Di sebuah persidangan,
seorang Hakim memulai membacakan keputusannya.
“Kasus No. 3292. Joo Jang Mi.”
Jang Mi tampak tenang
mendengar keputusan sang Hakim. Kemudian scene beralih ke seorang pemuda tampan
(Ki Tae ) yang berlari sekuat tenaga. Sesekali ia melihat jam tangannya.
Sepertinya ia sangat terburu-buru menuju suatu tempat. Sementara di
persidangan, hakim terus membacakan keputusannya.
“Dikenakan denda atas
gugatan penganiayaan berkelanjutan. Apa kau setuju?” tanya pak Hakim
Jang Mi mendelik tak
percaya. Ki Tae berlari menaiki anak tangga. Rupanya tempat tujuannya adalah
tempat persidangan juga. Hmmm apa mungkin ada hubungannya dengan Jang Mi ya?
Sementara Jang Mi menertawakan keputusan sang Hakim. Ki Tae menerobos
masuk tapi di cegat oleh para penjaga. Mereka harus memeriksa Ki Tae baru bisa
masuk. Jang Mi masih tertawa, sang Hakim bertanya apa tergugat mengakui
kesalahannya karena menguntit.
Ki Tae menyerahkan
handphone dan jam tangannya pada petugas. Di dalam ruang persidangan, Jang Mi
mengatakan ia adalah penyihir gila. Ia ini sudah gila. Ki Tae menjelaskan pada
petugas, ia sedang buru-buru. Para petugas bertanya emang Ki tae mau ke mana.
Ki Tae menjawab ia harus pergi bersaksi.
Memangnya apa hubungan kalian?
Ki Tae bingung mau menjawab apa. Jang Mi menantang Hakim dan mengatakan inilah
yang ia katakan pada si brengsek itu. Ki Tae mengatakan Jang Mi adalah
tunangannya. Dan apa yang di katakan Jang Mi???
"Mari kita menikah”.
Tiba-tiba Ki Tae menerobos
masuk. Jang Mi menoleh dan kaget melihat kehadiran Ki Tae di sana. Sementara Ki
Tae malah melemparkan senyuman manisnya.
***
Episode 1 :
♥ Cara
Berpisah Dengan Cara Manusiawi ♥
Jang Mi mandi busa sambil
mendendangkan lagu Lee Seung Gi – Will You Marry Me. Ia tampak begitu bahagia.
Raut wajahnya menampakkan wajah yang sedang jatuh cinta. Ia bahkan mencium
busa, menendang-nendang busa dan menikmati anggur. Melihat segithu bahagianya
Jang Mi dengan mendendangkan lagu Will You Marry Me itu. Hmmm,, apakah ia akan
menikah?? Yuk lanjut. ^^
Usai mandi, Jang Mi lalu
memasang balon di langit-langit kamar sambil bernyanyi dan bergoyang tentunya.
Ia meniup banyak balon dan merapihkan bunga di vas. Lalu bergoyang-goyang
gilak.
Setelah menyelesaikan
tugasnya di ruang tamu, Jang Mi melanjutkan di ruang tidur. Ia merias kamar
tidurnya dengan guguran bunga mawar merah. Di atas tempat tidur, ia membentuk
tanda hati dengan campuran bunga mawar merah di tengah dan kuning di tepiannya.
Dan terakhir, Jang Mi pun
memoles wajahnya secantik mungkin. Jang Mi mengenakan gaun putih yang simple
tapi sangat cantik di kenakan oleh
dirinya. Ia pun bergaya di depan cerminnya.
Sedetik kemudian, Jang Mi jadi bertanya-tanya kenapa dia belum datang juga. Jang Mi lalu menelpon kekasihnya. Di sebuah ruangan, terdengar getaran dari sebuah Handphone.
Tampak seorang pria memakai masker menutupi mulutnya. Lalu di pakaikan pakaian kebesaran buat operasi. Sang perawat melaporkan kasus Angle malar, pasien Seo Ji Won siap.
Dokter tampan pun memulai operasinya. Ia adalah dr bedah plastik, Ki Tae. Sepertinya pasiennya kali ini, ingin mengoperasi bagian mulutnya. Tiba-tiba darah terciprat mengenai wajah Ki Tae. Ki Tae menolak membersihkan wajahnya. Lalu melanjutkan operasinya.
Jang Mi menyalahkan lilin
di cake-nya. Ki Tae selesai mengoperasi pasiennya. Ki Tae memasuki ruangannya
dan mendapati ada panggilan untuknya. Joo Mi senang karena kekasihnya
mengangkat telponnya.
“Kau dimana?” ujar Jang Mi
“Aku akan pergi sekarang.”
Ki Tae lalu melihat wajahnya di cermin. “Apa yang sangat ingin kau tunjukkan
padaku?”
“Oppa, aku ingin kau
melihatnya dengan mata-mu sendiri.” ujar Jang Mi
Ki Tae sampai di depan
sebuah hotel, ia menelpon dan mengatakan ia sudah sampai. Ki Tae sampai di
dalam dan bertanya kau dimana? Aku tidak melihat-mu. Tiba-tiba sebuah tangan
melambai padanya.
“Kau tidak ada disini, tapi
ada orang asing yang melambai padaku. Dia malah tersenyum padaku. Jangan
jangan... Lee Dong Hoon!” Wajah Ki Tae tampak kesal
Hahhahahaa. Dong Hoon
tertawa puas. Rupanya Ki Tae menelpon Dong Hoon bukan Jang Mi. Lalu siapa yang
di telpon Jang Mi kalau bukan Ki Tae??? Penasaran, sama.. hehhehe Yuk lanjut.
Dong Hoon meminta maaf
pada Ki Tae. Ia tak bisa menolak permintaan ibu Ki Tae (Kencan buta). Ki Tae
tanya Dong Hoon di mana sekarang. Dong Hoon dengan santainya berkata tidak
begitu jauh. Aku juga punya janji bertemu di hotel yang sama denganmu. Nikmati-lah
waktumu.
Dong Hoon memencet bel. Tiba-tiba
Jang Mi membuka pintunya dengan menggigit mawar merah di mulutnya. Oppa, ujar
Jang Min menggoda. Jang Mi ternyata sebagai wanita lebih agresif dari wanita
pada umumnya. hehe
“Kau sudah lama menunggu?”
tanya Dong Hoon
Jang Mi mengiyakan dan
Dong Hoon malah mengaum siap memangsa Jang Mi. Jang Mi lalu menarik dasi mini
Dong Hoon. Dong Hoon menggonggong di tarik seperti itu. hahaha
Dong Hoon lalu mengendong
Jang Mi dan memutarnya. Dong Hoon berniat mencium Jang Mi. Jang Mi mengatakan
jangan ahh. Kemudian Dong Hoon di kaget
dengan apa yang di lihatnya. Saking kagetnya ia tidak menyadari melepas Jang Mi
dari pelukannya. Jang Mi menjerit kesakitan karena terjatuh.
Dong Hoon melihat
sekeliling ruangan penuh dengan kelopak bunga, lilin serta balon yang
bergantugan. Di TV, ada gambar kebersamaan mereka berdua. Dong Hoon masih
bingung dengan semua ini.
Jang Mi pelan-pelan
mengambil cake dan mengatakan surprise. Dengan tampang bingung, Dong Hoon tanya
apa ini. Jang Mi malah balik nanya. Kau tahu hari apa ini?
Dong Hoon dengan
takut-takut berkata kau pikir aku lupa ya. Hari ini kan 1 tahun 'Hari Jadi'
kita... Namun jawaban Dong Hoon salah. Hari jadi mereka itu seminggu yang lalu.
Jang Mi mendekat dan
mengatakan hari ini, hari terakhir kita menginap disini. Dong Hoon tak mengerti
maksud perkataan Jang Mi. Jang Mi menambahkan, mari kita berhenti bertemu di
hotel lagi.
“Apa maksudmu?”
“Dari pada menginap di
hotel, mari kita tidur bersama dan sarapan bersama setiap hari di rumah kita
sendiri.” Dong Hoon jadi panas dingin award mendengar lamaran Jang Mi. LOL
Dong Hoon bergumam dalam
hati. “Kamar Mandi? Balcon? Aku harus lari kemana?” Saking gugupnya, Dong Joo
lalu meniup lilin tanpa make a wish. Jang Mi melongo tak percaya. hehehe
Dong Hoon meminta maaf. Ia
beralasan perutnya sakit sekali. Ia harus ke kamar mandi. Dong Hoon pun ngibrit
meninggalkan Jang Mi yang kebingungan.
Sementara Ki Tae, wajahnya
manyum tak bersemangat menghadapi kencan butanya kali ini. Tiba-tiba Dong Hoon
mengirim pesan.
“Tolong
aku. Gadis ini mau menikah denganku!”
“Gadis
ini juga menginginkan hal yang sama dari-ku.” Balas
Ki Tae
Melihat Ki Tae serius
dengan smartphone-nya, si gadis pun berdehem. Ki Tae meminta maaf. Ia
menanyakan pembicaraan-nya sampai dimana tadi? Gadis itu membalas Ki Tae belum
bicarakan apa-apa. LOL
Ki Tae mengajak si gadis
mulai berbicara sekarang. Sambil memegang permen karetnya. Ki Tae meminta si
gadis menanyakan apapun yang mau ia tanyakan. Si gadis menggiyakan. Si gadis
menanyakan dimana Ki Tae tinggal.
“Gangnam. Kau ingin tahu
apakah aku tinggal di kawasan mewah, kan?” ujar Ki Tae”
“Apa? Tidak, bukan seperti
itu.”
“Lebih spesifik-nya... Aku
tinggal di kompleks apartemen, atas nama orang tua-ku. Tidak besar tapi cukup
untuk hidup sendirian. Ada beberapa selebriti juga disana. Lokasi-nya sangat
dekat dengan kereta bawah tanah.”
“Apa?”
Ki Tae tertawa padahal
tidak ada yang lucu. Hihihi,, Ki Tae menambahkan, lagian itu tidak terlalu
berguna bagi-ku, karena aku punya mobil. Kau pasti berpikir aku tidak punya
mobilkan. Pertanyaan berikutnya.
Jang Mi khawatir terjadi
sesuatu sama Dong Hoon. Mungkin sudah berjam-jam kali ya. Oppa, kau baik-baik
saja. Dengan keringat yang bercucuran, Dong Hoon mengatakan ia akan segera
keluar. Dong Hoon kembali mengirim pesan buat Ki Tae.
Dong Hoon : “Aku mengunci diri di kamar mandi!”
Ki Tae : “Keluar-lah dan tolak saja dia.”
Dong Hoon : “Bagaimana mungkin aku mencampakan dia
seperti itu? Aku tidak seperti-mu, aku tidak tega-an sama wanita!”
Jang Mi penasaran. Dong Hoon belum keluar juga. Jang Mi kembali mengetuk pintu. Dong Hoo tambah panik. Ia mengirim pesan, meminta Ki Tae menngeluarkannya dari sini.
Si gadis mengatakan Ki Tae
pasti sering bertemu para gadis cantik karena ia adalah dokter bedah plastik.
Ki Tae menjawab seenaknya. Maksudmu, gadis yang ingin jadi cantik. Mereka
datang dengan uang yang banyak. Kalau kau penasaran apakah praktek-ku laku... Ya,
memang laku. Aku punya rumah, mobil, dan rumah sakit. Bagus, kan?
Ki Tae merasa dirinya sudah
selesai memperkenalkan dirinya. Sekarang giliran si gadis. Si gadis menahan
geram, Ki Tae begitu sombong. Ki Tae sepertinya tak peduli, mungkin itu yang ia
mau supaya cewe kencan butanya jadi marah dan mereka bisa berhenti di sini.
Ki Tae membalas pesan Dong
Hoon, apa yang bisa kau berikan padaku. Namun Ki Tae memperbesar suaranya,
seakan berbicara sama si gadis di depannya. Si gadis tersenyum sinis. Apa?
Dong Hoon tak percaya Ki
Tae mengatakan seperti itu. “Ayolah, kita
ini teman!”
“Teman?
Maksudmu pemilik dan penyewa.” Balas Ki Tae
“Ada
apa denganmu, bro! Ibu-ku yang punya tempat itu, bukan aku!”
Si gadis melepas ikatan
rambutnya. Ia menggerai rambut indahnya di depan Ki Tae. Sepertinya ia tidak
tahan dengan perlakuan Ki Tae. Tapi Ki Tae malah sibuk mengetik pesan.
“Kau sedang apa?” ujar si
gadis. Ki Tae tertawa kecil dan mengatakan jadi itulah pernikahan yang ideal. Aku
punya apa yang tidak kau punya, dan kau apa yang tidak aku punya. Jadi, kita
bisa saling membantu dan saling mengandalkan.
“Gratis
sewa saat ini selama 2 tahun.” Balas Dong Hoon
Si gadis tampak marah. “Bagaimana
bisa kau mengabaikan-ku seperti ini? Kau selalu melihat poselmu dari tadi.”
“Oh, ini? Sebenarnya, ada
seseorang yang menunggu-ku di kamar atas sekarang. Aku sedang berpikir apa aku
naik saja atau tidak. Aku akan membuat keputusan-ku setelah aku mendengar apa
yang bisa kau tawarkan.”
“Apa? Kau sudah gila ya!”
teriak si gadis
“3
tahun!” balas Dong Hoon. Ki Tae langsung menyetujuinya.
Sepertinya Ki Tae tahu apa
yang akan terjadi. Tanpa menunggu lama, Ki Tae langsung menyimpan smarphone-nya
dan membuka kaca mata. Lalu memasang muka siap sedia di siram. Dan blurrrr,,
air membasahi wajah Ki Tae. Si gadis belum puas, ia mengambil gelas Ki Tae yang
masih berisi air lalu menyiramnya di atas kepala Ki Tae.
Ki Tae puas di perlakukan
seperti itu. Ya iyalah, secara ia sudah mendapatkan tawaran yang bagus dari
Dong Hoon. Gratis menyewa tempat selama 3 tahun tanpa bayaran secuil pun.
Seseorang memenjet bel
kamar Jang Mi. Jang Mi tanya apa Dong Hoon memanggil layanan kamar. Namun Dong
Hoon hanya diam di dalam. Jang Mi pun membuka pintu. Ternyata Ki Tae yang
datang. Jang Mi merasa heran dengan penampilan Ki Tae yang basah kuyub begitu.
“Siapa... kau?”
“Senang kenalan dengan-mu.
Aku teman-nya Dong Hoon, Ki Tae Kong.” Ujar Ki Tae
Ki Tae pun masuk tanpa
mempedulikan Jang Mi. Ki Tae menendang balon dan menanyakan dimana kamar
mandi-nya. Ki Tae mengetuk pintu, Dong Hoon pun membukanya. Ki Tae menyeretnya
keluar.
Dong Hoon sengaja bertanya kenapa Ki Tae ke sini. Jang Mi tanya apa yang terjadi. Apa dia benar temanmu. Dia jelas temanku, ujar Dong Hoon. Kenapa dia datang seperti itu. Dong Hoon tak tahu.
Ki Tae mendengar bisikan
Jang Mi. Ia menunjuk wajahnya yang basah. Tidak ada yang istimewa. Ini selalu
terjadi setiap kencan buta. Di siram air.. Di siram kopi... Di siram cocktail..
“Kenapa?” tanya jang Mi.
“Aku rasa mereka tidak
menyukai-ku.” Ujar Ki Tae. Dong Hoon menahan tawa mendengar itu. Ki Tae pikir
ia tidak seharusnya ada di sini. Ki Tae malah menarik turun balonnya.
“Aku mengganggu, ya?”
“Sejujurnya... Ada momen
yang penting di sini.” jawab Jang Mi sembari memberi isyarat agar Ki Tae
keluar. Namun Ki Tae sengaja tak melihatnya.
Ki Tae berterima kasih atas handuknya. Ia berniat pergi namun di cegat Dong Hoon. Dong Hoon beralasan ia tidak bisa membiarkan Ki Tae seperti itu. Sebagai teman, ia sangat peduli pada Ki Tae.
“Apa itu sebabnya kau
selalu menjebakku dengan sembarang gadis? Sudah kubilang tidak mau. Aku selalu
di siram air (Ki Tae mengelus pipi Dong Hoon), di siram kopi (kembali mengelus
pipi Dong Hoon), dan kau memalukan ibuku.” Ki Tae menekan pergelangan tangan
Dong Hoon
“Baiklah aku minta maaf. Aku
akan mentraktirmu minum.” ujar Dong Hoon
Jang Mi langsung mencegat
mereka. “Tunggu. Kau mau pergi sekarang? Bagaimana dengan-ku?” Ki Tae dan Dong
Hoon saling berpandangan. Ki Tae pun kembali berakting. Bagaimana bisa kau
meninggalkan wanita sendirian di sini.
Tapi bukannya keluar, Ki
Tae malah pergi mengambil anggur yang sudah di siapkan Jang Mi. Jang Mi panik.
Ia meminta Ki Tae jangan membukanya. Tapi sayang sekali, Ki Tae mengocok dan
membukanya.
Jang Mi berteriak
histeris. Sementara Dong Hoon bergoyang penuh kemenangan di belakang Jang Mi.
Jang Mi memegang wajahnya karena shock. Ki Tae menawarkan Jang Mi minum.
“Aku minta maaf, tapi...”
Ki Tae memotong kata-kata Jang Mi. Dan mengatakan kau yang pertama. Kau gadis
pertama yang dia kenalkan padaku. Jang Mi merasa terharu. Ia menoleh menatap
Dong Hon. Dong Hoon tersenyum menanggapi perkataan Ki Tae.
Jang Mi tersenyum senang.
Ki Tae mengedipkan mata pada Dong Hoon dan berkata kalian terlihat cocok
bersama.
“Ya... Kau juga teman
pertama-nya yang kutemui...” Jang Mi tak melanjutkan kata-katanya karena
melihat Ki Tae menyomot cake dengan jarinya. Ki Tae beralasan gula darahnya
turun, jadi ia merasa pusing. Sekarang Ki Tae malah menanyakan dimana tempat
tidurnya.
Dong Hoon memberi petunjuk
tanpa sepengetahuan Jang Mi. Jang Mi langsung bergegas mengejar Ki Tae. Ki Tae
masuk dan meniup lilin dan kelopak bunga menjadi berhamburan. Jang Mi menolak
Ki Tae. Ki tae malah berteriak histeris saat terjatuh. Lebay deh
Dong Hoon mempersalahkan
Jang Mi. Ki Tae sengaja pergi. Dong Hoon mengejarnya. Hei, memangnya kau bisa
menyetir dengan keadaan seperti ini. Ki Tae mengatakan ia tidak tahu. Ia
mungkin akan.. Menabrak pagar pembatas. Nikmati waktu kalian.
Dong Hoon mengatakan pada
Jang Mi, ia lebih baik mengantarnya. Jang Mi mencoba melarang. Tapi kan hari
ini.. Dong Hoon membuat alasan yang bisa masuk logika.
“Kau
mau membuatku bodoh dengan cinta sampai menyakiti temanku?”
Jang Mi berusaha
menjelaskan. Bukan begitu, tapi setidaknya ajak aku. Dong Hoon mengatakan lalu
bagaimana dengan temannya? Dong Hoon bahkan mengatakan ia kecewa dengan Jang
Mi. Doon Hoon pergi dengan wajah tersenyum penuh kemenangan. Damn it all
Sesampainya di luar, tak
hentinya Dong Hoon melihat ke belakang. Takut Jang Mi menyusul kali. Ki Tae
menyuruhnya berhenti melihat ke belakang. Apa Dong Hoon menyesal? Dong Hoon
dengan polosnya berkata ia takut pada Jang Mi. Ki Tae meminta Dong Hoon
mengakhiri hubungannya dengan Jang Mi.
Dong Hoon mengiyakan. Ia
akan mengakhirinya dengan cara kemanusiaan. LOL
Ki Tae sedang berenang. Di
dalam kolam, ada Dong Hoon yang berdiam diri. Sepertinya ia mencoba cara
berpisah dengan cara kemanusiaan. Yaitu dengan cara menghilang. Tapi ga
segithunya kali. Masa si Dong Hoon sengaja berdiam diri di dalam kolam agar
bisa melihat pemandangan indah di dalam kolam. Pemandangan indah yang di maksud
adalah melihat tubuh indah para gadis yang berenang dengan hanya memakai
bikini. Dasar otak mesu* (Playboy cap tikus)
Dong Hoon yakin cara
menghilang tanpa kabar ini akan membuat Jang Min jadi cemas selama beberapa
hari, dan juga jadi sangat khawatir. Benar saja, si Jang Mi tampak galau di
ruang ganti. Tapi ia galau bukan karena Dong Hoon tidak menghubunginya namun
karena ia memikir bagaimana cara melamar Dong Hoon. LOL
Jang Mi berpikir bagaimana
jika dirinya mengajak Dong Hoon berlibur saja. Ia merasa idenya ini kali ini
begitu daebak. Agar mereka berdua tidak di ganggu lagi. Satu-satunya tempat
yang tepat tuk berlibur adalah ke pulau kecil yang indah.
Dong Hoon dan Ki Tae
berbaring di tepi kolam. Dong Hoon berpikir Jang Mi pasti sedang memeriksa
SNS-nya sekarang. Jadi, sekarang ia akan menulis “Cinta selalu berubah”. Mata
Dong Hoon yang nakal langsung segar melihat para gadis seksi yang lewat di
depannya. Ia pun permisi sebentar pada Ki Tae. Dasar buaya!!!
Jang Mi sedang bekerja.
Tapi sesekali matanya tak luput dari handphone-nya. Rupanya ia sedang menelpon
Dong Hoon. Managernya lewat, Jang Mi pun menebar senyuman dan berdiri tegap.
Saat melihat sang manager tidak melihat dirinya, Jang Mi kembali memeriksa
handphone.
Jang Mi merasa heran, Dong
Hoon tidak mengangkat telponnya. Teman Jang Mi memberi saran, periksa saja
SNS-nya. Tapi saat melihat handphone Jang Mi. Si teman mencibir, kau masih
pakai ponsel bodoh itu. Belilah smartphone.
~Jika
kau mengabaikannya untuk sementara, dia akan berhenti menelepon-mu.~
Ki Tae bertanya apa Jang
Mi terus menelepon Dong Hoon sepanjang malam. Dengan lesuh Dong Hoon
mengiyakan. Rupanya caranya tak berhasil lagi. Padahal sudah hari ke-3. Dong
Hoon bergumam sungguh menjengkelkan.
Dong Hoon bangun dan
mengatakan semuanya akan baik-baik saja sekarang. Kemudian Ia menghidupkan
smartphone-nya. Dong Hoon terkaget-kaget dengan apa yang di lihatnya. 300
panggilan tak terjawab dan 102 pesan baru. Dan semuanya dari Jang Mi. Waoo Jang
Mi daebak. LOL
Tiba-tiba Jang Mi
menelpon. Dong Hoon jadi gelagapan. Ia langsung melepas batrey smartphone-nya.
Wajah Dong Hoon seketika seperti melihat hantu karena takut. Dong Hoon meneguk
anggurnya dan mengatakan ponselnya akan mati selama beberapa hari ini. Ki Tae
prihatin melihat nasib sahabatnya ini.
Karena panggilan Jang Mi
di alihkan ke voicemail. Jang Mi pun bertanya-tanya. Apa yang terjadi? Apa dia
marah padaku? Teman Jang Mi bertanya apa Jang Mi sudah mengungkit pernikahan
padanya. (Mian aNNa belum tahu nama teman Jang Mi)
“Aku mau mengatakannya. Baru
saja mau mengatakannya... Tapi dia mau ke kamar mandi.”
Teman Jang Mi
berkesimpulan kalau Dong Hoon tidak mau menikah. Jang Mi mengatakan tidak
mungkin. Dong Hoon marah karena ia kasar pada temannya. Tapi teman Jang Mi
menegur Jang Mi yang masih tidak mengerti. Dong Hoon menghilang agar bisa putus
dengan Jang Mi. Emang sudah berapa hari Dong Hoon bersikap begitu. Sekitar
seminggu, jawab Jang Mi.
“Semuanya sudah berakhir.”
Ujar teman Jang Mi. Tapi Jang Mi yang polos tak percaya begitu saja.
Dong Hoon dan Ki Tae sedang minum bersama di kafenya. Ia berujar Jang Mi
benar-benar akan mengerti setelah seminggu. Ia menambahkan gadis jaman sekarang
sudah cerdas. Mereka cepat mengetahuinya lalu melupakan kita. Ki Tae yang
meneguk minumannya. Namun matanya melihat ke jalanan.
“Dia menguntitmu?” ujar Ki
Tae
“Tidak pernah.”
“Tidak pernah? “
“Tidak pernah.”
“Lalu, siapa gadis itu?”
Dong Hoon menoleh dan terperanjat kaget sampai nganga melihat Jang Mi yang mendekat
dengan mengendarai sepedanya. Ki Tae tak mau dirinya berurusan dengan masalah
percintaan Dong Hoon lagi. Satu-satunya cara adalah ngabur tapi Dong Hoon
mengingatkan Ki tae dengan bebas sewa 3 tahun itu.
Ki Tae bilang ia sudah
menyelamatkan Dong Hoon dari hotel. Dong Hoon malah memohon Ki Tae membujuk
Jang Mi pergi. Ki Tae kalah telak. Ia tidak bisa menolak permintaa temannya
itu. Dong Hoon ngibrit tak tahu harus kemana. Ia pun memilih ngumpet dekat
kasir.
Omo omo si tampan Yeo Reum
(Jinwoon) tersenyum manis menyambut tamu mereka, yang mana adalah Jang Mi. Jang
Mi datang mencari Dong Hoon yang merupakan manager di kafe ini. Yeo Reum pikir
Jang Mi datang mencarinya. Sebab semua orang biasanya ke sini mencarinya.
(Narsis juga nih anak, minta di peluk. hihihi)
Lalu bagaimana dengan
kabar Dong Hoon. Yeo Reum mengatakan dia baik-baik saja kok. Dia tidak
melakukan apa pun tapi selalu pergi. Dong Hoon kesal dengan kata-kata Yeo Reum.
Ia berniat bangun dan memukuli Yeo Reum namun kepalanya terbentur meja. Dan
dirinya hampir saja ketahuan oleh Jang Mi. Lagian siapa juga yang nyuruh
sembunyi di sana bang. Hihihiihih
Yeo Reum tersenyum senang
mengerjai bosnya. Jang Mi merasa melihat Dong Hoon di sana. Ia mendekat tapi
lagi-lagi si Ki Tae sengaja menghalanginya. Ki Tae memesan jus jeruk. Yeo Reum
mengiyakan.
Jang Mi mengenali Ki Tae.
Ia meminta maaf tentang hari itu. Tiba-tiba Ki Tae mendapat telpon dari
bibinya. Bibi mengatakan ibu Ki Tae marah. Kenapa, tanya Ki tae. Abis anak semata
wayang-nya mengacaukan kencan butanya. Hal itu mempermalukan keluarga kita.
“Itu sebabnya aku akan
berhenti pergi kencan buta mulai sekarang.” Ujar Ki Tae
“Tapi kau sangat
keterlaluan kali ini. Aku dengar dia itu
teman dekat keluarga Ibunya Dong Hoon. Kau haru minta maaf pada Ibu-nya.”
Jang Mi melihat Dong Hoon
sedang bersembunyi dari cermin. Tapi Ki Tae menghalangi jalannya. Ki Tae
mengatakan dia yang harusnya minta maaf padaku. Aku benci berurusan dengan
wanita mata duitan. Mereka yang terburuk.
Jang Mi tak sadar Ki Tae
sedang menyindir dirinya. Ia malah mengangguk setuju dengan perkataan Ki Tae.
(ya iyalah, Jang Mi kan bukan mata duitan)
“Tapi, kau ada cinta 1
malam dengan gadis di hotel kan?”
Ki Tae pun mengingat kalau
dirinya waktu itu hanya berakting doank. Ia mengatakan pada si bibi kalau
wanita itu tidak sabar menikah dengannya. Ki Tae mengatakan sambil menatap Jang
Mi. Ia lanjut mengatakan wanita itu tidak sabaran menunggu hari pernikahan.
“Aku?” tanya Jang Mi
“Kencan buta-ku.” Jawab Ki
Tae pada Jang Mi sambil menutup telpon agar si bibi tak mendengar. Jang Mi
tersenyum dan meminta maaf.
“Pokoknya kau selalu saja
merusak kencan buta-mu. Jadi, kali ini keluarga kita akan pergi ke sana juga. Kau
tidak boleh mengacaukan kali ini.” ancam si bibi
“Kumohon jangan. Aku tidak
mau menikah.”
“Jangan coba kabur ya! Aku sudah siap di sini untuk menangkapmu.” Ancam si bibi yang sedang mengendarai mobil. Sekarang? Tanya Ki Tae. Bibi meminta Ki Tae membatalkan janjinya malam ini. Jadi Ki Tae bisa ikut dengan mereka. Ki Tae panik mendengar kata mereka. Jadi bukan hanya bibinya yang datang menangkapnya donk. Ada siapa lagi.
Usai menutup telponnya, si
bibi dengan takut-takut memandang wanita tua di sebelahnya. Omo tuh kan Manager
Baek di Hotel King. Berarti dia ibunya Ki Tae donk. Ibu Ki Tae sepertinya
menghadiri acara, ia mengenakan hanbok. Tapi raut wajahnya tak jauh berbeda
dengan Manager Baek di Hotel King. Pendiam tapi membahayakan. Takuttt..
(Ngumpet di belakang Yeo Reum, hihiihi)
***
Ki Tae berniat kabur tapi
di cegat Jang Mi. Jang Mi mengungkap bahwa ia tidak bisa menghubungi Dong Hoon.
Ia tahu Ki Tae dan Dong Hoon berteman. Jang Mi mengatakan ia perlu memberitahu
sesuatu yang penting pada Dong Hoon.
Ki Tae menyuruh Jang Mi
berhenti. Jang Mi itu menyedihkan sekali. Jang Mi tak tahu maksud Ki Tae. Ki
Tae berbalik dan mengatakan semua-nya sudah berakhir. Jang Mi terpaku mendengar
perkataan Ki Tae.
Dan cara berpisah secara
manusiawi yang kedua adalah mengucapkan 'selamat tinggal' melalui orang ke-3.
Hmm apakah cara ini akan berhasil????
Ternyata tidak. Jang Mi
menyusul Ki Tae dan meminta penjelasan. Ki Tae bertanya apa Jang Mi tak
mengerti? Ber--ak--hir--.. Tapi Jang Mi tetaplah Jang Mi. Ia masih memburu Ki
Tae meminta penjelasan, seolah Ki Tae yang memutuskannya.
Ki Tae kesal. Astaga! Apa
perlu ku eja untukmu? Sudah jelas, dia itu menghindari-mu! Ki Tae masuk dalam
mobil dan berniat pergi tapi Jang Mi malah berdiri menghalangi jalan. Jang Mi
mauk ke dalam mobil. Ki Tae mengusirnya keluar tapi ga mempan.
“Kau belum jelaskan
maksudmu itu, kenapa kau mau kabur?” Ki Tae mau gila rasanya menghadapai Jang
Mi. Jang Mi tanya apa alasannya. Ki Tae
mengatakan Jang Mi punya 3 detik untuk keluar. Ki Tae mulai berhitung, 1...
Jang Mi bertanya apa karena ia tidak mengizinkan Dong Hoon keluar hotel? Cuma
karena itu, Dong Hoon mau putus?
Ki Tae menjawab tentu saja
tidak. 2... Jang Mi kembali bertanya apa ada gadis lain? Ki Tae mengatakan gadis
lain punya tipe standar yang lebih tinggi darimu. 3!
“Apa dia... Sakit?”
Ki Tae tak percaya dengan
apa yang di dengarnya ini. Apa Jang Mi ini bodoh. “Kau tidak mengerti keadaan
yang sudah jelas ini? Dia kabur karena tidak mau menikah denganmu!” teriak Ki
Tae
“Hah?”
Ki Tae turun dari mobil. Tanpa ia sadari, bibi sudah berada tak jauh darinya. Bibi melihat Ki Tae bersama Jang Mi.
“Bong Hyang, bukankah itu
Ki Tae? Dia bersama dengan seorang gadis.”
Ki Tae menyuruh Jang Mi
keluar. Jang Mi dengan wajah berderai air mata masih tak percaya Dong Hoon
melarikan diri karena tidak mau menikah dengannya. Ki Tae mendesak Jang Mi
keluar. Jang Mi menepis tangan Ki Tae. Itu kan cuma menurut mu saja. Dimana dia
sekarang?
Ki Tae tak tahan lagi.
bibi berniat turun namun Bong Hyang menahannya. Bong Hyang sepertinya mengira
Ki tae sedang bertengkar dengan pacarnya. Makanya ia tidak mau mengganggu
mereka dulu.
Ki Tae berujar ia tidak
pernah mengasihani Dong Hoo sebelumnya. Tapi, pria tidak akan kabur kalau dia
setia pada wanita. Apa katamu, ujar Jang
Mi. Walaupun sebal tapi Ki Tae berusaha menjelaskan dengan sangat lambat agar
jang Mi bisa mengerti.
“Sama seperti kau yang
hanya mau uangnya, dia juga cuma ingin wajah cantik dan tubuh-mu saja. Mengerti?”
jang Mi terluka mendengar kata-kata Ki Tae.
Sepertinya Ki Tae bernasib tak baik saat berhadapan dengan wanita yang sedang marah. Yeo Reum menyusul mereka, ia membawa jus jeruk pesanan Ki Tae. Tanpa ba bi bu, Jang Mi mengambil jus itu dan menyiramnya ke wajah tampan Ki Tae. Ibu dan bibi terpenjat kaget melihat Ki Tae di perlakukan seperti itu.
“Beraninya kau bilang perasaan-ku
padanya hanya untuk uang!” teriak Jang Mi
“Kau!”
“Itu bukan karena uang!”
Yeo Reum terpaku melihat Jang Mi yang menangis. “Aku.. Tulus mencintainya.” Air
Mata Jang Mi mengalir deras. Ki Tae jadi ikutan tercengang melihat adanya
ketulusan dari kata-kata Jang Mi itu.
Jang Mi pergi dengan
berlinang air mata.
**
Bibi mencibir Ki Tae di
siram lagi. “Mereka menyebut pernikahan, ketulusan. Apa dia gadis yang selalu pergi
dengannya ke hotel? Gadis yang ingin menikah.” Bong Hyang hanya diam saja.
Sepertinya ia memikirkan Jang Mi. Pasti Jang Mi melakukan itu karena mencintai
Ki Tae. Mungkin itu yang di pikirkan Bong Hyung kali ya.
Ki Tae mengganti bajunya.
Seseorang sedang mengintipnya. Ki Tae menyadari itu, dengan kesal ia melempar
sesuatu ke pintu. Rupanya Dong Hoon, si pembuat onar yang mengintip. Dong Hoon
berusaha membujuk Ki tae. Tapi kekesalan Ki Tae sudah mencapai pundak. Ibarat
kata, ia seperti gadis labil sekarang. Bisa-bisa, Ki Tae memakan Dong Hoon
hidup-hidup. Biar aja, biar gada benih player di dunia ini. LOL
Ki Tae bercermin, ia merasa dirinya seperti sampah. Sementara Jang Mi mendorong sepedanya. Perasaan berkecamuk sekarang ini. Jang Mi berhenti berjalan dan menangis. Kemudian ia mengambil ponselnya dan mengeik pesan buat Dong Hoon.
“Teman-mu
bilang sesuatu yang aneh. Ada apa dengan
si Ki Tae itu? Apa maksudnya itu? Itu tidak benar, kan?”
Tiba-tiba sebuah mobil
mendekat. Rupanya Bong Hyang mengikuti Jang Mi. Bong Hyang mengatakan anaknya
pasti memberi Jang Mi waktu yang sulit. Jang Mi tak mengerti. Bong Hyang
kembali bertanya, kau yang ke hotel bersamanya, kan?
“Jadi kau... ibunya?” Bong
Hyang mengiyakan. Jang Mi yang mengira Bong Hyang ibunya Dong Hoon pun langsung
menunduk memberi hormat.
“Halo, aku Joo Jang Mi. Aku
tidak sangka aku akan menemuimu seperti ini.” Si bibi diam-diam mengintip
mereka.
Bong Hyang berkata hanya begini cara kita bisa bertemu. Dia sedang kabur sekarang, kan? Kau pasti ingin menikah dengannya. Datanglah ke rumah kami besok malam. Tidak usah khawatir padanya. Aku yang mengundangmu.
Jang Mi terharu merasa di
terima oleh ibu mertua. Padahal itu bukan ibu Dong Hoon. hihihi
Dong Hoon mengupdate statusnya di SNS, Awal yang baru. Ki Tae datang dan memukul kepalanya. Dong Hoon menjerit kaget tanpa mengetahui siapa pemukulnya. Setelah mengetahui Ki tae yang memukul dirinya. ia bertanya apa Ki Tae sudah merasa lebih baik sekarang?
“Kau harus bersihkan
kekacauanmu sendiri lain kali. Mengerti?” ujar Ki Tae dengan nada setengah
keras
“Maafkan aku. Aku tidak
pernah menyangka dia akan setangguh itu.” mendengar itu, Ki Tae penasaran. Bagimu
dia seperti apa?
“Tentu saja, seorang
gadis-lah! Awalnya, dia terlihat berbeda. Tapi setelah beberapa lama, dia tidak
berbeda dengan gadis lain.”
“Tapi, kelihatannya dia
orang yang tulus.”
Dong Hoon tak percaya
kalau Jang Mi tulus. Menurutnya, penilaian Ki Tae itu terlalu berlebihan. Dong Hoon tak lupa
berterima kasih. Karena Ki Tae, ia bisa punya awal yang baru lagi. Dong Hoon
mengedipkan matanya. Ki Tae tak tahan ingin memukulnya lagi.
Tiba-tiba muncul seorang
gadis cantik nan seksi. Waaoo body-nya perfekto. Dong Hoon yang melihat gadis
itu jadi menganga tak jelas. LOL
Hmmm siapa gadis cantik
itu??? nantikan di bagian selanjutnya.
~Bersambung ke bagian 2~
Komentar :
Kocak bangetss. Dong Hoon
alamak kocaknya. aNNa ngakak waktu ia bergoyang-goyang tak jelas di hotel.
Sumpak kocakkk... tapi masalahnya, dia itu buaya yang harus di hindari. Buaya
tapi kok keringat dingin award githu ya? Hihiihhiih
Ahhh senyum Yeo Reum
membuat aNNa melupakan senyuman Hoon sesaat. Woii cepat sadar woiii..
Pastinya, drama ini sangat
recommended buat yang suka drama romcom. Gatau deh, kalian suka ma tulisan aNNa
apa enggak. Yang pasti cerita drama ini menarik. aNNa berharap chingu semua
menikmati jalan ceritanya. Ya walau, tulisan aNNa kurang dari sempurna.
Gumawo buat pengunjung dan
pembaca pertama serta setarusnya. Gumawo juga buat teman-teman blogger yang
mengshare link aktif sinop ini. and Gumawo juga buat copasser yang ga punya ide
kreatif. Sebenarnya semua orang itu unik n kreatif tapi rasa itu yang malas
menghambati kekreatifan mereka. Loh kenapa juga aNNa ngomongin copasser sih. Ga
penting. Ingat, ga penting!!!!
Well,, of course. This is
my first project dan single project without partner. So plis enjoy it gals. Salam
dua jari, LOL ^^
Hahaha...kocak banget...
BalasHapussemangat utk anna,,
gomawo eonnie..
BalasHapustapi gambarnya ga bisa di tambahin yah? Kurang seru kalo ga liat gambarnya
gomawo fighting!
lucuuu dramanya, ini drama tayang tiap hari apa?
BalasHapusko gambarnya cuma sedikit anna?
Tayang Jumat-Sabtu,, biasalah sinyal d sni lemot so hrs nyicil piku-nya sdkit demi sdkit..
HapusHarpo d mklumi ya..
Mksh dah brknjung.. ^^
Semangat mbak
BalasHapusDitunggu kelanjutan nya
mian, boleh ga gambarnya diTambahin lagi,
BalasHapusgomawo sudah bikin sinopsisnya ..
semangat unni :)
yeayyy akhirnya nemu blog yg nulis sinop ini... senengnyaaaa....
BalasHapussemangat nulisnya ya kak anna....fighting!!
~salam kenal...
Ada beberapa blog yg nulis jg kok.. klu bt reviewnya d blog Mbak Irfa.. d sna cpt,, krn aNNa bt full recapnya so agak lma n susah jg brbagi wkt.. Apalagi koneksi inet yg lemot bt aNNa mls.. ^^
Hapusmian mbak, baru nyadar kalo tab page versi mobile jadi gak kelitan...
BalasHapussaya kira emang ga ada, hehe
btw sinop episode 1 part 2nya memang ga ada atau kehapus ya mbak? saya gak nemu soalnya :P
makasih banyak mbak anna udah nyinop drama kocak ini xD
Iya nih bru ngecek,, trnyta sinop MWD ep 1-2 gada.. c
HapusaNNa blm bs bka blog krn lgi d RS. Coba ngecek d list sinopsisnya aj.. cz d sna aNNa udah srtakan linknya.
Mksh ats pmbrthuannya ya.. ^^
Semangat yach...suka baca nya...makasih..
BalasHapusMakasih.... sinopsisnya bagus, kocak, bikin wa baca sambil ngakak. fighting...
BalasHapusKeren banget... Makasih sinopsisnya
BalasHapus