Rabu, 23 April 2014

[Sinopsis] ANGEL EYES Episode 3 Bagian 2

vlcsnap-2014-04-22-19h10m22s156vlcsnap-2014-04-22-19h10m25s188vlcsnap-2014-04-22-19h10m30s242

Dr. Yoon memikirkan sesuatu di atap RS, Dong Joo datang dan memanggilnya dengan sebutan “Ayah”. Dr. Yoon bilang pria macam apa kau? Dong Joo tertawa dan mengatakan apa kau benar-benar terkejut? Hei, kejutan ini sangat berhasil.

“Apa yang terjadi? Kau benar benar diterima bekerja disini? Bagaimana dengan Boston? Bagaimana dengan pekerjaan mu disana?”

“Aiyoo, Direktur, apa kau tidak terlalu peduli dengan pekerjaan rumah sakit mu sendiri? Meninggalkan segalanya kepada Direktur Asisten.. Meskipun begitu, ini adalah kejutan yang sempurna.”

“Pekerjaan di Boston adalah pekerjaan yang orang lain tidak bisa lakukan bahkan jika mereka ingin. Kau sudah bekerja di UGD dinegara sana tapi kau meninggalkannya untuk datang kesini. Bagaimana bisa kau melakukan ini tanpa membicarakannya denganku?” suara Dr Yoon pun meninggi

Dong Joo bilang Dr Yoon pasti benar benar marah. Dr Yoon masih memarahi Dong Joo, apa kau tidak sadar betapa berartinya bisa melihat dirimu berhasil disana. Dong Joo membalas ia juga bisa berhasil disini. Dr Yoon bersikeras meminta Dong Joo kembali. Dong Joo bilang 12 bulan lagi. Sekali lagi Dr Yoon meminta tolong Dong Joo kembali. Ia harus hidup bahagia ditempat yang besar dan hebat (Entah ini cuman alasan Dr Yoon saja atau ia mempunyai rencana lain, entahlah).

vlcsnap-2014-04-22-19h11m45s221vlcsnap-2014-04-22-19h11m55s62vlcsnap-2014-04-22-19h16m41s105

“Ini sudah 12 tahun.. Aku kembali kesini untuk pertama kalinya setelah 12 tahun. Kau tahu betapa inginnya aku berada disini. Hye Joo baik baik saja sekarang, dan sekarang aku sudah memiliki kesempatan untuk membantumu. Jadi tidak ada alasan untuk ragu ragu.”

“Dong Joo-ah.” Pinta Dr Yoon

“Oh, oh ya, aku ingin meminta sesuatu padamu. Tolong panggil aku Dylan sekarang. Dan aku harap orang lain tidak boleh tahu tentang hubungan kita. Tidak adil mendengar kata kata nakhsan (nepotisme) dan yang lainnya. Rumit kalau harus menjelaskan hubungan kita kepada setiap orang. Tapi aku akan mengurus Ruang UGD. Sepakat?”

Dr Yoon masih tidak terima, namun Dong Joo kembali mengatakan sekarang gilirannya. Ia akan mengurus Dr Yoon dengan berada disisinya sampai nanti. Lagian tidak ada gunanya kalau Dr Yoon mencoba menendangnya keluar. Ia sudah diterima. Kau tahu kalau kau tidak bisa memecatku saja bahkan kalau kau direktur kan?

“Park Dong Joo!” tegur Direktur

“Dan juga, kau perlu melakukan sesuatu dengan ekspressi wajahmu itu didepan orang. Ekspresimu terlalu jelas sebelumnya. Jadi, aku akan bekerja disini mulai besok.” Ujar Dong Joo tersenyum manis memberi hormat dalam posisi siap grak lalu pergi meninggalkan Dr Yoon yang tampak memikirkan sesuatu.

vlcsnap-2014-04-22-19h19m43s142vlcsnap-2014-04-22-19h20m02s67vlcsnap-2014-04-22-19h20m05s103

Di ruangannya, Dr Yoon membuka surat Dong Joo kepada Soo Wan yang ia sembunyikan dalam laci mejanya. Dalam amplop itu, ada alamat lengkap bibi Dong Joo di Boston, USA.

Dr Yoon mengingat saat ia mendapatkan informasi mengenai Dong Joo dari seorang informan. Ia minum-minum sambil melihat foto-foto Dong Joo di Boston.

“Murid ini kelihatannya sangat pintar. Dia diterima di sekolah kedokteran terbaik tapi tidak bisa mendaftar karena uang beasiswanya tidak cukup. Bibi yang merupakan walinya sedang berjuang melawan penyakit” ujar si informan.

Dari rahut wajahnya, Direktur Park merasa bersalah atas semua yang terjadi dalam hidup Dong Joo. Ia meneguk minumannya namun tangannya gemetaran.

vlcsnap-2014-04-22-19h20m44s188vlcsnap-2014-04-22-19h21m17s48vlcsnap-2014-04-22-19h23m16s221

-Flashback-

Dr Yoon berlari ke ruangan ibu Dong Joo di rawat. Ia melihat monitor EKG dan melihat jantung ibu Dong Joo tidak stabil. Ia menekan tombol emergency memanggil bantuan. Lalu melakukan CPR pada ibu Dong Joo. Saat melihat grafik di monitor sudah stabil. Ia teringat akan pertanyaan Soo Wan, apa ia akan bisa melihat. Dan perkataan Dr Oh yang mengingatkannya tidak akan menyerah dengan operasi Soo Wan. Dr Yoon pun berjanji bahwa ia tidak bisa menyerah walau sampai ia mati.

Pelan-pelan Dr Yoon mengangkat tangannya dari dada ibu Dong Joo. Ia berhenti melakukan CPR. Kata-kata Soo Wan kembali terngiang di kepalanya. “Tapi ayah, apa aku harus aku lakukan? Aku... benar benar ingin melihat.” Dr Yoon menatap ibu Dong Joo, ia mengingat janjinya kepada Soo Wan. Dr Yoon berjanji ia akan membuat Soo Wan bisa melihat. Ia pastikan kalau Soo Wan akan bisa melihat. Ia meyakinkan putrinya akan bisa melihat nanti. Kau akan melihat. Dan Dr Yoon mendekat membuka alat dari hidung ibu Dong Joo. Oh nooooo

vlcsnap-2014-04-22-19h24m12s8vlcsnap-2014-04-22-19h25m09s82vlcsnap-2014-04-22-19h25m21s193

Dr Yoon kembali minum, ia melihat foto-foto Dong Joo dan Hye Joo di Boston.

-Flashback-

Dong Joo bekerja di salah satu restoran di Boston. Saat itu ia membantu rekannya mengangkat barang-barang dari atas mobil pick up. Tanpa Dong Joo sadari, Dr Yoon mengamatinya dari balik tembok. Dr Yoon melihat Dong Joo, dan ingatannya kembali pada waktu di RS Se Young. Dong Joo dengan berurai air mata memegang tangan Dr Yoon. Ia berterima kasih kepada Dr Yoon yang berusaha keras menyelamatkan ibunya. Ia berjanji tidak akan melupakan usaha keras yang Dr Yoon lakukan. Hmm sepertinya dalam pikiran Dong Joo, Dr Yoon adalah seorang penolong. Padahal.....

vlcsnap-2014-04-22-19h25m44s162vlcsnap-2014-04-22-19h26m07s140vlcsnap-2014-04-22-19h26m23s44vlcsnap-2014-04-22-19h27m00s121

Dr Yoon meneguk minumannya, tatapan matanya menyiratkan sesuatu. Sepertinya ia menyembunyikan sesuatu. Penampilannya pun tidak seperti seorang dokter, kalau di lihat ia terlihat seperti orang yang sedang menanggung beban yang berat. Ia banyak menghabiskan waktunya dengan minum-minum. Lihat saja sekarang, dimanapun berada dia selalu minum. Dr Yoon memilih meninggalkan tempat Dong Joo bekerja, namun Dong Joo yang lewat melihatnya.

Walaupun Dr Yoon membelakangi Dong Joo tapi tetap saja Dong Joo mengenalinya. Ia memanggil Dr Yoon dengan sebutan Direktur, Dr Yoon berhenti berjalan. Dong Joo mendekat dan melihat ternyata benar orang yang di lihatnya adalah Dr Yoon. Dong Joo senang sekali, ia meletakkan barang bawaannya dan langsung memeluk Dr Yoon. Wajah Dong Joo tampak sumringah namun wajah Dr Yoon bagaikan seseorang yang menghadiri sebuah pemakaman. Sepertinya ia shock dengan pelukan Dong Joo, sehingga minuman di tangannya terjatuh.

-Flashback End-

vlcsnap-2014-04-22-19h27m34s241vlcsnap-2014-04-22-19h27m58s220vlcsnap-2014-04-22-19h28m03s16vlcsnap-2014-04-22-19h28m31s42

Dr Yoon membuka kacamatanya dan meletakkan tepat di atas surat Dong Joo kepada Soo Wan. Ia duduk memangku dagunya, terlihat seperti memikirkan sesuatu.

Sementara Dong Joo berkunjung ke tempat dimana ibunya di makamkan. Dong Joo meletakkan buket bunga di makam ibunya, banyak sekali foto mereka di pajang di sana. Dong Joo lalu berkata Jung Hwa-ssi, Aku disini. Ia melihat foto ibunya yang tersenyum lebar, ia meminta ibunya mengatakan padanya dengan jujur kalau ibunya bangga dengannya.

Dong Joo lalu tersenyum malu. Ia berkata Jung Hwa-ssi, apa Soo Wan baik baik saja? Apa aku akan bisa melihatnya lagi?

vlcsnap-2014-04-22-19h28m36s90vlcsnap-2014-04-22-19h28m46s195vlcsnap-2014-04-22-19h29m01s88

Soo Wan mengambil salah satu kaset hasil rekaman resep masakan ibu Dong Joo sebagai hadiah ultahnya. Ia memutarnya dan tersenyum lebar mendengar suara ibu Dong Joo.

“Hari ini, ayo kita coba membuat nasi kerang. Jika kau mencampurnya dengan pasta bumbu, kau bisa makan satu gigitan dengan lezat bahkan itu hanya nasi. Jadi tidakkah itu mudah?”

Soo Wan yang sudah memakai celemek dan siap memasak. Ia protes dengan kata-kata ibu Dong Joo. Seakan-akan ia berbicara langsung dengannya. Soo Wan mengatakan mudah, apa kau tidak tahu betapa susahnya ini?

“Ini susah? Jadi apa kau ingin hidup hanya dengan makan nasi dadar, nasi kari atau bubur labu saja setiap hari? Hentikan pembicaraan kecil ini dan kau buka kerangnya?” ujar Ibu Dong Joo memarahi Soo Wan

Soo Wan mengiyakan dan mengangkat kerang yang di rendamnya. Sepertinya Soo Wan benar-benar bahagia menikmati memasak. Secara tidak langsung ia di ajari oleh ibu Dong Joo.

“Katakanlah kau sudah menyiapkan semuanya dan mari kita mulai dengan mencuci beras.”

vlcsnap-2014-04-22-19h29m17s249vlcsnap-2014-04-22-19h29m21s30

Dr Yoon yang baru pulang kaget mendengar suara rekaman ibu Dong Joo. Sementara Soo Wan yang tidak menyadari ayahnya sudah pulang, ia sibuk mencuci beras.

“Oh, Yoon Soo Wan, bagaimana bisa kau mencucinya seperti itu? Kau harus mencuci secara menyeluruh dan benar. Kau mau mencoba menipu hantu?” ujar ibu Dong Joo seakan melihat Soo wan mencuci saja. Soo Wan tertawa mendengar ocehan ibu Dong Joo, ia lalu mengatakan ia melakukannya dengan benar. Ayahnya semakin terperanjat mendengar percakapan Soo Wan itu.

vlcsnap-2014-04-22-19h43m05s79vlcsnap-2014-04-22-19h43m32s63

“Untuk kerangnya, bahkan kalau untuk menyusahkan kau harus mencucinya sampai bersih. Soo Wan ku kan punya tangan yang terampil, jadi dia akan melakukan itu dengan baik. Dan ada banyak vitamin dan mineral didalam kerang, jadi... Untuk anak anak seperti mu yang selalu merasa kedinginan dan demam, mereka bilang ini sangat baik untukmu.”

Soo Wan menitikkan air mata mendengar perkataan ibu Dong Joo, ia mengatakan kenapa ia seperti ini lagi. Suara Jung Hwa benar benar seperti gas air mata. Ayah menatap heran melihat sang anak menangis.

vlcsnap-2014-04-22-19h47m36s197vlcsnap-2014-04-22-19h51m22s185vlcsnap-2014-04-22-19h51m28s246

Makan malam pun tiba, Dr Yoon mengaduk-aduk makanannya, sepertinya ia tidak semangat makan. Soo Wan malah menikmati makanannya. Saat melihat ayahnya hanya menatap makanan di depannya tanpa memakannya. Soo Wan tanya kenapa, apa ini rasanya tidak enak?

Dr Yoon kaget, ia mengatakan makanannya enak. Lalu tanya apa Soo Wan datang kerumah sakit lagi hari ini? Soo Wan tersenyum dan bilang tentu saja, ia selalu kesana 3 atau 4 kali sehari. Emang kenapa? Dr Yoon harap Soo Wan tidak akan melakukan itu lagi. Soo Wan tanya apa Ahjumma (Dr Oh) mengatakan sesuatu lagi.

Dr Yoon bilang ia tidak ingin Soo Wan bekerja dengan keras dan berbahaya lagi. Soo Wan meminta ayahnya jangan seperti itu dan cobalah bujuk Ahjumma demi dia. Lalu becanda, seharusnya ayahnya berada disisi putrinya! Ayah macam apa kau? Soo Wan kembali makan dan berdecak, hmmm aku tidak tahu siapa yang membuatnya, tapi ini benar benar enak. Soo Wan tersenyum sementara ayahnya hanya terdiam saja.

vlcsnap-2014-04-22-19h54m56s20vlcsnap-2014-04-22-19h55m30s99vlcsnap-2014-04-22-19h53m30s187

Dong Joo berjalan menyusuri jalanan ke arah Observatorium, ia tersenyum menolak sepedanya. Sekilas ada Dong Joo mudah yang tersenyum menolak sepedanya ke Observatorium juga. Dong Joo memasuki ruang Observatorium, ia melihat mini poster Pohon Harapan, di sana tertulis “Gantung hatimu dipohon Harapan dan keinginanmu akan menjadi nyata”.

vlcsnap-2014-04-22-19h53m46s90vlcsnap-2014-04-22-19h53m54s163

Dong Joo tersenyum, sepertinya ia tertarik. Ia melihat ke samping dan melihat Pohon Harapan itu. Ia kembali tersenyum. Pohon Harapan itu sudah penuh dengan banyaknya kartu harapan yang bergambar zodiak di depannya dan di belakangnya ada harapan2 yang di tulis.

Dong Joo menggantung kartu harapannya, ia memilih kartu berwarna biru yang berzodiak Taurus. Selesai menggantungnya, ia tersenyum dan pergi. Entah apa yang di tulisnya, tapi yang membuat aNNa senang karena zodiaknya Taurus, sama dong kayak zodiak aNNa. hmm orangnya penyayang dan tak mudah melupakan orang yang di cintanya. Ckckck ^^

vlcsnap-2014-04-22-20h00m59s68vlcsnap-2014-04-22-20h01m07s147vlcsnap-2014-04-22-20h01m12s164

Dong Joo keluar dari Konservatori Se Young, kok cepat sekali ya. Wajah Dong Joo pun tampak sedih. Ia mengingat kata-kata pekerja di Observatorium yang mengatakan Manager sedang dalam perjalanan bisnis ke Jepang. Berarti ia tidak bisa menggalih informasi tentang keberadaan Soo Wan. Pantasen wajahnya cemberut githu. Dong Joo berbalik melihat ke balkon, yang mana pertama kalinya ia melihat Soo Wan di sana. Ia pun pergi meninggalkan tempat yang menjadi kenangannya bersama Soo Wan.

vlcsnap-2014-04-22-20h05m43s83vlcsnap-2014-04-22-20h04m32s150

Soo Wan lagi fitness, ia mengangkat besi sambil berbaring. Omo, beratnya berapa ton itu? Soo Wan menghitung setiap kali ia mengangkat besinya, petugas Seo yang melihatnya merasa ngeri. Ya iyalah, Soo Wan olahraganya laki banget, siapapun pria yang melihatnya tidak tega. ^^ Petugas Ki masuk dan meminta Soo Wan jangan melakukan itu. Ia tanya dimana Soo Wan merencanakan untuk menggunakan itu dari berolahraga?

“Sebagai petugas pemadam kebakaran, hal yang pertama dan kedua yang penting adalah stamina.” Ujar Soo Wan sambil mengangkat besinya. Walaupun nafasnya ngos-ngosan tapi ia bisa melakukannya dengan baik.

vlcsnap-2014-04-22-20h06m04s38vlcsnap-2014-04-22-20h06m07s72

Soo Wan berhenti mengangkat besi dan bangun, ia mengatakan bahwa petugas Ki yang mengatakan padanya tuk menjaga staminanya sebagai warga negara. Petugas Ki berkata jadi dengan stamina kau bisa pergi ke Olimpiade dan memenangkan pertarungan? Apa kau tahu berapa banyak komentar di website kita tentang video kau membalikkan badan orang itu?

“Kapan mereka merekamnya?” ujar Soo Wan sambil meregangkan ototnya. Petugas Ki bilang Soo wan bisa digugat oleh warga negara dan bisa keluar masuk kantor polisi, Keluhan warga sipil akan diajukan dan Soo Wan akan diselidiki. Ini bukan sesuatu yang hanya berdampak pada Soo Wan, jadi wajar kan aku menyuruhmu untuk sabar.

vlcsnap-2014-04-22-20h10m55s134vlcsnap-2014-04-22-20h06m12s122

“Wow. Jika itu bukan aku, itu pastinya kau. Ketua.” Tambah Soo Wan, Petugas Ki tanya siapa? Aku? Hei, aku selalu melakukan pekerjaanku, apakah itu biasa atau penting. Aku berkorban untuk rakyat. Apa aku sama dengan orang gila seperti mu? Soo Wan membalas karena itu adalah aku, makanya dia menuntutku. Jika itu kau, dia pasti sudah tinggal dirumah sakit selama 12 minggu. Wow. Jika kau punya hati nurani, kau harus berterima kasih padanya.

“Hei. aku harus berterima kasih karena aku masih memiliki Hoobe gila yang selalu menyebabkan masalah? Ketika kita melupakan sesuatu, kau menyebabkan keluhan sipil lain dan kaulah yang menulis laporannya. Seperti itu adalah buku harianmu. jadi apa yang harus aku syukuri? Bocah ini—“ ujar petugas Ki marah

vlcsnap-2014-04-22-20h12m38s141vlcsnap-2014-04-22-20h12m41s170

Kepala pemadam yang datang membawa kue beras, ia tersenyum melihat ulah anak buahnya. Ia pun menyuruh mereka berdua berhenti dan meminta mereka makan kue labu beras yang ia buat, mumpung masih hangat.

*Wah ternyata kepala pemadam memegang janjinya kepada Soo Wan yang berhasil membujuk ahjussi yang berniat bunuh diri*

“Ketua Hyung.” Tegur petugas Ki karena ia belum selesai menegur Soo Wan.

“Woon Chan. Aku akan memarahinya nanti. Jika makan bersama dengannya sekarang, sudah jelas nanti dia akan menyengat balik dirimu seperti lebah. Kenapa kau tidak makan bersama dengannya?” ujar Kepala pemadam, lalu menyuruh calon petugas Seo makan kue beras. Si petugas Seo mengiyakan tapi dengan sikap hormatnya. Mereka pun tertawa

vlcsnap-2014-04-22-20h12m52s28vlcsnap-2014-04-22-20h13m02s124vlcsnap-2014-04-22-20h13m11s214vlcsnap-2014-04-22-20h16m55s152

Kepala pemadam tanya apa calon petugas Seo pernah mencoba kue labu beras sebelumnya? Petugas Seo bilang ia belum pernah makan ini sebelumnya. Ketua mengambil satu buat petugas Seo dan memintanya memakannya. Semuanya pun mendekat mengambil kue berasnya, minus petugas Ki. Soo Wan memperhatikan petugas Seo yang memakan kue beras, sepertinya petugas Seo merasa canggung makan kue berasnya.

Soo Wan mempunyai ide, ia mengedipkan matanya kepada Kepala pemadam. Kepala pemadam ga ngerti maksud Soo Wan, Soo Wan memberi kode (ia pura-pura mual dan pingsan, supaya petugas Seo memberikan CPR padanya) hahaha mau kerjain petugas Seo toww..

vlcsnap-2014-04-22-20h17m03s192vlcsnap-2014-04-22-20h17m08s23

Soo Wan pun beraksi, ia pura-pura mual dan membuang kue berasnya. Soo Wan memegang lehernya, pura-pura keselek kemudian pingsan. Kepala yang melihat itu pura-pura kaget, apa yang terjadi? Kenapa kau tiba-tiba menjadi seperti ini? Aigoo. Kedua petugas yang yang sepertinya tahu Soo Wan sedang berakting pun sengaja membantunya. Sementara petugas Ki dengan melihat itu saja, sudah tahu kalau semuanya hanya akting belaka.

Kepala pemadam mengatakan seharusnya Soo Wan makan dengan pelan-pelan. Aigoo. Apa ada seseorang yang akan mencuri kue ini darimu? Apa yang harus kita lakukan? Kepala lalu mengatakan kepada petugas Seo, tutor mu itu menderita obstruksi pernapasan. Apa yang harus kita lakukan? Ia meminta petugas Seo melakukan sesuatu. Karena petugas Seo kan pasukan penyelamat.

vlcsnap-2014-04-22-20h21m53s26vlcsnap-2014-04-22-20h21m59s122vlcsnap-2014-04-22-20h22m29s163

Petugas Seo mengiyakan dan mendekat. Ia bertanya pada Soo Wan, Sunbaenim, apa kau baik baik saja? Ia menepuk-nepuk pipi Soo Wan, meminta Soo Wan cepat bangun. Ia kembali tanya Sunbaenim, apa kau baik baik saja? Sementara kedua petugas yang berdiri, tertawa melihat kepanikan petugas Seo. Ketua meminta mereka berdua diam, jangan sampai petugas Seo mengetahuinya.

Petugas Seo mendekat mendengar detak jantung Soo Wan, ia panik dan mengatakan Soo Wan tidak bernapas. Dia tidak bernapas. Aku bilang padamu, dia tidak bernapas. Soo Wan membuka matanya dan mengunyah kuenya. Petugas Seo meninggikan suaranya, aku bilang kalau dia tidak bernapas. Petugas Ki mengatakan dia mati.

Kepala berpura-pura panik, hei apa yang harus kita lakukan? Dia meminta petugas Seo melakukan CPR. Tekan dadanya! Petugas Seo yang panik mengiyakan kata-kata Kepala, oh ya, CPR. Kedua petugas kebakaran dan Kepala terpingkal-pingkal melihat ulah petugas Seo.

vlcsnap-2014-04-22-20h25m18s64vlcsnap-2014-04-22-20h25m36s247

Petugas Seo melakukan CPR sambil berhitung 1.2.3. tanpa melihat Soo Wan. Soo Wan yang asyik mengunyah tak tahan dengan CPR yang di berikan petugas Seo, Soo Wan lalu menampar petugas Seo. Petugas Seo mengira ia berhasil menyelamatkan Soo Wan dengan CPR yang ia lakukan.

“Oh my God, thanks God. Oh my goodness. oh” Seru petugas Seo, sumpah lucu lihat ekspresinya. Kocak abiz,, LOL

“Hei, bocah! Ada yang mengalami obstruksi pernapasan, namun kau tidak melakukan CPR? Lihat dia mencoba melakukan CPR. ini menggelitik, bukan CPR. Kau pasti tidak akan bisa menyelamatkan seseorang kalau seperti itu.” Ujar Soo Wan mencemooh petugas Seo

vlcsnap-2014-04-22-20h25m42s50vlcsnap-2014-04-22-20h26m17s140vlcsnap-2014-04-22-20h26m20s173

“Apakah kau (really) benar benar sudah baikan?” ujar petugas Seo memastikan.

“Aku sedang tidak baik. Pikirkan kalau aku harus membawa karakter seperti dirimu, aku merasa aku benar-benar akan mengalami kesulitan bernapas..”

“what? Apa kau bercanda? Ini semua lelucon? You just kidding me? Oh, come on.” Petugas Seo benar-benar tertipu, Kepala pemadam dan yang lainnya lucu melihat kepolosan dan gaya bahasanya yang super kocak.

“Jika kau mau bicara bahasa inggris, bicaralah. jika kau mau bicara saturi (dialek), bicaralah. Pilihlah salah satu.” Ujar Soo Wan

“Maaf. Nenekku mengajarkanku bahasa korea. Jadi kau tahu... aku hanya...” ujar petugas Seo dalam bahasa inggris

“Oke? Aku memerintahkanmu untuk melakukan 100 kali CPR hari ini dengan manekin.. Ditambah, mencuci ambulans sebagai hukumannya. Mengerti?” balas Soo Wan. petugas Seo pun mengiyakan dan bergegas mengambil manekinnya.

vlcsnap-2014-04-22-20h26m41s124vlcsnap-2014-04-22-20h26m45s163vlcsnap-2014-04-22-20h30m54s97

Soo Wan kembali mengambil kue beras dan mengatakan ia sangat suka labu. Kepala harus menaruhnya banyak-banyak. Sementara petugas Seo melakukan CPR pada manekinnya. Kepala bilang jika Soo Wan menaruhnya terlalu banyak akan terlalu lembur, jadi ini tidak enak. Terdengar bunyi sirine, mereka pun mengeluh ini akan terjadi.

Semuanya menyimpan kembali sisa kue yang di makan di atas meja dan bergegas pergi. Namun sebelum pergi petugas Ki mencibir Soo Wan harus memakan habis sisanya, tak ada yang akan memakan sisanya Soo wan. Soo Wan bilang tentu saja. Soo wan berbicara sendiri, ia pikir ia bisa makan kue beras nya lain kali. Ia memanggil petugas Seo pergi, petugas Seo bilang ia belum menyelesaikan 100 putaran CPR nya.

Soo Wan bilang apa kau ingin membunuh orang yang hidup demi menyelamatkan menekin itu? Petugas Seo membalas ia harus pergi, ia harus pergi. Soo Wan semangat dan menyeruhkan go go go go.

vlcsnap-2014-04-22-20h32m08s71vlcsnap-2014-04-22-20h32m29s23

Dong Joo pergi ke kantor polisi mencari detektif yang menyelidiki kasus tabrak lari yang menyebabkan ibunya meninggal. Ia kaget mendengar detektif detektif itu telah mengundurkan diri.

“Jadi apa aku bisa mendapatkan informasi kontak Detektif Kim Woo Chul?” tanya Dong Joo pada petugas itu

“Ya, ini sedikit... Oh, jika kau meninggalkan nomor telponmu maka kami akan mencarinya dan menelponmu.” Ujar petugas itu

“Ya,kumohon. Aku meminta padamu.”

vlcsnap-2014-04-22-20h34m49s141vlcsnap-2014-04-22-20h34m54s153vlcsnap-2014-04-22-20h35m34s83vlcsnap-2014-04-22-20h36m19s15

Dong Joo mengendarai sepedanya melewati trotoar, sesampainya di lampu merah ia berhenti bersama para pejalan kaki lainnya. Saat lampu hijau bagi para pejalan kaki menyalah, ia pun menyebrang bersama-sama pejalan kaki lainnya. Di sampingnya ada kecelakaan, tim 119 ada di lokasi itu.

“Hei, Dimana Yoon Soo Wan?” ujar petugas Ki. Mendengar nama Soo Wan di sebut membuat langkah kaki Dong Joo berhenti.

Petugas Ki kembali mengatakan Yoon Soo Wan, apa kau tidak mau sampai kesini dengan cepat? Terdengar suara Soo Wan yang mengatakan ia datang. Dong Joo melihat ke arah sang punya suara itu, Soo Wan datang dengan mendorong tempat tidur roda. Dong Joo berusaha melihat Soo wan dengan jelas, memastikan apa benar itu Yoon Soo Wan-nya atau tidak.

Soo Wan membantu mengevakuasi korban kecelakaan. Mereka super ekstra hati mengangkat tubuh korban kecelakaan itu, ke atas tempat tidur. Soo Wan dan beberapa petugas 119 mengevakuasi korban ke dalam mobil. Dong Joo tersenyum memandang wanita pujaannya, ya iyalah, ia telah menemukan Soo Wan-nya.

vlcsnap-2014-04-22-20h39m45s25vlcsnap-2014-04-22-20h39m54s114vlcsnap-2014-04-22-20h39m57s143

Soo Wan mencuci ambulance yang baru saja mereka pakai. Tanpa ia sadari Dong Joo mengikutinya dan memperhatikannya dari halte bis di ujung jalan. Soo Wan tersenyum menikmati pekerjaan mencucinya. Melihat itu membuat Dong Joo ikutan tersenyum juga.

vlcsnap-2014-04-22-20h42m12s220vlcsnap-2014-04-22-20h42m17s10

Ia mengingat saat kemping bersama Soo Wan di rooftop, sepertinya di atas rooftop Konservatori Se Young deh. Mereka berdua memakai satu selimut, di depan mereka ada teleskop Soo Wan. Dong Joo mengatakan bintangnya benar-benar indah. Ia rasa ini alasan kenapa Soo Wan ingin menjadi penjelas bintang.

Soo Wan tanya Dong Joo ingin menjadi apa nanti? Dong Joo bilang tentu saja, seorang pekerja penyelamat 911. Soo Wan tersenyum, apa seperti ayahmu? Dong Joo mengatakan ia tidak yakin apakah ini karena ayahnya. Tapi sejak ia masih kecil setiap kali ia mendengar suara sirene, hatinya berdebar kencang. Soo Wan yang mendengar itu bertanya memastikan, apa hatimu berdebar kencang? Dong Joo mengatakan sepertinya ia menantikannya.. dan senang. Mereka menyelamatkan seseorang. Seseorang yang akan diselamatkan. Itu yang ada dipikiranku. Aku menyukainya.

vlcsnap-2014-04-22-20h43m17s104vlcsnap-2014-04-22-20h43m23s133

“Aku menyukainya.” ujar Soo Wan.

Dong Joo tanya apa, Soo Wan bilang menjadi pemadam kebakaran. Ia menyukainya. Ia meminta Dong Joo berjanji satu hal padanya. Dong Joo bilang apa? Soo Wan mengatakan untuk waktu yang lama, jangan pernah terluka atau mati. Dan ketika kau pensiun, hiduplah sampai kau meletakkan kotoran didinding. Aku tidak bisa menjadi wanita yang baik seperti Jung Hwa. Dong Joo tertawa dan mengatakan baiklah.

vlcsnap-2014-04-22-20h46m16s101vlcsnap-2014-04-22-20h46m25s189vlcsnap-2014-04-22-20h46m38s63

Dong Joo tersenyum senang mengingat kebersamaan mereka. Ia terus memperhatikan Soo wan dari kejatuhan. Senyumnya hilang saat melihat ada seorang anak datang dan langsung memeluk Soo Wan dari belakang. Terlihat juga ada petugas Ki di antara mereka. Dong Joo jadi penasaran siapa mereka dan apa hubungannya dengan Soo Wan.

-Bersambung ke bagian 2-

 

Komentar :

Sampai saat ini, asyik aja melihat aksi kocak petugas Teddy Seo (SeungRi). Super LOL,, awalnya aNNa pikir kenapa bukan ma Boy T.O.P yang jadi cast-nya. Tapi semakin ke sini, akting kocak ini cocok buat SeungRi deh. Logatnya itu loh yang buat kocak, and ekspresinya bikin ngakak. Sepolos air,, hahhahahhaaha

Ma Boy T.O.P ma cocok main jadi penjahat or pembunuh yang sadis githu. Biar kelihatan seksinya, bwahahahha..

Eittzz kenapa juga aNNa bahas tentang ma Boy di sini ya?? Miann chingudeul, sumpak aNNa kangen bangetzz lihat abang T.O.P come back. ^^

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. hehheheh..
    wow..sama sist..
    zodiakku juga taurus..mmg org taurus i2 selalus etia2 wkwkwk..
    lebay

    BalasHapus
  3. Hehhe iya nih... jdi malu,, ckckckck

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya chingu,,
habis baca di tunggu commentnya ya..
Hwaiting

 

Drama Oh Drama Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang