Pada
episode sebelumnya, Eun Cha menghadiri launching buku yang di tulis Ki Young bersama
Tae Yoon. Eun Cha sengaja meminta tanda tangan Ki Young di buku ‘Talk and
Taste’ yang ia pegang. Namun saat di buka, ada bukti transaksi telepon dan SMS antara
Ki Young dan Tae Yoon yang sengaja Eun Cha selipkan di tengah-tengah buku itu.
Bahkan Eun Cha mewarnai setiap kata-kata Tae Yoon saat melakukan panggilan
dengan Ki Young. Yang lebih membuat Ki Young terpojok adalah ancaman Eun Cha di
sebuah kertas.
“Apa kau ingin semua
orang tahu dan diusir? Atau kau mundur atas keinginan sendiri secara hormat?”
“Kau
tahu ini suatu kejahatan, kan?” tanya Ki Young
“Tuntut
aku. Jika kau menuntutku, kau akan lebih terluka daripada aku. Jauh lebih
parah.” Ancam Eun Cha dengan nada penuh kemenangan.
“Bagaimana
jika aku mengatakan aku tidak akan mundur?” ujar Ki Young
Eun
Cha mengatakan seandainya ia seorang reporter, pasti judul beritanya akan
seperti ini... 1. Park Tae Yoon terungkap sebagai pendonor sperma Cha Ki Young!
2. Jika Cha Ki Young hamil oleh Park Tae Yoon. 3. Kenapa dia menyatakan
menerima donor sperma? Tidak, tidak, yang ini akan lebih baik. 4. Cha Ki Young telah menipu seluruh negeri
dengan mengatakan bahwa dia menerima
donor sperma! Eun Cha lalu menunjukan evil smirk-nya.
Ki
Young merasa terintimidasi. Eun Cha mengatakan panggungnya sudah diatur. Tae
Yoon yang tak tahu apa-apa hanya cuek bebek dengan mereka berdua. Eun Cha lalu
berbisik aku harap bagian akhirnya dramatis. Ia pun pergi. Ki Young langsung
lemas seketika.
**
Ki
Young berjalan ke ruang konferensi. Ia berpapasan dengan Myung Yi yang
kebetulan datang karena Eun Cha yang memintanya untuk datang membantu
mengiklankan buku Ki Young. Terima kasih, ujar Ki young. Eun Cha datang dan menyapa
Myung Yi. Ia mengatakan mereka harus jadi orang pertama yang mewawancarai
Penyiar Cha (Ki Young). Dan pastikan bukunya laris terjual. Eun Cha manruh buku
Ki Young pas wajah Ki Young. ki Young langsung menepisnya dan melangkah pergi.
Myung Yi menyusul Ki young bersama seorang
kameraman.
“Kenapa
kau di sini?” tanya Sun Nyeo menghadang langkah Eun Cha
“Tentu
saja aku harus datang. Aku setia padamu dan Penyiar Cha.” Ujar si evil Eun Cha.
Namun Sun Nyeo menatapnya tajam. Apa tujuanmu?
“Kau
pikir seorang manusia harus selalu mempunyai tujuan untuk hidup?” Eun Cha balik
nanya.
“Aku
akan memperingatkanmu sebelumnya. Aku sedang menutupi reputasiku yang kau
hancurkan melalui buku ini hari ini. Tapi, hidung berminyakmu itu mengatakan
padaku bahwa kau sedang punya rencana yang tidak baik. Jadi, pulanglah!” ancam
Sun Nyeo
Eun
Cha tak termakan ancaman Su Nyeo. Sepertinya ia tidak takut lagi sama Sun Nyeo.
Eun Cha menyentuh hidung Sun Nyeo dengan jarinya. “Apa kau tidak merawat
kulitmu? Dandananmu luntur.” Sun Nyeo geram namun Eun Cha keburu pergi.
**
Semua
kamera tertuju pada Ki Young yang naik ke atas panggung. Hal itu membuat Tae
Yoon kesusahan naik karena di halangi oleh banyaknya wartawan yang mau
mengambil gambar Ki Young. Alih-alih mau mendorong para wartawan, eh malah Tae
Yoon yang terjatuh sendiri. Mana terpental ke atas panggung lagi. Tae Yoon meringis
kesakitan dan berteriak kesal.
Myung Yi muncul dan memberinya bunga sebagai hadiah perpisahan mereka. ki Young melihat itu. Tae Yoon tersenyum licik.
Myung Yi muncul dan memberinya bunga sebagai hadiah perpisahan mereka. ki Young melihat itu. Tae Yoon tersenyum licik.
“Kau
adalah bunga, kenapa membawa ini?” ujar Tae Yoon. Ohoo sengaja buat cemburu Ki
Young tow. ^^
“Tanda
tangani juga bukunya untukku.” Pinta Myung Yi
“Itu
tidak perlu di antara kita.” Ujar Tae Yoon sengaja meninggikan suaranya agar di
dengar Ki Young. Myung Yi berkata meskipun begitu, aku menginginkannya. Bukan
buku ini, tapi tanda tanganmu.
“Benarkah?”
tanya Tae yoon. Tae Yoon lalu memberi tanda tangannya dan beranjak pergi. Myung
Yi senang Tae Yoon hari ini tidak jutek padanya.
Sun
Nyeo memanggil Tae Yoon naik ke atas panggung. Tapi di tolak Tae Yoon. Dengan
santainya Tae Yoon berkata jangan khawatirkan aku, lanjutkan saja. Aku ingin
mengecek dan melihat apakah makanannya sudah disiapkan dengan baik. Sun Nyeo
nampak kesal. Tae Yoon lalu mengecek ikan panggang. Kondisi ikan ini tidak
terlihat bagus, ujar Tae Yoon. Eun Cha mencoba ikan itu. Enak! Meleleh di
mulutku! Tae Yoon menyerahkan ikan itu pada Eun Cha. Nikmatilah.
Sun
Nyeo menahan rasa kesal pada dua pria itu. Sebagai penerbit, ia harus membuka
acaranya. “Terima kasih banyak untuk ketertarikan kalian pada ‘Bicara dan Rasa’. Sun Nyeo lalu
memperkenalkan Ki Young sebagai figur yang setiap wanita di Korea ingin menjadi
seperti dia.
“Apa
kabar, namaku Cha Ki Young. Belakangan ini, aku sudah melakukan hal-hal yang
tidak biasa kulakukan... dan salah satunya adalah menulis buku ini.” ujar Ki
Young
“Ini
kali pertamamu keluar di publik sejak... kau menyatakan diri menjadi ibu
tunggal ke media. Bagaimana kabarmu selama ini?” tanya seorang wartawan
“Aku
hanya konsentrasi pada berita dan kehamilanku.” Jawab Ki young
“Sekarang
ini, seluruh negeri penasaran... pada kenapa seorang wanita bereputasi seperti
dirimu sendiri... menolak pernikahan dan menjadi hamil melalui donor sperma?”
tanya wartawan lainnya. Eun Cha berteriak setuju dengan pertanyaan wartawan
itu. Itu benar, itu benar! Semua wartawan menoleh melihatnya. Ki Young nampak
menahan kesal.
“Bicara sejujurnya,
aku membenci pernikahan.”
Ki Young lalu menatap Tae Yoon. “Bagi
seorang wanita untuk mengorbankan dirinya dengan jumlah tak terhitung atas nama pernikahan... Aku tidak punya
kepercayaan diri untuk menahan itu.”
Tae
Yoon kesal dan mengajak Myung Yi pergi. Eun Cha mengibas-ngibas kertas bukti
panggilan dan pesan Ki young di atas kepalanya. Seorang wartawan bertanya apa
Ki Young berpikir untuk tidak pernah menikah kalau begitu?
“Jika
institusi pernikahan berubah, dan perubahan itu sesuai denganku... saat itulah
aku akan menikah.” Jawab Ki young
Sepertinya
Eun Cha sengaja mengibas-ngibas kertas itu tuk mengancam Ki young. Ia berjalan
mendekati Tae Yoon dan Myung Yi. “Kau menulis buku ini dengan Penyiar Cha. Bagaimana
menurutmu, Reporter Park? Di saat ada pria lajang yang baik dan tampan
sepertimu di sekitar... kenapa Penyiar Cha memilih untuk menerima donor sperma?
Apa kau tidak penasaran?”
Tae
Yoon lalu merangkul Myung Yi. Aku rasa pacarku akan jadi marah. Myung Yi kesal
di manfaatin oleh Tae Yoon. Ia menepis tangan Tae Yoon dan melangkah pergi. Tae
Yoon berkata Eun Cha sudah melukai perasaannya (Myung Yi)!
“Bagaimanapun,
orang paling jahat di dunia ini... adalah mereka yang melukai orang yang mereka
cintai demi kesuksessan!” teriak Tae Yoon sambil menunjuk pada Ki Young. Eun
Cha semakin di senang. Tapi tidak dengan Ki Young.
“Dalam masyarakat ini,
aku sudah melihat bagaimana para pria
memeras dan memanfaatkan koneksi mereka.
Aku bosan dan lelah dengan para pria secara umum. Aku tidak butuh pria dalam
hidupku. Mereka hanya merepotkan.” Kata
Ki Young dengan pandangan penuh kebencian pada Eun Cha.
**
Tae
Yoon menyusul Myung Yi. Ia mengajak Myung Yi pacaran. Namun Myung Yi berkata betapa
mudahnya itu untukmu. Myung Yi berniat pergi tapi Tae Yoon menahannya. Mari
kita pacaran.
“Sudah
kubilang ini hadiah perpisahan kita.” Ujar Myung Yi menaruh bunga itu di tangan
Tae Yoon dengan kasar.
“Sejak
awal kita tidak pernah pacaran! Hadiah perpisahan apa?” teriak Tae Yoon lalu
melempar bunga itu. “Mulai hari ini mari kita pacaran secara resmi.”
“Baik.
Kalau begitu mulai hari ini, apa yang akan berbeda dariku?” tanya Myung Yi
**
Kembali
lagi ke ruang launching.
“Penyiar
Cha, tolong jelaskan secara detil pada
kami bagaimana kau memutuskan untuk menerima donor itu. Ada rumor bahwa sperma
itu dari orang yang spesifik.” Tanya seorang wartawan. Ki Young melihat Eun Cha
masih mengancamnya dengan mengibas-ngibas bukti panggillan dan SMS-nya bersama
Tae Yoon.
“Aku
sudah mengungkapkan informasi yang lebih dari cukup... berkenaan dengan kehamilanku
pada konferensi pers terakhir lalu. Ini akan jadi akhir interview.” Ki Young
menatap tajam Eun Cha.
Melihat
Ki Young tak takut dengan ancamannya. Eun Cha cepat-cepat menerobos berikade
wartawan. Minggir, minggir! Jangan menghalangi jalanku!
“Kau
sampah.” Maki Ki Young pada Eun Cha
“Kau
jauh-jauh ke sini untuk mendapatkan dukungan pemirsa. Apa kau akan baik-baik
saja dengan ini? Menipu seluruh negeri?” Kata-kata Eun Cha membuat Ki Young
merasa bersalah.
Eun Cha berteriak memanggil kembali para wartawan. Ia mengatakan Penyiar Cha lupa menyebutkan 1 hal yang lebih penting. Eun Cha mengangkat bukti panggilan itu. “Penyiar Cha. Haruskah aku membacanya untukmu jika memang sulit untukmu mengumumkannya sendiri?”
Eun Cha berteriak memanggil kembali para wartawan. Ia mengatakan Penyiar Cha lupa menyebutkan 1 hal yang lebih penting. Eun Cha mengangkat bukti panggilan itu. “Penyiar Cha. Haruskah aku membacanya untukmu jika memang sulit untukmu mengumumkannya sendiri?”
Ki
Young menarik nafas. “Hari ini... akan menjadi penampilanku yang terakhir di
depan umum. Mulai minggu depan, aku berencana mundur dari menyiarkan berita jam
9.” Eun Cha memasang wajah sedih menatap Ki young.
Saat berbalik, ia malah tertawa penuh kemenangan. Iblis loh.
Saat berbalik, ia malah tertawa penuh kemenangan. Iblis loh.
**
Para
wartawan terus mengejar Ki young sampai parkiran. Mereka memberondong Ki young
dengan berbagai pertanyaan tapi tak di jawab oleh Ki young. Sampai akhirnya, ada
pertanyaan yang membuatnya membuka mulut.
“Apakah
stasiun siaran memaksamu mengundurkan diri?”
“Sama
sekali tidak. Di usiaku, aku beresiko keguguran, jadi aku memutuskan untuk
mengundurkan diri berdasarkan saran
dokterku.” Ujar Ki Young. Tapi namanya wartawan, mereka sama sekali tidak yakin
itu satu-satunya alasan yang membuat Ki young mengundurkan diri dari pekerjaan
yang di tekuninya selama 10 tahun ini.
Kebetulan
Eun Cha lewat. Mereka langsung mengerumuninya. “Apa kau sudah tahu bahwa
Penyiar Cha akan mengumumkan pengunduran dirinya?” eun Cha dengan wajah
munafiknya berkat ia sama sekali tidak tahu.
“Menurutmu
stasiun menekan dia untuk mundur secara sukarela?”
“Dunia
macam apa yang kita tinggali saat ini? Kenapa mereka menendang keluar seorang
wanita karena dia hamil? Aku hanya bingung dan terkejut atas pengunduran diri
Penyiar Cha yang mendadak.” Aduhh ga nahan pengen hajar nih orang. hahaha
**
Tae
Yoon membawa Myung Yi ke sebuah pusat departemen store, ia menyuruh Myung Yi
memilih apapun yang Myung Yi mau. Myung Yi yang gila shopping pun nampak
gembira melihat tas mewah yang terpampang manis di etalase. Bukan hanya itu
saja, sepatu mini boot pun tak luput ia beli. And look it, Myung Yi memborong
hampir sebagian tas dan sepatu branded yang di pajang di etalase tersebut.
Than, Tae
Yoon lalu menariknya pergi. Kemana tujuan selanjutnya? Ternyata Tae Yoon
membawa Myung Yi ke sebuah hotel. Awalnya Myung Yi terdiam mematung namun saat Tae
Yoon menariknya ke atas tempat tidur, ia totally pasrah. Dan mereka berdua pun
berbagi kepuasan satu sama lain, layaknya hubungan suami istri. Poor Ki Young.
(kok aNNa lihatnya si Tae Yoon hanya mau bobo bareng para gadis yang ia kencani
ya. Kasihan para gadis yang ia kencani itu. Love is blind.)
**
Ki
Young menjemput Yeon Hee namun Yeon Hee masih meliput berita di sebuah taman.
Yeon Hee meminta maaf karena Ki Young sudah lama menunggu. Ki Young mengatakan
tidak apa-apa. Lagipula ia harus pergi ke suatu tempat. Ki Young merasa heran
melihat Yeon Hee membawa barang bawaan begitu banyak ke lokasi syuting. Yeon
Hee berkata ia tidak punya seorang stylist, jadi ia harus mengurus semua aksesorinya
sendiri.
Dalam
perjalanan, Ki Young mengatakan tentang pengunduran dirinya pada Yeon Hee. “Mengundurkan
diri? Apa maksudmu?” tanya Yeon Hee kaget. Ki Young mengatakan Jo Eun Cha
mengetahui dari siapa aku mendapatkan donor sperma itu.
“Siapa
itu, pendonor spermanya?” tanya Yeon Hee namun Ki Young berusaha menutupinya. “Tidak
ada gunanya tahu. Dia hanya bank sperma.” Yeon Hee terus mendesak. Katakan
padaku. Siapa itu? Ki Young menjawab singkat kalau mereka menulis buku bersama.
Yeon Hee super kaget karena yang menghamili Ki Young adalah adik Park Sun Nyeo,
Park Tae Yoon.
“Lalu
kenapa kau mengatakan itu donor sperma?” tanya Yeon Hee
“Karena aku tidak akan
menikah. Dia akan terluka, aku akan terluka, begitu juga bayinya. Tidak masalah
jika hubunganku dengannya berakhir, aku harus melindungi bayi ini.” ujar Ki Young
“Apakah
benar-benar tidak masalah kau putus dengannya?” Tanya Yeon Hee khawatir pada
sahabatnya itu. Namun Ki Young menjawab ya. Yeon Hee menasehati Ki Young. Kau
tidak punya pria atau pekerjaan sekarang. Apa yang akan kau dan bayimu lakukan?
Ki Young mendesah dan berkata aku menanyakan pertanyaan itu pada diriku
sendiri. Aku ingin tahu apakah ada orang di luar sana yang bisa memberiku
jawaban.
**
Tae
Yoon dan Myung Yi keluar dari hotel. Dengan canggung Tae Yoon berkata ia harus
pulang. Jadi, ia tidak bisa mengantar Myung Yi. Myung Yi tak
mempermasalahkannya. Tae Yoon lalu memberi Myung Yi ongkos taksi dalam jumlah
yang banyak. Myung Yi tersenyum sinis. Tae Yoon menyuruhnya pergi. Si nenek
sihir Myung Yi pun menurut.
Namun saat dalam taksi, ia melihat uang yang Tae Yoon beri. Mungkin dalam hati, Myung Yi senang karena hanya ongkos taksi saja ia bisa mendapatkan segithu. Apalagi kalau sampai mendapatkan Tae Yoon.
Namun saat dalam taksi, ia melihat uang yang Tae Yoon beri. Mungkin dalam hati, Myung Yi senang karena hanya ongkos taksi saja ia bisa mendapatkan segithu. Apalagi kalau sampai mendapatkan Tae Yoon.
**
Ki
Young mampir ke rumah Yeon Hee. Rumah Yeon Hee tampak sepi. Ki Young lalu
menanyakan keberadaan Ara. Yeon Hee mengatakan Ara di rumah mertuanya. Ki Young
menebak Il Jong pasti sedang di rumah sakit. Yeon Hee mengiyakan. Ki Young
mengatakan tidakkah seharusnya Yeon Hee menjemput Ara? Yeon Hee berujar ia
harus pergi dini hari untuk menyiarkan berita.
“Kenapa
kau bekerja begitu keras? Kau istri seorang dokter.” Tanya Ki Young lagi
“Setelah
aku melahirkan Ara, aku bekerja keras supaya aku bisa kembali ke tempat dulu
aku berada.” Ujar Yeon Hee. Ia lalu mengajak Ki Young mandi. Dan langsung di
sambut baik oleh Ki Young karena badannya gemetaran.
Ki
Young yang sedih dengan keputusannya pun menangis terseduh-seduh di dalam kamar
mandi. Mungkin dari luar ia begitu kuat tapi di dalam hatinya, ia begitu rapuh.
Di saat seperti itu, tidak ada tempat ataupun seseorang yang bisa ia andalkan.
Poor Ki Young. hwaiting
**
Rupanya
Ki Young nginap di rumah Yeon Hee. Usai mandi, Ki Young bingung harus tidur
dimana. Ia lalu membangun Yeon Hee yang sudah tertidur. Kak. Dimana aku harus
tidur? Yeon Hee menyuruhnya tidur di sebelahnya. Ki Young tak enak karena Yeon
Hee berbagi ranjang dengan Il Jong. Yeon Hee mengatakan tidak, Il Jong tidur di
kamar terpisah. Ki Young penasaran mengapa mereka tidur terpisah begitu.
“Tadinya
dia tidak bisa tidur karena bayinya, jadi kami tidur di kamar berbeda. Sekarang
itu menjadi kebiasaan.” Ujar Yeon Hee lalu mengajak Ki Young tidur.
**
Tae
Yoon melamun saat menyetir. Entah apa yang sedang Tae Yoon pikirkan. Namun saat
ia mendengar siaran berita tentang pengunduran diri Ki Young, Tae Yoon langsung
mengambil hp dan menelpon Ki Young. Tapi setelah di pikir-pikir, Tae Yoon
kemudian membatalkan panggilannya dan melempar ponselnya.
Kita
beralih ke apartemen Ki Young. Ibu membuat beberapa menu makan dan jus jeruk
perasan buat Ki Young (tapi kok sepertinya sup ya, mian kalau salah). Di
sela-sela pekerjaannya, ibu mendengar suara Ki young di TV.
“Hari ini... akan
menjadi penampilanku yang terakhir di depan umum. Mulai minggu depan, aku
berencana mundur dari menyiarkan berita jam 9.” Ujar Ki young
Ibu
menangis melihat berita pengunduran diri Ki young. Ibu mencoba menelpon Ki
young. Tapi sayang, nomornya tidak aktif. Ibu pun membuat pesan suara menyuruh
Ki Young menghubunginya.
**
Tae
Yoon diam-diam mendekati apartemen Ki young. Ia mencoba menguping dari balik
pintu. Ia tidak mendengar apa-apa. Tae Yoon berniat memencet bel. Beruntung
pintu langsung di buka. Tapi Tae Yoon malah kabur. Padahal ga kabur kan bisa
ketemu mertua ya. ^^
Bagaikan
spy, Tae Yoon diam-diam mengikuti ibu ke taman. Ibu masih berusaha menghubungi
Ki young. Namun ponsel Ki young masih saja tidak aktif.
Tiba-tiba ponsel Tae Yoon berdering. Ibu yang menoleh mencari sumber suara. Rupanya si nenek sihir Myung Yi yang menelpon Tae Yoon hanya untuk mengucapkan selamat malam. Dan tentu saja itu hanya trik Myung Yi untuk menarik hati Tae Yoon. Tapi gagal. Haha
Tiba-tiba ponsel Tae Yoon berdering. Ibu yang menoleh mencari sumber suara. Rupanya si nenek sihir Myung Yi yang menelpon Tae Yoon hanya untuk mengucapkan selamat malam. Dan tentu saja itu hanya trik Myung Yi untuk menarik hati Tae Yoon. Tapi gagal. Haha
**
Yoo
Ri kaget melihat barang-barang berharga seperti tas tersebar di ranjang Myung
Yi. Myung Yi memperbolehkan Yoo Ri memiliki salah satunya. Yoo Ri tanya apakah
Park Tae Yoon yang membelikan ini untukmu? Myung Yi mengiyakan. Kenapa? Myung Yi
mengatakan mereka sudah sepakat untuk pacaran. Myung Yi lalu bertanya apa Yoo
Ri tahu dimana ia bisa menjual semua barang ini? Myung Yi melakukan itu untuk
membayar bagian sewa kamarnya. Kenapa Myung Yi menjualnya jika itu pemberian dari
pacarnya.
“Cinta
tidak penting antara seorang pria dan seorang wanita.”
“Itu
sebabnya aku pacaran dengannya.”
“Ini
seharusnya cukup, apa lagi yang kau harapkan?”
“Aku
berharap lebih, lebih banyak lagi! Aku
akan mendapatkan sebuah mobil, rumah,
dan berlian. Aku hanya tidak akan mendapatkan hatinya.” Hahaha kasihan
bangetsss ya kamu.
**
Tae
Yoon menonton konferensi pers Ki Young. Tae Yoon nampak geram mendengar
pernyataan Ki Young. Ki Young lebih menginginkan anak daripada seorang suami. Tiba-tiba
Tae Yoon melempar remot TV. Sepertinya selain kesal dengan Ki Young, Tae Yoon juga
begitu marah dengan dirinya sendiri yang tak bisa melindungi wanita yang di
cintainya. Ia lalu memukuli wajahnya dengan bantalan sofa dan menyebut dirinya
sampah.
**
Jam
5 pagi. Alarm Yeon Hee berbunyi membangunkannya. Ki Young yang mendengar alarm
itu ikutan bangun. Tapi Yeon hee menyuruhnya kembali tidur. Ia akan keluar
duluan, tapi Ki Young boleh tidur sesukanya. Saat membuka pintu kamar. Yeon Hee
di kejutkan denga Il Jong yang baru keluar dari kamar sebelah. Kau baru datang
atau akan pergi, tanya Yeon Hee. Il Jong bilang ia akan pergi. Yeon Hee
bertanya kapan Il Jong masuk?
“Kemarin
malam.” Jawab Il Jong yang tengah sibuk merapihkan dasinya. Kau tidak melihat kami
masuk tanya Yeon Hee lagi. Rupanya Il Jong tak tahu karena ia sudah tertidur,
jadi ia tidak mendengar mereka masuk. Yeon Hee berujar akan menyenangkan jika
Il Jong menjemput Ara juga. Il Jong mengatakan ia lelah setelah melakukan
operasi sehingga ia langsung tertidur begitu tiba di rumah.
Melihat
penampilan Il Jong yang begitu rapi pagi-pagi buta, Yeon Hee pun bertanya mau
kemana kau? Sambil melangkah keluar Il Jong berkata ada wanita yang akan
melahirkan, jadi aku akan membantunya. Bukannya mengantar suami ke depan pintu,
Yeon Hee malah ke dapur. (hmm pasti ada sesuatu yang terjadi sama keluarga ini)
**
Eun
Cha membawa penyiar Kang Young Jo dan memperkenalkannya kepada Presdir Seo
sebagai penyiar pendampingnya pada berita jam 9. Presdir Seo memuji Young Jo.
Ia berharap Young Jo melakukan yang terbaik.
Eun Cha lalu meminta Young Jo meninggalkan mereka berdua. Setelah itu, Eun Cha bertanya pada presdir apa yang harus kita lakukan mengenai Cha Ki Young? Presdir mengatakan karena kau yang memaksanya mengundurkan diri, kau urus itu sendiri. Tapi, pastikan itu diselesaikan secara rahasia dan tenang.
Eun Cha lalu meminta Young Jo meninggalkan mereka berdua. Setelah itu, Eun Cha bertanya pada presdir apa yang harus kita lakukan mengenai Cha Ki Young? Presdir mengatakan karena kau yang memaksanya mengundurkan diri, kau urus itu sendiri. Tapi, pastikan itu diselesaikan secara rahasia dan tenang.
“Kalau
begitu hanya ada 1 tempat yang aku tahu. Sebuah tempat dimana kau tidak bisa melihat
atau mendengar Cha Ki Young. Sebuah tempat dimana para penonton tidak bisa
melihat atau mendengar dia.” ujar Eun Cha sambil tertawa ala devil. (Lihat
tingkahnya, pengen injak nih orang. Hahaha)
**
Dan
ternyata tempat yang di maksud oleh Eun Cha adalah departemen tim peninjau
berita. Ki Young yang mendengar langsung ia di depak ke tempat itu pun kaget
dan tak percaya (jangan-jangan tempat itu seperti tempat buangan kali ya).
Sang
direktur berkata kami sudah memikirkan setiap solusi yang mungkin tapi kami
masih di tengah-tengah restrukturisasi. Tidak ada stasiun mana pun untukmu
bekerja. Dan tidak ada kursi kosong untuk kau isi pada program radio apa pun.
“Tim
peninjau tenang dan merupakan tempat yang bagus untuk mendengarkan musik
sebelum melahirkan. Itu cara yang sempurna dalam begitu banyak cara. Haruskah
aku mengirimmu pada tim peninjau di stasiun musik? Musik adalah yang terbaik
untuk janin.” Ujar si devil Eun Cha.
“Apa
ada tempat lain selain tim peninjau?” tanya Ki Young pada Eun Cha.
“Salah
satu meja resepsionis? Kantor sekretaris? Kau bisa memakai sarung tangan karet dan
membersihkan toilet jika kau mau. Jadi, tidakkah menurutmu tim peninjau adalah
yang terbaik? Pergilah ke sana dan kau bebas melakukan apa pun selain berita. Dengan
begitu, kau akan bisa melihat gambaran yang lebih besar. Kau perlu melebarkan
hatimu dan memperluas... pandanganmu tentang dunia jika kau memang akan membesarkan seorang bayi.
Bukankah begitu?” ujar Eun Cha memanas-manasin Ki Young.
“Aku
memilih untuk menyampaikan berita.” Kata Ki Young tegas
“Tapi...
aku punya permintaan padamu. Tahan dirimu dari aktivitas siaran apa pun atau
keluarlah sekarang. Presdir Seo ingin kau mengikuti instruksi spesifik itu.”
ujar direktur
“Aku
bertaruh kau punya jadwal padat sejak peluncuran bukumu, benar? Batalkan
semuanya.” Aishhhh pengen jitak plus injak nih orang... *dosa ga ya
**
Si
devil Eun Cha masuk ke ruang rapat para anchor. Ia mengumumkan mulai hari ini,
Kang Young Jo akan jadi penyiar pendampingnya dalam berita jam 9! Young Jo
menyapa mereka. Semuanya pun bertepuk tangan dan bersorak menyambut dia.
Penyiar Kim berkata sepertinya tim berita kita jadi jauh lebih muda! Kita punya
seorang wanita 20 tahunan sebagai penyiar! Semuanya tertawa dengan guyonan
penyiar Kim.
“Eun
Cha, pastikan kau tidak memberi Penyiar Kang pena merah.” Ujar Hyun Shik becanda
“Penyiar
Cha pecandu pena merah. Dia akan memperbaiki semua artikel reporter dengan pena
merah... dan dia akan melemparkannya ke mukamu jika dia tidak menyukainya. Rasanya
hebat. Dadaku sudah lega.” Hoon pun ikutan berkelakar.
Mereka
lalu memulai rapat. Namun Ki young tiba-tiba masuk mengambil barang-barangnya.
Semuanya diam. Sekarang Hoon berani menegur Ki Young. ia mengatakan mereka sedang
rapat di sini. Tapi Ki young cuek bebek dan meneruskan membereskan
buku-bukunya.
“Kau
akan pergi? Sampai jumpa.” Ujar Eun Cha dengan nada mengolok. Teman-teman pun
langsung tertawa.
**
Ki
Young berjalan dengan wajah kusut tanpa semangat menuju lift. Saat pintu lift
terbuka, ternyata ada Tae Yoon di dalam. Ki Young terkejut begitu melihat Tae
Yoon, Tae Yoon pun terkejut tapi ia membuang jauh-jauh rasa terkejutnya dan
keluar dari lift. Eitssss,, namun saat pintu lift hampir tertutup. Si Tae Yoon
cepat-cepat menahan pintu liftnya dan kembali masuk. Hampir saja ia menabrak Ki
Young. Ki Young tetap diam. Tae Yoon mendesah. Mau kemana kau?
“Ke
departemen tinjauan.” Jawab Ki Young singkat.
Belum
sempat Ki Young menjawab, pintu lift terbuka dan si Myung Yi masuk. Myung Yi
terkejut melihat ada Tae Yoon bersama Ki Young. Myung Yi lalu berdiri di
samping Tae Yoon. “Oppa, kita sudah sepakat bertemu di lantai 1. Kita pasti
saling merindukan satu sama lain.” (rupanya si nenek sihir mau membuat Ki Young
jeles nih)
“Aku
sibuk! Kenapa kau meneleponku?” ujar Tae Yoon dengan nada sedikit tinggi namun
pura-pura cuek.
“Kau
menyuruhku membungkuskan makan siangmu
hari ini. Kau bilang pacarmu harus mahir memasak.” Skak mat, Tae Yoon langsung
mati kutu. Untungnya pintu lift terbuka dan ia langsung keluar. Myung Yi lalu
pamit pada Ki Young. Selamat tinggal, ujar Myung Yi pake penekanan. (Mau
belajar sombong nih orang.)
**
Myung
Yi menyusul Tae Yoon. Tae Yoon tanya kenapa Ki Young diusir ke departemen
tinjauan? Myung Yi menyuruh Tae Yoon pergi dan tanyakan langsung padanya. Tae
Yoon lalu protes kenapa Myung Yi tetap memakai pakaian seperti itu dan bukan
memakai yang sudah ia belikan untuknya?
“Karena
itu pemborosan.” Ujar Myung Yi dan berhenti berjalan.
Myung
Yi lalu menyerahkan paksa bungkusan yang berisi makanan itu pada Tae Yoon. Aku
harus bekerja. Tae Yoon mengembailkan bungkusan itu. Kalau begitu makanlah itu!
Myung Yi tiba-tiba menangis. Tae Yoon jadi merasa bersalah. Apa kau menangis
karena aku mengatakan aku tidak mau memakan makananmu?
“Benar!”
“Akan
kumakan saja kalau begitu!” tae Yoon merampas bungkusan itu dari Myung Yi.
Myung Yi berkata lupakan! Tae Yoon kesal dan melempar bungkusan yang berisi
makanan itu. “Yang benar saja, apa hebatnya dengan ini? “ eh si Myung Yi malah
menangis meraung. Hahaha mau mengambil simpati Tae Yoon kok githu sih.. norak
tau.. hahha
~Bersambung ke bagian 2 ~
Sukaaa ceritanyaa ...
BalasHapusMakasih yaa mbaa..
Ditunggu kelanjutannya..
Mbak mksh ditunggu part 2nya,.. Mbak anna lg sibuk ya? Ksni2 sering lama postingnya.. Maaf ya nanya2 hehe fighting
BalasHapusSumpah... Si eun cha bkan evil lg tp rjany evil, ko bs y dia jd LM yg antagonis?? Atu nnt dia berubh jd cupid kali y... Hahaha.... Dsna ud brp episod sist?? N slotny kpn aj?? Gomawo sist, dtnggu part 2ny... :-)
BalasHapus