintaimu. Padahal Hoon
udah meluncur pergi.
***
Hoon berhasil menyusul Seung
Hee. Ternyata Seung Hee ke kliniknya Hoon. Hoon melihat dalam mobil namun Seung
Hee tidak ada lagi. Ia melihat ke klinik, lampu sudah menyalah. Hoon berlari ke
dalam dan ternyata Jin Soo bersembunyi dalam mobil. Ia tersenyum sinis.
Hoon masuk namun tidak
menemukan siapapun. Yang ada hanya video Jae Hee di laptop yang otomatis terbuka
sendiri. Hoon tertunduk sedih. Saat berbalik, Seung Hee sudah ada di
belakangnya. Seung Hee tersenyum dengan mata berkaca-kaca sambil memanggil nama
panggilan Hoon ala Jae Hee. Hoon pun teringat akan saat-saat terindah saat
bersama Jae Hee di Utara. Seung Hee berlari mendekat dan memeluk erat Hoon. Hoon
pun membalas peluknya. Seung Hee kemudian menatap wajah Hoon, ia menyentuh
wajah Hoon. Hoon pun demikian. Mereka pun kissing dan lamanya pake bangetzz...
^^
Hoon kembali menonton
video Jae Hee. Jae Hee datang dan meminta bisakah Hoon berhenti menonton itu? Ia
di sini. (seperti mimpi Hoon di episode berapa ya)
“Maafkan aku.” Hoon pun
pergi memanaskan nasi. Jae Hee berdiri di jendela dan tersenyum memandang hoon.
Hoon mendekat. Hoon tersenyum manyum. Jae Hee tertawa melihatnya. Kemudian Hooon
menyiapkan sarapan buat Jae Hee.
“Memakannya dengan rumput
laut. Ini akan jadi lebih enak.” Jae Hee pun mencobanya. Dan mengatakan ia
sangat menyukainya. hoon terus menatap Jae Hee. Ia begitu gembira dapat bertemu
kembali lagi dengan Jae Hee. Dan sepertinya scene sarapan pagi itu semua
hanyalah mimpi Hoon. Ia terbangun dan tidak menemukan Seung Hee/Jae Hee lagi.
hooon berlari keluar dan mencari tapi tidak menemukan Seung Hee/Jae Hee.
~Bersambung ke Episode 10
di blog Mbak IU.~
Komentar
:
Entah kenapa aNNa jadi
mencurigai Tae Soo. Jangan-jangan dia yang membuat baby twins mengalami
penurunan tekanan darah. Agar tim Jae Joon di nyatakan kalah dan Hoon bisa
tetap hidup.
Dan sepertinya mimpi Hoon
pertanda kalau Seung Hee itu bukanlah Jae Hee. Hmmm bertambah galau deh hidupku
ini. ^^
Awal" nnton drama ini..seneng bgt liat couple hoon sama jae hee...tpi setelah liat soo hyun sama hoon...chemistry mereka dpt bgt..lebih cocok jdi pasangan itik..shiper honso..xixixi...makin penasaran...tiap episode bikin galau...>>>bner" penasaran knp jae hee/seung hee bsa jdi mata" >_<..makasih mba episode 9 nya...
BalasHapusSamaaa
HapusAdegan pas jinsoo mau nembak hoon itu masih di rumah sakit ya?
BalasHapusSebenernya ada beberapa adegan yg saya kurang ngerti di epsd ini, mgkn kalo ada piku2 nya jdi lmyn hehee
Iya msh d RS.. mian ya,, modem lgi d pnjm lg ma spupu so blm bs update pikunya.. :(
Hapusmbak gambarnyo kok ngk ad,? :)
BalasHapusmba bisa dapatin dramanya gimana ya ? harus masuk ke dalam grup pencinta drama korea atau gimana ? pengen liat dramanya .. penasaran :-)
BalasHapusHah apa ini tulisan tok??? Kecewa lagi... (maaf, hanya mau jujur dg perasaan) udah beberapa episode ya, tiap kali bgn mbak anna yg buat sinopsisnya kok less pict nya, kenapa mbak??? Lemot koneksi internetnya po??? (Maaf, bukan mau nyalahin penulis, tp cuma berharap ada sdkt penjelasan, setidaknya bs mengurangi rasa kecewa, soalnya dah beberapa episode begini lagi-begini lagi)...
BalasHapus