Selasa, 01 April 2014

[Sinopsis] Bride Of The Century Episode 10 Bagian 1

Episode 10

vlcsnap-2014-03-26-13h01m02s186vlcsnap-2014-03-26-13h01m08s244vlcsnap-2014-03-26-13h01m17s78

Sebelumnya Doo Rim bertemu dengan gadis yang memberinya gelang keberuntungan. Tiba-tiba semua lampu jalanan pecah di ikuti tiupan angin kencang. Gadis itu berubah wujud menjadi sosok hantu, rambutnya terurai di tiup angin.

Sosok hantu itu berkata “Jawab aku! Sekalipun kau harus kehilangan nyawamu, kau tetap bersedia menjadi istrinya?”

vlcsnap-2014-03-26-13h01m59s245vlcsnap-2014-03-26-13h01m24s147

Doo Rim hanya diam kaku dalam ketakutan. Roo Mi perlahan-lahan mendekat, namun masih bersembunyi. Ia heran melihat Doo Rim berdiri sendiri seperti itu. Doo Rim tersadar, ia kelihatan masih shock.

Ia melihat keadaan di sekelilingnya kembali normal. Lampu-lampu tetap menyalah seperti semula. Ia lalu melepas kalungnya. Lalu membersihkan wajahnya yang di basahi air mata.

vlcsnap-2014-03-26-13h02m27s4vlcsnap-2014-03-26-13h02m34s79vlcsnap-2014-03-26-13h02m51s245vlcsnap-2014-03-26-13h03m05s134

Saat masuk restoran, ia memanggil Jin Joo. Namun sudah ada Yi Hyun yang menunggunya. Jin Joo mendekat dan mengatakan bukankah Doo Rim pergi ketemuan dengan Direktur. Yi Hyun berdiri dan mengajak Doo Rim bicara sebentar.

Mereka berbicara di ruang lain, Roo Mi yang mengintip kaget ada Jin Joo di sana juga. Ia berniat menghubungi Ny Choi, namun mengurungkan niatnya.

vlcsnap-2014-03-26-13h03m10s185vlcsnap-2014-03-26-13h03m20s27

Ia bergumam “Tunggu dulu! Toh dia nanti begitu menikah dengan Kang Ju Oppa, dia akan langsung mati. Tidak usah disingkirkan sekarang. Benar-benar menarik, Jang Yi Kyung.”

Ia tersenyum licik lalu pergi.

vlcsnap-2014-03-26-13h03m23s54vlcsnap-2014-03-26-13h03m27s99vlcsnap-2014-03-26-13h03m32s142

“Kau pamit mau bertemu denganku. Ketemuan dengan siapa kau sebenarnya? Kau pergi bertemu dengan Choi Kang Ju?” tanya Yi Hyun

Doo Rim yang merasa bersalah hanya menunduk. Ia meminta maaf tanpa memandang Yi Hyun.

“Tidak bisa! Segera hentikan! Sudah kubilang, dengan Choi Kang Ju adalah tidak mungkin.” Ujar Yi Hyun tegas

vlcsnap-2014-03-31-06h31m05s183vlcsnap-2014-03-31-06h31m13s8

Doo Rim mengangkat kepalanya dan mengatakan oppa.. Yi Hyun mengatakan menurutmu hilangnya Yi Kyung adalah sebuah kebetulan? Semua ini sudah direncanakan dari awal. Hanya untuk menyeretmu ke dalam semuanya ini, Doo Rim.

“Apa maksudmu?”

“Dari awal mereka memang sudah berencana mengambil nyawamu. Ibuku sudah tahu dari sejak awal, mengenai rumor keluarga Choi Kang Ju. Sampai melibatkan aku hingga sejauh ini. Kau masih belum mengerti juga? Kau telah dimanipulasi oleh ibuku selama ini.”

vlcsnap-2014-03-31-06h31m49s112vlcsnap-2014-03-31-06h32m46s172vlcsnap-2014-03-31-06h32m54s253

Doo Rim kaget dan tak percaya “Jangan mengada-ada. Mana mungkin ada hal seperti ini.”

“Walaupun kau dan Ibuku telah mencapai kesepakatan, tapi sebenarnya Ibuku berniat mengorbankanmu, kemudian menggantikanmu dengan Yi Kyung. Percayalah padaku! Walaupun mungkin kau tidak bersedia percaya, tapi semua ini adalah kenyataan. Aku sama sekali tidak percaya rumor keluarga mereka. Yang kukhawatirkan adalah, seandainya legenda itu tidak benar, jika kau tidak melepaskan Choi Kang Ju, kau tetap akan berada dalam bahaya. Istri Choi Kang Ju hanya boleh ada satu. Tapi orang dengan wajah yang serupa ada dua. Jika satu dari antara dua itu harus menghilang, menurutmu yang mana satu? Sebaiknya kau mundur dari sekarang! Begitu Choi Kang Ju kau lepaskan, semua masalah akan hilang.”

Doo Rim tampak terpukul mendengarya.

vlcsnap-2014-03-31-06h33m28s81vlcsnap-2014-03-31-06h33m37s167vlcsnap-2014-03-31-06h33m49s37

Kang Joo memutar musik dari piringan hitam ayahnya. Tuan Choi masuk dan melihat Kang Joo. Kang Joo yang membelakangi ayahnya menoleh sesaat, kemudian kembali menatap piringan hitam itu.

“Aku tidak pernah menyukai musik ini. Setiap kali mendengar musik ini, Ayah akan berubah menjadi asing. Ayah juga sangat menderita pastinya. Setelah kehilangan cinta pertama, hari-hari di mana Ayah merindukannya di ruang baca... Melihat Ayah seperti itu, dalam hati aku berpikir... Kelak aku tidak sudi hidup seperti Ayah.” Ujar Kang Joo

vlcsnap-2014-03-31-06h40m19s92vlcsnap-2014-03-31-06h40m40s53

Ia mematikan musiknya dan berbalik menatap ayahnya, “Tapi... mungkin aku akan mengambil keputusan yang sama sepertimu. Jika aku melepaskan Yi Kyung sekarang, seumur hidupku akan kulalui dengan penuh penyesalan.”

Tuan Choi tersenyum mendengar pengakuan anaknya. Miris

vlcsnap-2014-03-31-06h41m06s57vlcsnap-2014-03-31-06h41m38s117vlcsnap-2014-03-31-06h41m42s156vlcsnap-2014-03-31-06h41m56s41

Doo Rim tidak biasa tidur, ia memikirkan perkataan sosok hantu itu. Di sini kita bisa tahu jawaban Doo Rim.

Hantu itu bertanya “Jawab aku! Sekalipun kau harus kehilangan nyawamu, kau tetap bersedia menjadi istrinya?”

“Aku mau menjadi istrinya.” Ujar Doo Rim

“Sekalipun kau harus kehilangan nyawamu?”

“Iya, sekalipun aku harus kehilangan nyawaku.” Air mata Doo Rim pun mengalir keluar.

vlcsnap-2014-03-31-06h43m02s185vlcsnap-2014-03-31-06h43m28s189vlcsnap-2014-03-31-06h43m08s243

Paginya, Doo Rim membawa nenek pergi berbelanja baju. Nenek mencoba salah satu baju di toko. Doo Rim yang melihatnya, memuji neneknya sangat cantik sekali.

“Tidakkah warna ini terlalu cerah?” ujar nenek

“Tidak. Cocok sekali untukmu. Kita beli yang ini saja.”

“Aigoo, baju ini mau kupakai ke mana? Tidak usah beli baju untukku. Lebih baik kau beli untuk dirimu sendiri saja, Doo Rim.”

Doo Rim mengiyakan. Ia akan membeli satu untuk nenek, dan satu lagi untuknya.

vlcsnap-2014-03-31-06h43m56s213vlcsnap-2014-03-31-06h43m52s180vlcsnap-2014-03-31-06h44m10s99

Selesai berbelanja, Doo Rim mengajak nenek makan di restoran mewah. Nenek lahap menikmati hidangannya, Doo Rim bertanya bagaimana dengan makanannya, enakkan.

“Iya, makanan mahal memang enak ternyata. Dagingnya benar-benar lembut.”

Doo Rim lalu menyuruh nenek mencoba mencicipi menu yang lainnya. Nenek mencobanya dan rasanya manis-manis enak. Nenek lalu menyuruh Doo Rim cepat makan. Doo Rim sepertinya tidak bersemangat makan, ia meminta maaf kepada nenek. Nenek heran.

vlcsnap-2014-03-31-06h53m43s201vlcsnap-2014-03-31-06h53m33s94

“Tidak bisa dari awal membawamu ke tempat seperti ini. Memberimu kebahagiaan juga hanyalah sekedar ucapan di mulut. Maafkan aku karena tidak sanggup mewujudkannya.” Ujar Doo Rim

“Omong-kosong seperti apa itu? Doo Rim, setiap hari kau kelelahan bekerja banting tulang. Sebagai seorang nenek, aku tidak berdaya melakukan apa-apa. Jika harus meminta maaf, seharusnya nenek-lah yang lebih bersalah padamu.”

“Mana mungkin nenek tidak pernah melakukan apapun untukku? Bukankah kau telah membesarkanku?”

vlcsnap-2014-03-31-06h54m17s25vlcsnap-2014-03-31-06h54m23s85vlcsnap-2014-03-31-06h54m30s161

“Sekarang restoran kita boleh dibilang sudah berada di jalur yang benar. Begitu Doo Rim bertemu dengan seorang pria baik dan menikah, tidak ada lagi yang kusesali.” Nenek bahagia mengatakannya.

Doo Rim terlihat sedih, namun ia menutupinya dan kembali tersenyum.

“Halmoeni... Bagaimana kalau aku tidak menikah dan hidup selamanya denganmu saja?”

vlcsnap-2014-03-31-06h54m35s209vlcsnap-2014-03-31-06h55m25s198vlcsnap-2014-03-31-06h55m41s98

“Hei, sekalipun kau hanya bercanda, tetap tidak boleh bilang begitu. Ada yang bilang ucapan seperti itu gampang terkabul. Doo Rim, kau adalah boneka keberuntungan yang jatuh dari langit. Pasti kau akan bertemu dengan pria yang baik, dan menikah dengan sebuah keluarga yang baik juga. Siapa tahu kan? Kata orang di bawah lampu itu hitam. Bisa jadi di sampingmu, kau akan menemukan belahan jiwamu.” Nasehat nenek

Doo Rim mengatakan besok ia mau ke Namhae. Nenek bertanya kenapa mendadak mau ke Namhae. Doo Rim berbohong ahjumma si kembar meneleponnya, katanya mereka melihat Bibi Bong Seok. Karena itu ia berniat mencari bersama mereka. Nenek pun setuju, bibi Bong Sook harus di temukan dan di jebloskan ke dalam penjara.

vlcsnap-2014-03-31-06h59m49s16vlcsnap-2014-03-31-06h59m31s93vlcsnap-2014-03-31-06h59m59s124

Sudah larut namun Kang Joo masih di ruangannya, Roo Mi mampir ke ruangannya. Kang Joo bertanya ada apa datang jam segini.

Roo Mi bilang kebetulan ia mau pulang, jadi sekalian singgah ke sini sebentar. Oppa mengambil cuti? Kau juga singgah ke toko perhiasan di mal ini dan membeli couple ring.

“Terus kenapa memangnya?”

vlcsnap-2014-03-31-07h00m11s236vlcsnap-2014-03-31-07h00m18s53vlcsnap-2014-03-31-07h00m44s52vlcsnap-2014-03-31-07h02m10s153

“Oppa mau ke mana... mau melakukan apa... Sepertinya sudah bisa kutebak. Terhadap pilihanmu itu, kau yakin tidak akan menyesal?” tanya Roo Mi

“Aku tidak menyesal.” Ujar Kang Joo mantap

“Baiklah. Kalau begitu cinta bertepuk sebelah tanganku juga berakhir hari ini. Tapi... bukankah katanya begitu berakhir akan bisa memulai lembaran baru? Setelah hari ini, mungkin akan terjadi hal-hal yang sama sekali tidak kau duga. Kira-kira, bila saat itu tiba apakah kau juga akan tetap merasa tidak menyesal? Kenapa Oppa tidak bisa percaya pada orang lain? Tidak sudi menyerahkan hatimu pada orang lain? Sepertinya aku sudah bisa mengerti alasannya kenapa. Karena semakin percaya, semakin mudah terluka. Jangan percaya pada siapapun juga, termasuk dirimu sendiri. Tolong sampaikan pada istri pertamamu, ucapan selamat dariku.” Ujar Roo Mi lalu pergi.

Kang Joo semakin mantap dengan pilihannya.

vlcsnap-2014-03-31-07h02m15s197vlcsnap-2014-03-31-07h02m30s97

Doo Rim bertemu dengan Yi Kyung di taman.

“Besok, kan? Alasanmu begitu terburu-buru, adalah demi perusahaan kami? Atau karena permintaan Ibuku?” tanya Yi Kyung

“Tidak semuanya karena itu. Aku hanya ingin bertanggung-jawab atas pilihanku sendiri. Walaupun aku tidak tahu jika pilihanku akan mendatangkan kejadian seperti apa kelak. Tapi tidak semua orang sanggup menanggung konsekuensinya. Aku harus menanggungnya sendiri. Dia bilang itu adalah kesempatan yang terakhir. Jika aku ingin tetap hidup, sebaiknya aku segera melarikan diri.”

vlcsnap-2014-03-31-07h14m01s94vlcsnap-2014-03-31-07h14m15s232vlcsnap-2014-03-31-07h14m36s184

Yi Kyung kaget mendengarnya, Doo Rim lalu melanjutkan “Aku ingin menjalani jalan yang telah kupilih. Dengan demikian, barulah aku bisa berdiam selamanya di sisi Kang Ju.”

“Bagimu Choi Kang Ju itu apa? Cukup berhargakah dia bagimu untuk kau tukar dengan nyawamu?” ujar Yi Kyung ingin tahu

“Ini adalah pertama kalinya bagiku bertemu seseorang yang lebih menghargaiku dibandingkan aku menghargai diriku sendiri. Orang seperti ini, mana boleh kulepaskan?” ujar Doo Rim lalu menatap Yi Kyung.

vlcsnap-2014-03-31-07h19m27s24vlcsnap-2014-03-31-07h19m59s89vlcsnap-2014-03-31-07h20m31s151vlcsnap-2014-03-31-07h20m25s88

Jin Joo meminta Doo Rim jujur mengatakan yang sebenarnya kepadanya. Ia yakin Doo Rim besok bukan ke Namhae. Ia sudah menelepon keluarganya yang ada di Namhae dan konfirmasi dengan mereka. Sekalipun Doo Rim bisa membohongi orang lain, tapi jangan harap dia bisa membohonginya.

Doo Rim yang sudah ketahuan lalu bertanya Jin Joo belum memberitahu nenek kan. Jin Joo mengancam jika Doo Rim masih tidak bersedia memberitahunya, ia akan menceritakan semuanya pada nenek. Dengan siapa Doo Rim akan pergi dan ke mana.

Doo Rim memegang tangan Jin Joo dan meminta maaf. Ia mengatakan ia melepaskan jalan yang tenang, dan memilh jalan yang berliku-liku. Jin Joo langsung langsung berkata jadi kau dan Choi Kang Ju mau...

Doo Rim menganggukkan kepalanya.

vlcsnap-2014-03-31-07h23m13s231vlcsnap-2014-03-31-07h23m27s122vlcsnap-2014-03-31-07h24m02s215vlcsnap-2014-03-31-07h24m12s53

Paginya Kang Joo bertemu dengan ayahnya di ruang baca ayahnya. Ia memakai pakaian yang rapi. Sepertinya ia ingin mengatakan hal yang penting.

“Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Menurutku, bagi kami untuk mendapatkan pengakuan, hanya ada jalan ini.” Ujar Kang Joo

“Jika seperti itu pendapat kalian, lakukanlah sesuai dengan keinginan kalian.” Ujar tuan Choi memandang Kang Joo.

“Ada seorang pujangga pernah berkata, ‘Di dunia ini tidak ada bunga yang tidak bergerak karena diterpa angin. Bunga yang setelah diterpa angin kencang tapi masih tetap bertahan, akan menjadi sangat berharga. Juga akan memperkokoh cinta kalian hingga tidak mudah dihancurkan.’” Ujar tuan Choi, ia tersenyum meyakinkan pilihan Kang Joo.

Sementara Ny Choi mendengarnya dari balik pintu.

*Pujangga Korea Selatan, Do Jong Hwan “Bunga Mekar Yang di Tiup angin”

vlcsnap-2014-03-31-07h24m32s255vlcsnap-2014-03-31-07h24m36s39

Kang Joo berjalan keluar, Ny Choi memandang kepergiannya dari dalam rumah.

Ia bergumam “Hanya setelah melewati malam ini, segala sesuatunya akan kembali seperti sedia kala. Hanya setelah melewati malam ini...”

vlcsnap-2014-03-31-07h28m41s188vlcsnap-2014-03-31-07h28m46s241vlcsnap-2014-03-31-07h28m50s25vlcsnap-2014-03-31-07h29m02s135

Nenek dan Jin Joo mengantar Doo Rim keluar. Nenek mengatakan Doo Rim harus hati-hati di jalan dan kirim salam buat keluarga si kembar dan lainnya. Doo Rim mengiyakan, ia lalu meminta Jin Joo menjaga nenek saat ia tidak ada. Jin Joo mengatakan baik namun wajahnya menunjukkan kesedihan. Doo Riim memeluk nenek lalu tersenyum menatap Jin Joo (meyakinkan dia bahwa ia akan baik-baik saja). Ia pun pergi.

Nenek berteriak “Kalau sudah sampai jangan lupa telepon, ya!”

Doo Rim berbaik dan mengiyakan. Ia pun berlalu.

**

Cenayang itu muncul dan melihat kepergian Doo Rim. Nenek dan Jin Joo hendak pergi namun nenek berbalik dan melihat cenayang itu.

Sepertinya nenek ingin mengorek informasi dari cenayang itu, ia menyuguhkan air.

“Aigoo, kau itu benar-benar gaib. Doo Rim ada sedikit keperluan jadi harus ke Namhae. Barusan saja pergi.”

Cenayang itu mengatakan tidak seperti itu. Nenek mengatakan bukankah kau yang bilang, Doo Rim harus pergi jauh? Cenayang itu menjelaskan pergi jauh itu maksudnya....

Nenek mengatakan nafasnya bisa putus gara-gara cenayang. Nenek yang penasaran memaksa cenayang cepat mengatakannya.

“Perjalanan yang akan dia tempuh itu bukan perjalanan duniawi. Tapi perjalanan akhirat... perjalanan kematian.” Ujar cenayang itu terbata-bata.

“Apa maksudmu? Akhirat?” ujar nenek kaget dan tidak terima.

**

Nenek memukul cenayang itu dengan sapu, cenayang itu berlari keluar. Nenek mengejarnya dan mengatakan dasar kau kampret! Berani-beraninya kau bilang seorang anak dengan masa depan cerah seperti dia akan segera menempuh jalan akhirat? Awas kurobek mulutmu!

Nenek bertambah marah dan memukul-mukul cenayang itu, cenayang itu membela diri.

“Bukan begitu nenek. Kenapa kau begitu? Anda yang memintaku bicara, jadi aku bicara dengan jujur. Percaya atau tidak terserah Anda.”

“Kuhajar kau, dasar kampret! Aigoo, keparat itu...”

Cenayang itu berhasil melarikan diri, nenek sepertinya memikirkan kata-kata cenayang itu.

vlcsnap-2014-03-31-07h33m37s74vlcsnap-2014-03-31-07h34m02s67

Doo Rim duduk menunggu Yi Hyun di taman, sepertinya ia mau pamitan untuk terakhir kalinya sama Yi Hyun. Takut tidak akan kembali lagi dan tidak akan bertemu dengan oppa yang super baik dan perhatian seperti Yi Hyun.

Yi Hyun datang dan bertanya “ Doo Rim. Ada apa? Kau langsung datang tanpa kasih kabar duluan.”

“Jangan-jangan kau sedang sibuk ya?”

Yi Hyun melihat barang bawaan Doo Rim dan bertanya “Ngomong-ngomong, kau mau berpergian?”

vlcsnap-2014-03-31-07h32m58s199vlcsnap-2014-03-31-07h35m10s233vlcsnap-2014-03-31-07h35m13s11 

“Ada sedikit urusan di Namhae, jadi aku harus ke sana. Dalam perjalanan ke sana aku sekalian mampir dulu. Sudah beberapa hari ini aku tidak bertemu denganmu. (ia mengambil bungkusan) Dan ini ada sedikit bekal untukmu. Boleh kau makan saat kau lapar.”

“Kau baik-baik saja? Dengan Choi Kang Ju...” ujar Yi Hyun khawatir

“Jangan khawatir.”

“Baiklah. Jalan-jalanlah ke Namhae dan nikmati angin pantai. Lupakan semuanya!”

“Kau tahu aku tidak pantas mengucapkan kata-kata seperti terima kasih dan maaf padamu, kan?” ujar Doo Rim sedih

vlcsnap-2014-03-31-07h35m33s209vlcsnap-2014-03-31-07h36m14s111

Ia lalu pamit. Yi Hyun berterima kasih atas makanannya dan meminta Doo Rim hati-hati di jalan. Doo rim menatap Yi Hyun dengan wajah sedih lalu memeluk Yi Hyun.

“Aku tidak akan melupakan, kehangatan dan kenyamanan yang Oppa berikan padaku.” Doo Rim melepas pelukannya dan berbalik pergi.

Yi Hyun menatap kepergiannya dengan tatapan penuh tanda tanya.

Doo Rim bergumam “Maafkan aku. Dan juga... terima kasih banyak, Oppa.”

vlcsnap-2014-03-31-07h44m48s126vlcsnap-2014-03-31-07h44m59s240

Saat Yi Hyun hendak pergi, ia melihat Ny Jang jalan terburu-buru ke mobil. Direktur Park membukakan pintu buatnya.

vlcsnap-2014-03-31-07h45m28s10vlcsnap-2014-03-31-07h45m36s94

Mobil Kang Joo berhenti di halaman sebuah Church, ia dan Yi Kyung 2 menatap ke arah Church. Kang Joo menatapnya.

vlcsnap-2014-03-31-07h46m26s88vlcsnap-2014-03-31-07h46m34s166vlcsnap-2014-03-31-07h46m37s197vlcsnap-2014-03-31-07h47m17s86

Mereka berdua berjalan perlahan-lahan menuju altar Church di iringi lagu Ave Maria. Yi Kyung 2 nampak cantik dengan gaun berwarna putih, di kepalanya ada mahkota bunga dan memegang buket bunga. Ia tersenyum memandang Kang Joo, Kang Joo berbalik memandangnya dan tersenyum manis.

Yi Kyung lalu merangkul lengan Kang Joo, mereka saling berpandangan dalam setiap langkah mereka. Sampai depan altar, mereka menatap ke depan dan berhenti.

vlcsnap-2014-03-31-07h53m07s3vlcsnap-2014-03-31-07h53m18s108vlcsnap-2014-03-31-07h53m39s63vlcsnap-2014-03-31-07h54m02s38

Mereka berdua lalu berhadapan, Kang Joo memasangkan cincin di jari manis Yi Kyung 2. Kang Joo lalu mengucapkan Janji Sucinya.

“Saya, Choi Kang Ju, dengan ini menerima engkau sebagai pendampingku. Aku berjanji untuk selalu setia menemanimu, hingga maut memisahkan kita. Tidak akan goyah dikarenakan oleh godaan. Seratus tahun, bahkan seribu tahun lamanya, bagaikan sebuah batu karang aku akan mencintai dan menghargaimu. Dengan ini saya berjanji.”

vlcsnap-2014-03-31-07h54m23s252vlcsnap-2014-03-31-07h54m28s43

Yi Kyung 2 terharu mendengarnya, sekarang gilirannya mengucapkan Janji Suci.

“Saya...” ia berhenti dan mengucapkan dalam hati “Saya, Na Doo Rim...”

Lalu kembali melanjutkan Janji Sucinya. “Saya Jang Yi Kyeong, bersedia menjadi pendampingmu. Saya berjanji untuk tetap setia menemanimu, hingga maut memisahkan kita. Sekalipun waktu berlalu seratus atau seribu tahun lamanya... Bagaikan sinar matahari dan angin yang bertiup, saya akan selalu setia menemanimu di sisimu. Mencintaimu dan menghargaimu. Dengan ini saya berjanji.”

vlcsnap-2014-03-31-10h20m27s143vlcsnap-2014-03-31-10h20m46s89vlcsnap-2014-03-31-10h22m55s90vlcsnap-2014-03-31-10h21m34s52

Kang Joo tersenyum mendengarnya, ia pun mencium Yi Kyung 2. Butiran cahaya kecil semerbak berkilauan menyinari mereka.

Apakah ini pertanda mereka berjodoh? Ataukah pertanda restu dari langit? Entahlah. Jadi ingat Kang Chi saat berciuman dengan Suzy di bawah bunga sakura.

vlcsnap-2014-03-31-10h27m12s105vlcsnap-2014-03-31-10h28m10s175vlcsnap-2014-03-31-10h28m18s2vlcsnap-2014-03-31-10h29m35s254

Yi Kyung 2 berlari keluar Church, wajahnya memancarkan kebahagiaan. Ia berputar-putar seperti anak kecil. Kang Joo menyusulnya.

“Tuh lihat! Kelap-kelip. Seolah-olah dunia ini sedang memberi selamat kepada kita.” Ujar Yi Kyung 2

Kang Joo ikut melihat sekelilingnya dan tersenyum. Yi Kyung 2 meraih tangan Kang Joo.

“Sebenarnya... Yang paling berkilau di dunia ini... adalah Choi Kang Ju yang sedang berdiri di depanku saat ini.”

Kang Joo terenyum manis mendengarnya, ia pun memeluk istrinya.

vlcsnap-2014-03-31-10h29m53s175vlcsnap-2014-03-31-10h30m01s1vlcsnap-2014-03-31-10h30m08s67

Namun diam-diam seseorang memotret kebersamaan mereka.

vlcsnap-2014-03-31-10h34m45s90vlcsnap-2014-03-31-10h35m21s127vlcsnap-2014-03-31-10h35m32s243vlcsnap-2014-03-31-10h35m05s227

Di atas mobil, Yi Kyung 2 menunjukkan kupon keinginan yang di buatnya.

“Ini adalah kupon keinginan yang kubuat sendiri. Memakai couple Tee, menyanyi untuk pasangan... (Doo Rim berhenti sejenak karena malu dengan kupon selanjutnya) mencium pasangan... memasak... Berkencan di jalan sambil bergandengan tangan...” Doo Rim nyengir, Kang Joo ikutan nyengir juga namun kayak terpaksa. Ihhhh gemasss

vlcsnap-2014-03-31-10h40m35s197vlcsnap-2014-03-31-10h40m46s49

Mereka berdua sudah memakai couple Tee dan makan di pinggir jalan. Yi Kyung tampak menikmati makanannya namun Kang Joo merasa risih dan heran dengan couple Tee-nya.

“Baju seperti ini beli di mana memangnya?” protes KJ

“Kenapa? Imut kan?” ujar Yi Kyung 2

Bibi penjual lalu memberikan Ddeokbokki (kue beras) dan sundae (usus) pesanan Yi Kyung 2. Kang Joo protes “Barang seperti ini juga kau makan?”

vlcsnap-2014-03-31-10h40m56s154vlcsnap-2014-03-31-10h44m03s226

Yi kyung 2 lalu mengambil kue beras dan menyuapi Kang Joo, Kang Joo langsung menghindar. Yi Kyung memintanya mencicipi dulu. Kang Joo pun mencicipinya.

Yi Kyung 2 : enakkan?

vlcsnap-2014-03-31-10h41m56s238vlcsnap-2014-03-31-10h42m09s112vlcsnap-2014-03-31-10h42m32s84

KJ : Selera makanmu seperti anak SD saja.

Yi Kyung 2 cemberut, ia pun mengatakan cara makan sundae itu harus dicelupkan ke dalam kuah ddeokbokki. Yi Kyung lalu memakannya, ia berdecak enak dan mengacungkan jempolnya. Kang Joo tersenyum memandangnya.^^

Sumpah gemas bangetzz liat senyumnya Kang Joo.

vlcsnap-2014-03-31-10h53m17s137vlcsnap-2014-03-31-10h50m20s160vlcsnap-2014-03-31-10h50m25s206vlcsnap-2014-03-31-10h50m28s244

Gadis di sebelah Kang Joo bertanya “Oppa! Eonnie yang di situ tuh pacarmu?”

“Kecil-kecil begitu matamu jeli juga ternyata. (Yi kyung 2 lalu menarik lengan Kang Joo) Dik, kau tidak boleh naksir Oppa ini ya! Dia adalah produk yang sudah ditarik dari pasaran.” Ujar Yi Kyung 2, KJ hanya tersenyum mendengar kekocakan istrinya.

“Oppa, aku turut prihatin.” Ujar si gadis lalu melanjutkan makannya.

vlcsnap-2014-03-31-10h50m33s32vlcsnap-2014-03-31-10h50m41s112

Kang Joo tertawa mendengarnya, Yi Kyung 2 bertanya apa?

Kang Joo melepaskan pegangan Yi Kyung 2 dan mengatakan gadis itu bilang prihatin padaku. Kang Joo lalu mengatakan pada bibi penjual kalau ddeokbokki gadis ini hitung ke dia saja.

vlcsnap-2014-03-31-10h50m46s165vlcsnap-2014-03-31-11h03m47s43

Yi Kyung yang cemburu langsung berganti tempat duduk. Ia duduk di tengah-tengah. Ia melipat tangannya dan menantang si gadis. Widihhh udah kayak anak ABG aj nih. LOL

“Jangan macam-macam ya! Awas kau, kuahpun tidak kukasih kau minum nanti.” Ancam Yi Kyung 2 pada Kang Joo.

Kang Joo malah tersenyum menghadapi kekanakan istrinya.

 vlcsnap-2014-03-31-10h50m58s30vlcsnap-2014-03-31-10h55m12s6vlcsnap-2014-03-31-10h51m08s124

Kang Joo memandang gadis itu dan mengatakan makan yang banyak ya. Yi Kyung 2 sengaja menyandarkan tangan dan tubuhnya di meja menghalangi pandangan Kang Joo.

Kang Joo sepertinya menikmati kecemburuan Yi Kyung 2. Ia lalu memandang gadis itu dari belakang Yi Kyung 2 dan mengatakan makan yang banyak ya. Yi Kyung berusaha menghalanginya. Hahaha kocak bangetzz

vlcsnap-2014-03-31-11h06m49s64vlcsnap-2014-03-31-11h07m14s57vlcsnap-2014-03-31-11h07m58s245vlcsnap-2014-03-31-11h08m08s87

Yi Hyun sedang memeriksa berkas-berkasnya di kantor. Ia melihat titipan Doo Rim. Ia tersenyum mengeluarkan bekal makanan yang di buat Doo Rim. Senyumnya hilang saat ia melihat ada surat terselip di dalam kantong. Ia membacanya. Matanya berkaca-kaca.

Ternyata suratnya hanya tertulis:

Kepada Yth: Yi Hyun Oppa...

Dari: Doo Rim..

vlcsnap-2014-03-31-11h18m22s85vlcsnap-2014-03-31-11h18m33s196vlcsnap-2014-03-31-11h18m37s234vlcsnap-2014-03-31-11h19m18s134

Kang Joo dan Yi Kyung 2 menghabiskan hari mereka di villa. Yi Kyung 2 sibuk memasak dan memotong sayuran. Sedangkan Kang Joo kerjanya mengupas bawang bombai. Hitungnya di sumbat kapas biar ga perih kali ya. Hehehe ^^

“Terlalu perih di mata. Aku sudah tidak tahan lagi.” Protes KJ

Yi Kyung 2 tersenyum dan mendekat. Ia lalu protes “Pria lain, sekalipun itu satu truk, juga sanggup ngupas semuanya.”

“Iya, iya, aku kupas. Puas?” ujar Kang Joo nurut

vlcsnap-2014-03-31-11h19m25s166vlcsnap-2014-03-31-11h19m34s35vlcsnap-2014-03-31-11h19m58s19vlcsnap-2014-03-31-11h20m34s91

Yi Kyung 2 menghidangkan makanan (ikan gosong) di atas meja makan. Kang Joo tersenyum melihat hidangannya. Yi Kyung 2 tertunduk sedih.

“Keahlianku adalah memasak ikan segar. Tapi kok pada hari seperti ini malah gosong?” ujar Yi Kyung 2 sambil memeriksa ikannya.

Kang Joo tersenyum, Yi Kyung 2 memberi potongan ikan kepadanya. Coba cicipi!

“Dibandingkan dengan hidangan ikan segar yang pernah aku makan di Restoran Michelin Star di Inggris, masih tidak kalah. Enak, enak sekali. Good!” puji Kang Joo memberi jempol.

“Ada apa nih? Tumben muji-muji.” Ujar Yi Kyung 2

vlcsnap-2014-03-31-11h27m36s250vlcsnap-2014-03-31-11h27m54s169vlcsnap-2014-03-31-11h28m21s184vlcsnap-2014-03-31-11h28m30s22

“Kalau... Aku bilang 'kalau' ada orang yang menyembunyikan sesuatu darimu, Kang Ju. Jika karena ada alasan tertentu, dan harus menyembunyikannya darimu... Bagaimana reaksimu?” ujar Yi Kyung

“Itu adalah hal yang paling kubenci. Paling benci jika orang lain berbohong padaku. Bisa jadi aku tidak akan meladeni orang itu lagi. Ada yang kau sembunyikan dariku? Misalnya, pengalaman cintamu yang dulu-dulu.”

“Bukan seperti itu.”

“Melihatmu terbata-bata begitu, ada yang patut dicurigai.”

“Sudah kubilang tidak.” Ujar Yi Kyung 2 berbohong.

Ia lalu memberikan Kang Joo ikan lagi. Kang Joo sih senang aj di layani istri begitu. ^^

 

 

Bersambung ke bagian 2

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya chingu,,
habis baca di tunggu commentnya ya..
Hwaiting

 

Drama Oh Drama Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang