Episode 8
Pada
episode sebelumnya, Myung Yi dengan kepercayaan diri tinggi pergi ke studio
siaran. Ia ke sana dengan satu tujuan yaitu memumumkan pengunduran dirinya.
Namun bukan penyihir Myung Yi namanya, jika tak ada tujuan lainnya yang
menguntungkan dirinya. Yuppss, Myung datang dengan tujuan special yang
terbungkus rapi yang mau ia bukakan di depan Ki young. Tentu saja kabar
pernikahannya dengan reporter Park Tae Yoon plus kehamilannya. Myung Yi sengaja
memanas-manasin Ki Young. Ia mengatakan bayi yang di kandung merupakan hadiah
pernikahannya.
“Kirimkan
undangannya padaku jika sudah jadi.” Ujar Ki Young tersenyum menanggapi
perkataan Myung Yi. Si nenek sihir Myung Yi pun pergi.
20
detik sebelum on air. Ki young dan Eun Cha bersiap-siap. Ki Young lalu menyapa
pemirsa setelah beberapa minggu fakum dari news. “Stasiun berita kami telah menyebabkan banyak
masalah karena interview yang agresif... dalam koneksi dengan ‘Skandal Ibu
Tiri’. Dari lubuk hati kami mohon maaf.” Ki Young dan Eun Cha membungkuk meminta
maaf.
Ki
Young lalu membacakan berita pertama tentang ‘Skandal Ibu Tiri’. Direktur dan
para staf yang berada di ruang kontrol di buat kaget olehnya. Berita tersebut
merupakan berita penutup (terakhir) namun Ki Young menukarnya menjadi berita
pertama. Mereka sempat protes dan geram dengan aksi Ki young yang melakukan
apapun sesukanya tapi Ki Young tak menanggapi perkataan mereka. Akhirnya Direktur
menyuruh mereka menyiapkan berita tentang ‘Skandal Ibu Tiri’.
“Anak-anak,
orang lemah, wanita hamil, dan sebagainya. Aku harap kita semua bisa mengambil
kesempatan ini untuk memberantas... penyakit sosial ini yang memangsa pihak
lemah.” Ki Young membaca berita dengan penuh antusias. Para ahjumma pendemo di
depan kantor pun bersorak kegirangan melihat pejuang serta idola mereka telah
kembali membaca berita lagi. Dan juga,
aksi pemboikotan akhirnya berhenti. Dong Shik cs bertepuk tangan dan
berteriak penuh kemenangan. Mereka merasa lega, akhirnya Eun Cha selamat
sekarang.
Bahkan
rating saat ini lebih dari 15%. Namun saat Eun Cha membaca berita, ratingnya turun
di bawah 5%. Dong Shik berdecak kesal. Yang benar saja, apakah kekuatan
penonton wanita sehebat itu? Penyiar Kim bergumam, Eun Cha kita yang malang.
Wajah mereka seakan di serang tsunami, mereka tak terima jika seorang wanita
menguasai mereka. Dimana kehormatan mereka sebagai seorang pria.
Ki
Young menutup beritanya. Ia menyalami Eun Cha dan mengatakan kerja yang bagus.
Ki Young berniat pergi. Tapi Eun Cha masih duduk di tempatnya. Sunbae, kau tidak
pergi? Eun Cha menyuruh Ki Young pergi duluan.
Tak sengaja Ki Young melihat ke bawah. Ia melihat ada genangan air tepat di bawah kursi Eun Cha. Ki Young penasaran genangan air apa itu. Betapa terkejutnya Ki Young terkejut saat menyadari kalau sumber genangan air itu datangnya dari celana Eun Cha. Hahaha Eun Cha ngompol. hihihihi
Tak sengaja Ki Young melihat ke bawah. Ia melihat ada genangan air tepat di bawah kursi Eun Cha. Ki Young penasaran genangan air apa itu. Betapa terkejutnya Ki Young terkejut saat menyadari kalau sumber genangan air itu datangnya dari celana Eun Cha. Hahaha Eun Cha ngompol. hihihihi
“Sunbae!”
teriak Ki young tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
“Tidak
bisakah kau berpura-pura tidak ada yang terjadi dan pergi saja?” Usir Eun Cha
dengan wajah memelas super kasihan. ^^
Seorang
kru datang membawa hasil rating untuk malam ini. Ratingnya lebih dari 10%. Tiba-tiba
para kru yang lain berbondong-bondong mendekati meja siaran. Ki Young sengaja
menjauhkan mereka dari Eun Cha dengan menunjukan hasil rating. Kru yang tadi
mengatakan sebenarnya ratingnya lebih dari 15% saat Penyiar Cha muncul, tapi turun
di bawah 5% begitu Penyiar Jo yang keluar. Jadi, rata-rata ratingnya menjadi
11,75%. Bagaimanapun, ini rating terbaik yang kita miliki sejauh ini untuk
stasiun berita kita.
Semuanya
bertepuk tangan menyambut kabar baik ini. Kemudian mereka mengajak Eun Cha keluar
dan merayakannya. Namun Ki Young menolak dengan halus, lebih tepatnya membantu
Eun Cha. Kita jangan langsung merayakan dulu. Untuk sementara ini, mari kita
pulang saja ke rumah. Mereka pun menurut karena Ki Young juga ikutan keluar. Eun
Cha bisa bernafas lega. Namun, tiba-tiba kru tadi berlari menuju meja siaran.
Ia berniat mematikan lampu studio, Eun Cha panik dan mengusirnya pergi.
**
Ki
Young masuk ke sebuah restoran dengan kepercayaan diri tinggi. Semua mata
memandanginya. Ki Young lalu memesan 2
porsi iga sapi. Tanpa di duga, seorang ahjussi yang duduk bersama
teman-temannya, mengucapkan selamat atas kembalinya Ki young sebagai penyiar.
Ia memuji Ki Young mengagumkan. Ki Young berterima kasih. Teman ahjussi itu
juga ikut bersuara mengemukakan pendapatnya. Ia rasa mungkin sebaiknya Ki Young
menyiarkan berita sendirian. Ia tidak tahan melihat Jo Eun Cha. Si ahjussi itu
langsung mendapat kecaman dari teman-temannya. Ki Young tersenyum melihat ulah
mereka.
**
Di
studio, Eun Cha mengepel lantai. Ia merasa menyesal. Seharusnya waktu itu aku
melompat saja ke sungai Han.
Kalau Eun Cha menyesali perbuatannya. Ki Young malah menikmati iga sapi bakar di bungkus daun selada. Namun tiba-tiba, ia merasakan kram di perutnya. Ki Young meringis kesakitan. Ahjussi tadi bersama teman-temannya khawatir dan mendekatinya. Apa kau baik-baik saja? Tak mau membuat mereka khawatir, Ki Young berbohong ia baik-baik saja. Ki Young menahan rasa sakit dan bergegas keluar.
Kalau Eun Cha menyesali perbuatannya. Ki Young malah menikmati iga sapi bakar di bungkus daun selada. Namun tiba-tiba, ia merasakan kram di perutnya. Ki Young meringis kesakitan. Ahjussi tadi bersama teman-temannya khawatir dan mendekatinya. Apa kau baik-baik saja? Tak mau membuat mereka khawatir, Ki Young berbohong ia baik-baik saja. Ki Young menahan rasa sakit dan bergegas keluar.
**
Sun
Nyeo menelpon Tae Yoon supaya tidak pulang untuk beberapa lama. Gara-gara
ulahnya (menghamili Myung Yi), rumah dalam keadaan gempar. Ayah mereka nampak
marah besar. Sun Nyeo bertanya apa Tae Yoon membuat kekacauan ini karena marah
pada Cha Ki Young? sun Nyeo mengumpat Tae Yoon brengs*k! Bagaimana bisa kau
menghancurkan hidupmu gara-gara wanita itu? Cha Ki Young seolah-olah di langit
ketujuh sejak saat dia putus denganmu dan mendapatkan pekerjaannya kembali. Kau
tahu itu?
Tak
mau lama-lama di hujati butiran ceramahan yang menakutan dari kakaknya. Tae
Yoon berkata sekarang ini aku sedang menyetir. Ia lalu mematikan telponnya.
Kemudian Tae Yoon menelpon Myung Yi datang ke apartemennya sekarang juga.
**
Ayah
Tae Yoon menyirami semua koleksi buku masak milik Tae Yoon dengan minyak tanah.
Sun Nyeo mencoba menahan ayahnya dengan memeluk erat sang ayah. “Ayah tidak
boleh membakar rumah ini! Aku lahir dan dibesarkan di sini! Ayah, kenapa Ayah
tidak menghapus saja nama Tae Yoon dari silsilah keluarga? Rumah ini tidak
salah apa-apa!” Namun kata-kata Sun Nyeo tak di gubris sama sang ayah. Malahan,
sang ayah menolaknya sampai tersungkur. Ayah menyalahkan api, Sun Nyeo
cepat-cepat bangun dan meniupnya. Ibu yang tadinya hanya diam pun membuka
mulut. Aku... Aku akan mengurusnya.
“Bagaimana
kau akan mengurusnya? Beginilah caramu membesarkan anak-anak kita! Bagaimana
kau akan mengurusnya? Bagaimana sebenarnya kau mengubah putra kita satu-satunya
menjadi monster?” Teriak ayah dan melempar pemantik mengenai kepala ibu.
Ayah
mengancam jangan ada yang memindahkan ini (tumpukan buku-buku Tae yoon) sampai masalah
ini selesai! Sebaiknya tidak satu pun dari kalian menyentuhnya!
Sun
Nyeo memeluk ibunya. Ibu baik-baik saja? Sun Nyeo mengumpati Tae Yoon. Dasar
brengsek pengerat itu! Ibu yang tadinya menjerit sakit langsung melihat Sun
Nyeo.
“Tidak
ada yang salah dengan Tae Yoon kita. Masalahnya adalah gadis mata duitan itu. Mempunyai
banyak wanita menunjukkan kehebatan seorang pria.”
**
Myung
Yi selesai bersiap-siap. Ia melihat Yoo Ri seperti orang stress sedang berkutat
dengan laptopnya. Melihat Myung Yi sudah berhenti dari stasiun TV dan tidak ada
yang harus ia lakukan maka Yoo Ri meminta Myung Yi membantunya menulis thesis.
“Aku
sudah menulis thesis untuk gelar S2-ku entah bagaimana, tapi... aku tidak bisa
menuliskan untuk gelar S3-ku. Aku merasa kepalaku akan meledak!”
“Kenapa
kau melanjutkan ke S3? Itu tidak cocok untukmu.”
“Apa
yang harus kulakukan kalau begitu? Aku perlu berusaha dan meraih S3 jika aku
menginginkan seorang suami yang layak. Jika aku tidak melakukan apa pun, pekerjaanku
akan di situ saja. Jika aku punya gelar S3, aku akan terlihat canggih dan
pandai. Semua calon pengantin pria akan berkerumun padaku.”
Myung
Yi lalu bertanya pada Yoo Ri. Menurutmu, seberapa kaya keluarga Park Tae Yoon?
Yoo Ri mengatakan mungkin senilai beberapa ratus milyar Won. Myung Yi penasaran
berapa banyak tunjangan yang akan ia terima jika ia bercerai dengannya? Yoo Ri
kaget. Apa kau akan menikah dengan Park Tae Yoon? Myung Yi bilang ia sedang
memikirkan itu.
“Apa
dia memintamu untuk menikah dengannya?” tanya Yoo Ri. Myung Yi mengiyakan.
Namun Yoo Ri nampak tak percaya. Myung Yi meminta Yoo Ri tidak mempercayainya
kalau begitu.
“Kubilang
keluarganya sudah membuangnya! Dia benar-benar melarat!” ujar Yoo Ri meyakinkan
Myung Yi
“Tetap
saja, dia satu-satunya putra mereka. Apa kau benar-benar mengira mereka akan
menyerahkan semuanya pada putri mereka? Kau bilang mereka keluarga yang sangat
patrikal. Jika aku menikah dan memiliki seorang putra, menurutmu anakku akan
mewarisi semuanya?”
“Temanku,
Yoon Joo, sudah dicampakkan olehnya. Kau pikir kau bisa menikah dengan seorang
psycho seperti dia?” Kata Yoo Ri membuat Myung Yi meradang. Ia meminta Yoo Ri
tidak memberinya saran jika itu mengenai pria. Ia hanya perlu saran Yoo Ri
mengenai uang dan merek ternama. Myung Yi berniat pergi namun ada yang lupa
katakan. Dengan sombongnya, Myung Yi berkata aku mungkin tidak pulang hari ini.
dah.
**
Ki
Young berjalan menyusuri ruangan RS. Ia mendengar suara suster Jung sedang
berbicara dengan seseorang. Suster Jung mengatakan itu hanya pernikahan di atas
kertas. Bukti apa yang ada bahwa kalian adalah pasangan? Aku mendapat pinjaman
untuk gedung ini saat dia mencoba memulai rumah sakitnya sendiri. Ki Young
melanjutkan langkahnya menuju ruang Il Jong. IL Jong nampak kaget melihat Ki
young.
Ki
Young mengeluh perutnya sakit. Setelah di periksa, il Jong mengatakan perut Ki
Young sedikit tegang. Kau mungkin merasa perutmu sesak saat kau lelah atau
stres. Kelak kau perlu berhati-hati. Ki Young melihat ke layar monitor.
Tiba-tiba terdengar suara suster Jung. Suster Jung bertanya apa yang sudah kau
lakukan untuk Ara dan Direktur. Rupanya Il Jong memasang perekam di ruang
sebelah. Agar ia bisa mendengar percakapan yang terjadi antara Yun Hee dan
suster Jung.
“Ada 3 peranan seorang
istri yang harus ditegakkan ketika dia sudah menikah. Menyiapkan makan, seks,
dan mengurus anak-anak. Aku sudah menjalankan semua peranan itu selama 5 tahun
terakhir ini. Aku selalu menjemput Ara dari penitipan anak saat kau pergi. Aku
yang memberi dia makan dan menemaninya tidur. Dan aku tidur dengan Direktur setidaknya
2 kali seminggu.” Ujar
suster Jung tersenyum. Sementara tangan Yun Hee gemetar mendengar perkataannya.
Yun Hee menyimpan cangkir yang ia pegang.
Suster
Jung kembali menambahkan. “Aku tidak tahu hubungan apa yang kalian miliki,
tapi... aku yakin bahwa kami adalah pasangan menikah yang sesungguhnya. Direktur,
Ara, dan aku, akan jadi suatu keluarga yang bahagia jika itu bukan karenamu. Aku
rasa itu benar jika kau saja yang meninggalkan rumah itu.” hadeeeehhh jadi selingkuhan kok begitu pede sih. Dunia oh
dunia. ^^
Tiba-tiba
Ki Young muncul. Tanpa ba bi bu, ia langsung menyiram wajah suster Jung dengan
kopi. Ki Young menarik Yun Hee keluar.
Il Jong sudah menanti di luar. Saat mereka berjalan melewatinya, ia berkata ingin bercerai. Sontak membuat Ki Young dan Yun Hee kaget bukang kepalang. Ki Young meminta Il Jong menarik kembali kata-katanya. Il Jong mengatakan pada Ki Young, ini bukan urusanmu.
Il Jong sudah menanti di luar. Saat mereka berjalan melewatinya, ia berkata ingin bercerai. Sontak membuat Ki Young dan Yun Hee kaget bukang kepalang. Ki Young meminta Il Jong menarik kembali kata-katanya. Il Jong mengatakan pada Ki Young, ini bukan urusanmu.
“Kubilang
tarik kembali! Seharusnya Yun Hee yang melontarkan kata perceraian. Beraninya
kau mengatakan kata cerai dari bibirmu yang menjijikkan itu!” teriak Ki Young
“Ki
Young, apa kau sudah gila?” ujar Il Jong
“Benar,
aku sudah gila! Jika tidak, aku tidak akan memutuskan melahirkan seorang bayi
di luar pernikahan yang sah!” Ki Young lalu meminta Yun Hee mencampakkan pria
ini sekarang juga. Ki Young menatap tajam Il Jong. Seakan-akan dia adalah hama
yang perlu di berantas.
Suster
Jung keluar ruangan. Ia menatap tajam Ki Young. “Bicaramu keras, jadi tolong
pergilah. Direktur dan aku menginvestasikan 7 tahun hidup kami pada rumah sakit
ini.”
Yun
Hee merasa sakit hati mendengar perkataan suster Jung. Ia menatap Il Jong. Baik,
mari kita bercerai. Yun Hee pun pergi. Ki Young berkata pada Il Jong, aku tidak
bisa percaya aku akan melahirkan bayiku di sini. Pemikiran itu membuatku ngeri.
**
Ki
Young menyusul Yun Hee. Kau idiot, kenapa tidak mengatakan apa pun di sana
tadi? Yun Hee berkata awalnya, aku datang ke sini untuk menjambak rambutnya. Sementara
Perawat Jung bicara padaku... aku merasa dia adalah si istri dan aku yang
menyela. Itu sebabnya aku akan menceraikan dia.
Ki
Young mengajak Yun Hee ke kafe untuk bicara. Yun Hee menolak. Ia ingin pulang.
Yun Hee menahan tangis.
“Bahkan
jika seorang pria berselingkuh darimu atau melakukan hal yang salah, mereka
mengatakan... hak asuh anak diberikan pada orangtua yang punya lingkungan lebih
baik untuk membesarkan seorang anak. Aku perlu pulang dan mempertahankan apa
yang aku bisa. Ara akan diambil dariku jika aku kehilangan rumah itu.”
“Bahkan
jika kau bisa membuktikan bahwa Il Jong tidak punya keterlibatan dalam
membesarkan Ara?”
Yun
Hee mengangguk. Begitulah. Yun Hee tertawa miris. Itu tidak masuk akal, kan? Bagaimana
denganmu? Ki Young mengatakan Myung Yi dan Park Tae Yoon akan menikah. Yun Hee
menasehati Ki Young. Seharusnya kau juga tidak berdiri di sini seperti ini. Hyun
Myung Yi tahu bahwa Park Tae Yoon adalah ayah bayimu? Ki Young mengiyakan.
“Kau
dalam masalah besar. Kau kira Hyun Myung Yi akan membiarkanmu membesarkan anak
suaminya setelah mereka menikah? Aku tahu aku tidak akan begitu jika itu adalah
aku.”
“Apa
yang akan dia lakukan?”
“Dia
akan berusaha menyingkirkan anak itu... atau melakukan apa pun yang dia bisa
untuk mengambil anak itu darimu. Jika kau tidak memainkan ini dengan benar,
mungkin saja dia melakukan itu. Kau perlu mencegah mereka menikah atau
mengambil tindakan lain. Aku pergi duluan.” Kata-kata Yun Hee membuat Ki Young
merasa terancam.
**
Ki
Young lalu menelpon Tae Yoon. Ki Young mengatakan ia dengar Tae Yoon akan
menikah. Tae Yoon mengiyakan. Kenapa? Aku tidak boleh melakukan itu? Ki Young
menjawab boleh. Tapi, kita perlu menyelesaikan beberapa hal lebih dulu sebelum
itu kau lakukan. Tae Yoon merasa tidak ada yang harus ia selesaikan dengan Ki
Young. Ki Young mengatakan mungkin kau tidak, tapi aku ada.
Tae
Yoon menegaskan ia tidak tertarik dengan anak-anak. Itu anakmu. Kau hamil
dengan mendapatkan donor sperma. Tepat sekali, jadi tanda tanganilah
kontraknya, ujar Ki young. Namun lagi-lagi Tae Yoon bertingkah. Menurutnya,
mereka tidak membutuhkan kontrak itu. Itu bayimu sendiri. Tidak ada hubungannya
denganku.
“Dimana
kau sekarang?”
“Aku
masih di Haeinsa.” Ujar Tae Yoon berbohong
“Kapan
kau kembali?”
“Aku
tidak tahu!”
“Tanda
tanganilah pernyataan pelepasan hak orangtua saat kau kembali ke Seoul.”
“Hei,
kau-lah yang mengadakan konferensi pers dan menyatakan kau mendapat donor
sperma! Kau sudah menjadikanku orang yan sangat bodoh! Kenapa kau berusaha menempel
padaku sekarang?”
“Aku
bukannya ingin kau kembali! Aku hanya ingin kita mengambil langkah yang baik
dan mengakhiri untuk selamanya kali ini.”
“Kita
sudah sepakat bahwa bayi itu bukan milikku. Dan sudah lama sejak kita
mengakhiri hubungan kita. Jangan memohon-mohon, itu merendahkan dirimu.” Tae
Yoon pun mematikan telponnya. Ki Young nampak kesal. Ia kembali menelpon tapi
di alihkan.
**
Myung
Yi menaiki tangga menuju apartemen Tae Yoon. Tepat saat itu Ki young sampai
dengan mobilnya dan melihatnya Myung Yi. Setelah bertemu dengan Myung Yi. Tae
Yoon mengatakan mulai sekarang, jawab saja pertanyaan yang kutanyakan padamu. Kau
tidak akan menggugurkan bayi itu, kan? Myung Yi menjawab ia tidak bisa
melakukannya. Namun bukan itu jawaban yang ingn Tae Yoon dengar. Cukup jawab ya
atau tidak. Myung Yi menurut.
“Kau
menginginkan harta keluargaku, kan?”
Namun
Tae Yoon melihat wajah Myung Yi nampak mencurigakan. Tae Yoon mengambil alat
detektor kebohongan. Ia menyuruh Myung Yi meletakan tangannya di situ. Jika
Myung Yi mengatakan yang sebenarnya, lampu hijau akan menyala dan akan
berputar. Jika Myung Yi berbohong, lampu merah akan menyala dan Myung Yi akan disengat
listrik 10 juta watt, lalu mati. Jika lampu merahnya menyala meskipun 1 kali,
langsung gugurkan bayinya besok. Jika lampunya menjadi hijau, maka Tae Yoon
akan menikah dengan Myung Yi.
Tae
Yoon pun janji kelingking dengan Myung Yi. Okey lets start.
“Kau...
menginginkan harta keluargaku, kan? Jawablah.”
“Ya.”
Lampunya hijau. Haha tadi bilangnya tidak. Myung Yi emang jagonya bohong.
“Apa
benar kau hamil anakku?”
“Ya.”
Lampu hijau lagi.
“Apa
kau mencintaiku?”
“Ya...
Tidak.”
“Apa
itu? Jawab lagi. Apa kau mencintaiku?”
“Tidak.”
Jawab Myung Yi tenang. And hasil dari ketenangannya menjawab, ia mendapatkan
lampu hijau lagi.
Tae
Yoon melipat tangannya dan bersandar. Ia mengiterogasi Myung Yi. Lalu kenapa
kau berbohong tentang mencintaiku?
“Sudah
10 tahun sejak aku bertemu dengan orangtuaku. Sebenarnya, aku terlahir dengan
sendok perak di mulutku. Keluargaku dulu sama kayanya dengan keluargamu. Tapi,
perusahaan ayahku bangkrut saat aku 17 tahun. Aku menjadi orang miskin dalam
semalam. Aku dulu tinggal dalam rumah 14 ribu meter persegi. Sekarang aku
tinggal dalam apartemen kecil dengan sepupuku. Kau mungkin tidak tahu seperti
apa itu rasanya. Maafkan aku, tapi cinta... suatu yang mewah untukku.”
“Jadi,
maksudmu kau akan memanfaatkan kehamilanmu untuk mendapatkan apa yang kau
inginkan dariku?”
“Maafkan
aku, tapi... ya.”
Tae
Yoon tertawa kecil mendengar kata-kata Myung Yi. “Kau sangat lucu. Seharusnya
kau memberitahuku di awal. Seandainya begitu, aku akan pacaran saja denganmu
daripada dengan Cha Ki Young. Pilihanku
memang aneh.” Tae Yoon lalu bertepuk tangan. Kau lolos. Mari kita menikah.
**
Sementara
Tae Yoon mengajak Myung Yi menikah, Ki Young di kamarnya tengah mengetik surat
Pernyataan Pelepasan Hak Orangtua dan Hak Asuh Anak. Kembali lagi ke Tae Yoon
dan Myung Yi. Tae Yoon memberi Myung Yi surat kontrak.
“Pertama-tama,
mari kita tanda tangani kontrak 5 tahun... lalu kita bisa memikirkan tentang
perpanjangannya setelah itu. Apa ada keberatan?”
“Tidak.”
“Jika
tidak ada, maka mari kita proses kontraknya. Aku akan merekamnya. Bacalah.” Tae
Yoon merekamnya by phone.
Kemudian
mereka berdua berbalas-balasan membaca isi kontrak tersebut. Myung Yi bagian
ganjil dan Tae Yoon bagian genap.
Dan
inilah 7 butir isi kontrak pernikahan mereka :
1.
Park
Tae Yoon akan disebut sebagai Pihak A dan Hyun Myung Yi akan disebut sebagai
Pihak B.
2.
Pihak
A and Pihak B akan sepakat menikah selama 5 tahun.
3.
Pihak
B tidak akan pernah mencampuri kehidupan pribadi Pihak A.
4.
Pihak
A akan mempunyai hak untuk berkencan dengan wanita lain setelah menikah.
5.
Pihak
B tidak akan pernah menuntut Pihak A melaksanakan tugas-tugas suami.
6.
Pihak
A tidak berkewajiban memberi tunjangan istri dan anak-anaknya.
7.
Tidak
akan ada kewajiban seks dan cinta dalam pernikahan Pihak A dengan Pihak B.
Mereka
berdua pun menandatangani kontrak tersebut sebagai tanda mereka menyetujui isi
dari kontrak itu.
“Keluarlah
dari rumah sepupumu sekarang juga. Kita akan tinggal di sini. Kau masih punya
10 juta Won yang kuberikan padamu, kan? Gunakan itu untuk mempersiapkan
semuanya. Seharusnya itu cukup untuk rumah ini. Aku juga ingin kau menyiapkan
pernikahannya.” Ujar Tae Yoon.
“Alasan
aku menikah denganmu adalah karena uang. Apa alasanmu menikah denganku?” tanya
Myung Yi
“Aku
perlu menikah dengan seorang wanita jika aku ingin bebas dari keluargaku. Tapi
aku akan dirantai kembali jika aku tidak berhati-hati dengan siapa yang
kupilih. Karena kemudian aku mungkin harus berbuat seolah-olah aku benar-benar
menikah. Maksudku... Dari semua orang, kau yang tahu situasiku dengan Cha Ki
Young.”
**
Ki
Young menyambangi apartemen Tae Yoon. Myung Yi membuka pintunya. Myung Yi mengenakan
kemeja Tae Yoon. Seolah-olah ia mau menunjukan pada Ki Young kalau ia
menghabiskan malam bersama Tae yoon. Ki Young tersenyum kecut melihat penampilan
Myung Yi. Suruh Park Tae Yoon untuk keluar.
“Kau
bisa mengatakan padaku.” Kata Myung Yi santai.
“Suruh
Park Tae Yoon untuk keluar!” perintah Ki Young.
“Akan
kusampaikan pesanmu padanya.”
“Katakan
padanya untuk menandatangani kontrak ini sekarang juga lalu membawanya padaku.”
Ki Young menyerahkan surat itu pada myung Yi.
“Baik,
aku akan langsung menyampaikan ini padanya.” Myung Yi tersenyum dan langsung
menutup pintunya. Ki Young hanya bisa menahan kesal.
**
Hohoho.
Rupanya bang Tae Yoon bobonya di mobil bukan di apartemennya bersama si nenek
sihir Myung Yi. Tiba-tiba muncul si nenek sihir Myung Yi membawa surat dari Ki
young. Tae Yoon mengambilnya dan meramas surat itu lalu ia membuangnya tepat di
wajah Myung Yi. Hahah syukurin. Walau sudah di perlakukan kasar. Myung Yi
mencoba tenang. Ia lalu mengajak Tae Yoon tidur di dalam apartemen saja. Tae
Yoon berkata lebih nyaman tidur di sini.
“Haruskah
aku yang tidur di sini saja jika kau tidak nyaman denganku?”
Myung
Yi pun menurut. Setelah melihat Myung Yi pergi. Tae Yoon segera keluar mobil
dan mengambil surat Ki Young.
**
Saatnya
Ki Young makan malam. Sudut bibirnya belepotan dengan saos kimchi yang di
cicipinya. Tiba-tiba bel apartemennya berbunyi. Ki Young yang tak menyadari
betapa belepotan sudut bibirnya pun langsung membuka pintu. Ternyata bang Tae
Yoon yang berkunjung. Tae Yoo kaget melihat sudut bibir Ki young berlumuran
saos.
“Kenapa
kau ingin kontrak ini ditandatangani?”
“Aku
takut anakku akan diambil jika keluargamu tahu. Dan aku rasa Hyun Myung Yi juga
tidak akan melepaskan aku.” Kata Ki young tegas.
“Jangan
kuatirkan dia. Itu sudah diurus.”
“Kau
tidak tahu wanita. Apa yang kami katakan dan yang kami rasakan selalu berbeda.”
(Hmm ada benarnya juga *setujruuu)
“Akan
kutandatangani. Sebagai gantinya, ada 1 klausa yang ingin kutambahkan dalam
kontrakmu.”
“Apa
itu?”
“Cha
Ki Young tidak akan pernah menikah dan dia akan hidup seorang diri selama sisa
hidupnya.” (Bushetttt, egosi sekali dirimu bang. ^^)
“Tapi
kau boleh menikah dengan Hyun Myung Yi? Kau benar-benar egois dan tidak tahu
malu!” protes Ki young
“Kau
memperoleh apa yang sudah kau tabur. Pikirkan tentang semua hal yang telah kau
lakukan padaku. Aku sudah melakukan yang terbaik supaya aku bisa menikah
denganmu. Tambahi kontraknya lalu bawalah padaku besok.” Ujar Tae Yoon langsung
pergi. Ki Young mendelik kesal. Ia langsung menutup pintunya.
**
Ki
Young bersiap-siap ke kantor. Saat menunggu di dalam lift, tanpa di duga Tae
Yoon bersama Myung Yi masuk ke dalam lift yang ia tumpangi. Myung Yi mengenakan
hanbok. (sepertinya mereka akan ke rumah Tae Yoon). Myung Yi berakting manis
menyapa Ki young. Ki Young diam saja. Sepertinya Myung Yi sengaja membuat Ki
young cemburu dengan belagak akrab sama Tae Yoon.
“Oppa,
apa yang harus kita beli untuk orangtuamu?”
“Tetap
saja...” sedetik kemudia. Myung Yi kembali bertanya. “Kita harus membeli
ranjang ukuran besar, kan? Apa ada merek tertentu yang kau sukai?”
“Beli
saja 2 ranjang single.” Jawab Tae Yoon seadanya.
“Itu
juga ide yang bagus. Itu akan berbeda menyatukan 2 ranjang bersama. Rasanya
juga seolah-olah kita akan tidur terpisah.”
“Belilah
2 ranjang dan biarkan tetap terpisah. Aku terbiasa tidur sendirian.”
“Benarkah?”
hadeuhh si nenek sihir Myung Yi pengen di jitak. (Ki Young nampak terganggu
dengan percakapa mereka.)
“Hei!
Mulai sekarang, jangan katakan apa pun sampai 48 jam ke depan!” teriak Tae Yoon
kesal.
“Oppa,
kau akan menakuti bayinya. Kau punya 2 bayi sekarang.” ujar Myung Yi sengaja
biar di dengar Ki young. Ki Young tersenyum kecut. Lift pun terbuka, Ki Young
langsung keluar. Tae Yoon bernafas lega. Namun dari wajahnya, ia nampak
bersalah.
**
Batin
Ki young tersiksa saat melihat Myung Yi merapihkan rambut Tae Yoon di lampu
merah. Ki Young langsung menancap gas saat lampu berubah hijau. Tae Yoon
melihat Ki Young berhenti dan pergi ke suatu tempat. Myung Yi menyadari itu.
Ternyata
Ki young ingin menjual rumahnya secepat mungkin lalu pindah ke tempat lain.
Apakah itu memungkinkan, tanya Ki young pada agen real estate itu.
“Pindah
tidak akan jadi masalah, tapi... pasar real estate sedang tidak begitu baik
sekarang ini. Kau akan mendapat kesulitan menemukan kondisi lingkungan yang
serupa.”
Ahjussi
itu menunjukan sebuah apartemen 700 meter persegi yang bernilai sekitar 200
juta Won. Uang mukanya 100 juta Won. Setidaknya Ki Young harus menyiapkan 100
juta Won.
~Bersambung ke bagian 2~
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya chingu,,
habis baca di tunggu commentnya ya..
Hwaiting