Tangan Hoon berdarah,
Seung Hee panik. Hoon memintanya tenang. Hoon meminta sarung tangan lagi.
Sementara Hyun Wook di ruang penonton tampak kalut. Hoon pun memakai lapis
sarung tangannya dan memulai operasi. Seung Hee dan perawat Kim menatap dr Yang
penuh selidik. Hoon berhenti membor dan bertanya bagaimana dengan organ vital
pasien.
“Tekanan darahnya tidak
bagus, tapi...” ujar Seung Hee. Hoon memintanya tetap fokus pada organ
vitalnya. Operasi akan di lanjutkan setelah tangan Hoon dijahit. Hoon meminta
dr Yang pindah ke tempatnya. Namun belum selangkah dr Yang melangkah, perawat
Min menyuruhnya keluar dari ruang operasi. Seung Hee menegur perawat Min. Tapi
tidak di indahkan. Kau dengar aku kan? Ujar perawat Min pada dr Yang. Hoon
menegur perawat Min. Apa yang kau lakukan? Bicara nanti setelah operasi.
“Keluarlah, Ayah Seung
Min!” Teriak perawat Min. Hoon terkejut mengetahui fakta dr Yang adalah suami
perawat Min. Sementara dari ruang kerja Direktur Oh. Mereka tampak penasaran
apa yang sebenarnya terjadi pada tim Hoon. Perawat Min mengatakan dr Yang tidak
punya hak berada di sini jadi pergilah sekarang. Dr Yang diam terpaku.
Dr Moon melihat keanehan
di ruang sebelah. Setelah mengamati, ia pikir Hoon terluka. Salah satu dokter
mengatakan Pisau bornya terlepas. Soo Hyun tampak khawatir. Bagaimana bisa Hoon
melanjutkan operasinya. Dr Moon bergumam tim Hoon sedang dalam masalah besar.
Saat menoleh, ia tambah terkejut dengan keluarnya dr Yang dari ruang operasi.
Dr Yang kesal di
permalukan oleh istrinya di hadapan timnya. Tampak Seung Hee berusaha menelpon
meminta bantuan. Sementara perawat Min menjahit tangan Hoon. Perawat Min
meminta maaf. Ia pikir kejadian tadi adalah kesalahan Dr Yang. Hoon mengatakan
mereka akan membicarakannya setelah operasi nanti. Hoon meminta menghubungi
dokter lain. Seung Hee mengatakan mereka semua sedang mengoperasi. Mendengar
itu, Perawat Min meminta Hoon tidak memasukkan Dr Yang lagi. Lalu kemana mereka
meminta bantuan? Satu-satunya jalan adalah menghubungi Jae Joon.
Hoon tersambung dengan Jae
Joon. Ia meminta Jae Joon meminjamkan salah satu anggota timnya. Jae Joon
menyuruhnya memanggil kembali Dr Yang. Hoon bilang tidak bisa. Jae Joon
mengatakan ia akan mengirimkan Kim Chi Gyu. Tim
Jae Joon merasa tak percaya dengan perkataan ketua tim mereka. Bagaimana
bisa Jae Joon mengirim seorang dokter magang seperti dr Kim. Secara operasi yang
di lakukan tim Hoon bukanlah operasi biasa.
Soo Hyun menatap Jae Joon.
Ia meminta penjelasan. Namun Jae Joon cuek bebek. Ia kembali mengoperasi
pasiennya. Jae Joon meminta dr Keum fokus. Soo Hyun mengatakan dr Kim belum
bisa jadi asisten utama. Jae Joon masih cuek. Bagaimana dengan jantung yang
didonor, ujar Jae Joon. Salah satu dokter menjawab akan segera datang. Dr Kim
mendapatkan telpon dan bergegas pergi.
Jantung baru buat pasien
pun tiba. Jae Joon meminta timnya bersiap. Soo Hyun melangkah ke tempat Jae
Joon. Ia mengutarakan niatnya pergi ke kamar sebelah. Jae Joon menjawab mereka
sudah mengirim Chi Gyu. Soo Hyun berusaha menyakinkan Jae Joon. Jae Joo tanya
kenapa. Soo Hyun bilang ini kan terlalu sulit untuk Chi Gyu. Ia yang akan
menggantikannya.
“Apa cuma itu alasanmu mau
pergi ke ruang sebelah?” Soo Hyun terdiam mendengar kata-kata Jae Joon. Jae Joo
memintanya untuk tidak pergi. Itu hanya rasa ingin tahu Soo Hyun saja. Soo Hyun
hanya tertarik pada hal baru untuk sementara. Soo Hyun menoleh ke ruang
sebelah. Ia menatap Hoon. Setelah menatap Hoon, ia bertanya apa Jae Joon pikir
begitu?
Dr Kim pun sampai. Jae
Joon menyuruhnya ke ruang sebelah. Namun Soo Hyun menyuruhnya tinggal di sini
saja. Jae Joon menegur Soo Hyun tapi Soo Hyun sudah membulatkan tekatnya. Ia
yang akan membantu Hoon. Soo Hyun melangkah pergi. Sesampainya di ruang
sebelah. Semua mata yang melihatnya, tak percaya dengan kehadiran Soo Hyun.
Termasuk sang ayah yang menontonnya secara live dari layar monitornya. Hoon
bertanya kenapa harus kau yang kesini, itik?
“Tutup mulutmu. Kau bahkan
tidak bisa mengurusnya sendiri.” Hoon merasa lucu mendengar perkataan Soo Hyun.
Hoon merasa tangannya belum sembuh betul, ia mengatakan pada Soo Hyun itu
tempatnya. Soo Hyun kaget, apa Hoon ingin ia yang memimpin. Apa tidak bahaya.
Hoon mencibir sudah cukup main-mainnya. Pindahlah ke sini. mereka pun berpindah
tempat. Tentu saja, hal ini membuat yang melihat akan terperanjat kaget.
Bagaimana bisa seorang dokter biasa seperti Soo Hyun, yang sepak terjangnya di
bawah Hoon memimpin sebuah operasi yang hanya bisa di lakukan oleh profesor
maupun ahli jantung lainnya.
Soo Hyun tanya apa Hoon
akan melakukannya dengan tangan kirinya. Bukannya menjawab, Hoon malah menarik
nafas panjang. Hal ini membuat Sang Jin bertanya-tanya apa bocah galon akan
menggunakan tangan kirinya. Direktur Oh menyuruh putranya lihat saja. Hoon pun
memulai operasi dengan tangan kirinya. Hyun Wook mencibir Hoon seperti dewa.
Keahlian Hoon ini membuat para dokter maupun perawat yang menonton berdecak tak
percaya.
Tim Jae Joon memulai
pencangkokan jantung baru ke tubuh pasien. Melihat itu, Sang Jin memuji Jae
Joon sangat hebat. Direktur Oh tampak puas dengan kinerja Jae Joon. Tim Jae
Joon pun berhasil menanam jantung baru itu di tubuh pasien. Setelah melakukan
shock, jantungnya berdetak. Nah sekarang tim Hoon melakukan shock pada jantung
pasien mereka. Namun jantung pasien belum berdetak. Isi 70 joule. Shock.
Jantung pasien masih diam tanpa detakan. Semua tampak cemas. Hoon kembali
melakukan shock dengan 70 joule. Nihil. Dan ketiga kali shock barulah jantung
pasien berdetak.
Tim Hoon pun bisa bernafas
lega. Hoon tersenyum. Ia melihat ke atas, melambaikan tangannya pada Hyun Wook.
Hyun Wook tampak gembira. Chang Yi dan perawat Kim pun demikian. Sementara rekan
dokter lainnya masih tercengang karena masih tidak percaya. Direktur Oh tampak
tak menyukai keberhasilan Hoon. dan Presdien sepertinya mengakui Hoon benar-benar
hebat. PM diam-diam tersenyum licik.
Tim Jae Joon keluar ruang
operasi. Dr Kim mengintip ke ruang sebelah, penasaran dengan hasil operasi tim
Hoon. Ternyata operasi tim Hoon berhasil, Dr Moon terkejut mendengarnya. Jae
Joon diam tanpa kata. Setelah kepergian timnya, Jae Joon mendekat. Ia melihat Soo
Hyun yang memimpin jalannya operasi. Hal ini membuat Jae Joon terbakar api
cemburu. Secara tidak langsung Hoon mempercayai Soo Hyun memimpin walaupun
pertempuran mereka bukalah pertempuran biasa. Mereka tampak menikmati
kebersamaan mereka.
Selesai menjahit tubuh
pasien. Hoon bernafas lega. Ia tampak gembira. Seung Hee memuji operasi mereka
berhasil. Perawat Min ikut memuji Hoon sudah bekerja dengan baik. Hoon balas
memuji dan memeluk perawat Min. Perawat Min melepaskan diri dan mengatai Hoon
memalukan. Hehe,, Hoon berkeliling memberi selamat pada rekan timnya.
Ia memeluk satu persatu.
Tiba di Soo Hyun, Soo Hyun langsung memeluk erat Hoon. Hoon menatap Seung Hee
tak enak. Hoon menepuk pundak Soo Hyun. Hei, bebek. Ada apa dengamu. Kau hebat.
Hoon pun pergi duluan menemui keluarga pasien. Seung Hee melihat Soo Hyun yang
tertunduk lepas. Hwaiting Seung Hee (aNNa dukung kamu kok)
***
Hoon menemui keluarga
pasien. Keluarga pasien tampak senang mendengar kabar baik (operasinya berhasil).
Namun pasien perlu banyak tidur sebab sebelum memulai operasi, keadaan pasien
memang kritis.
“Tidur? Kenapa?” tanya istri pasien
“Jantungnya perlu
beradaptasi, sampai bisa berfungsi dengan normal. Dia juga perlu istirahat biar
pulih, jadi kami membuatnya tertidur.”
“Jadi, kapan dia bisa
bangun?”
“Mungkin tidur selama 4
hari lebih, cukup untuknya.” ujar Hoon. istri pasien takut ada sesuatu terjadi
di operasinya. Namun Hoon meminta istri pasien tenang dan tunggu saja. Sebab
mereka sudah melakukan yang terbaik. Istri pasien senang mendengarnya. Ia
mengucapkan terima kasihnya.
***
Soo Hyun berlari mendekat
saat melihat Hoon. Hoon memintanya melihat pasien mereka di ICU. Namun Soo Hyun
ingin mengatakan sesuatu. Hoon berkata nanti saja. Apa Soo Hyun melihat Perawat
Min atau Dr Yang. hoon melihat Soo Hyun ingin mengatakan hal penting padanya.
Ia memuji Soo Hyun sudah bekerja keras hari ini. Lalu beranjak pergi mencari
perawat Min.
Soo Hyun melihat
kepergiannya, ia tersenyum dan bergumam apa Hoon tahu apa yang ia lalui untuk
ini. (Maksudnya, ia menolak bersama Jae Joon demi menolong Hoon tadi).
***
Dr Yang duduk termenung di
tangga darurat. Perawat Min datang dan bertanya apa yang sebenarnya yang ia
lakukan? Dr Yang berniat pergi. Perawat Min menegurnya. Dr Yang mengatakan
alasannya. Pasien yang mereka operasi hampir mati karena dia tidak punya uang.
Perawat Min mengatakan tapi mereka sudah berhasil mengoperasinya.
“Kita berhasil.. Karena
Park Hoon. Tapi hanya ada satu Park Hoon di dunia ini. Dia tidak bisa membantu
orang seperti kita, setiap kali kita membutuhkannya. Kami butuh uang dan
jabatan untuk melindungi diri kita sendiri.”
“Jadi, karena itu kau
seperti itu tadi?” dr Yang mengiyakan perkataan istrinya, ia lakukan semua ini
demi keluarganya. Perawat Min bertanya apa dr Yang yakin itu bukan karena uang.
Apa bedanya, ujar dr Yang.
“Apa mereka sama denganmu?”
kata perawat Min
“Aku perlu menafkahi
keluargaku.” Perawat Min mengatakan keluarga mereka tidak butuh uang. Mereka
hanya perlu ayah dan suami yang membanggakan. Kau mengerti kan. Dr Yang marah,
berapa lama lagi ia harus hidup seperti ini. Dan diperlakukan seperti pembantu.
Perawat Min meminta dr Yang meminta maaf. dr Yang pun meminta maaf. Sayangnya,
maksud perawat Kim dr Yang harus meminta maaf kepada Hoon dan timnya.
Dr Yang tidak mau. Itu tidak
akan pernah terjadi kalau harus meminta maaf pada Hoon. Perawat Min meminta
alasannya. Ternyata alasannya sederhana. Dr Yang sebel sama Hoon yang selalu membuatnya
jengkel dan juga Hoon memiliki segalanya.
Perawat Min mengejar Dr
Yang. Ia terkejut melihat Hoon bersandar di tembok. Ternyata Hoon mendengar
percakapan mereka tadi. Hoon beralasan suara mereka cukup keras. Jadi, terpaksa
ia mendengarnya. Perawat merasa tak enak. Ia lalu meminta maaf.
“Tidak usah khawatir. Ingatanku
sangat mengerikan. Aku sudah lupa apa yang baru saja kudengar.” Perawat Min
tersenyum mendengarnya. Terima kasih. Tapi lain kali, jangan menguping lagi ya.
Mengerti? perawat Min lalu menepuk perut Hoon dan beranjak pergi.
***
Di ruang ICU, tekanan
darah pasien yang di operasi Hoon terus menurun. Seung Hee menyuruh perawat
menyuntik *Norepinefrin (Norepinefrin: hormon untuk membantu meningkatkan
kekuatan kontraksi jantung). Si perawat khawatir. Apa dia akan baik baik saja
dokter. Seung Hee mengatakan keadaan ini normal setelah operasi besar. Jangan
meributkan itu. Seung Hee setengah menoleh, ia mengatakan wali pasien sedang
melihat. Istri pasien beserta kedua anaknya tampak khawatir dari balik pintu.
“Operasinya sangat sulit
dan kami berhasil. Tolong jangan buat ini semakin sulit lagi.” ujar Seung Hee
***
Sang Jin mendapatkan
informasi dari seseorang Ia menyampaikan kepada ayahnya mengenai pasien yang di
operasi Hoon. Dia butuh waktu untuk pulih tapi pasien baik-baik saja. Apa yang
harus kita lakukan. Sang ayah mengatakan mereka harus melakukan sesuatu.
Entah apa yang di rencana
mereka. Terlihat Sang Jin menemui istri pasien. Sang Jin mengatakan Hoon
melakukan operasi dengan cara lama. Rencana mereka awalnya hanya mau menanamkan
*VAD (VAD: perangkat membantu kinerja jantung). Istri pasien mengiyakan. Ia
tahu alat itu sangat mahal, tapi mereka (Hoon) bilang mereka akan menanamkannya
secara gratis. Sang Jin pun mulai menghasut istri pasien.
“Tapi mereka tidak
melakukannya. Malah mereka operasi dengan cara lama. Itu sebabnya suamimu masih
dalam keadaan koma.”
“Tapi kata dokter, operasinya
berhasil.”
“Apa kau pernah dengar
dokter yang bilang kalau operasinya gagal? Dia pernah membunuh orang saat
mengoperasi sebelumnya.” Istri pasien tampak terkejut. “Dia cuma mau pamer, tapi
boom!”
“Bukankah dia lulusan
Sekolah Kedokteran Myung Woo? Dia pasti hebat...” Sang Jin langsung menyanggah
perkataan wanita itu. Ia mengatakan semua itu tidak mungkin, itu omong kosong. Hoon
itu dari Korea Utara.
“Korea Utara?”
“Ya. Dia dari Sekolah
Kedokteran Pyongyang.” Istri pasien shock mendengar itu. “Sebenarnya aku tidak
mau mengatakan ini, tapi dia pernah membunuh orang saat operasi sebelumnya, dan
dia menggunakan operasi ini untuk menebus kesalahannya.” Ujar Sang Jin
mengompori.
Istri pasien termakan
umpan Sang Jin. Ia tampak kesal.
***
Hyun Woook menemui
Direktur Oh. Ia tampak basah basih tentang operasi Hoon yang berhasil.
“Operasi mereka berhasil,
Pak. Tapi kau pasti juga setuju kan, Prosedur SAVER itu jauh lebih sulit
daripada Transplantasi jantung? Ada alasan jelas kenapa, orang tidak bisa
melakukannya.”
“Benar. Aku akui itu
operasi yang sulit. Terima kasih. Tapi hanya karena operasinya selesai, bukan
berarti kompetisi berakhir.”
“Apa?”
“Kedua pasien masih belum
pulih. Kita bisa memutuskan pemenang, setelah mereka bangun nanti.” Ujar
Direktur Oh.
Hyun Wook tampak
memikirkan kata-kata Direktur Oh.
***
Hoon asal-asalan di atas
kursi sambil bermain laptopnya. Hyun Wook bertanya apa Hoon sangat yakin kalau
pasien akan bangun, kan? Hoon mengiyakan. Maka Hyun Wook harus dapatkan surat
konfirmasi. Hyun Wook tanya surat konfirmasi apanya. Hoon mengatakan operasinya
ini jauh lebih sulit, dan lebih hebat. Jadi Hyun Wook harus mendapatkan surat
konfirmasi yang menyatakan kalau kami yang memenangkan ini, setelah pasien kami
bangun nanti.
Hyun Wook mencibir tak
percaya. Tiba-tiba terdengar kegaduhan di depan ruangan. Istri pasien memaksa
bertemu dengan Hoon. Namun di halangi oleh rekan dokter lainnya.
Hoon lalu bertemu empat
mata dengan istri pasien itu. Istri pasien itu meminta pertanggung jawaban
Hoon. Ia dengar ada dokter lain yang pernah melakukan operasi SAVER. Hoon
mengatakan tapi hanya itu pilihannya. Seperti yang ku katakan, operasinya
berhasil. Istri pasien itu tampak emosi. Apa maksudmu operasinya berhasil? Dia
masih koma!
“Aku sudah jelaskan
padamu. Itu untuk kesembuhannya.” Ujar Hoon. istri pasien meminta Hoon jangan
berbohong padanya.
“Apa maksudmu?”
“Aku sudah dengar, kau
pernah membunuh seseorang saat operasi. Kau bahkan bukan dari Sekolah
Kedokteran Myung Woo. Kau dari Korea Utara! Kau melakukan operasinya, tanpa
meminta persetujuanku dulu!” Emosi ahjumma ini semakin menjadi.
Hoon meminta maaf, ia
tidak meminta persetujuan ahjumma dulu. Tapi... Si ahjumma malah membentak
Hoon. Cukup! Jika operasi nya benar-benar berhasil, bangunkan dia segera. Hoon
mengatakan mereka tidak bisa melakukan itu.
“Bohong! Itu pasti karena
operasinya bermasalah! Apa kau baru akan sadar, setelah aku menuntutmu nanti.”
***
Hoon bersama Seung Hee
mengontrol pasien merekadi ICU. Tekanan
darahnya rendah dan pembengkakannya normal setelah operasi, ujar Hoon. Seung
Hee menoleh ke luar ruangan. Istri pasien sedang mengawasi mereka. Seung Hee
berkata ia sudah jelaskan itu padanya sejuta kali.
“Kita harus terus begitu
sampai dia mengerti.” ujar Hoon
“Kenapa kita tidak
membangunkannya sebentar, jadi walinya tidak akan menemui kita lagi?”
“Kau ingin membuat pasien
kita jadi beresiko, hanya karena takut kau akan disibukkan karena walinya? Semuanya
akan berakhir saat dia sudah bangun nanti. Kita hanya harus bersabar sedikit. Aku
tidak mau melakukan apapun yang membahayakan pasien.”
“Jika kita tidak
menunjukkan padanya kalau operasinya berhasil, kita akan dapat masalah besar karena
kita tidak meminta izin dulu sebelumnya.”
“Masalah besar apanya?”
Seung Hee menjawab mereka mungkin akan menemui komite disiplin. Hoon meminta
Seung Hee tidak usah khawatir. Ia yakin pasien akan bangun dan kembali pulih. Lalu
mereka akan memenangkan kompetisi ini, jadi tidak usah cemas. Seung Hee
mengerti. Hoon meminta Seung Hee tetap stay di dekat pasien. Bahkan jika orang
lain memaksa untuk membangunkannya, jangan lakukan itu tanpa izinnya.
Seung Hee mengangguk
mengiyakan. Hoon lalu melangkah pergi. Ia menatap istri pasien. Ahjumma itu
menatap tajam Hoon. Seakan mau menyantap Hoon. Pikir makanan kali ya. LOL
***
Soo Hyun bergegas pergi. Ia
berpapasan dengan Jae Joon di depan ruangan. Soo Hyun berniat melanjutkan
jalannya. Jae Joon tanya apa Soo Hyun tidak mau bicara sesuatu padanya. Soo
Hyun meminta maaf telah pergi dari ruang operasi. Namun bukan jawaban itu yang
ingin Jae Joon dengar. Jae Joon mengatakan Park Hoon bukanlah orang yang tepat
untuk Soo Hyun.
Soo Hyun tanya kenapa. Jae
Joon tanya apa Soo Hyun tidak tahu. Dia sudah ada yang punya. Soo Hyun
membenarkan. Jae Hee. Jae Joon mengatakan itu hanya akan menyakiti Soo Hyun.
Soo Hyun bilang Hoon mungkin tidak akan pernah menemukan Jae Hee. Jae Joon
menegaskan walau dia tidak didekatnya, tapi dia masih memiliki hatinya. Tidak
penting apakah dia akan menemukan dirinya atau tidak.
“Aku tahu itu!” Soo Hyun
tampak frustasi
“Soo Hyun..”
“Aku
tahu itu. Tapi aku tidak bisa menahan diri. Aku tahu hatinya sudah milik Jae
Hee, tapi aku tidak bisa menahan perasaanku padanya. Kupikir itu hanya rasa
ingin tahu ku saja awalnya, dan akan menghilang seiring waktu. Aku terus
melupakan dia, tapi semakin keras aku mencoba, semakin sering dia ada
dipikiranku, dan aku tidak bisa berhenti menangis tentang hal itu.”
Soo Hyun menahan tangisnya. Ia meminta maaf pada Jae Joon. Ia tidak mau
menyakiti Jae Joon lagi.
Soo Hyun melangkah pergi
tapi Jae Joon menahan tangannya. Jae Joon meminta Soo Hyun jangan pergi. Soo
Hyun memohon Jae Joon membiarkan dirinya pergi. Ia berharap Jae Joo mendapatkan
yang lebih darinya segera. Pelan-pelan Soo Hyun menarik tangannya dari
genggaman Jae Joon.
Soo Hyun melangkah pergi
meninggalkan pangeran Jae Joon yang terpuruk di tolak di saat perasaannya itu
tulus setulus tulunys untuk Soo Hyun seorang. Poor baby JJ ^^
***
Dr Kim mendorong troli.
Saat melihat Chang Yi melintas. Ia tersenyum jahil. Dr Kim memintanya berhenti.
“Kau tahu apa ini?” ujar
dr Kim. Chang Yi tampak melepas galonnya. Aku tidak tahu. Menyingkirlah.
“Jangan begitu. Ini
disebut *BIS. (BIS: bispectral index, digunakan untuk memantau kedalaman
anestesi). Kau tahu apa yang bocah galon dan aku, hadapi kemarin? Perangkat ini
akan menentukan pemenangnya.”
“Bagaimana caranya?” Chang
Yi jadi penasaran. LOL kemakan settingan dr Kim
Dr Kim mengatakan kita
akan melihat apakah pasien akan bangun dengan alat ini. Jika kita melihat
nomornya meningkat dilayar ini, itu artinya mereka akan bangun. Tetapi fungsi
terbaiknya dari perangkat ini adalah rahasia. Dr Kim lalu mengambil alat itu
dan menempelnya di dahinya. Jika aku meletakkannya disini lalu kau juga. dr Kim
menempelnnya di dahi Chang Yi. Kita dapat melihat apakah gelombang kita sama
atau tidak.
Chang Yi tersenyum dan
mengatakan lalu kau akan bisa membaca pikirkan ku kan. Chang Yi menarik alat
itu dari dahinya. Dr Kim tahu apa yang akan terjadi kelak. Ia menatap
galon-galon itu dengan takut. LOL
~Bersambung ke bagian 2~
Komentar
:
Rasanya sebal pengen jitak
tuh istri pasien. Emangnya napa kalau Hoon dari Utara? Toh dia berusaha
menyelamatkan suaminy. Bukannya berterima kasih malah termakan hasutan Sang
Jin. Tapi di pikir-pikir kita juga akan seperti itu kalau itu terjadi sama
sodara atau pun rekan kita.
Oh Poor Jae Joon,, suatu
saat nanti kamu akan mendapatkan yang terbaik dari pada yang baik.
Jangan-jangan gadis Indo atau gadis Kupang. LOL
waahhh... nampaknya semakin menarik nih mba aNNa, aku makin penasaran endingnya bakalan gimana.. di tunggu sinopsis berikutnya ya mba aNNa.. terima kasih ^^
BalasHapusIya...bak anna,siapa tuh gadis kupang buat is baby jae joon????
BalasHapusPH klo sdh d dpan meja operasi sllu bikin deg²an,,,,kereeen...sllu ada yg baru saat oprsi yg bkin mata g berkedip...d tggu par 2 nya mbak aNNa,,Gomawo
BalasHapusHuahaha dr kim itu buat lelucon disaat suasana menegang.
BalasHapusTapi aku lebih suka Hoon-Soo Hyun masa ╮(•˘︿ ˘•)╭
Sependapat sama mbak sugi artini. Saya suka sama hoon-soohyun lebih greget....ha...ha
BalasHapusmba anna makasih sinopsisnya..
BalasHapusoh iyah mba, tau ost. d eps ini g yg wkt hoon lagi oprasi sampe selesai oprasi ?
lirik dlm bhs ingrisnya kyk gn :
Will someone please tell me, where is this place?
Where I don't see anywhere to lean on
Every time I open my eyes, I don't see any light
I take a step with much difficulty
Using any means, I'm trying to live somehow
Until I meet you
Without stopping, keep on walking
Wait for me.
Even if I call your name
No matter what
??
??
About this problem. Even if I ask
Only an answerless echo rings
Following the footsteps of light memories
Wait for me
image
Chorus:
At the end of this road, at the end of this strange road
If you find me, you will be crying
Even though time will create rust
As you love, you will wait at the end of this road
Wait for me a little bit
At this strange place, if you call me,
After I find you from that hiding place
I will go there, wherever you are
Just wait for me a little bit
At this strange place, if you call me
After I find you from that hiding place
I will go there wherever you are
Wait for me a little bit..
kr2 yg nyanyi siapa y ?
maaf y mba komen pertama ku banyak, makasih mba anna. semangat terus buat sinopsis ny..
:D
Yang nyanyi The Seeya's Yoojin judulnya stranger road
BalasHapus