Note :
Mian atas
ketidaknyamanannya, lagi-lagi ada kendala dalam mengupload pikunya. Piku akan
segera menyusul.. ^^
~ Doctor Stranger Ep 12
Bagian 3 ~
Dokter Penyakit Dalam
melakukan kejut jantung pada Ny Lee. Setelah melakukan dua kali kejut jantung,
detak jantung Ny lee pun kembali berdetak. Prof Cho yang tadinya tampak
khawatir pun tersenyum lega. Prof Cho langsung meninggalkan ruangan namun berpapasan
dengan ayah Jae Chul. Ayah bertanya apa yang terjadi.
“Kami sedang mencari
penyebab pastinya. Kami menduga itu karena genetika... Atau efek samping dari
obat.”
“Kau yakin operasi dia
sebelumnya berjalan baik?” ayah jadi geram
“Kami sudah melakukan
ribuan operasi stent setiap tahunnya. Faktor risikonya kurang dari 1%. Bahkan
jika ada komplikasi, orang dengan penyakit itu... Akan mengalami gejala yang
sama sekali berbeda dari istri mu. Aku tidak tahu omong kosong apa yang telah
kau dengar, tapi keraguan seperti itu hanya akan... Membuat mu dan pasien
cemas.”
“Maafkan aku, dokter.”
Hoon dan Jae Chul datang.
Hoon tanya apa yang terjadi. Prof Cho mengatakan ini bukan urusan Hoon. Perawat
keluar membawa monitor EKG. Melihat itu, Hoon mengatakan jantung pasien terus sakit
karena tamponade jantungnya. Prof Cho bilang mereka akan mengurusnya. Ia
mengusir Hoon pergi. Hoon kesal dengan perbuatan Prof Cho yang mau mencuci
tangan. Ia menatap ke dalam ruangan, ia melihat ayah menatap sedih ibu. Hoon
meminta Jae Chul tidak khawatir. Ia akan, Hoon tak dapat melanjutkan
kata-katanya sebab ia melihat Jin Soo menatapnya tajam dari sudut jendela.
“Dokter, kau akan
mengoperasi ibuku kan? Dokter! Dokter, ada apa?” Hoon hanya bisa diam menahan
emosinya. Ia pun pergi meninggalkan Jae Chul yang terus memanggilnya. Jae Chul
pun mengejar Hoon. Ia mempercepat laju kursi rodanya sambil memanggil dokter,
dokter. Namun Hoon tidak menoleh sedikit pun. Akhirnya ia tertabrak kereta
dorong perawat. Jae Chul terjatuh, Hoon menoleh dan merasa iba. Ia berniat
menolong namun Jin soo menatapnya tajam. Seperti terhipnotis, langkah Hoon pun
terhenti. Hoon dengan menahan geram pergi meninggalkan Jae Chul.
***
Jae Joon keluar dari ruang
operasi. Dr Yang sudah menunggunya. Jae Joon tanya kapan operasi Dr Park. Dr
Yang mengatakan Hoon membatalkan operasinya. Jae Joon tanya kenapa. Dr Yang
bilang ia tidak tahu.
“Akankah.. Pasien baik-baik
saja?” ujar Dr Yang khawatir
“Kenapa?”
“Dia baru saja mengalami
serangan jantung berjangka.. Karena tamponade jantung.” Ujar dr Yang.
Jae Joon mendelik kesal.
Jae Joo pun kembali ke ruangannya. Sesampainya di sana, ia di kejutkan dengan
kehadiran Jae Chul yang sudah menunggunya. Jae Chul mengatakan Dr Park Hoon
tidak mau melakukannya. Ia pun meminta dr Han mengoperasi ibunya. Bukankah
dokter bilang akan melakukannya jika Dr Park Hoon tidak bisa. Jae Joon hanya
diam saja. Ia pun masuk ke dalam ruangannya.
Jae Chul mengedor-ngedor
pintu sembari berteriak meminta tolong Dokter Han menyelamatkan ibunya. Jae
Joon duduk membelakangi Jae Chul. Ia pun teringat saat ia berlutut meminta
Direktur Oh menyelamatkan ayahnya. Sementara Jae Chul masih menggedor-gedor
pintu memohon dokter menyelamatkan ibunya. Jae Joon dilema. Ia tampak sedih. Ia
berusaha menahan rasa sakit di hatinya. Tiba-tiba Jae Chul berhenti berteriak
memohon.
Jae Joon berbalik dan
melihat ayah Jae Chul mendorongnya pergi. sementara Jae Chul terisak menahan
kesedihannya. Jae Joon mengepalkan tangan menahan amarah. Ia pun beranjak
pergi. Semantara di ruangannya, Hoon menatap organ tubuh manusia. Ia tampak
menahan rasa bersalahnya. Tiba-tiba Jae Joon datang dan mencengkram kerah
bajunya.
“Kau bilang kau yang akan
melakukan operasi! Kau yang bilang begitu!” teriak Jae Joon
“Aku tidak bisa.”
“Kenapa?”
“Aku hanya tidak bisa. Aku
tidak bisa.”
“Kau bisa. Kau akan punya
1 kesempatan lagi.”
“Aku bilang tidak bisa.”
“Kau sudah janji pada
mereka. Kenapa kau tidak melakukannya? Kau itu dokter. kau harus menjaga
kata-kata mu kepada pasien.”
“Aku bertindak.. Aku hanya
bertindak seperti seorang dokter saja. Aku bukan dokter.” Mata hoon
berkaca-kaca menahan penyesalan. Jae Joon meminta Hoon menghentikan omong
kosongnya. Pasien sedang sekarat. Apa Hoon ingin dia bertambah buruk. Hoon
bilang ia tidak bisa kalah, itulah Kenapa ia bukan dokter.
“Dasar brengs*k.” Jae Joon
langsung meninju Hoon sampai terlempar. Jae Joon kecewa. Ia pikir Hoon itu dokter sungguhan dan berbeda
darinya. Usai menghajar Hoon, Jae Joon menelpon meminta rekan timnya berkumpul
di ruangannya. Jae Joon melangkah pergi. Hoon menertawakan dirinya sendiri.
***
Jae Joon menyampaikan
kepada timnya mengenai rencananya ingin mengoperasi pasien dari Dept Penyakit
Dalam. Seperti yang mereka tahu, operasi ini bertentangan perintah direktur.
Jae Joon meminta timnya mengatakan sekarang apa mereka mau ikut ataupun tidak.
Ia sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi padanya nanti setelah operasi. Dr
Kim yang masih status mahasiswa magang pun berniat mengacungkan tangan, tanda ia
tidak ikut serta dalam opearsi. Namun dr Moon menarik tangannya.
“Aku akan bertanya satu
hal. Apa kau akan bertanggung jawab untuk kami kalau kami dipecat karena
operasi ini?” ujar dr Moon. Semua tim menantikan jawaban Jae Joon. Jae Joon
mengatakan ia akan melakukan yang terbaik. Maka dr Moon pun mengacungkan tangan
ingin berpartisipasi dalam operasi kali ini. Ia memberi isyarat kepada dr Keum
agar ikut serta juga. Mereka semua pun sepakat ingin ikut serta.
***
Jae Joon meminta mereka
bersiap sebelum Direktur tahu. Ny Lee di dorong menuju ruang bedah. Soo Hyun
yang menuruni anak tangga pun melihat tim Jae Joon yang akan mengoperasi Ny
Lee. Jae Chul bertanya apa dokter akan melakukannya. Jae Joon mengangguk pelan.
Jae Chul mengatakan ia selalu percaya dokter akan melakukannya. Jae Joon
mendekat dan memegang pundak Jae Chul. Lalu beranjak pergi.
***
Soo Hyun turun dan
bertanya pada ayah Jae Chul apa Dr Han mengoperasi Lee Gyu Eun. Ayah
mengiyakan. Soo Hyun langsung menyusul Jae Joon. Sementara Hoon masih termenung
di lantai. Ia menyesali keputusannya. Hyun Wook datang dan berteriak manse
(hore), Permainan berakhir. Hoon yang tak tahu apa penyebab Hyun Wook segitu
gembira pun bertanya. Hyun Wook mengatakan Han Jae Joon mengoperasi pasien dari
Dept Penyakit dalam itu. Sekarang jadi 2:0. Hoon terperanjat mendengarnya.
***
Jae Joon mengganti
pakaiannya. Saat keluar kamar, Soo Hyun sudah berdiri menunggunya. Jae Joon
mengatakan ini akan menjadi operasi terakhirnya di sini. Soo Hyun tanya apa Jae
Joon akan baik-baik saja? Ayahnya benar-benar akan gila nanti. Jae Joon
mengangguk pelan. Ia mengatakan ia tidak bisa memberitahu Soo Hyun semuanya tapi
ia bisa mengatakan ini dari hatinya.
“Perasaanku padamu.. Adalah
tulus, Soo Hyun.” Jae Joon lalu memeluk erat Soo Hyun. Soo Hyun tak mampu
berkata apa pun. Jae Joon melepas pelukannya dan beranjak pergi. Sepertinya Jae
Joon benar-benar tidak memikirkan balas dendamnya. Kali ini, ia benar-benar
tulus.
***
Ayah dan Jae Chul menunggu
di ruang tunggu. Jae Chul tampak khawatir, ayah memintanya tenang. Semuanya
akan baik-baik saja. Kemudian Hoon lewat. Jae Joon menyapanya. Apa kau ke sini
untuk ibuku juga? hoon terdiam. Jae Chul tampak senang dengan kehadiran Hoon.
Ia meminta tolong Hoon menangani ibunya dengan baik. Hoon tak sanggup menatap
wajah Jae Chul. Ia hanya bisa meminta maaf.
Tim Jae Joon bersiap-siap
di ruang operasi. Sementara Jae Joon masih mensterilkan tangannya. Tiba-tiba
Soo Hyun datang. Hoon tampak terkejut melihat Soo Hyun. Soo Hyun tanya apa ia
masih bagian dari tim Jae Joon. Jae Joon mengiyakan. Sepertinya ia terharu Soo
Hyun masih berdiri di pihaknya walaupun Soo Hyun mengetahui keputusan yang di
ambilnya ini menentang keputusan ayah mertuanya.
***
Direktur Oh tampak marah
besar saat mendengar kabar Jae Joon melakukan operasi yang seharusnya tidak ia
lakukan. Hyun Wook mengambil kesempatan ini dengan memanas-manasin Direktur Oh.
“Inilah yang harus kau
dengar. Bagaimana kau bisa mempercayai seseorang yang tidak mengerti dirimu?”
Jae Joon memasuki ruang
bedah. Ia melihat layar monitor, sepertinya pendarahannya semakin menyebar. Ia
menatap rekan timnya. Semuanya percaya padanya. Kemudian Soo Hyun menyusul
masuk. Dr keum mundur dari posisinya sebagai asisten Jae Joon. Namun Soo Hyun
dengan bijak mengatakan tidak apa, itu tempat mu. Dr Keum pun kembali ke
tempatnya.
“Kalian sudah siap?” ujar
Jae Joon. Semuanya mengangguk mengiyakan. Jae Joon memulai operasinya.
Sementara Hoon sampai di ruang penonton. Ia melihat Jae Joon sudah membedah
tubuh pasien. Ia menggeleng tak percaya.
***
Direktur Oh di dampingi
Hyun Wook menuju ruang bedah. Prof Cho bersama kroninya juga sampai. prof Cho
menyapa Direktur namun Direktur Oh menyuruhnya menutup mulut. Prof Cho menatap
Hyun Wook. Hyun Wook membelah diri kalau ia tidak ada hubungannya dengan itu.
mereka semua pun masuk. Melihat itu, ayah Jae Chul berdiri. Ayah takut terjadi
sesuatu sama istrinya. Jae Chul menenangkan sang ayah dengan menggenggam erat
tangannya.
Direktur sampai di ruang
penonton dan melihat Jae Joon sudah mengoperasi sampai tengah. Tanpa sengaja
mata dr Kim menatap ke atas dan melihat Direktur bersama dokter Penyakit Dalam
lainnya sedang menonton mereka. Ia memberitahu Jae Joo namun Jae Joon
memintanya tetap fokus dan siapkan grafting. Dr Kim masih ngoceh, Jae Joo
dengan nada tinggi memyuruhnya cepat menyiapkan.
Direktur menelpon. “Biarkan
aku bicara dengan Dr Han!” jae Joon mengijinkan rekan dokter yang mengangkat
telponnya menyambungkan ke speaker.
“Hentikan segera!” teriak
Direktur. Semua tim Jae Joon jadi ketakutan. “Aku akan membiarkan keluarganya tahu
kalau operasi ini selesai.. Dan minta
maaf.” Ujar Jae Joon. Namun Direktur berteriak menyuruhnya diam. Prof Cho
ikutan berteriak menyuruh Jae Joon jahit dan tinggalkan. Hyun Wook bergumam itu
terlalu buruk. Direktur kembali mengatakan ia akan memaafkan Jae Joon untuk
semua ini jika Jae Joon pergi sekarang. Jae Joon dengan tenangnya berkata ia
akan pergi kalau operasi sudah selesai.
“Setelah operasi selesai? Semua
orang di ruangan itu, dengarkan! Keluar dari ruangan sekarang, atau aku akan membuat
hidupmu sebagai dokter jadi sengsara.” Para dokter jadi takut. Jae Joon
kemudian menatap tajam Direktur dan bertanya apa yang kalian takutkan. Direktur
menyuruh semunya cepat keluar.
“Jika kita mengatakan yang
sebenarnya dan minta maaf pada keluarganya dari lubuk hati kita, tidak akan ada
gugatan.” Ujar Jae Joon
“Aku belum pernah melihat
hal semacam itu berhasil!”
“Itu karena kau tidak
pernah meminta maaf dari lubuk hatimu. Kau serakah akan harga diri dan uang, dan
mengabaikan orang-orang yang kehilangan.. Anak-anak dan orang tua mereka.”
Direktur membentak Jae Joon dan menyuruhnya diam. Jae Joon mengatakan ia akan
menunjukkan pada Direktur kalau Direktur salah. Jae Joon kemudian menyuruh
rekan dokternya mematikan telponnya.
Direktur berteriak memanggil
Jae Joon. Melihat kebulatan tekat Jae Joo menyelamatkan pasien itu, Hoon
menatap Seung Hee. Jae Joon pun meminta timnya fokus agar mereka bisa
melanjutkannya. Dr keum masih takut sama ancaman Direktur. Soo Hyun meminta dr
Keum melakukan yang terbaik. Jae Joon meminta dr Keum Konsentrat. Dr keum
hendak mengarahkan namun karena gugup, ia melakukan kesalahan. Terjadi
pendarahan, darahnya terciprat mengenai bajunya.
Semuanya panik menyaksikan
itu. dr Keum bertambah takut. Soo Hyun meminta mereka mencoba mengendalikan
pendarahannya. (Sepertinya Soo Hyun banyak belajar dari operasi kemarin bersama
Hoon). Mendengar itu, Jae Joon menyuruh melakukan Suction. Hoon tak tahan lagi
melihat tim Jae Joon kesulitan. Apa lagi adanya tekanan dari Direktur membuat
mereka semua tidak nyaman dan merasa terintimidasi. Melakukan sedikit kesalahan
membuat nyali mereka langsung ciut.
Hoon teringat akan
permintaan ayahnya Jae Chul. Yang mana meminta tolong Hoon menangani istrinya
dengan baik. Hoon tersenyum sinis. Direktur mengatakan jika ada table death, adakan
pertemuan komite disiplin. Hyun Wook tanya apa yang harus jadi alasannya.
Direktur mengatakan mereka melakukan operasi pasien dari Dept lain, tanpa izin
yang resmi. Hyun Wook mengatakan haruskah ia menambahkan alasan kalau mereka
melawan Direktur.
“Tambahkan itu dan siapkan
gugatan juga.”
“Gugatan?”
“Ya. Katakan padanya
kebenaran yang dia bilang itu. Katakan kepada mereka Han Jae Joon yang membunuh
pasien saat operasi. Salahkan semuanya pada dia. Mengerti?” Hyun Wook mengiyakan.
Ia pun berniat pergi namun Hoon menahan kakinya sehingga terantuk. Hyun Wook
kesal. Hoon mengatakan seharusnya Hyun Wook berhati-hati. Hoon pun pergi. hyun
Wook tanya Hoon mau ke mana. Hoon bilang bukan urusanmu.
***
Sementara di ruang
operasi, pendarahan semakin parah. Dr Moon meminta memberinya lebih banyak
darah. Dr Kim menyuruh salah satu dokter mengambil darah. Tekanan darah pasien
menurun. Jae Joon tanya pada dr Keum apa ia menemukannya. Dr Keum bilang ia
tidak bisa melihatnya (sepertinya sumber pendarahan). Jae Joon pun meminta dr
Keum tenang.
“Tapi Pak...” potong dr
Keum
“Aku bilang tenanglah!”
teriak Jae Joon. Dan alat yang di pegang dr Keum pun terlepas dan jatuh ke
lantai. Tangan dr Keum bergetar. Salah satu dokter memberi alat yang baru namun
tangan dr Keum masih gemetaran. Jae Joon melihat timnya semua pada ketakutan.
Tiba-tiba pintu terbuka, Hoon masuk ke dalam lengkap dengan pakaian operasinya.
Semuanya menatap Hoon. Seung Hee langsung pergi saat melihat Hoon berada di
dalam ruang operasi.
Hoon membungkuk dan
meminta tolong, biarkan aku yang melakukannya. Rekan tim lainnya langsung
menatap Jae Joon. Jae Joon mengangguk menyetujui Hoon melakukannya. Hoon
langsung di pakaikan jubah kebesaran operasi. Hoon mendekat dan melihat semunya
tertunduk lemas karena merasa bersalah.
“Kenapa kalian semua
terlihat begitu bersalah? Kalian tidak melakukan sesuatu yang salah. Angkat
kepala kalian. Orang-orang di sana yang harusnya malu. Lihatlah.” Ujar Hoon.
Mereka semua mengangkat wajah menatap ke ruang penonton.
“Benar.
Percaya dirilah. Kalian satu-satunya dokter yang sesungguhnya di RS ini.”
tambah Hoon. Kata-kata terakhir Hoon, membuat Jae Joon ikutan menatap ke ruang
penonton.
Mereka semua menatap ke
atas, ke ruang penonton. Hmmm apa keputusan Direktur selanjutnya?? Dan
berhasilkah operasi persatuan para dokter ini???
Nantikan saja di episode
13 di blog Mbak IU yang akan tayang besok malam.
Hwaiting doctor
strangers.. ^^
Komentar
:
Aaaahhhh aNNa suka ending
drama ini, you are all awesome doctor guys. Akhirnya sila ke 3 Pancasila
terwujud, Persatuan Indonesia. Oppss, intinya Persatuan para dokter di mulai.
Hmmmmm, apa mereka pikir
tanpa doktor yang hebat seperti Hoon cs ini, RS bakalan berjalan dengan baik
githu?? Jawabannya TIDAK.
Di episode ini banyak
scene yang membuat aNNa suka. Salah satunya, saat mereka menantang balik
Direktur Oh dan rekan dokter lainnya di ruang penonton. Pergerakan hak asasi para
dokter-dokter tampan dan cantik pun melawan pihak tertinggi RS pun di mulai
dari sekarang. Gud luck gals. ^^
Btw setelah melihat Jae
Joon yang mengatakan isi hatinya kepada Soo Hyun serta memeluknya, membuat aNNa
ingin mereka menjadi couple seutuhnya di drama ini. Dan Hoon sama aNNa aj, eh
salahh maksudnya Jae Hee saja. Hihihiihhiii
Btw lagi, kenapa mata jadi
sembab saat menonton scene dimana Jae Joon dengan tulus mengungkapkan
perasaannya pada Soo Hyun ya??
Ada yang tahu ga?? Telpon
aNNa donk kalau tahu. Bwaahahhaha
#Ada yang syaraf nih akibat
kekalahan tim kesayangannya. Spain Oh Spain
#NoMoreTears
Harapan
aNNa :
Berharap sebulan bersama
Jae Hee, Hoon jadi boring dan jenuh. Sehingga ia kembali pada aNNa lagi.
bisa-bisa di tonjok Mbak IU ini. LOL
Ngayal tingkat dewanya ga
ilang-ilang. Kasihan galaunya bakalan berkepanjangan ini. hihihiihihi
Go go young doctors ^^
BalasHapusSuka banget sama ending epsd ini, kalo hoon dan jaejoon bersatu pasti mereka bisa nyelamatin ny lee, jdi terharu gini deh di scene ini smoga dokter2 laen yg di ruang penonton itu pda sadae deh kalo tugas dokter itu memang untk nyembuhin pasien
Merka berdua sama2 mengoprasi ny lee,berarti skornya ttp1:0 donk???miris saya,kalo benar itu terjadi di dunia nyAta,nyawa orang dibuat pertaruhan,aduh...untung ini cuma drama.bak anna kamsahamnida.
BalasHapusSukaaaaaaaaaaaaaaa.... *.*
BalasHapusMb minta link blog nya mb IU nya dong, ngk tw aku :D
BalasHapusNhieshe.blogspot.com
HapusAduh pinter bngt buat ending episode ini jadi pnsaran bngt sama ceritanya... jae joon udh mulai trbuka mata hatinya, dan trnyata cintanya k soo hyun tulus...ah makin dilema siapa yg ntr jadi ma soo hyun... daebak pokoknya doctor stranger... ∩__∩
BalasHapusSejauh ini aNNa mengamati,, sprtinya SH akn sndrian pda akhirnya.. nih cman feeling aNNa aj,, cz Hoon jg ga mnruh hti ma dy..
HapusHihihiji
Aku lbh suka klo hoon jd sama so hyun, lbh serasi n lbh nyantai,di bandingin sama jahe, lgian jahe msh ga jelas, dya itu mata2 korut atw apa?dan klo sama jahe, hoon selalu menderita, pasti kena pukul trus hahaha..disini kang sora cantik bgt..udah keliatan dewasanya..
BalasHapusSetuju bgt mba sama opininya...tpi kok kyknya mKin kesini" sepertinya ga ada harapan hoon sama soo hyun jdi couple >. < slm kenal ia mba...
HapusIya,, smkin k sni gada harapan adanya love line antra Hoon n Soo Hyun.. ^^
Hapussedkt demi sdkit rhs akn trungkap d ep 14..
Apa bnr SH itu JH kksh Hoon atau tdk???
Nantikan d ep 14 ya..
Pzti kalian akn mnruh hati ma JH.. ^^
Makasih mba anna...tiap episode makin galau nntonnya >>>berharap ada sweet scene hoon sama soo hyun...ia mba spain kalah :( >>>ikutan curhat :D
BalasHapusIya...
HapusNangis guling2 gegara my Villa plg kmpung.. Tetap Spain sllu ad d hati.. ^^
#SpainTheBest
Itulah pinternya sutradara membolak balikan hati sang penonton br terhanyut...hoon bisa jd tdk memilih siapapun..dan dya hanya memilih....aku hahahaha...kiding..aahh bt aku lee berondong ..episode 14 fokus pd pencarian sang bunda hoon..yg disembunyikan oleh jahe stelah diambil dr rumah sakit..penasaran...tgu dr mba anna ajah yah...piss mba..hehehe.. Mian oeni...n uda.. ;-D
BalasHapusMarmel marmelia anyong..salam kenal jg
BalasHapusMarmel marmalia anyong..salam kenal jg
BalasHapus