Sabtu, 12 Juli 2014

[LINK] Sinopsis DOCTOR STRANGER Episode 20 End


*****

[LINK] Sinopsis DOCTOR STRANGER Episode 19




 *****

[Sinopsis] DOCTOR STRANGER Episode 18 Bagian 2


Setelah menerima pemberitahuan dari orang itu, Jae Joon pergi ke sebuah ruangan kosong. Rupanya di sana sudah ada Hoon. Hoon datang karena ia mendengar Jae Joon ingin bertemu dengannya. Jae Joon mengatakan ia mau minta maaf pada Hoon. Ia telah salah paham tentang ayah Hoon. Itu sebabnya kau menyuruhku datang kesini, tanya Hoon. Jae Joon bilang ia ingin berhubungan baik dengan Hoon. Ia juga ingin minta tolong pada Hoon.

[Sinopsis] DOCTOR STRANGER Episode 18 Bagian 1




Pada episode sebelumnya, dr Kim tampak galau melihat adiknya, Ah Young di bawa ke ruang operasi. Sebuah keputusan yang berat buatnya. Satu-satunya adik perempuannya akan di operasi dan kelak ia tidak dapat mengandung. Berat memang tapi itulah jalan yang terbaik buat Ah Young. Namun saat melihat foto prewed Ah Young bersama calon adik ipar dan juga foto baju baby, calon ponaannya kelak. Ia pun berubah pikiran.

[LINK] Sinopsis DOCTOR STRANGER EPISODE 17


Episode 17




Ga sadar air mata menetas perlahan membasahi pipi saat menonton Hoon makan bersama sang ibu. Selama 20 tahun lebih, Hoon tidak perna merasakan kasih sayang yang hangat dan perhatian yag tulus dari seorang ibu. Gals, betapa beruntungnya kita yang memiliki seorang ibu di samping kita. Kita bisa merasakan kasih sayang yang tiada tarah dan tak ada batasnya. Dalam dekapannya kita tenang, dalam setiap belaian kasih sayangnya kita merasa berharga, di cintai, di terima, dan di kasihi.

Kamis, 10 Juli 2014

[Sinopsis] MARRIAGE WITHOUT DATING Episode 2-2

Note : Piku menyusul. ^^

[Bagian 1, just click]

Mobil Dong Hoon meluncur ke Depart. Store tempat Jang Mi bekerja. Ia merasa heran kenapa dirinya malah ke sini. Tapi karena sudah terlanjur di sini maka Dong Hoon pun masuk. Jang Mi sedang mengecek tas di etalase. Hyun Hee datang dan mengatakan ia ada tamu. Ternyata Yeo Reum yang datang berkunjung.

Jang Mi heran kenapa Yeo Reum ke sini. Yeo Reum bilang mereka kan seharusnya belanja bersama. Yeo Reum menunjukan kartu nama Jang Mi. Jang Mi berniat menjelaskan namun Yeo Reum memotong perkataannya.

“Hanya apa? Kau tidak mau karena kau cuma main main. Kau merasa tidak nyaman?”

“Aku sedang bekerja sekarang.” Tiba-tiba Jang Mi melihat Dong Hoon sedang mengintip mereka. Yeo Reum berniat pamit pergi. Jang Mi ga mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Saatnya membalaskan dendamnya. Ia lalu mencegat Yeo Reum. Jang Mi meminta Hyun Hee menggantikannya selama sejam.

Ia pun merangkul lengan Yei Reum (manas-manasin Dong Hoon ni ee). Dong Hoon yang melihatnya pun tampak cemburu. Apa? Kemarin Ki Tae, sekarang Han Yeo Reum juga. Tiba-tiba Hyun Hee memegang pundak Dong Hoon. Dong Hoon berteriak ketakutan. LOL

***

Dan Jang Mi menjadi seorang pengamat fashion sekaligus fashion styles buat Yeo Reum. Akhirnya Jang Mi mendapatkan setelan yang cocok untuk si tampan Yeo Reum. Yeo Reum memuji Jang Mi sudah bekerja begitu keras untuknya.

“Begitulah..” ujar Jang Mi bangga. Namun ia teringat akan petuah dari Ki Tae. “Sopan adalah bagian-mu, bukan orang lain.” Jang Mi tersenyum dan mengatakan ia sangat senang memilihnya. Rasanya seperti sedang bermain boneka. Yeo Reum bilang karena ia ini boneka Jang Mi, bisakah Jang Mi membayar untuknya. Jang Mi kaget mendengarnya. Ia kembali teringat akan kata-kata Ki Tae.  “Orang-orang sering mengambil keuntungan dari-mu, kan? Kau bukanlah di cintai.”

Melihat Jang Mi bengong seperti itu. Yeo Reum bilang lupakan saja. Yeo Reum pun membayar belanjaannya. (Sepertinya Yeo Reum sedang mengerjai Jang Mi. Ia sengaja minta di bayarin. Si Jang Mi aja terlalu polos, menganggap Yeo Reum serius. Hehe)

***

Sementara Dong Hoon yang player, mulai menggombali Hyun Hee. Saat melihat sebuah tas, ia mengatakan tas itu akan cantik di kenakan Hyun Hee. Kemudian Dong Hoon memesan 20 dompet untuk ia sumbangkan pada acara amal yang di selenggarakan temannya. (Sepertinya ia dan Jang Mi akan bertemu di sana).

Hyun Hee bilang Dong Hoon lebih baik daripada yang ia pikirkan. Jang Mi membuatnya berpikir kalau Dong Hoon adalah pecundang yang terburuk. Dong Hoon kaget di katai seperti itu.

“Aku kira itu karena dia sangat mencintaimu, dan sangat terluka karena-mu. Aku bisa melihat kenapa dia sangat cinta padamu..” Otot Dong Hoon langsung tegang mendengarnya. Malu ya, hehe

Hyun Hee akan mengirim pesanannya melalui UPS. Hyun Hee sepertinya tahu betul cara menangani seorang tukang gombal dan playboy kayak si Dong Hoon ini. Dong Hoon mati kutu di buatnya. bwahahaha

***

Se Ah sedang nyantai di kafe Dong Hoon. Yeo Reum menghampirinya. Yeo Reum memberikan credit card kepada Se Ah. Ternyata Se Ah yang menyuruh Yeo Reum membeli sesuatu dengan uangnya. Yeo Reum tanya apa alasan semua ini. Se Ah bilang tamu pesta-ku harus berpenampilan menarik.

Dong Hoon senang Se Ah berkunjung. Belum sempat berbasah basih, Se Ah pamit pulang tanpa mempedulikan keberadaan Dong Hoon. Sampai jumpa akhir pekan ini, ujar Se Ah pada Yeo Reum. Dong Hoon memanggil-manggil Se Ah tapi sayang sekali tidak di gubris. Hahaha

Dong Hoon langsung menginterogasi Yeo Reum. “Akhir pekan? Dia juga mengundangmu?” Yeo Reum bilang Se Ah juga membelikannya pakaian. Bagaimana bisa ia menolaknya.

“Dia membelikan-mu pakaian?” Dong Hoon tiba-tiba berteriak “Kau juga menggoda Jang Mi,  tersenyum dengan mata kecil-mu itu!” ujar Dong Hoon sambil memainkan matanya. XD

“Aku?”

“Dia memang selalu baik padaku. Dia selalu baik pada setiap...  Itulah masalahnya.”

“Tapi, bukankah kalian berdua sudah putus?”

“Memang, tapi..” Dong Hoon sadar ia ketahuan masih peduli dan cemburu sama Jang Mi. Ia mengalihkan pembicaraannya. “Debu apa ini? Kenapa kau tidak memberi ini air? Aku tahu itu buatan. Tapi, ini masih punya kehidupan!” hahaha Dong Hoon payah.

Yeo Reum tersenyum dan mengatakan apa aku ajak dia juga ya. Dong Hoon menahan rasa kesalnya. LOL

***

Se Ah menelpon Ki Tae. Ia ingin Ki Tae pergi ke pesta bersamanya. Ki Tae tanya kenapa. Se Ah bilang Ki Tae akan lihat nanti. Ki Tae kan sangat buruk bergaul. “Aku akan membawamu ke sana. Jadi kau tidak tidur terus seharian nanti. Aku hampir sampai.”

“Maaf, aku sudah ada kencan. Tapi, aku tetap akan ke sana. Tidak usah khawatir. Sampai jumpa di sana.”

Se Ah tampak kecewa mendengarnya.

***

Jang Mi mengenakan dress merah yang sangat cantik. Sepertinya ia dan Ki Tae sudah janjian kencan. Jang Mi berjalan dengan anggunnya. Sementara Dong Hoon sudah berpakain rapi. Ia keluar dari kafe menuju parkiran. Tiba-tiba mereka berdua bertemu di jalan. (Jangan-jangan tempat kencan Ki Tae dan Jang Mi itu di kafenya Dong Hoon. secara Jang Mi jalannya menuju sana sih. ^^)

Dong Hoon mengajak Jang Mi bicara. Tentang apa, tanya Jang Mi. dong Hoon bilang ia ingin minta maaf. Ia minta maaf, dengan hati yang tulus. Jang Mi tertegun mendengar permintaan maaf Dong Hoon. Dong Hoon ingin mengajak Jang Mi ke suatu tempat. Jang Mi tampak goyah.

*

Ki Tae datang dan mengatakan maaf, tapi kami sudah punya janji. Ki Tae mengajak Jang Mi pergi. Se Ah sampai dan melihat kebersamaan Ki Tae dan Jang Mi. Dong Hoon menatap kepergian mereka.

Jang Mi meminta Ki Tae tunggu sebentar, ia ingin mendengarkan apa yang ingin Dong Hoon katakan. Namun Ki Tae melarangnya. Dong Hoon mencoba menghentikan mobil Ki Tae. Ia ingin berbicara dengan Jang Mi namun Ki Tae meluncur pergi tanpa mempedulikan sahabatnya.

Se Ah mendekat dan mengajak Dong Hoon pergi. Dong Hoon bengong. (Biasanya Se Ah selalu menganggap Dong Hoon angin lalu dan cuek bebek githu). Daripada Se Ah berubah pikiran, Dong Hoon pun naik ke mobil.

***

Jang Mi bilang sepertinya Dong Hoon sungguh-sungguh. Ki Tae mencibir Jang Mi langsung terbuai dengan penyesalan sederhana itu. Kau lupa tentang manajemen orang.

“Lagian, itu bukan keahlianku. Aku tipe setia pada 1 pria.”

“Jangan terburu-buru atau kau akan menyesal nanti.” Jang Mi menatap Ki Tae. Ki Tae menegaskan pada Jang Mi kalau Dong Hoon itu pintar me-manajemen orang. Jang Mi akan terbuai olehnya. Jadi jangan biarkan Dong Hoon menemuimu lagi.

Jang Mi menghembuskan nafas berat. Kayaknya si Jang Mi masih mengharapkan si player Dong Hoon kembali padanya.

***

Jang Mi merasa heran dengan tempat amalnya. Tempat amalnya di tepi sebuah kolam dan banyak sekali wanita yang berenang dengan hanya memakai seutas kain menutupi bagian penting mereka. Bahkan ada live band pula. Se Ah menyambut mereka.

“Kita semua harus menikmati acara ini.” ujar Se Ah. Di sampingnya ada Dong Hoon. Se Ah bilang mereka para 'pemberi' juga perlu bersenang senang. Benarkan?

Ki Tae lalu memperkenalkan Jang Mi pada Se Ah yang mana adalah teman dan juga penyelenggara pesta ini. Mereka pun saling berkenalan. Ki Tae berniat mengatakan Jang Mi adalah kekasihnya namun Se Ah memotong perkataannya. Ia sudah tahu tentang Jang Mi dari Hoon Dong.

Jang Mi bergumam dalam hati. Jadi, dia mau membawaku ke sini. Ki Tae mengira Dong Hoon tidak akan datang. Dong Hoon bilang Se Ah menyuruhnya datang. Ia kira Ki Tae pasti tidak nyaman ada di sini.

“Kau sudah melupakan masa lalu kan. Kau...” Tanya Dong Hoon. ki Tae bilang masa lalu tidaklah penting. Yang penting, Ki Tae kemudian merangkul pundak Jang Mi dan mengatakan yang sekarang. Dong Hoon langsung menaikan kembali kaca matanya. hahaha

Ki Tae tak menyadari kalau perbuatannya tadi membuat hati Se Ah sakit. Se Ah menelan sakitnya. Ia mengajak Ki Tae menyapa Prof. Choi yang berada di sini juga. Sebelum pergi, Se Ah meminta ijin pada Jang Mi. Aku pinjam dia sebentar ya.

Maka tinggallah mereka berdua. Dong Hoon ikutan pergi. pasti sakit hati juga tuh. Jang Mi tersenyum geli. Beberapa pria yang berdiri tak jauh dari Jang Mi sedang membicarakan Se Ah yang mana adalah putri kepala Direktur Ganghan. Acara Se Ah di hadiri oleh semua dokter yang ada Seoul. Daebak ya. hehe

Jang Mi menatap ke arah Se Ah dan para dokter itu. Ia melihat Ki Tae sedang berbincang-bincang akrab dengan para rekan dokter lainnya. Tiba-tiba terdengar jeritan histeris dari para wanita.

Waooo si tampan Yeo Reum coming. Yeo Reum bak seleb yang menghadiri sebuah acara penganugeraan. Semua gadis menjerit histeris saat melihatnya. Mereka membukakan jalan buat Yeo Reum. Jang Mi tersenyum saat melihat Yeo Reum. Ia melambaikan tangannya. Yeo Reum membalas lambaiannya. Tapi sayang sekali, Yeo Reum berjalan lurus tanpa melihat Jang Mi sedikit pun.

Jang Mi terpaku. Ternyata Yeo Reum menemui Se Ah dan lainnya. Ia baru menyadari Yeo Reum punya tujuan lain membeli baju itu. Yeo Reum menyapa semuanya. Yeo Reum tampak dekat dengan para tamu itu. jangan-jangan Yeo Reum anak orang kaya. ^^

***

Dong Hoon menemui Hyun Hee di parkiran. Rupanya Hyun Hee datang membawa pesanan Dong Hoon. “Pengiriman paket-mu tertunda. Jadi, aku membawanya sendiri.” Dong Hoon tak mempersalahkan itu ia malah berterima kasih karena Hyun Hee telah datang ke sini.

Hyun Hee bilang ia juga melewatkan makan siang tadi. Ia sangat lapar. Dong Hoon pun mengajaknya ke dalam.

***

Dong Hoon menujukan barang yang ia bawa untuk Se Ah. Se Ah melihatnya. Se Ah tanya kenapa dompet. Dong Hoon bilang ini lelang amal, kan. Ia ingin membantu Se Ah. Tapi acara ini bukan lelang yang seperti itu, ujar Se Ah.

“Lalu apa...” se Ah bilang Dong hoon akan segera tahu. Ia hargai hadiahnya. Dong Hoon jadi malu sendiri. Rasa malunya bertambah saat ia menoleh dan mendapati Hyun Hee tersenyum padanya.

***

Di saat semua tamu undangan sibuk berbincang-bincang dengan rekan mereka. Seperti gadis kalangan bawah pada umumnya. Jang Mi malah sibuk mencari makanan yang paling enak di pesta ini.

“Baiklah, lebih baik aku makan saja. Makanannya kelihatan enak.” Ujar Jang Mi lalu mengambil salah satu makanan di depannya.

Tiba-tiba Yeo Reum datang dan mengambil sendok yang Jang Mi pegang. Yeo Reum mengambil makanan di depannya. Jang Mi memuji Yeo Reum terlihat tampan. Siapa yang memilih pakaian itu. Sambil berjalan, Yeo Reum bilang Jang Mi baik pada semua orang ya.

Jang Mi berniat mengambil makanan di depannya tapi si Yeo Reum memukul sendoknya. Jang Mi nampak kesal. Yeo Reum pikir Jang Mi tertarik padanya. jang Mi membalas, lagian kau juga tidak akan tertarik pada-ku. Yeo Reum meminta Jang Mi jangan langsung menilai orang lain seperti itu.

Jang Mi berhenti dan mengambil makanan lagi. Tapi seperti biasa, si tampan Yeo Reum menghalanginya. Jang Mi berusaha bersabar. Ia menatap Yeo Reum. Yeo Reum mengatakan dengan semua kekacauan itu, dan saat Jang Mi menyiram jus pada Ki Tae juga.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Jang Mi. Yeo Reum meletakkan piringnya yang berisi makanan di atas piring Jang Mi yang kosong.

“Aku tidak suka.. Melihat kau kembali pada Dong Hoon.” ujar Yeo Reum. Ooh oh oh, aNNa sesak nafas nih. hehehe

Jang Mi speechless. Tiba-tiba seorang ahjumma mendekati mereka. “Yeo Reum-ssi. Aku sudah menyiapkan tempat duduk kita. Ayo.” Yeo Reum tersenyum dan berjalan pergi meninggalkan Jang Mi.

***

Acara utama pun di mulai. Yang membuat aNNa ngakak karena acara utamanya adalah pelelangan para Pria. Maka para wanita pun mendorong para pria mereka ke atas panggung. Termasuk Se Ah yang berusaha menarik Ki Tae menuju panggung. LOL

Ki Tae menolak naik ke atas panggung. Ia bisa berikan sumbangan langsung. Tampak Yeo Reum pun di giring mendekat ke panggung oleh beberapa wanita. Ki Tae bertanya apa Yeo Reum juga 'kambing hitam'-nya. Se Ah meminta Ki Tae juga harus dapat harga yang tinggi. Karena Yeo Reum sudah naik ke atas panggung, maka Ki Tae tak bisa menolak lagi.

Dong Hoon datang dan bertanya apa Se Ah ingin relawan pria lagi. Se Ah menjawab sudah penuh, tidak apa kan. Dong hoon bilang tentu saja. Seharusnya ia bersiap dulu kalau tahu begini. Ia mencibir para pria yang di atas panggung sangat jelek. Dong Hoon tertawa sambil menutup mulutnya.  Mereka seperti kumpulan preman.

“Kalau begitu, kau maju.” Tantang Se Ah. Si Dong Hoon yang lebay dan suka cari perhatian itu pun maju. Lagaknya udah kayak seleb papan tripleks aja. LOL

***

Acara pelelangan pun di mulai. MC memperkenalkan pria pertama yang akan dilelang. Seorang dokter ahli anestesi. Apa yang bisa ia tawarkan. Si dokter mengatakan ia akan mengajak penawarnya ke bioskop. Penawaran pun di mulai. Dokter anestesi itu terjual dengan harga $ 500. Hehe

Dan sampailah giliran Ki Tae dan Yeo Reum. MC meminta Ki Tae memperkenalkan dirinya. Aku dokter bedah plastik. Ternyata semua dokter di sini, ujar MC. Lalu giliran Yeo Reum. Aku pintar dalam memasak. Semua wanita berteriak histeris ingin membeli Yeo Reum. LOL

Penawarannya langsung dimulai. Penawaran terakhir untuk Yeo Reum senilai $ 1000. Yeo Reum jago masak lalu bagaimana dengan Ki Tae. Ki Tae bilang ia hebat dalam makan. (hahaha, aNNa juga kok)

Ki Tae mendapatkan penawaran tertinggi seperti Yeo Reum juga. Namun penawarannya datang dari para ahjumma yang berbadan gemuk. Dong Hoon tertawa dengan nasib Ki tae. Wajah Ki Tae geli melihat ahjumma itu. ia menatap Jang Mi. Jang Mi mengangkat kedua pundaknya. hehe

***

Suasana sudah mulai panas. MC mengatakan sekarang waktunya talent show yang hot. MC memberi pilihan. Menari atau Menyanyi. Yeo Reum bilang menari saja.

Dan seperti yang kita tahu chingu, kalau Yeo Reum itu jago dance donk. Hehhe. Si tampan Yeo Reum menari dengan indahnya. Kaki-nya meliuk-liuk seperti tidak menginjak lantai. Semuanya menikmati tarian Yeo Reum.

Penawaran pun di mulai. Angka penawaran terus naik, si ahjumma yang tadi memanggil Yeo Reum pun maju dan menaikan harga penawarannya menjadi $ 5000. Ia akhirnya yang memenangi penawarannya, ia berhak makan malam bersama Yeo reum.

***

Nah sekarang giliran Ki Tae, Dokter bedah plastik masih di tawaran $ 1.000. apakah ada penawar lainnya lagi. namun sepertinya tidak ada. Ki Tae ga mau kalau sampai si ahjumma gemuk itu yang memenangi tawarannya. Walau berat, Ki Tae mau menari saja. Semuanya bersorak dan menyemangati Ki Tae. Hehe

Hahaha kalau tadi musik pengiring Yeo Reum itu musik boyband, musik yang mengiring Ki Tae berbaur country. Goyangan Ki Tae pun pasti chingu tahulah. Ki Tae bergoyang tapi ia merasa ga ada jiwanya di sana. Ia menatap Jang Mi. Jang Mi mana bisa memberi penawaran padanya. Se Ah menikmati goyangan Ki Tae yang super lucu itu.

Penawaran di mulai. Tapi sayangya, hanya para ahjumma yang berbondong-bondong memberi penawarannya. Poor Ki Tae. Ki Tae ga rela si ahjumma itu yang menjadi pemenangnya. Si Dong Hoon ikutan goyang gaya Ki Tae. Biar si Hyun Hee bisa melihatnya. Ki Tae masih menari dengan putus asanya. Tiba-tiba Se Ah memberi penawarannya. $ 10.000 dan dialah yang memenangi penawaran ini.

Mereka semua kaget karena angka penawarannya sangat tinggi sekali bahkan melebihi angka penawaran Yeo Reum. Se Ah maju, Jang Mi nampak kecewa.

***

Malam menjemput, para pria di atas panggung terjual semuanya. MC memumumkan keseluruhan acara sudah berakhir sekarang. Dong Hoon mendekat dan mengatakan dirinya belum.

“Oh, aku lupa dan menyimpan yang terbaik untuk yang terakhir. Silakan perkenalkan diri-mu.” Ujar MC

“Aku punya restoran Perancis. Wanita kan suka pasta. Aku akan membelikanmu pasta selamanya.”

Penawarannya dimulai. Tapi sayang sekali, tidak ada yang memberi penawarannya. Tiba-tiba Jang Mi mengangkat tangannya. Dong Hoon tampak tak percaya. Jang Mi memberi penawaran $ 10. Semuanya tertawa.

MC tanya apa ada penawar yang lain. Karena tidak ada, ia pun memumumkan pemenangnya. Namun Dong Hoon menghentikannya. Bagaimana dengan talent shownya. MC tanya apa Dong Hoon tidak mau di tawar oleh dia. Apa Dong Hoon mengenal Jang Mi. Dong Hoon bilang ia tidak kenal Jang Mi. Mendengar itu, Ki Tae menatap Jang Mi.

Dong Hoon berusaha melakukan segala cara agar Jang Mi tidak membelinya. Namun semua yang ia lakukan, membuat dirinya di tertawai. Konyol sekali dirinya.

MC pun mengusulkan sesuatu. Bagaimana kalau Dong Hoon mencelupkan diri ke dalam air. Semuanya bersorak menyetujuinya. Mereka berteriak meminta Dong Hoon turun ke air. Mau tak mau Dong Hoon harus menurut.

“Ya. Tapi aku.. Melakukan ini demi dirinya.”

“Siapa dia?”

“Dia akan tahu kalau aku menyebutnya. Dia adalah.. Pacarku.”

MC mengatakan tindakan Dong Hoon itu sangat romantis. Ki Tae berguma Dong hoon selalu saja begini pada semua wanita. MC mengatakan kalau ada wanita yang ikut masuk ke air, dia di tawar $ 130.

Dong Hoon bersiap-siap masuk ke air. Lampu menyorotnya. Jang Mi tampak khawatir. Begitu pula Hyun Hee. Dong Hoon melompat-lompat meregangkan ototnya. Ia menunjuk ke arah penonton (aNNa gatau ia menunjuk ke Jang Mi atau Hyun Hee).

“Ini untuk-mu!” teriak Dong Hoon. kemudian Dong Hoon mengambil ancang-ancang dan melompat ke dalam kolam dengan dada menghantam air. Jang Mi ingin bergerak menolong.

MC mengatakan perutnya sakit karena tertawa. Memang ada orang yang lompat begitu. Dong Hoon memegang dadanya yang sakit. MC mengatakan Dong Hoon akan dianggap tidak laku kalau tidak ada gadis yang mau masuk.

“Masuklah yang mau! Siapa yang mau?”

Jang Mi menatap Dong Hoon dengan tatapan kasihan. Dong Hoon kedinginan. MC mengatakan Dong Hoon terlihat menyedihkan. Ayolah siapa yang mau. Tiba-tiba Jang Mi maju ke tepi kolam. Ki Tae, Se Ah dan Yeo Reum kaget dengan kenekatan Jang Mi.

Pelan-pelan Jang Mi masuk dan mendekati Dong Hoon. Ia tidak peduli seberapa dinginnya air kolam pada malam hari. Dong Hoon yang kedinginan hanya bisa melihat Jang Mi mendekatinya. Ki Tae tertegun melihat Jang Mi.

“Jang Mi-ya...”

“Ayo pergi..”

Dong Hoon mengangguk dalam kedinginannya. Jang Mi menarik tangannya. Sesampainya di atas, semua orang bertepuk tangan dan menyoraki mereka. Jang Mi ga sadar kalau sepatunya yang satu copot dari kakinya.

Jang Mi melepas tangan Dong Hoon begitu saja. Dong Hoon tampak kaget. Jang Mi menatap Dong Hoon lama. Ki Tae hanya diam saja. Yeo Reum tersenyum. (aNNa gatau maksud senyumnnya, sebelumnya ia bilang ia tidak suka Jang Mi kembali sama Dong Hoon lagi).

***

Dong Hoon tak tahan menahan kedinginan. Jang Mi membawa handuk dan melempar begitu saja di kepala Dong Hoon. “Terima kasih. Aku tidak tahu kau akan melakukan itu.”

“Apa maksudnya semua ini?” ujar Jang Mi

“Apa maksudmu?”

“Kau masih... Tidak merasa menyesal, ya?”

“Apa kau.. Masih berharap kita bisa balikan lagi?”

Jang Mi menyebut Dng Hoon gila ya. Tidak mungkin ia mengharapkan kembali lagi. Dong Hoon tampak kecewa. “Aku kira kita tidak usah balikan. Aku pikir.. Kita bisa jadi teman saja.”

“Teman? Kau bisa melakukan itu?”

“Aku pikir aku tidak bisa. Tapi denganmu, itu mungkin saja bisa. Kau terlihat terlalu mata duitan. Tiba-tiba langsung bersama Ki Tae. Kau tidak perlu menjalin hubungan dulu saat ini. Kenapa pasangan yang putus harus jadi musuh? Kita bisa saling mendukung, walau sebagai teman. Pokoknya, terima kasih. Karena kau membeli-ku, aku akan...”

Jang Mi meminta mereka tidak bertemu lagi. Bahkan sebagai teman. Dong Hoon tanya kenapa.

“Perasaanku padamu... Adalah tulus. Aku masih malu dengan perasaan ini.” Dong Hoon speechless mendengarnya. kasihan sekali dirimu nak. Loh terlambat menyadari cinta Jang Mi itu benar-benar tulus.

***

Jang Mi jalan tertatih dengan menggunakan satu sepatu saja. Ki Tae muncul. Ia melihat kaki Jang Mi yang satunya tanpa sepatu. Dan juga baju Jang Mi yang basah. Jang Mi meminta mereka melupakan saja balas dendamnya.

“Aku akan mengantarmu pulang.”

“Maafkan aku. Tapi, kita lupakan juga tentang kesepakatan kita.”

“Tunggu di sini. Aku akan bawakanmu handuk.” Ki Tae pun pergi mengambil handuk. Jang Mi berbalik dan melangkah tapi rasanya ga nyaman jalan tertatih seperti itu. cukup cintanya saja yang tertatih. (ciee kata-katanya).

***

Tiba-tiba seseoarng memanggilnya. Jang menoleh, ternyata si tampan Yeo Reum. Yeo Reum membawa tas dan sepatu Jang Mi yang hilang itu. yeo Reum berjalan mendekati Jang Mi. Ia mengembalikan tas Jang Mi.

Ooh damn so romantic. Si tampan Yeo Reum malah berlutut dan memakaikan Jang Mi sepatu. Satunya sudah terpasang, giliran kaki yang satunya lagi. Yeo Reum mengambil tangan Jang Mi lalu menaruhnya di pundaknya sebagai sandaran agar Jang Mi tak jatuh karena hilang keseimbangan. Soswittttttt ^^

Terdengar suara Jang Mi. “Tidak peduli apakah dia cuma kasihan, dan tidak peduli apakah dia hanya me-manajemen orang atau tidak. Aku tetap merasa senang, kalau orang itu bersama-ku.”

Tanpa mereka sadari, Ki Tae melihat kebersamaan mereka. Ki Tae melihat handuk yang ia bawa. Tiba-tiba perut Jang Mi berbunyi. Jang Mi kesal menahan malu. Namun si tampan Yeo Reum malah tersenyum dan mengajaknya makan.

“Kapan?”

“Sekarang.” Ujar Yeo Reum menatap Jang Mi lekat. (Iihh mata Yeo Reum itu sesuatu.

**

Se Ah mendekati Ki Tae dan bertanya kapan Ki Tae mau berkencan dengannya.

“Kenapa kau...” Se Ah bilang ia melakukannya untuk anak-anak. Itu saja. Ki Tae tanya lalu Se Ah mau apa darinya agar $ 10.000 itu terbayar. Se Ah meminta Ki Tae membelikannya makanan. Tentu suatu hari nanti, ujar Ki Tae. Tapi Se Ah maunya sekarang.

**

Hyun Hee tanya apa Dong Hoon baik-baik saja. Apa Dong Hoon mau makan sekarang. Hmm di saat seperti ini, masih ada si Hyun Hee yang mengisi kegalauan hidup Dong Hoon. hahaha

Terdengar suara Jang Mi “Tidak boleh lagi meratapi hidup.”

Yeo Reum memakaikannya jas dan merapihkan rambutnya. Lalu mereka melangkah pergi.

“Aku hanya.. Ingin bersama seseorang.”

Tiba-tiba telpon Jang Mi berbunyi. Jang Mi kaget, sepertinya ada yang menyabangi rumahnya. Ia langsung berbalik melihat Ki Tae. Ki Tae juga mengangkat telpon dan sama kagetnya. Jang Mi dan Ki Tae saling berpandangan.

Hmmm kira-kira siapa tamu yang berkunjung malam-malam ke rumahnya Jang Mi ya??? Tapi sepertinya ada hubungannya sama Ki Tae. Jangan-jangan ibu Ki Tae lagi. hehehe

~Bersambung ke Episode 3~

Komentar :

Ya ampun Jang Mi ini di luar dugaan. Akhirnya ia sadar kalau dirinya tidak boleh meratapi hidup. Dunia belum berakhir dan cintanya pun belum berakhir. Namun inilah permulaan buatnya. ^^

Se Ah kayaknya masih mencintai Ki Tae. Penasaran kenapa mereka bisa putus ya???

Ki Tae sepertinya mulai peduli ama Jang Mi tuh. Tapi kok dia dingin sama Se Ah ya???

Ihh si Hyun Hee, udah tahu Dong Hoon itu playboy tapi masih saja mendekatinya. Sepertinya ia terkenaa virus Dong Hoon deh. Tapi aNNa suka karakternya. Ia pastinya pandai di balik senyumannya itu. hehe

Ahhh si Yeo Reum. Hati pun condong ke Jang Mi ya?? Kenapa sih yang cakep selalu ga mendapatkan apa yang mereka inginkan? Gpp, masih ada aNNa di sini yang akan menemani hari-harimu, kan masih ada 14 episode lagi. LOL

Ya ampun, cinta mereka sungguh complicated ya chingu, tapi aNNa excited menontonnya. Semoga chingu semua excited membaca sinopnya juga. hihihi

[Sinopsis] MARRIAGE WITHOUT DATING Episode 2-1


Note : Piku menyusul

Pagi-pagi buta, ibu Ki Tae sudah bangun dan memasak banyak sekali makanan. Apa hari ini hari yang istimewa, tanya nenek yang baru saja bangun. Bong Hyang bilang mungkin mereka akan kedatangan tamu khusus. Kalau mungkin berarti belum pasti tamu khususnya datang donk. Bong Hyang mengatakan jika mereka tidak datang, kita mungkin akan dapat banyak uang. Jika datang, berarti baguslah. Nenek pun berkesimpulan hari ini adalah hari yang baik. (Aneh-aneh saja ibu Ki Tae ya chingu, hehehe)

Mobil Ki Tae melajuh dengan kecepatan tinggi. Ia di ancam oleh bibinya. Bibi sekarang sudah berada di agen real estate. Bibi di suruh ibu Ki Tae untuk menandatangani kepindahan kontrak sewa rumah Ki Tae yang atas nama ibunya. Waktunya sudah ditetapkan pukul 10:00. Jika Ki Tae terlambat maka bibi akan menandatanganinya sesuai perintah Bong Hyang.

Tentu saja hal itu membuat Ki Tae resah. Ia sedang dalam perjalanan menuju rumah. Jadi bibinya harus menunggu sebentar. Ki Tae yang panik melajuh kencang mobilnya tanpa mempedulikan kenyamanan berkendaraan. Bong Hyang melihat jam, kurang 5 menit jam 10. Bong Hyang menelpon bibi, ia menyuruh bibi mencap kontraknya pukul 10 tepat. Bibi melihat jam dan membuka tutupan cap-nya lalu meniupnya sambil menanti detik-detik terakhir itu. Kedua ahjumma penyewa pun menarik nafas. Harap-harap cemas. hehe

Akhirnya mobil Ki Tae sampai di depan rumahnya. Ia cepat-cepat turun dan membukakan pintu buat Jang Mi. karena waktu semakin menepis, Ki Tae menarik paksa Jang Mi turun.

Bong Hyang menelpon bibi. Setelah mendengar apa yang Bong Hyang sampaikan. Bibi pun meminta maaf kepada calon penyewa. Mereka harus membatalkan kontrak sewanya. Sementara Ki Tae yang sudah sampai menyapa nenek dan ayahnya. Nenek awalnya tampak senang namun tiba-tiba tatapan wajahnya berubah, seperti melihat sesuatu. Hmm ada apa ya??

Bong Hyang datang dan menyapa mereka. Ia tersenyum bahagia. Akhirnya, putra semata wayangnya berkunjung ke rumah dengan membawa calon istrinya. Tapi saat melihat makhluk yang bersembunyi di punggung Ki Tae, senyuman Bong Hyang langsung hilang. Jang Mi menampakkan diri dengan rambut super berantakan. Bukan hanya itu saja, Jang Mi hanya menggunakan pakaian clubbing (celana umpan plus tank top yang super mini abis, pusarnya ampe kelihatan). Parahnya, si Jang Mi malah tersenyum manis. Tentu saja penampilannya membuat keluarga Ki Tae super kaget dan nganga ala Dong Hoon. hahaha

Episode 2 :
Manajemen Orang-orang


[17 Jam sebelumnya]

Ki Tae mengaku sama Jang Mi kalau ibu-ibu yang mengundang Jang Mi adalah ibunya. Ibu pikir Ki Tae dan Jang Mi pacaran. Ki Tae pun meminta Jang Mi membantunya. Mereka berdua sengaja berhubungan palsu (pacaran) dan tentu saja Jang Mi harus bertemu dengan orang tua Ki Tae. Tapi Jang Mi menolak membantu Ki Tae.

“Memangnya aku terlihat sangat ingin menikah? Kau bukannya mengajakku menikah tapi berhubungan palsu. Kau pasti berpikir aku ini tergila-gila ingin menikah ya? Ini sangat konyol dan kasar..”

“Memangnya kau mau menikah denganku jika aku benar benar memintanya?”

“Apaan... Jadi, kau sungguh tertarik padaku? Tidak, terima kasih. Bahkan, jika kau orang terakhir di bumi ini, aku tetap tidak akan memilih-mu. Tidak akan pernah.” Widiww, si Jang Mi asal ngomong aja. Ntar merried baru kena batunya. hehe

“Terima kasih. Itu sebabnya aku membutuhkanmu. Alasanku membawamu rumahku agar aku tidak usah menikah.” Ujar Ki Tae. Jang Mi mengerti perkataan Ki Tae. Ki Tae ingin menunujkan pada keluarganya kalau ia punya pacar. Maka ia tidak akan mengikuti kencan buta. Begitu kan rencananya. Ki Tae langsung bilang bingo.

Jang Mi meminta Ki Tae mengatakan sebenarnya pada keluragnya. Jika Ki Tae tidak mau menikah. Ki Tae mengatakan jika ia bisa mengatasi hal ini dengan itu, kenapa ia harus datang ke sini. “Aku ada masalah keuangan pada keluarga sekarang. Bantu saja aku sampai semua ini berakhir.”

“Kau ingin hidup dari bantuan orang tuamu. Tapi, kau tidak ingin hidup seperti yang mereka inginkan. Kenapa aku harus membantumu melakukan rencana licik itu?” ujar Jang Mi. Ki Tae menawarkan bayaran pada Jang Mi. Ia akan membayar Jang Mi, 5 kali lipat dari gaji Jang Mi per jam. Namun sayang sekali, Jang Mi menolaknya. Ia tidak akan melakukannya walau untuk 1 juta dollar.

Ki Tae di buat putus asa olehnya. Ia menyusul Jang Mi. Lalu, Jang Mi ingin memulai lagi dengan Hoon Dong. Jang Mi bilang ia saja hampir di penjara karenanya, mau memulai lagi dengan-nya? Rupanya Ki Tae mencoba berbagai cara agar Jang Mi mau membantunya. Salah satunya dengan cara menawarkan operasi plastik. Jang Mi akan menjadi cantik. Agar Jang Mi bisa membalaskan dendam karena di campakan oleh Dong Hoon.

Jang Mi tak tahan lagi dengan Ki Tae yang selalu mengganggunya.” Ada apa denganmu? Sebenarnya semua ini salahmu. Semuanya di mulai saat kau muncul kemarin. Dan kau ada disana di moment yang paling memalukan. Sekarang aku sadar, aku dipermalukan di rumahnya juga karenamu! Aku juga jadi narapidana sekarang!”

“Ini bukan 100% salahku. Hanya kau saja yang...”

“Beraninya kau bilang begitu! Kau pikir aku orang bodoh? Pergilah sekarang! Sebelum.. aku buat kau lebam.” Jang Mi kesal, ia berniat menendang Ki Tae. Tapi di urungkannya.

***

Jang Mi pun pergi tapi Ki Tae lagi-lagi mengikutinya. Saat Jang Mi berbalik, Ki Tae pura-pura ga tahu apa-apa. Begitu seterusnya sampai Jang Mi geram sendiri. Hmm, kalau aNNa ma udah ke kantor polisi tuk lapor Ki Tae sebagai penguntit. Hehe

Hyun Hee sepertinya sedang menunggu seseorang. Ia sudah berdandan cantik. Tapi sepertinya ia sudah lama menunggu. Wajah Hyun Hee yang cantik pun jadi suntuk. Sebelum orangnya datang, Hyun Hee memilih memoles sedikit bedak di wajahnya. Biar cantiknya awet. Hehehe

Rupanya Hyun Hee sedang menunggu Jang Mi. Jang Mi memuji Hyun Hee cantik sekali hari ini. Ki Tae tiba-tiba muncul dan ikut memuji kecantikan Hyun Hee. Hyun Hee bertanya-tanya siapa Ki Tae. Jang Mi meminta Hyun Hee tidak mempedulikan Ki Tae. Ki Tae memperkenalkan dirinya. bahkan ia memberikan kartu namanya kepada Hyun Hee. Hyun Hee terbelalak kaget saat mengetahui Ki Tae adalah dokter bedah plastik.

Jang Mi berusaha mengusir Ki Tae. Ki Tae pikir mereka mau pergi minum. Ia akan mentraktir mereka namun Hyun Hee bilang sebenarnya mereka mau clubbing. Jang Mi protes. Bukannya Hyun Hee mau mentraktirnya kimchi tahu dan anggur beras. Ki Tae malah menyetujui ide Hyun Hee ke clubbing biar bisa memperbaiki mood Jang Mi. Hyun Hee juga sudah membawa pakaian buat Jang Mi. Hyun Hee malah mengajak Ki Tae,  membuat Jang Mi bertambah kesal.

***

Semuanya bergoyang menikmati alunan musik diskotik. Tapi Jang Mi malah memilih duduk dan meminum minuman kesukaannya. Ya ampun sudah berapa gelas ia habiskan. Ki Tae ikutan gabung dengannya.

“Kau pikir aku akan bergabung.. Dalam skenario penipuan-mu itu? Kau membuatku jadi narapidana, dan merampas kimchi tahu dari-ku juga!” ujar Jang Mi yang setengah mabuk.

“Maafkan aku. Aku salah paham padamu. Dan tidak sengaja menyakiti-mu. Tapi aku... Juga sial karena-mu. Kau menyiram jus padaku, memukulku dengan botol bir. Jadi, kita anggap saja kita berdua ini impas!”

Jang Mi malas mendengar kata-kata Ki Tae. Ia bangun mau ke  kamar kecil. Ia meminta Ki Tae jangan mengikutinya. Hyun Hee menyusul Jang Mi. Jang Mi memegang kepalanya yang sakit akibat banyak minum. Hyun Hee  tanya dari mana Jang Mi bisa bertemu dokter bedah plastik itu. Jang Mi mengatakan Ki Tae itu temannya Dong Hoon.

“Pria yang membuatmu jadi penguntit? Lalu, kenapa pria itu bersama-mu?” Jang Mi bilang ia tidak tahu apa yang ia lakukan di sini. Ia ingin pulang. Hyun Hee mencegahnya. “Jangan begitu. Ini kan masalahmu. Tapi tenang saja, kita masih punya ribuan rencana B. Kau pikir kenapa aku mau ke club? Hanya karena kau kehilangan 1 pria, bukan berarti dunia berakhir. Aku ingin kau bersenang-senang.”

“Apa? Kau ingin aku terlibat cinta 1 malam?”

“Maksudku, 'sembuhkan'-lah jiwa-mu. Sembuhkan.” Hyun Hee menarik Jang Mi kembali ke lantai disko. Jang Mi pun menari dengan lincahnya. Ia benar-benar sangat menikmati malam ini. Namun kesenangan terganggu dengan kehadiran pria pengusik di sampingnya. Jang Mi malas meladeni lelaki itu. Ia pun pindah tempat.

Hyun Hee berniat menyusul tapi di hadang oleh seorang pria. Pria itu bersama temannya yang kaya mencari teman kencan malam ini. Hyun Hee mengatakan ia juga sedang bersama temannya yang cantik. Temannya itu lagi kesepian sekarang. Si pria itu tampak senang, mereka bisa kencan ganda.

***

Ya ampun Jang Mi kalau sedang mabuk. Goyangannya benar-benar sesuatu. Goyang kok kayak lagi fitness ya. Hehe. Kemudian Hyun Hee datang dan mengajak Jang Mi bertemu dengan para pria itu. Dan ternyata teman pria itu adalah Dong Hoon. Si pria itu mengatakan dia (Jang Mi) orangnya sangat kesepian. Semoga saja kita bisa 'memangsa' malam ini.

Mereka pun mendekat ke arah Jang Mi dan Hyun Hee. Jang Mi dan Dong Hoon tampak menikmati goyangan mereka dengan saling membelakangi. Mereka berdua belum menyadari satu sama lain. Saat mereka bergoyang dan memperlihatkan wajah mereka. Mereka terbelalak kaget.

“Kenapa kau ke sini?” teriak Dong Hoon

“Kau pikir, aku ke sini mau menemui-mu?” Jang Mi ikutan marah

“Maksudmu ini cuma kebetulan? Kau pasti ke club ingin cinta 1 malam dengan para pria, dan ternyata itu adalah aku, kan? Benarkan sayangku, Jang Mi?” Ledek Dong Hoon

“Apa? Cinta 1 malam? Kau pasti mau menggoda para gadis untuk bersenang senang malam ini, kan? Aku sekarang jadi narapidana karena-mu!”

Hyun Hee tanya apa ini Dong Hoon. dong Hoon berbisik pada teman prianya. Dia gadis yang kuceritakan. Teman Dong Hoon kaget. “Apa?  Penguntit? Daebak!! Dia juga datang ke sini?”

Maka terjadilah perang mulut antara Hyun Hee dan teman Dong Hoon karena saling membelah sahabat mereka. Mereka langsung jadi tontonan. Dong Hoon meminta Jang Mi mengatakan sebenarnya padanya. Kenapa kalian ke sini. Hyun Hee jadi sewot. “Kau tidak dengar, dia jadi narapidana hari ini? Jadi, dia ingin melupakannya. Ini semua salahmu!”

Dong Hoon menyuruh Hyun Hee diam. Jadi kau menyalahkanku, tanya Dong Hoon pada Jang Mi. Hyun Hee berniat membelah Jang Mi. tapi Jang Mi bisa kok melawan Dong Hoon.

“Kenapa? Memangnya aku tidak boleh pergi clubbing? Kau boleh bersenang-senang. Sedangkan aku tidak boleh? Aku cuma mau bertemu denganmu. Itu bukan-lah kejahatan!” ujar Jang Mi sambil menunjuk-nunjuk dada Dong Hoon. Hyun Hee ikutan mengatakan kalau itu bukan kejahatan. Teman Dong Hoon meminta Dong Hoon menelpon polisi. Hyun Hee tampak marah. Temannya Jang Mi baru saja keluar dari pengadilan.

Ki Tae datang dan merangkul Jang Mi. “Oh, kau di sini. Aku mencari-mu dari tadi.” Dong Hoon kaget Ki Tae bisa berada di sini. Ki Tae balik nanya. Kapan kau ke sini. Ki Tae mengatakan ia mendekati Jang Mi. Maka Dong Hoon pun kaget dan nganga-nya muncul lagi saudara-saudara. hehehe

***

Jang Mi langsung pergi meninggalkan Dong Hoon yang terpukul dengan kedekatan Jang Mi dan Ki Tae. Ki Tae menyusul Jang Mi. Ki Tae menceramahi Jang Mi yang pergi. Apa Jang Mi mau dibodohi lagi seperti ini. Jang Mi balik nanya, kenapa Ki Tae membantuny. Ki Tae kan temannya Dong Hoon.

“Itu sebabnya aku membantu-mu. Aku akan membantumu balas dendam.” Jang Mi berhenti berjalan. Ki Tae bilang ia akan membuat Dong Hoon jatuh cinta pada Jang Mi. Saat dia cinta padamu, kau campakkan dia sama seperti dia mencampakkanmu. Jang Mi menatap Ki Tae. Akan-kah. Aku bisa melakukan itu? Apa aku bisa balas dendam padanya?

Ki Tae bilang makanya, Jang Mi turuti saja yang ia katakan. Tapi sepertinya Ki Tae merasa bersalah karena memanfaatkan Jang Mi. (Kenapa aNNa bilang memanfaatkan, karena Ki Tae masih dalam misinya - mendekati Jang Mi supaya berpura-pura menjadi pacar palsunya).

***

[5 jam sebelumnya]

Ki Tae mentraktir Jang Mi makan di kedai. Ki Tae memperhatikan Jang Mi yang makan gada sopan santunnya. Pantasan ibu Dong Hoon mencibir Jang Mi rakus. Ki Tae tanya Jang Mi ikut kan. Jang Mi bilang menemui orang tua Ki Tae membuatnya gugup. Memangnya kau mencintaiku, tanya Ki Tae.

“Huh?”

“Kau tidak usah repot repot terlihat baik didepan mereka, kau kan tidak mencintaiku. Lakukan saja yang kau mau. Terserah kau saja.” Jang Mi memikirkan kata-kata ki Tae. Tapi biarkan aku sadar dari mabuk dulu. Jang Mi kembali melanjutkan makannya. Ki Tae mencibir Jang Mi jorok sekali. hehehe

***

[3 jam sebelumnya]

Jang Mi berjalan sempoyongan menyusuri trotoar. Ia melihat sekelilingnya. Sepertinya mencari sesuatu. Waah daebak. Ki Tae masih saja mengikutinya. Ki Tae mengajaknya langsung pergi saja. Tapi Jang Mi bilang ia tidak bisa pergi dengan tangan kosong. Ki Tae stress di buatnya. hehehe


[1 jam sebelumnya]

Ki Tae menarik paksa Jang Mi. Jang Mi ngotot tidak mau pergi. Tapi tetap saja di tarik Ki Tae menuju mobil. Jang Mi bilang ia harus ganti baju dulu. Ki Tae menolak. Ia memuji pakaian Jang Mi itu sudah bagus. Jang Mi terus memohon. Mau tak mau, Ki Tae mendorongnya masuk ke mobil. Hehehe ribet amat ya. Padahal hanya pacar bohongan doank. ^^

Nah itulah ceritanya kenapa Jang Mi bisa berkunjung ke rumah calon mertua dengan penampilan seperti itu.

***

Jang Mi menyapa keluarga Ki Tae. Ki Tae pun memperkenalkan Jang Mi sebagai pacarnya. Bong Hyang tampak syok dengan penampilan Jang Mi. Namun ia mencoba tenang.

“Kalian datang terlalu pagi...” ujar Bong Hyang. Ki tae tersenyum dan mengatakan ia semalaman membujuk Jang Mi agar ke rumah bersamanya. Ia membawanya sebelum dia berubah pikiran.

“Jadi, kalian bersama sepanjang malam?” tanya nenek

“Maaf aku datang tanpa memberitahu dulu... Dan hanya ada toko minimarket saja yang buka.” Jang Mi menyodorkan barang yang ia bawa. Tapi baik Bong Hyang maupun nenek tidak mengambilnya. Mau tak mau ayah harus mengambilnya.

***

Mereka pun duduk di ruang tamu. Mata ayah jadi jelalatan melihat paha seksi Jang Mi. Jang Mi yang polos malah tersenyum menatap ayah. Bong Hyang datang membawa selimut. Ia menantang suaminya yang terus saja menatap paha Jang Mi. Ayah akhirnya berubah sikap karena ketahuan oleh istrinya. Bong Hyang memberi Jang Mi selimut untuk menutupi pahanya biat tidak kedinginan.

Jang Mi bergumam dirinya lebih suka mabuk kalau mau hangatkan diri. Tangan Bong Hyang jadi hilang kendali saat mendengar perkataan Jang Mi. Untung saja tehnya tidak tumpah. Ki Tae tersenyum kecil karena rencananya berhasil.

“Kau pasti sangat tahan pada alkohol yang tinggi.” Kata nenek. Jang Mi membenarkan. Orang tuanya punya toko minuman keras. Nenek dan Ki tae tampak kaget. Bong Hyang langsung menatap Jang Mi. Jang Mi minta maaf pada ibu. Kemarin ia tidak bisa datang.

Bong Hyang mengerti. Itu bukanlah keputusan yang mudah. Jang Mi pasti belum yakin pada hubungan mereka. Jang Mi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pengertian ibu.

“Kami mulai resmi pacaran baru belakangan ini. Jadi, kami belum terbiasa. Jadi, kalian bisa lihat pertumbuhan hubungan kami. Aku tidak mengerti kenapa kami perlu mendapatkan izin keluarga seperti ini. Ya, orang tua bisa memilih dengan siapa anaknya menikah. Tapi, kan yang mengemban tanggung jawab menikah nanti, adalah orang yang menikah itu sendiri.” Ujar Jang Mi panjang lebar.

Ki tae menatap Jang Mi karena Jang Mi bertindak di luar skenario mereka. Jackpot. Jang Mi memang jago akting. Perkataan Jang Mi tadi membuat Bong Hyang tidak dapat menikmati tehnya. Selera Bong Hyang hilang saat itu juga. Tapi ayah tampak senang dengan keterbukaan Jang Mi.

“Jadi, kau tidak ingin kami terlibat, begitu?” tanya nenek

“Kami akan saling mencintai dan berjuang seperti orang gila. Saat kami telah sangat yakin untuk selalu bersama. Kami akan ke sini lagi untuk meminta izin resmi. Jadi, tunggu-lah saja untuk saat ini.” Ki Tae menyembunyikan senyumannya saat mendengar kata-kata Jang Mi. Ia seperti mendapatkan durian runtuh. Jang Mi the best deh.

Ki Tae membantu Jang Mi minum. Jang Mi bilang minumannya hangat, dapat membantu mabuknya. Ayah tersenyum. Bong Hyang pun membuka suaranya.

“Tapi, tidak-kah seharusnya kau harus tahu tentang keluarga Gi Tae? Aku yakin kau tidak tahu, tapi dia putra satu satunya selama 3 generasi. Kami bukannya sangat konservatif. Tapi, keluarga kami punya cara tersendiri. Kau harus mengubah gaya hidup-mu nanti kalau menikah dengannya. Terus ingat itu demi hubungan kalian.”

Tiba-tiba terdengar suara dengkuran. Nenek dan ayah kaget. Jang Mi sudah tertidur pulas. Paling parahnya, Ia bersandar di pundak Bong Hyang dan merangkul Bong Hyang. Bong Hyang mendorongnya dengan kelima jarinya hingga terlempar ke sofa. Ki Tae menahan tawanya. Hehehe

Bibi datang dan heran melihat pacar Ki Tae seperti itu. Kelakuan Jang Mi ini berhasil membuat keluarga Ki Tae tidak menaruh simpati padanya. Misi berhasil. LOL

***

Jang Mi dan Ki Tae pamit. Jang Mi merasa tidak enak. Ia meminta maaf pada keluarga Ki Tae karena tadi ia ketiduran. Ayah malah berterima kasih, Jang Mi telah merasa nyaman bersama mereka. Bibi merasa menyesal karena melewatkan (kejadian tadi), namun bibi cepat-cepat meralat kalau maksudnya, mereka tidak bisa banyak ngobrol.

“Ya, sayang sekali..” ujar Jang Mi. Nenek ikutan nimbrung, kau bisa datang lagi lain kali. Kami akan sajikan anggur beras. Jang Mi tampak semangat mendengarnya.

“Kedengarannya bagus. Aku bawa pancake buatan-ku yang terbaik. Aku akan berkunjung lagi lain kali.”

Bong Hyang meminta mereka hati hati di jalan. Mereka berdua pun pergi. Jang Mi terus saja melambai, dag dag. Nenek pun membalas melambai. Bong Hyang langsung masuk ke dalam.

Dalam perjalanan. Jang Mi merasa tidak enak telah membohongi keluarga Ki Tae. Menurutnya, keluarga Ki Tae sepertinya orang yang baik. Ki Tae memuji Jang Mi yang sungguh ahli dalam berakting.

“Aku hanya bilang yang ada di pikiran-ku saja, kecuali kau yang memintaku berbohong.” Ki Tae menatap Jang Mi. Jang Mi bergumam ini sangat buruk. Ia berulah dipertemuan santai seperti itu. Bagaimana jika keluarga Ki Tae benar-benar ingin mereka menikah. Ki Tae memintanya tidak usah khawatir. Kau tidak kenal ibuku.

“Aku malah paling khawatir padanya. Dia selalu baik padaku.” Ujar Jang Mi. Ki Tae membalas kalau ibunya bukan baik pada Jang Mi tapi dia sedang melatih Jang Mi. Melatihku, tanya Jang Mi heran.

***

Nenek berniat meminum minuman yang di bawa Jang Mi. Tapi Bong Hyang datang dan menegurnya. Nenek tidak jadi meminumnya. Sepertinya nenek takut sama menantunya ini. Bong Hyang bilang minuman itu penuh dengan kafein. Nenek berusaha menolak. Tidak apa kalau sekali-sekali. Bong Hyang bilang nanti nenek tidak bisa tidur. Sebagai gantinya, Bong Hyang akan buatkan teh plum. Kemudian Bong Hyang mengambil semua minuman itu.

Nenek bilang ia menyukai Jang Mi. Bong Hyang yang tadinya mau ke dapur langsung menghentikan langkahnya. Nenek yakin Bong Hyang menolak Jang Mi. Nenek minta pendapat ayah. Namun ayah mengatakan pendapatnya tidak akan banyak berarti. Ia selalu menghormati dan mengikuti pendapat istrinya. Bibi merasa geli mendengar kata-kata ayah.

“Lagian, kau tidak terlalu peduli tentang hal seperti ini.” kata Bong Hyang pada ayah.

“Dia sepertinya menyukainya. Dia kan tipe-mu, Oppa.” Bibi tertawa cekikan sampai Bong Hyang menatapnya tajam barulah ia berhenti tertawa. Karena takut sama Bong Hyang. Maka Bibi pun menolak Jang Mi. Ia beralasan ia benci gadis yang lebih cantik darinya. LOL

Sepertinya situasi seperti ini membuat ayah tak mau berlama-lama di sini. Nenek mengatakan lagian Ki Tae akhirnya mau pulang berkat dia. Sudah 3 tahun dia tidak pulang dan ini pertama kalinya dia membawa gadis ke rumah kita. Kita beri saja waktu, karena mereka yang ingin begitu. Bong Hyang hanya diam saja. Nenek memintanya mengatakan sesuatu.

“Dia bilang dia tidak perlu izin kita.” Bong Hyang langsung pergi

Setelah kepergian Bong Hyang. Bibi bertanya pada nenek, apa nenek sungguh menyukainya. Ternyata umur telah melunakkan hatimu. Nenek bilang lebih dari segalanya, dia itu lucu. Dia pasti bisa mengguncang Bong Hyang. Nenek tersenyum senang.

Di dapur. Bong Hyang merasa aneh. Ia merasa putranya tidak seperti Ki Tae yang ia kenal. (Ya iyalah bu, habis putramu itu tidak mau menikah sih). ^^

***

Ki Tae mengatakan mulai saat ini, ibunya tidak akan langsung menentang Jang Mi. Tapi, dia tetap tidak akan menerimamu. Bermuka dua, ujar Jang Mi. Ki Tae mengiyakan, ibunya akan berusaha bersikap baik pada Jang Mi. Tapi, dia akan membuat Jang Mi menyerah nanti.

“Dia mempertahankan image malaikat-nya itu tanpa harus menyakiti siapa pun secara langsung. Begitulah cara dia berhubungan dengan semua orang. Ibuku pintar dalam.. Me-manajemen orang.”

“Manajemen orang? Bukankah itu tentang kencan?”

“Kencan kan juga tentang hubungan pribadi. Kau harus belajar dari ibu-ku.”

Mereka pun sampai di tempat tujuan. Ki Tae menyuruh Jang Mi keluar. Jang Mi tanya kenapa. Ki Tae bilang untuk balas dendam.

***

Ki Tae memberi sedikit sentuhan (menandai bagian yang mau di percantik) di wajah Jang Mi dengan pensil warna. Jang Mi kaget saat menatap wajahnya di cermin. Apa yang kau lakukan.

“Para pria sensitif terhadap perubahan fisik. Payudara- mu bisa di implan silicon ukuran 200cc. Sedot lemak paha. Botox untuk lengan-mu.” Ujar Ki Tae menyentuh lengan Jang Mi. Jang Mi berteriak meminta Ki Tae tidak menyentuhnya.

**

Beralihlah mereka ke Depart. Store tempat Jang Mi bekerja. Mereka mencari busana yang tepat sesuai dengan karakter Jang Mi saat ini. Jang Mi keluar kamar pas dengan mengenakan pakaian santai sambil bergoyang. Ki Tae mengomentarinya, kau harus bisa mengesankan para pria. Jang Mi langsung kembali ke kamar pas.

Beberapa detik kemudian, Jang Mi keluar dengan balutan dress yang cantik tapi seksi. Ki Tae bilang jangan terlalu kentara. Tetap halus tapi menarik. Jang Mi pun kembali lagi. Ia keluar dengan balutan dress yang sederhana tapi cantik ia kenakan. Ki Tae menyuruhnya mencoba yang lain lagi.
Walaupun kesal, Jang Mi menurut saja. Taraaa,, Jang Mi keluar dengan mengenakan busana simpel plus celana pendek yang cocok untuk karaker Jang Mi saat ini. Ki Tae terkesima dengan penampilan Jang Mi.

“Beli yang ini.” ujar Ki Tae menyodorkan kredit card-nya pada pramuniaganya. Namun Jang Mi menolak di bayari Ki Tae.

Tiba-tiba Hyun Hee lewat dan melihat Jang Mi. Ki Tae berbisik pada Jang Mi. Kau dan aku harus bersikap seperti pasangan. Ibunya, orangnya sangat teliti. Lalu bagaimana dengan balas dendamku, tanya Jang Mi.

“Terutama pada balas dendam-mu. Ibu-ku pasti akan menanyai semua orang.” Balas Ki Tae.

Jang Mi pun tersenyum menyapa Hyun Hee.

***

Jang Mi berjalan dengan penuh percaya diri. Ia mengibas rambutnya yang tergerai indah. Seakan-akan dia adalah wanita yang paling cantik di dunia ini. Jang Mi pun sampai di tempat tujuan, kafe Dong Hoon. Ia melihat sekelilingnya. Yeo Reum melihatnya dan menyapanya. Jang Mi teringat akan perkataan Ki Tae. “Player itu penggoda yang mengerikan setiap waktu, 24 jam.”

Maka Jang Mi pun tersenyum manis pada Yeo Reum. Kau kesini lagi, ujar Yeo Reom. Jang Mi mengangguk sopan. Kemudian ia memesan jus grapefruit. Kata-kata Ki Tae kembali lagi. “Pikirkan semua pria sebagai orang yang bisa kau dapatkan.”

Jang Mi berusaha sekalem mungkin. Yeo Reum melihat penampilan Jang Mi dari bawah sampai ke atas. Tapi, Kenapa kau terlihat jauh lebih cantik hari ini. Jang Mi tersipu malu. Tapi lagi-lagi kata-kata Ki Tae menyadarkannya. “Jangan biarkan dia menipu-mu.”

Jang Mi mengiyakan. Ia cuma sedikit mengubah stylenya. Ia menyarankan Yeo Reum juga harus mengubah stylenya. Kau punya badan yang bagus, puji Jang Mi. Tentu saja itu semua karena ajaran dari Ki tae. “Murah hati lah dengan pujian-mu.”

“Kau mau memilih pakaian untukku lain kali? Kau bekerja di department store, kan?” ujar Yeo Reum. Jang Mi pun terdiam mendengar kata-kata Yeo Reum. Ia bingung harus mengatakan apa. Tuing, kata-kata Ki Tae muncul. “Lalu, beri kartu pengenal, sekarang.”

“Ya. Hubungi aku. Kapan pun.” Ujar Jang Mi. Yeo Reum memberikan pesanan Jang Mi. Tanpa Jang Mi sadari, Dong Hoon sudah berada di belakangnya. Dong Hoon terlihat tergoda saat melihat penampilan wanita yang berdiri di depannya. Yeo Reum mau membayar minuman Jang Mi. Jang Mi teringat akan nasihat Ki Tae,  “Sopan adalah bagian-mu, bukan orang lain.”

Jang Mi tersenyum. Tiba-tiba Dong Hoon mengatakan tidak usah, biar aku yang bayar. Aku pemilik tempat ini. Kau terlihat sangat familiar. Jang Mi pun menoleh. Dong Hoon terkejut seperti melihat hantu. hehe

“Joo Jang Mi! Apa lagi sekarang? Kenapa kau ke sini?” ujar Dong Hoon sambil menggerakan kedua tangannya kayak jurus ular mau mematok mangsanya. Aksinya mengundang tawa Yeo Reum dan karyawannya. LOL

“Mau beli jus.” Jawab Jang Mi. Setelah itu, Jang Mi pamit pada Yeo Reum. Dong Hoon menyusul. Kau ke sini cuma mau beli jus. Jang Mi bilang memangnya mau apalagi selain beli jus ke sini. Dong hoon tak percaya. Tiba-tiba mobil Ki Tae mendekat. Dong Hoon tak percaya Jang Mi bersama Ki Tae. Nganga-nya itu loh, khas banget. Hehehe

***

Jang Mi tampak senang sekali. Misinya berhasil. Ia berhasil membuat Dong Hoon cemburu. Dan juga Yeo Reum jatuh cinta padanya. ia memuji dirinya memang punya pesona yang alami. Ki Tae bilang itu baru awalnya saja. Ki Tae mengajak Jang Mi makan malam. Namun Jang Mi menolaknya. Turunkan saja aku di stasiun kereta bawah tanah.

“Kita belum lama berkencan. Ayo kita makan pasta.”

“Kenapa kau perhatian begini?”

“Jangan GR. Bibi-ku ada di belakang kita.” Jang Mi spontan berbalik melihat ke belakang. Ki Tae menyuruhnya tidak melihat ke belakang. Keluargamu menguntitmu, tanya Jang Mi. ki Tae membalas itulah keluarga yang penuh cinta. LOL

Bibi bergumam dirinya sangat bersemangat. Ia tidak menyadari kalau Ki Tae sudah tahu bibi membuntutinya. Ki Tae sengaja belok kanan-kiri membuat bibi kerepotan.

***

Akhirnya mereka makan pasta bersama. Bibi mengintip mereka dari balik kaca. Jang Mi menoleh, bibi langsung ngumpet. Jang Mi mengkhawatirkan bibi. Dia pasti lapar. Kau harus ajak dia bergabung dengan kita.

Ki Tae meminta Jang Mi tetap memandangnya. Mata mereka harus saling memandang terus. Tidak usah pedulikan hal lain. Tatap saja aku, pinta Ki Tae. Jang Mi bilang Ki Tae mengatakan kata-kata romantis dengan ekspresi tidak romantis begitu. Bibi akan bisa menebak wajah itu.

Jang Mi mengajak Ki Tae minum anggur saja. Waitress tampak kesulitan membuka penutup botolnya. Melihat itu, Jang Mi berniat membantu. Awalnya si waitress tidak mau. Namun Jang Mi bilang ia sangat suka buka botol minuman. Jang Mi pun berhasil membukanya.

Ki Tae memperhatikannya. Kau ini punya obsesi, selalu bersikap baik pada orang lain ya. Jang Mi menuangkan anggur ke gelas mereka. Lagian, lebih mudah melakukannya sendiri. Cheeerss. Ki Tae mencibir Jang Mi sangat ingin di sukai orang lain.

Bukannya meminum perlahan anggurnya, Jang Mi malah meminumnya dengan sekali teguk. “Kau pasti berpikir dicintai oleh orang lain itu menjengkelkan kan. Beberapa orang malah sangat ingin hak itu. Mereka yang berasal dari keluarga yang penuh kasih sayang, tidak akan pernah mengerti itu.”

Ki Tae membalas sindiran Jang Mi. “Kasih sayang keluarga dari mereka adalah masalah.” Jang Mi bilang Ki Tae itu manja. Ki Tae harusnya bersyukur mereka sudah peduli padanya. “Menurut-mu kenapa mereka sangat perhatian padamu, sampai sangat sopan pada kita berdua. Itulah hidup.”

Jang Mi kembali menuang anggur ke gelasnya. Ia mengambil gelasnya dan menoleh menatap bibi yang terang-terangan sedang mengintip. Bersulang. Bibi celingukan mencari tempat persembunyian. LOL

Ki Tae berkata orang-orang sering mengambil keuntungan darimu, kan. Tidak ada namanya di cintai... Mereka cuma memanfaatkanmu. Jang Mi membalas ia membiarkan Ki Tae memanfaatkannya karena ia punya tujuan.

“Setelah balas dendam nanti, ini semua berakhir. Aku benci sikap dan cara berpikir-mu.” Ujar Jang Mi sambil menunjuk-nunjuk Ki Tae

“Ya ampun, kau seharusnya tidak mabuk...” Ki Tae menyesal telah membeli minuman buat Jang Mi.

“Lagian ini demi kebaikan ibumu. Dia juga ingin dapatkan cinta.” Ki Tae sepertinya tersentuh dengan kata-kata Jang Mi.

***

Ki Tae mengantar Jang Mi pulang. Ki Tae memberi Jang Mi sebuah undangan. Ternyata pesta amal dan penyenggaranya adalah teman Ki Tae. Ki Tae ingin rumor hubungan mereka menyebar. Jadi, Ibunya akan percaya pada mereka.

“Ini konyol. Ku pikir aku tidak akan bisa berkencan lagi. Dan ternyata begini cara-ku berkencan lagi.” Jang Mi berterima kasih pada Ki Tae

“Tidak perlu berterima kasih. Ayo lakukan ini 100% demi bisnis kita saja.”

Ki Tae mendekat, bibi yang membuntuti mereka pun melihat kedekatan itu. Ia mengira Ki Tae dan Jang Mi sedang berciuman. Padahal Ki Tae sengaja mendekat dan membisikan pada Jang Mi supaya cepat masuk. hahaha

Jang Mi menyadari kalau bibi mengikuti mereka. Ia berpura-pura tertawa dan memeluk Ki Tae. Jang Mi bergegas ke dalam dan mengatakan ia akan merindukan Ki Tae. Ki Tae masih saja melambai pada Jang Mi. melihat kebersamaan mereka, bibi melaporkan semuanya pada Bong Hyang.

~Bersambung ke bagian 2~
 

Drama Oh Drama Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang