Minggu, 06 Juli 2014

[Sinopsis] MARRIAGE WITHOUT DATING Episode 1-1




Di sebuah persidangan, seorang Hakim memulai membacakan keputusannya.

“Kasus No. 3292. Joo Jang Mi.”

Jang Mi tampak tenang mendengar keputusan sang Hakim. Kemudian scene beralih ke seorang pemuda tampan (Ki Tae ) yang berlari sekuat tenaga. Sesekali ia melihat jam tangannya. Sepertinya ia sangat terburu-buru menuju suatu tempat. Sementara di persidangan, hakim terus membacakan keputusannya.

“Dikenakan denda atas gugatan penganiayaan berkelanjutan. Apa kau setuju?” tanya pak Hakim


Jang Mi mendelik tak percaya. Ki Tae berlari menaiki anak tangga. Rupanya tempat tujuannya adalah tempat persidangan juga. Hmmm apa mungkin ada hubungannya dengan Jang Mi ya?

Sementara Jang Mi  menertawakan keputusan sang Hakim. Ki Tae menerobos masuk tapi di cegat oleh para penjaga. Mereka harus memeriksa Ki Tae baru bisa masuk. Jang Mi masih tertawa, sang Hakim bertanya apa tergugat mengakui kesalahannya karena menguntit.

Ki Tae menyerahkan handphone dan jam tangannya pada petugas. Di dalam ruang persidangan, Jang Mi mengatakan ia adalah penyihir gila. Ia ini sudah gila. Ki Tae menjelaskan pada petugas, ia sedang buru-buru. Para petugas bertanya emang Ki tae mau ke mana. Ki Tae menjawab ia harus pergi bersaksi.


Memangnya apa hubungan kalian? Ki Tae bingung mau menjawab apa. Jang Mi menantang Hakim dan mengatakan inilah yang ia katakan pada si brengsek itu. Ki Tae mengatakan Jang Mi adalah tunangannya. Dan apa yang di katakan Jang Mi???

"Mari kita menikah”.



Tiba-tiba Ki Tae menerobos masuk. Jang Mi menoleh dan kaget melihat kehadiran Ki Tae di sana. Sementara Ki Tae malah melemparkan senyuman manisnya.

***




Episode 1 :

Cara Berpisah Dengan Cara Manusiawi


                   
Jang Mi mandi busa sambil mendendangkan lagu Lee Seung Gi – Will You Marry Me. Ia tampak begitu bahagia. Raut wajahnya menampakkan wajah yang sedang jatuh cinta. Ia bahkan mencium busa, menendang-nendang busa dan menikmati anggur. Melihat segithu bahagianya Jang Mi dengan mendendangkan lagu Will You Marry Me itu. Hmmm,, apakah ia akan menikah?? Yuk lanjut. ^^




Usai mandi, Jang Mi lalu memasang balon di langit-langit kamar sambil bernyanyi dan bergoyang tentunya. Ia meniup banyak balon dan merapihkan bunga di vas. Lalu bergoyang-goyang gilak.




Setelah menyelesaikan tugasnya di ruang tamu, Jang Mi melanjutkan di ruang tidur. Ia merias kamar tidurnya dengan guguran bunga mawar merah. Di atas tempat tidur, ia membentuk tanda hati dengan campuran bunga mawar merah di tengah dan kuning di tepiannya.




Dan terakhir, Jang Mi pun memoles wajahnya secantik mungkin. Jang Mi mengenakan gaun putih yang simple tapi sangat cantik di  kenakan oleh dirinya. Ia pun bergaya di depan cerminnya.


Sedetik kemudian, Jang Mi jadi bertanya-tanya kenapa dia belum datang juga. Jang Mi lalu menelpon kekasihnya. Di sebuah ruangan, terdengar getaran dari sebuah Handphone.


Tampak seorang pria memakai masker menutupi mulutnya. Lalu di pakaikan pakaian kebesaran buat operasi. Sang perawat melaporkan kasus Angle malar, pasien Seo Ji Won siap.


Dokter tampan pun memulai operasinya. Ia adalah dr bedah plastik, Ki Tae. Sepertinya pasiennya kali ini, ingin mengoperasi bagian mulutnya. Tiba-tiba darah terciprat mengenai wajah Ki Tae. Ki Tae menolak membersihkan wajahnya. Lalu melanjutkan operasinya.


Jang Mi menyalahkan lilin di cake-nya. Ki Tae selesai mengoperasi pasiennya. Ki Tae memasuki ruangannya dan mendapati ada panggilan untuknya. Joo Mi senang karena kekasihnya mengangkat telponnya.



“Kau dimana?” ujar Jang Mi

“Aku akan pergi sekarang.” Ki Tae lalu melihat wajahnya di cermin. “Apa yang sangat ingin kau tunjukkan padaku?”

“Oppa, aku ingin kau melihatnya dengan mata-mu sendiri.” ujar Jang Mi



Ki Tae sampai di depan sebuah hotel, ia menelpon dan mengatakan ia sudah sampai. Ki Tae sampai di dalam dan bertanya kau dimana? Aku tidak melihat-mu. Tiba-tiba sebuah tangan melambai padanya.

“Kau tidak ada disini, tapi ada orang asing yang melambai padaku. Dia malah tersenyum padaku. Jangan jangan... Lee Dong Hoon!” Wajah Ki Tae tampak kesal


Hahhahahaa. Dong Hoon tertawa puas. Rupanya Ki Tae menelpon Dong Hoon bukan Jang Mi. Lalu siapa yang di telpon Jang Mi kalau bukan Ki Tae??? Penasaran, sama.. hehhehe Yuk lanjut.



Dong Hoon meminta maaf pada Ki Tae. Ia tak bisa menolak permintaan ibu Ki Tae (Kencan buta). Ki Tae tanya Dong Hoon di mana sekarang. Dong Hoon dengan santainya berkata tidak begitu jauh. Aku juga punya janji bertemu di hotel yang sama denganmu. Nikmati-lah waktumu.



Dong Hoon memencet bel. Tiba-tiba Jang Mi membuka pintunya dengan menggigit mawar merah di mulutnya. Oppa, ujar Jang Min menggoda. Jang Mi ternyata sebagai wanita lebih agresif dari wanita pada umumnya. hehe

“Kau sudah lama menunggu?” tanya Dong Hoon

Jang Mi mengiyakan dan Dong Hoon malah mengaum siap memangsa Jang Mi. Jang Mi lalu menarik dasi mini Dong Hoon. Dong Hoon menggonggong di tarik seperti itu. hahaha



Dong Hoon lalu mengendong Jang Mi dan memutarnya. Dong Hoon berniat mencium Jang Mi. Jang Mi mengatakan jangan ahh. Kemudian  Dong Hoon di kaget dengan apa yang di lihatnya. Saking kagetnya ia tidak menyadari melepas Jang Mi dari pelukannya. Jang Mi menjerit kesakitan karena terjatuh.



Dong Hoon melihat sekeliling ruangan penuh dengan kelopak bunga, lilin serta balon yang bergantugan. Di TV, ada gambar kebersamaan mereka berdua. Dong Hoon masih bingung dengan semua ini.


Jang Mi pelan-pelan mengambil cake dan mengatakan surprise. Dengan tampang bingung, Dong Hoon tanya apa ini. Jang Mi malah balik nanya. Kau tahu hari apa ini?


Dong Hoon dengan takut-takut berkata kau pikir aku lupa ya. Hari ini kan 1 tahun 'Hari Jadi' kita... Namun jawaban Dong Hoon salah. Hari jadi mereka itu seminggu yang lalu.



Jang Mi mendekat dan mengatakan hari ini, hari terakhir kita menginap disini. Dong Hoon tak mengerti maksud perkataan Jang Mi. Jang Mi menambahkan, mari kita berhenti bertemu di hotel lagi.

“Apa maksudmu?”

“Dari pada menginap di hotel, mari kita tidur bersama dan sarapan bersama setiap hari di rumah kita sendiri.” Dong Hoon jadi panas dingin award mendengar lamaran Jang Mi. LOL


Dong Hoon bergumam dalam hati. “Kamar Mandi? Balcon? Aku harus lari kemana?” Saking gugupnya, Dong Joo lalu meniup lilin tanpa make a wish. Jang Mi melongo tak percaya. hehehe

Dong Hoon meminta maaf. Ia beralasan perutnya sakit sekali. Ia harus ke kamar mandi. Dong Hoon pun ngibrit meninggalkan Jang Mi yang kebingungan.



Sementara Ki Tae, wajahnya manyum tak bersemangat menghadapi kencan butanya kali ini. Tiba-tiba Dong Hoon mengirim pesan.

“Tolong aku. Gadis ini mau menikah denganku!”

“Gadis ini juga menginginkan hal yang sama dari-ku.” Balas Ki Tae


Melihat Ki Tae serius dengan smartphone-nya, si gadis pun berdehem. Ki Tae meminta maaf. Ia menanyakan pembicaraan-nya sampai dimana tadi? Gadis itu membalas Ki Tae belum bicarakan apa-apa. LOL

Ki Tae mengajak si gadis mulai berbicara sekarang. Sambil memegang permen karetnya. Ki Tae meminta si gadis menanyakan apapun yang mau ia tanyakan. Si gadis menggiyakan. Si gadis menanyakan dimana Ki Tae tinggal.



“Gangnam. Kau ingin tahu apakah aku tinggal di kawasan mewah, kan?” ujar Ki Tae”

“Apa? Tidak, bukan seperti itu.”

“Lebih spesifik-nya... Aku tinggal di kompleks apartemen, atas nama orang tua-ku. Tidak besar tapi cukup untuk hidup sendirian. Ada beberapa selebriti juga disana. Lokasi-nya sangat dekat dengan kereta bawah tanah.”

“Apa?”

Ki Tae tertawa padahal tidak ada yang lucu. Hihihi,, Ki Tae menambahkan, lagian itu tidak terlalu berguna bagi-ku, karena aku punya mobil. Kau pasti berpikir aku tidak punya mobilkan. Pertanyaan berikutnya.



Jang Mi khawatir terjadi sesuatu sama Dong Hoon. Mungkin sudah berjam-jam kali ya. Oppa, kau baik-baik saja. Dengan keringat yang bercucuran, Dong Hoon mengatakan ia akan segera keluar. Dong Hoon kembali mengirim pesan buat Ki Tae.

Dong Hoon : “Aku mengunci diri di kamar mandi!”

Ki Tae : “Keluar-lah dan tolak saja dia.”

Dong Hoon : “Bagaimana mungkin aku mencampakan dia seperti itu? Aku tidak seperti-mu, aku tidak tega-an sama wanita!”



Jang Mi penasaran. Dong Hoon belum keluar juga. Jang Mi kembali mengetuk pintu. Dong Hoo tambah panik. Ia mengirim pesan, meminta Ki Tae menngeluarkannya dari sini.



Si gadis mengatakan Ki Tae pasti sering bertemu para gadis cantik karena ia adalah dokter bedah plastik. Ki Tae menjawab seenaknya. Maksudmu, gadis yang ingin jadi cantik. Mereka datang dengan uang yang banyak. Kalau kau penasaran apakah praktek-ku laku... Ya, memang laku. Aku punya rumah, mobil, dan rumah sakit. Bagus, kan?



Ki Tae merasa dirinya sudah selesai memperkenalkan dirinya. Sekarang giliran si gadis. Si gadis menahan geram, Ki Tae begitu sombong. Ki Tae sepertinya tak peduli, mungkin itu yang ia mau supaya cewe kencan butanya jadi marah dan mereka bisa berhenti di sini.

Ki Tae membalas pesan Dong Hoon, apa yang bisa kau berikan padaku. Namun Ki Tae memperbesar suaranya, seakan berbicara sama si gadis di depannya. Si gadis tersenyum sinis. Apa?



Dong Hoon tak percaya Ki Tae mengatakan seperti itu. “Ayolah, kita ini teman!”

“Teman? Maksudmu pemilik dan penyewa.” Balas Ki Tae

“Ada apa denganmu, bro! Ibu-ku yang punya tempat itu, bukan aku!”

Si gadis melepas ikatan rambutnya. Ia menggerai rambut indahnya di depan Ki Tae. Sepertinya ia tidak tahan dengan perlakuan Ki Tae. Tapi Ki Tae malah sibuk mengetik pesan.


“Kau sedang apa?” ujar si gadis. Ki Tae tertawa kecil dan mengatakan jadi itulah pernikahan yang ideal. Aku punya apa yang tidak kau punya, dan kau apa yang tidak aku punya. Jadi, kita bisa saling membantu dan saling mengandalkan.

“Gratis sewa saat ini selama 2 tahun.” Balas Dong Hoon



Si gadis tampak marah. “Bagaimana bisa kau mengabaikan-ku seperti ini? Kau selalu melihat poselmu dari tadi.”

“Oh, ini? Sebenarnya, ada seseorang yang menunggu-ku di kamar atas sekarang. Aku sedang berpikir apa aku naik saja atau tidak. Aku akan membuat keputusan-ku setelah aku mendengar apa yang bisa kau tawarkan.”

“Apa? Kau sudah gila ya!” teriak si gadis

“3 tahun!” balas Dong Hoon. Ki Tae langsung menyetujuinya.




Sepertinya Ki Tae tahu apa yang akan terjadi. Tanpa menunggu lama, Ki Tae langsung menyimpan smarphone-nya dan membuka kaca mata. Lalu memasang muka siap sedia di siram. Dan blurrrr,, air membasahi wajah Ki Tae. Si gadis belum puas, ia mengambil gelas Ki Tae yang masih berisi air lalu menyiramnya di atas kepala Ki Tae.

Ki Tae puas di perlakukan seperti itu. Ya iyalah, secara ia sudah mendapatkan tawaran yang bagus dari Dong Hoon. Gratis menyewa tempat selama 3 tahun tanpa bayaran secuil pun.



Seseorang memenjet bel kamar Jang Mi. Jang Mi tanya apa Dong Hoon memanggil layanan kamar. Namun Dong Hoon hanya diam di dalam. Jang Mi pun membuka pintu. Ternyata Ki Tae yang datang. Jang Mi merasa heran dengan penampilan Ki Tae yang basah kuyub begitu.

“Siapa... kau?”

“Senang kenalan dengan-mu. Aku teman-nya Dong Hoon, Ki Tae Kong.” Ujar Ki Tae

Ki Tae pun masuk tanpa mempedulikan Jang Mi. Ki Tae menendang balon dan menanyakan dimana kamar mandi-nya. Ki Tae mengetuk pintu, Dong Hoon pun membukanya. Ki Tae menyeretnya keluar.


Dong Hoon sengaja bertanya kenapa Ki Tae ke sini. Jang Mi tanya apa yang terjadi. Apa dia benar temanmu. Dia jelas temanku, ujar Dong Hoon. Kenapa dia datang seperti itu. Dong Hoon tak tahu.

Ki Tae mendengar bisikan Jang Mi. Ia menunjuk wajahnya yang basah. Tidak ada yang istimewa. Ini selalu terjadi setiap kencan buta. Di siram air.. Di siram kopi... Di siram cocktail..

“Kenapa?” tanya jang Mi.



“Aku rasa mereka tidak menyukai-ku.” Ujar Ki Tae. Dong Hoon menahan tawa mendengar itu. Ki Tae pikir ia tidak seharusnya ada di sini. Ki Tae malah menarik turun balonnya.

“Aku mengganggu, ya?”

“Sejujurnya... Ada momen yang penting di sini.” jawab Jang Mi sembari memberi isyarat agar Ki Tae keluar. Namun Ki Tae sengaja tak melihatnya.


Ki Tae berterima kasih atas handuknya. Ia berniat pergi namun di cegat Dong Hoon. Dong Hoon beralasan ia tidak bisa membiarkan Ki Tae seperti itu. Sebagai teman, ia sangat peduli pada Ki Tae.

“Apa itu sebabnya kau selalu menjebakku dengan sembarang gadis? Sudah kubilang tidak mau. Aku selalu di siram air (Ki Tae mengelus pipi Dong Hoon), di siram kopi (kembali mengelus pipi Dong Hoon), dan kau memalukan ibuku.” Ki Tae menekan pergelangan tangan Dong Hoon

“Baiklah aku minta maaf. Aku akan mentraktirmu minum.” ujar Dong Hoon
Jang Mi langsung mencegat mereka. “Tunggu. Kau mau pergi sekarang? Bagaimana dengan-ku?” Ki Tae dan Dong Hoon saling berpandangan. Ki Tae pun kembali berakting. Bagaimana bisa kau meninggalkan wanita sendirian di sini.



Tapi bukannya keluar, Ki Tae malah pergi mengambil anggur yang sudah di siapkan Jang Mi. Jang Mi panik. Ia meminta Ki Tae jangan membukanya. Tapi sayang sekali, Ki Tae mengocok dan membukanya.

Jang Mi berteriak histeris. Sementara Dong Hoon bergoyang penuh kemenangan di belakang Jang Mi. Jang Mi memegang wajahnya karena shock. Ki Tae menawarkan Jang Mi minum.

“Aku minta maaf, tapi...” Ki Tae memotong kata-kata Jang Mi. Dan mengatakan kau yang pertama. Kau gadis pertama yang dia kenalkan padaku. Jang Mi merasa terharu. Ia menoleh menatap Dong Hon. Dong Hoon tersenyum menanggapi perkataan Ki Tae.

Jang Mi tersenyum senang. Ki Tae mengedipkan mata pada Dong Hoon dan berkata kalian terlihat cocok bersama.


“Ya... Kau juga teman pertama-nya yang kutemui...” Jang Mi tak melanjutkan kata-katanya karena melihat Ki Tae menyomot cake dengan jarinya. Ki Tae beralasan gula darahnya turun, jadi ia merasa pusing. Sekarang Ki Tae malah menanyakan dimana tempat tidurnya.



Dong Hoon memberi petunjuk tanpa sepengetahuan Jang Mi. Jang Mi langsung bergegas mengejar Ki Tae. Ki Tae masuk dan meniup lilin dan kelopak bunga menjadi berhamburan. Jang Mi menolak Ki Tae. Ki tae malah berteriak histeris saat terjatuh. Lebay deh

Dong Hoon mempersalahkan Jang Mi. Ki Tae sengaja pergi. Dong Hoon mengejarnya. Hei, memangnya kau bisa menyetir dengan keadaan seperti ini. Ki Tae mengatakan ia tidak tahu. Ia mungkin akan.. Menabrak pagar pembatas. Nikmati waktu kalian.



Dong Hoon mengatakan pada Jang Mi, ia lebih baik mengantarnya. Jang Mi mencoba melarang. Tapi kan hari ini.. Dong Hoon membuat alasan yang bisa masuk logika.

“Kau mau membuatku bodoh dengan cinta sampai menyakiti temanku?”

Jang Mi berusaha menjelaskan. Bukan begitu, tapi setidaknya ajak aku. Dong Hoon mengatakan lalu bagaimana dengan temannya? Dong Hoon bahkan mengatakan ia kecewa dengan Jang Mi. Doon Hoon pergi dengan wajah tersenyum penuh kemenangan. Damn it all


Sesampainya di luar, tak hentinya Dong Hoon melihat ke belakang. Takut Jang Mi menyusul kali. Ki Tae menyuruhnya berhenti melihat ke belakang. Apa Dong Hoon menyesal? Dong Hoon dengan polosnya berkata ia takut pada Jang Mi. Ki Tae meminta Dong Hoon mengakhiri hubungannya dengan Jang Mi.

Dong Hoon mengiyakan. Ia akan mengakhirinya dengan cara kemanusiaan. LOL



Ki Tae sedang berenang. Di dalam kolam, ada Dong Hoon yang berdiam diri. Sepertinya ia mencoba cara berpisah dengan cara kemanusiaan. Yaitu dengan cara menghilang. Tapi ga segithunya kali. Masa si Dong Hoon sengaja berdiam diri di dalam kolam agar bisa melihat pemandangan indah di dalam kolam. Pemandangan indah yang di maksud adalah melihat tubuh indah para gadis yang berenang dengan hanya memakai bikini. Dasar otak mesu* (Playboy cap tikus)

Dong Hoon yakin cara menghilang tanpa kabar ini akan membuat Jang Min jadi cemas selama beberapa hari, dan juga jadi sangat khawatir. Benar saja, si Jang Mi tampak galau di ruang ganti. Tapi ia galau bukan karena Dong Hoon tidak menghubunginya namun karena ia memikir bagaimana cara melamar Dong Hoon. LOL


Jang Mi berpikir bagaimana jika dirinya mengajak Dong Hoon berlibur saja. Ia merasa idenya ini kali ini begitu daebak. Agar mereka berdua tidak di ganggu lagi. Satu-satunya tempat yang tepat tuk berlibur adalah ke pulau kecil yang indah.

Dong Hoon dan Ki Tae berbaring di tepi kolam. Dong Hoon berpikir Jang Mi pasti sedang memeriksa SNS-nya sekarang. Jadi, sekarang ia akan menulis “Cinta selalu berubah”. Mata Dong Hoon yang nakal langsung segar melihat para gadis seksi yang lewat di depannya. Ia pun permisi sebentar pada Ki Tae. Dasar buaya!!!

Jang Mi sedang bekerja. Tapi sesekali matanya tak luput dari handphone-nya. Rupanya ia sedang menelpon Dong Hoon. Managernya lewat, Jang Mi pun menebar senyuman dan berdiri tegap. Saat melihat sang manager tidak melihat dirinya, Jang Mi kembali memeriksa handphone.

Jang Mi merasa heran, Dong Hoon tidak mengangkat telponnya. Teman Jang Mi memberi saran, periksa saja SNS-nya. Tapi saat melihat handphone Jang Mi. Si teman mencibir, kau masih pakai ponsel bodoh itu. Belilah smartphone.


~Jika kau mengabaikannya untuk sementara, dia akan berhenti menelepon-mu.~

Ki Tae bertanya apa Jang Mi terus menelepon Dong Hoon sepanjang malam. Dengan lesuh Dong Hoon mengiyakan. Rupanya caranya tak berhasil lagi. Padahal sudah hari ke-3. Dong Hoon bergumam sungguh menjengkelkan.

Dong Hoon bangun dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja sekarang. Kemudian Ia menghidupkan smartphone-nya. Dong Hoon terkaget-kaget dengan apa yang di lihatnya. 300 panggilan tak terjawab dan 102 pesan baru. Dan semuanya dari Jang Mi. Waoo Jang Mi daebak. LOL

Tiba-tiba Jang Mi menelpon. Dong Hoon jadi gelagapan. Ia langsung melepas batrey smartphone-nya. Wajah Dong Hoon seketika seperti melihat hantu karena takut. Dong Hoon meneguk anggurnya dan mengatakan ponselnya akan mati selama beberapa hari ini. Ki Tae prihatin melihat nasib sahabatnya ini.


Karena panggilan Jang Mi di alihkan ke voicemail. Jang Mi pun bertanya-tanya. Apa yang terjadi? Apa dia marah padaku? Teman Jang Mi bertanya apa Jang Mi sudah mengungkit pernikahan padanya. (Mian aNNa belum tahu nama teman Jang Mi)

“Aku mau mengatakannya. Baru saja mau mengatakannya... Tapi dia mau ke kamar mandi.”

Teman Jang Mi berkesimpulan kalau Dong Hoon tidak mau menikah. Jang Mi mengatakan tidak mungkin. Dong Hoon marah karena ia kasar pada temannya. Tapi teman Jang Mi menegur Jang Mi yang masih tidak mengerti. Dong Hoon menghilang agar bisa putus dengan Jang Mi. Emang sudah berapa hari Dong Hoon bersikap begitu. Sekitar seminggu, jawab Jang Mi.

“Semuanya sudah berakhir.” Ujar teman Jang Mi. Tapi Jang Mi yang polos tak percaya begitu saja.



Dong Hoon dan Ki Tae sedang minum bersama di kafenya. Ia berujar Jang Mi benar-benar akan mengerti setelah seminggu. Ia menambahkan gadis jaman sekarang sudah cerdas. Mereka cepat mengetahuinya lalu melupakan kita. Ki Tae yang meneguk minumannya. Namun matanya melihat ke jalanan.

“Dia menguntitmu?” ujar Ki Tae

“Tidak pernah.”

“Tidak pernah? “

“Tidak pernah.”

“Lalu, siapa gadis itu?” Dong Hoon menoleh dan terperanjat kaget sampai nganga melihat Jang Mi yang mendekat dengan mengendarai sepedanya. Ki Tae tak mau dirinya berurusan dengan masalah percintaan Dong Hoon lagi. Satu-satunya cara adalah ngabur tapi Dong Hoon mengingatkan Ki tae dengan bebas sewa 3 tahun itu.

Ki Tae bilang ia sudah menyelamatkan Dong Hoon dari hotel. Dong Hoon malah memohon Ki Tae membujuk Jang Mi pergi. Ki Tae kalah telak. Ia tidak bisa menolak permintaa temannya itu. Dong Hoon ngibrit tak tahu harus kemana. Ia pun memilih ngumpet dekat kasir.



Omo omo si tampan Yeo Reum (Jinwoon) tersenyum manis menyambut tamu mereka, yang mana adalah Jang Mi. Jang Mi datang mencari Dong Hoon yang merupakan manager di kafe ini. Yeo Reum pikir Jang Mi datang mencarinya. Sebab semua orang biasanya ke sini mencarinya. (Narsis juga nih anak, minta di peluk. hihihi)

Lalu bagaimana dengan kabar Dong Hoon. Yeo Reum mengatakan dia baik-baik saja kok. Dia tidak melakukan apa pun tapi selalu pergi. Dong Hoon kesal dengan kata-kata Yeo Reum. Ia berniat bangun dan memukuli Yeo Reum namun kepalanya terbentur meja. Dan dirinya hampir saja ketahuan oleh Jang Mi. Lagian siapa juga yang nyuruh sembunyi di sana bang. Hihihiihih


Yeo Reum tersenyum senang mengerjai bosnya. Jang Mi merasa melihat Dong Hoon di sana. Ia mendekat tapi lagi-lagi si Ki Tae sengaja menghalanginya. Ki Tae memesan jus jeruk. Yeo Reum mengiyakan.

Jang Mi mengenali Ki Tae. Ia meminta maaf tentang hari itu. Tiba-tiba Ki Tae mendapat telpon dari bibinya. Bibi mengatakan ibu Ki Tae marah. Kenapa, tanya Ki tae. Abis anak semata wayang-nya mengacaukan kencan butanya. Hal itu mempermalukan keluarga kita.


“Itu sebabnya aku akan berhenti pergi kencan buta mulai sekarang.” Ujar Ki Tae

“Tapi kau sangat keterlaluan kali ini.  Aku dengar dia itu teman dekat keluarga Ibunya Dong Hoon. Kau haru minta maaf pada Ibu-nya.”

Jang Mi melihat Dong Hoon sedang bersembunyi dari cermin. Tapi Ki Tae menghalangi jalannya. Ki Tae mengatakan dia yang harusnya minta maaf padaku. Aku benci berurusan dengan wanita mata duitan. Mereka yang terburuk.

Jang Mi tak sadar Ki Tae sedang menyindir dirinya. Ia malah mengangguk setuju dengan perkataan Ki Tae. (ya iyalah, Jang Mi kan bukan mata duitan)

“Tapi, kau ada cinta 1 malam dengan gadis di hotel kan?”

Ki Tae pun mengingat kalau dirinya waktu itu hanya berakting doank. Ia mengatakan pada si bibi kalau wanita itu tidak sabar menikah dengannya. Ki Tae mengatakan sambil menatap Jang Mi. Ia lanjut mengatakan wanita itu tidak sabaran menunggu hari pernikahan.

“Aku?” tanya Jang Mi

“Kencan buta-ku.” Jawab Ki Tae pada Jang Mi sambil menutup telpon agar si bibi tak mendengar. Jang Mi tersenyum dan meminta maaf.

“Pokoknya kau selalu saja merusak kencan buta-mu. Jadi, kali ini keluarga kita akan pergi ke sana juga. Kau tidak boleh mengacaukan kali ini.” ancam si bibi

“Kumohon jangan. Aku tidak mau menikah.”


“Jangan coba kabur ya! Aku sudah siap di sini untuk menangkapmu.” Ancam si bibi yang sedang mengendarai mobil. Sekarang? Tanya Ki Tae. Bibi meminta Ki Tae membatalkan janjinya malam ini. Jadi Ki Tae bisa ikut dengan mereka. Ki Tae panik mendengar kata mereka. Jadi bukan hanya bibinya yang datang menangkapnya donk. Ada siapa lagi.

Usai menutup telponnya, si bibi dengan takut-takut memandang wanita tua di sebelahnya. Omo tuh kan Manager Baek di Hotel King. Berarti dia ibunya Ki Tae donk. Ibu Ki Tae sepertinya menghadiri acara, ia mengenakan hanbok. Tapi raut wajahnya tak jauh berbeda dengan Manager Baek di Hotel King. Pendiam tapi membahayakan. Takuttt.. (Ngumpet di belakang Yeo Reum, hihiihi)

***

Ki Tae berniat kabur tapi di cegat Jang Mi. Jang Mi mengungkap bahwa ia tidak bisa menghubungi Dong Hoon. Ia tahu Ki Tae dan Dong Hoon berteman. Jang Mi mengatakan ia perlu memberitahu sesuatu yang penting pada Dong Hoon.

Ki Tae menyuruh Jang Mi berhenti. Jang Mi itu menyedihkan sekali. Jang Mi tak tahu maksud Ki Tae. Ki Tae berbalik dan mengatakan semua-nya sudah berakhir. Jang Mi terpaku mendengar perkataan Ki Tae.


Dan cara berpisah secara manusiawi yang kedua adalah mengucapkan 'selamat tinggal' melalui orang ke-3. Hmm apakah cara ini akan berhasil????

Ternyata tidak. Jang Mi menyusul Ki Tae dan meminta penjelasan. Ki Tae bertanya apa Jang Mi tak mengerti? Ber--ak--hir--.. Tapi Jang Mi tetaplah Jang Mi. Ia masih memburu Ki Tae meminta penjelasan, seolah Ki Tae yang memutuskannya.

Ki Tae kesal. Astaga! Apa perlu ku eja untukmu? Sudah jelas, dia itu menghindari-mu! Ki Tae masuk dalam mobil dan berniat pergi tapi Jang Mi malah berdiri menghalangi jalan. Jang Mi mauk ke dalam mobil. Ki Tae mengusirnya keluar tapi ga mempan.

“Kau belum jelaskan maksudmu itu, kenapa kau mau kabur?” Ki Tae mau gila rasanya menghadapai Jang Mi. Jang Mi tanya apa alasannya.  Ki Tae mengatakan Jang Mi punya 3 detik untuk keluar. Ki Tae mulai berhitung, 1... Jang Mi bertanya apa karena ia tidak mengizinkan Dong Hoon keluar hotel? Cuma karena itu, Dong Hoon mau putus?

Ki Tae menjawab tentu saja tidak. 2... Jang Mi kembali bertanya apa ada gadis lain? Ki Tae mengatakan gadis lain punya tipe standar yang lebih tinggi darimu. 3!

“Apa dia... Sakit?”

Ki Tae tak percaya dengan apa yang di dengarnya ini. Apa Jang Mi ini bodoh. “Kau tidak mengerti keadaan yang sudah jelas ini? Dia kabur karena tidak mau menikah denganmu!” teriak Ki Tae

“Hah?”


Ki Tae turun dari mobil. Tanpa ia sadari, bibi sudah berada tak jauh darinya. Bibi melihat Ki Tae bersama Jang Mi.

“Bong Hyang, bukankah itu Ki Tae? Dia bersama dengan seorang gadis.”

Ki Tae menyuruh Jang Mi keluar. Jang Mi dengan wajah berderai air mata masih tak percaya Dong Hoon melarikan diri karena tidak mau menikah dengannya. Ki Tae mendesak Jang Mi keluar. Jang Mi menepis tangan Ki Tae. Itu kan cuma menurut mu saja. Dimana dia sekarang?

Ki Tae tak tahan lagi. bibi berniat turun namun Bong Hyang menahannya. Bong Hyang sepertinya mengira Ki tae sedang bertengkar dengan pacarnya. Makanya ia tidak mau mengganggu mereka dulu.

Ki Tae berujar ia tidak pernah mengasihani Dong Hoo sebelumnya. Tapi, pria tidak akan kabur kalau dia setia pada wanita. Apa katamu,  ujar Jang Mi. Walaupun sebal tapi Ki Tae berusaha menjelaskan dengan sangat lambat agar jang Mi bisa mengerti.

“Sama seperti kau yang hanya mau uangnya, dia juga cuma ingin wajah cantik dan tubuh-mu saja. Mengerti?” jang Mi terluka mendengar kata-kata Ki Tae.

 

Sepertinya Ki Tae bernasib tak baik saat berhadapan dengan wanita yang sedang marah. Yeo Reum menyusul mereka, ia membawa jus jeruk pesanan Ki Tae. Tanpa ba bi bu, Jang Mi mengambil jus itu dan menyiramnya ke wajah tampan Ki Tae. Ibu dan bibi terpenjat kaget melihat Ki Tae di perlakukan seperti itu.

“Beraninya kau bilang perasaan-ku padanya hanya untuk uang!” teriak Jang Mi

“Kau!”

“Itu bukan karena uang!” Yeo Reum terpaku melihat Jang Mi yang menangis. “Aku.. Tulus mencintainya.” Air Mata Jang Mi mengalir deras. Ki Tae jadi ikutan tercengang melihat adanya ketulusan dari kata-kata Jang Mi itu.

Jang Mi pergi dengan berlinang air mata.

**

Bibi mencibir Ki Tae di siram lagi. “Mereka menyebut pernikahan, ketulusan. Apa dia gadis yang selalu pergi dengannya ke hotel? Gadis yang ingin menikah.” Bong Hyang hanya diam saja. Sepertinya ia memikirkan Jang Mi. Pasti Jang Mi melakukan itu karena mencintai Ki Tae. Mungkin itu yang di pikirkan Bong Hyung kali ya.


Ki Tae mengganti bajunya. Seseorang sedang mengintipnya. Ki Tae menyadari itu, dengan kesal ia melempar sesuatu ke pintu. Rupanya Dong Hoon, si pembuat onar yang mengintip. Dong Hoon berusaha membujuk Ki tae. Tapi kekesalan Ki Tae sudah mencapai pundak. Ibarat kata, ia seperti gadis labil sekarang. Bisa-bisa, Ki Tae memakan Dong Hoon hidup-hidup. Biar aja, biar gada benih player di dunia ini. LOL


Ki Tae bercermin, ia merasa dirinya seperti sampah. Sementara Jang Mi mendorong sepedanya. Perasaan berkecamuk sekarang ini. Jang Mi berhenti berjalan dan menangis. Kemudian ia mengambil ponselnya dan mengeik pesan buat Dong Hoon.

“Teman-mu bilang sesuatu yang aneh.  Ada apa dengan si Ki Tae itu? Apa maksudnya itu? Itu tidak benar, kan?”


Tiba-tiba sebuah mobil mendekat. Rupanya Bong Hyang mengikuti Jang Mi. Bong Hyang mengatakan anaknya pasti memberi Jang Mi waktu yang sulit. Jang Mi tak mengerti. Bong Hyang kembali bertanya, kau yang ke hotel bersamanya, kan?

“Jadi kau... ibunya?” Bong Hyang mengiyakan. Jang Mi yang mengira Bong Hyang ibunya Dong Hoon pun langsung menunduk memberi hormat.

“Halo, aku Joo Jang Mi. Aku tidak sangka aku akan menemuimu seperti ini.” Si bibi diam-diam mengintip mereka.


Bong Hyang berkata hanya begini cara kita bisa bertemu. Dia sedang kabur sekarang, kan? Kau pasti ingin menikah dengannya. Datanglah ke rumah kami besok malam. Tidak usah khawatir padanya. Aku yang mengundangmu.

Jang Mi terharu merasa di terima oleh ibu mertua. Padahal itu bukan ibu Dong Hoon. hihihi




Dong Hoon mengupdate statusnya di SNS, Awal yang baru. Ki Tae datang dan memukul kepalanya. Dong Hoon menjerit kaget tanpa mengetahui siapa pemukulnya. Setelah mengetahui Ki tae yang memukul dirinya. ia bertanya apa Ki Tae sudah merasa lebih baik sekarang?

“Kau harus bersihkan kekacauanmu sendiri lain kali. Mengerti?” ujar Ki Tae dengan nada setengah keras

“Maafkan aku. Aku tidak pernah menyangka dia akan setangguh itu.” mendengar itu, Ki Tae penasaran. Bagimu dia seperti apa?

“Tentu saja, seorang gadis-lah! Awalnya, dia terlihat berbeda. Tapi setelah beberapa lama, dia tidak berbeda dengan gadis lain.”
“Tapi, kelihatannya dia orang yang tulus.”



Dong Hoon tak percaya kalau Jang Mi tulus. Menurutnya, penilaian Ki Tae  itu terlalu berlebihan. Dong Hoon tak lupa berterima kasih. Karena Ki Tae, ia bisa punya awal yang baru lagi. Dong Hoon mengedipkan matanya. Ki Tae tak tahan ingin memukulnya lagi.

Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik nan seksi. Waaoo body-nya perfekto. Dong Hoon yang melihat gadis itu jadi menganga tak jelas. LOL

Hmmm siapa gadis cantik itu??? nantikan di bagian selanjutnya.


~Bersambung ke bagian 2~


Komentar :

Kocak bangetss. Dong Hoon alamak kocaknya. aNNa ngakak waktu ia bergoyang-goyang tak jelas di hotel. Sumpak kocakkk... tapi masalahnya, dia itu buaya yang harus di hindari. Buaya tapi kok keringat dingin award githu ya? Hihiihhiih

Ahhh senyum Yeo Reum membuat aNNa melupakan senyuman Hoon sesaat. Woii cepat sadar woiii..

Pastinya, drama ini sangat recommended buat yang suka drama romcom. Gatau deh, kalian suka ma tulisan aNNa apa enggak. Yang pasti cerita drama ini menarik. aNNa berharap chingu semua menikmati jalan ceritanya. Ya walau, tulisan aNNa kurang dari sempurna.

Gumawo buat pengunjung dan pembaca pertama serta setarusnya. Gumawo juga buat teman-teman blogger yang mengshare link aktif sinop ini. and Gumawo juga buat copasser yang ga punya ide kreatif. Sebenarnya semua orang itu unik n kreatif tapi rasa itu yang malas menghambati kekreatifan mereka. Loh kenapa juga aNNa ngomongin copasser sih. Ga penting. Ingat, ga penting!!!!

Well,, of course. This is my first project dan single project without partner. So plis enjoy it gals. Salam dua jari, LOL ^^

13 komentar:

  1. Hahaha...kocak banget...
    semangat utk anna,,

    BalasHapus
  2. gomawo eonnie..
    tapi gambarnya ga bisa di tambahin yah? Kurang seru kalo ga liat gambarnya
    gomawo fighting!

    BalasHapus
  3. lucuuu dramanya, ini drama tayang tiap hari apa?
    ko gambarnya cuma sedikit anna?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tayang Jumat-Sabtu,, biasalah sinyal d sni lemot so hrs nyicil piku-nya sdkit demi sdkit..
      Harpo d mklumi ya..
      Mksh dah brknjung.. ^^

      Hapus
  4. Semangat mbak
    Ditunggu kelanjutan nya

    BalasHapus
  5. mian, boleh ga gambarnya diTambahin lagi,
    gomawo sudah bikin sinopsisnya ..
    semangat unni :)

    BalasHapus
  6. yeayyy akhirnya nemu blog yg nulis sinop ini... senengnyaaaa....
    semangat nulisnya ya kak anna....fighting!!

    ~salam kenal...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada beberapa blog yg nulis jg kok.. klu bt reviewnya d blog Mbak Irfa.. d sna cpt,, krn aNNa bt full recapnya so agak lma n susah jg brbagi wkt.. Apalagi koneksi inet yg lemot bt aNNa mls.. ^^

      Hapus
  7. mian mbak, baru nyadar kalo tab page versi mobile jadi gak kelitan...
    saya kira emang ga ada, hehe

    btw sinop episode 1 part 2nya memang ga ada atau kehapus ya mbak? saya gak nemu soalnya :P
    makasih banyak mbak anna udah nyinop drama kocak ini xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih bru ngecek,, trnyta sinop MWD ep 1-2 gada.. c
      aNNa blm bs bka blog krn lgi d RS. Coba ngecek d list sinopsisnya aj.. cz d sna aNNa udah srtakan linknya.
      Mksh ats pmbrthuannya ya.. ^^

      Hapus
  8. Semangat yach...suka baca nya...makasih..

    BalasHapus
  9. Makasih.... sinopsisnya bagus, kocak, bikin wa baca sambil ngakak. fighting...

    BalasHapus
  10. Keren banget... Makasih sinopsisnya

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya chingu,,
habis baca di tunggu commentnya ya..
Hwaiting

 

Drama Oh Drama Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang