Senin, 29 September 2014

PLUS NINE BOYS Episode 9 Bagian 1

Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000013613_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000026726_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000055321_thumb[1]
Soo Ah menuju meja riasnya lalu berdandan. Di lihat dari ketrampilannya memoles wajah cantiknya dengan begitu baik, sepertinya Soo Ah bukanlah gadis biasa pada umumnya. (hmm mungkin juga Soo Ah mau ketemuan ma Min Goo kali ya, makanya dandan sedemikian cantiknya. ^^). Setelah selesai berdandan dan meluruskan rambutnya. Soo Ah pun berdiri dan mengibaskan rambutnya bagaikan gadis shampoo. Para pria yang melihatnya pasti terpesona. ^^

Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000064964_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000070236_thumb[1]
Benar saja, sepanjang perjalanan kecantikan Soo Ah mengundang banyak perhatian dari para pria yang berpapasan dengannya. Bahkan yang jalan sama pacar saja jadi berpaling. Soo Ah seolah tersenyum menikmati moment itu. Di seberang jalan, Min Goo yang melihat itu jadi cemburu.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000090390_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000091958_thumb[1]
“Curang. Berhenti main curang.” Protes Min Goo

“Apa?” tanya Soo Ah
“Semua orang terus melihat padamu karena kau begitu cantik. Aku mau
jadi satu-satunya yang melihatmu.”

Soo Ah hanya diam saja dan melangkah pergi.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000100433_thumb[1]
=>> Soo Ah(21) <<=

“Pacarku yang 2 tahun lebih muda dariku, tidak tahu siapa aku yang sebenarnya..”

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000109075_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000111211_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000112946_thumb[1]
Seyoung melihat Jin Goo dan Go Eun pulang kantor bersama. Mereka berdua nampak dekat. Jin Goo tanya apa Go Eun makan cemilan tengah malam. Go Eun menjawab tidak. Pantasan Go Eun tidak bengkak (gemuk), ujar Jin Goo.

Melihat itu, Seyoung lalu teringat akan perkataan Jin Goo. Jin Goo ingin pulang dengan Seyoung. Ia selalu tulus pada Seyoung. Tapi Seyoung tidak pernah percaya padanya.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000138938_thumb[1]
Dengan lesuh Seyoung berjalan keluar kantor. Ternyata Jin Goo menunggunya di luar. Seyoung kaget. Mereka pun saling bertatapan. Mau pulang, tanya Jin Goo. Seyoung mengiyakan. Jin Goo merasa canggung. Menutupi rasa canggungnya, Jin Goo berkata lalu lintas disini ramai karena ini hari Jumat.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000175375_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000179112_thumb[1]
“Ya, tampaknya begitu.” Ujar Seyoung singkat

Jin Goo meminta Seyoung mengatakan padanya, apa Seyoung sekarang tidak merasa bosan pulang ke rumah sendirian? Seyoung langsung menjawab tidak, waktu berlalu sementara ia membaca. Jin Goo merasa lucu.

“Apa kau bercanda? Kau selalu tertidur di bus. Waktu berlalu saat kau bermimpi. Yang penting, aku harus pergi ke suatu tempat. Nikmatilah waktumu hari ini. Dah.” Jin Goo pamit pergi

Seyoung merasa kesepian sepeninggal Jin Goo.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000191357_thumb[1]
=>> Se Young (26) <<=

 “Orang yang aku pikir brengsek mungkin sudah menjadi tulus..”

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000194260_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000214747_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000222155_thumb[1]
Da In baru pulang bepergian bersama Eun Suh. Ia melihat Kwang Soo sedang bersembunyi di balik tembok. Namun Kwang Soo tak menyadarinya. Kwang Soo keluar dari persembunyian dan berpapasan dengan Da In. Kwang Soo pura-pura terkejut.

“Oh Da In! kebetulan sekali. Kita ketemu lagi. Kau pasti pergi ke suatu tempat. Aku mau jalan-jalan.”

Da In cuek bebek. Seolah tak menyadari kehadiran Kwang Soo. Ia langsung masuk ke dalam lift.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000227927_thumb[1]
=>> Da In (33) <<=

“Pria dari masa lalu yang menyakitkan terus muncul di depan mataku..”

**


Preview Ep 9 :
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000235001_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000238838_thumb[1]
Min Goo menarik tali jaket hoodie Soo Ah. Hal itu membuat jarak wajah mereka sangat dekat. Min Goo lalu menarik sekali lagi agar Soo Ah lebih dekat dengannya. ^^

“Hati seorang wanita dilindungi oleh lapisan dinding baja.”
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000240440_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000243910_thumb[1]
Da In berusaha mencari sesuatu di dalam sebuah novel. Sepertinya ia mencari sebuah tulisan dalam novel itu, yang telah ia garis bawahi dengan tinta merah.

“Jadi kita sendiri tidak tahu apa yang ada di dalam dinding itu... atau bagaimana ingin menghancurkannya.”
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000254087_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000257290_thumb[1]
Jin Goo mendapatkan panggilan dari Go Eun. Jin Goo berniat mengangkatnya, namun Seyoung meminta Jin Goo tak mengangkatnya. Mereka pun saling bertatapan.

“Tapi hati yang kita lindungi bisa berubah... dalam sekejap mata. Itulah perasaan kita.”

***

 
Track 9
[The Girls` Stories]
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000292191_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000293426_thumb[1]

Seyoung menceritakan pada Da In tentang Jin Goo yang mengantarnya setiap hari selama setahun dengan bus hanya untuk pulang dengannya. Padahal Jin Goo sudah pindah rumah. Da In berkata Jin Goo benar-benar punya komitmen.

“Komitmen apanya?” ujar Seyoung. Da In panasaran apa yang akan Seyoung lakukan. Seyoung bilang tidak ada. Begitulah yang terjadi. Da In mengatakan ia pasti mengerti. Apa?

“Kalian berdua kencan.” Ujar Da In singkat.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000327827_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000335835_thumb[1]
Seyoung meminta Da In tidak usah membahas itu. Kenapa? Kau kan dulu suka sama dia. Seyoung mengatakan ia kemudian tertipu. Sulit sekali untuk menjadi teman. Meskipun kau tahu dia tulus, tanya Da In.

“Dia hanya naik bus denganku, bukan masalah besar. Dan dia naksir seseorang.”

“Benarkah, siapa?”

“Seseorang. Lagipula... tidak akan terjadi di antara kami.” Da In mengatakan tentu saja. Namun ia meragukan ucapan Seyoung tadi. Seyoung pun pamit. Namun Da In ingat ultah Seyoung besok kan. Da In meminta Seyoung datang jika ada waktu. Ia akan menyediakan kuenya.

“Pada saat-saat seperti ini... kau malaikat kopi.” Ujar Seyoung senang. Ia pun pamit pergi.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000352151_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000365798_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000368234_thumb[1]
Seyoung keluar dan Kwang Soo masuk. Da In hanya diam menatap Kwang Soo. Beberapa menit kemudian, Kwang Sudah duduk nyante sambil membaca koran. Da In hanya memperhatikannya dari tempat duduknya.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000390556_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000392859_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000410409_thumb[1]
Tiba-tiba musik player di kafe mati. Da In menoba mengeceknya. Kwang Soo mengatakan pasti masalah koneksi. Mungkin kabelnya. Kwang Soo berniat memeriksanya namun di larang Da In. Tidak usah.

“Aku memang ahli kalau hal-hal begini. Kau tahu aku suka musik. Ini adalah dasar untuk pecinta musik.” Kwang Soo mencoba menyambung kabel bagian belakang. “Tada!” Sayang sekali, Kwang Soo kurang beruntung, musik playernya tidak jadi.

Ia mencoba memperbaikinya. “Oh, ini kan terhubung ke notebook. Kau harus dengar lagu ini di CD. Oh, aku punya semua CD yang kau berikan padaku. Kau masih suka Loveholic, kan? Ok, hampir selesai.” Kwang Soo memukul-mukul musik playernya tapi belum nyala juga.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000434834_thumb[1]  Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000445678_thumb[1]
Da In lalu mengotak atik dari laptop dan taadaaa. Jadi juga. kwang Soo mengatakan Da In sudah lebih baik. Da In bahkan tidak tahu cara mengaktifkan pemutar MP3 sebelumnya. Da In masih diam membisu dan cuek sama Kwang Soo.

“Ketika kau pertama kali beli MP3 player yang kau gunakan itu... kau mengeluh karena itu mulai rusak. Tapi kau tidak menaruhnya di baterai. Kau ingat?”
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000473306_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000474340_thumb[1]
“Tidak.” Akhirnya Da In membuka suaranya juga.

“Kalau begitu kau harus ingat ini. Lampu tiba-tiba padam... dan kau ingin aku datang. Kupikir kau mencoba untuk memukulku, jadi aku pergi. Kau ingat?”

“Tidak.” Da In memandang tajam Kwang Soo.
 
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000492258_thumb[1]
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000498030_thumb[1]  Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000502368_thumb[1]
Da In kembali ke tempatnya dan merapihkan gelas-gelas yang kotor. Kwang Soo mendekat dan membayar tagihan. “Da In. Jika kau tidak ingat, aku akan membantumu mulai sekarang. Karena aku ingat semuanya. Jadi aku akan datang kesini dan menghidupkan kembali ingatanmu setiap hari.”

Da In mengembalikan uang kembalian pada Kwang Soo. Kwang Soo memberikan Da In sebuah buku. “Bacalah ini. Aku tidak tahu jika kau ingat. Sampai jumpa.”

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000516215_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000522889_thumb[1]
Da In mengambil buku itu. Di dalam buku itu, Kwang Soo menulis “Calmi Cuori Appassionati: Love, Da In”

“Aku sangat mencintai dia dan dia selalu menyakitiku. Kenapa dia membawa... semua kenangan yang aku usahakan untuk melupakannya?”

Buku itu berjudul Antara Tenang dan Gairah.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000554954_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000559992_thumb[1]
Saat pergi ke pantry, Seyoung mendapati Jin Goo bersama Go Eun sedang asyik membicarakan sesuatu. Karena sudah terlanjur, Seyoung pun duduk dan membuat dirinya senyaman mungkin.

“Ya. Aku hanya pura-pura dia tidak pernah mengatakan apa-apa.”
 
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000570236_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000572772_thumb[1]
Jin Goo menunjukan film yang ia tonton pada Go Eun. Menurutnya, film itu benar-benar bagus. Jin Goo bahkan menontonnya sepanjang malam. Benarkah, tanya Go Eun. Jin Goo mengiyakan. Seyoung ikutan nimbrung. Apa yang begitu bagus? Go Eun menjawab Game of Thrones.

“Ah Game? Aku suka game... permainan mereka...” Jin Goo langsung memotong kata-kata Seyoung. “Itu drama Amerika.” Jin Goo lalu bertanya pada Go Eun kapan musim 5 keluar. Seyoung terdiam, ia di cuekin.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000580880_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000585084_thumb[1]
Go Eun mengatakan tahun depan baru musim 5 keluar. Mereka harus menunggu satu tahun. Bukankah burung gagak sangat keren, tanya Go Eun. Jin Goo mengatakan tidak, ia berpikir gadis itu yang keren. Dia seperti bom. Go Eun tersenyum dan memukul bahu Jin Goo.

“Maksudmu ada orang-orangan sawah di film?” Seyoung kembali nimbrung lagi. Namun lagi-lagi salah tempat karena tidak tahu apa yang di bahas oleh Jin Goo & Go Eun. Ternyata burung gagak adalah karakter dalam film.

Go Eun lalu bertanya pada Jin Goo. Kau tahu mereka benar-benar berkencan dalam kehidupan nyata? Benarkah, Jin Goo balik nanya. Go Eun menjawab ya begitu. Gagak yang beruntung, ujar Jin Goo iri. Go Eun tanya apa Seyoung tidak menonton drama Amerika?
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000594760_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000600866_thumb[1]
“Drama Amerika?” Belum sempat Seyoung menjawabnya lagi. Jin Goo mendahuluinya. Jin Goo mencibir semua yang Seyoung lakukan adalah makan. Dia tidak punya waktu untuk itu. Seyoung cemberut mendengarnya.

Kemudian Jin Goo kembali bertanya pada Go Eun. Apa ada drama lain yang Go Eun tonton? Go Eun balik nanya, apa Jin Goo menonton Sherlock? Sepertinya Jin Goo belum perna menontonnya. Go Eun berniat mengirimkannya pada Jin Goo.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000624290_thumb[1]
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000639839_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000648648_thumb[1]
Seyoung merasa dirinya tak di perluhkan di sini. Ia berdiri dan beranjak pergi. Namun ia masih melihat ke arah Jin Goo. Sepertinya Seyoung berharap Jin Goo menatapnya sekali saja. Dari tadi Jin Goo hanya fokus sama Go Eun doank. Cacian si eneng. LOL

Jin Goo mengeluarkan USB yang berbentuk film kartun Smurfs. Wah keren, ujar Go Eun. Jin Goo mengatakan semua drama Amerika favoritnya ada disini, jadi Go Eun bisa menontonnya. Go Eun pun berterima kasih. Seyoung masih melihat Jin Goo. Ia bergumam, dasar brengs*k.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000663462_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000677543_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000680713_thumb[1]
Jin Goo memberikan semua berkas perlengkapan jalan-jalan pada Manager Kim. Manager Kim melihat-lihat berkas itu lalu meminta Jin Goo berhati-hati dalam mengemudi. Manager Kim kembali ke tempat duduknya.

Jin Goo berkata pada Go Eun, besok mereka punya hari yang panjang dengan perjalanan ke Gangnam dan yang lainnya. Go Eun mengatakan begitulah Jin Goo keasyikan bicara, tapi tangannya memegang kursi Seyoung sambil memutar-mutarnya. Seyoung merasa kesal. Jin Goo mengusulkan bagaimana kalau mereka makan disana jika terlambat? Go Eun mengatakan tentu, ia akan menunggu di restoran Sinsadong.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000682248_thumb[1]  Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000683516_thumb[1]
Tiba-tiba Manager Kim ikutan bicara. Aku tinggal di Sinsadong. Benarkah, tanya Go Eun. Manager Kim berkata favoritnya restoran daging babi pedas. Mendengar itu, Jin Goo mengatakan kedengarannya enak. Lagi-lagi tangannya kembali mengoyang-goyang kursi Seyoung.

“Dimana itu?” tanya Jin Goo

“Pergilah ke jalan Garosugil dan...” Tiba-tiba kata-kata Manager Kim  terpotong karena Jin Goo terjatuh akibat Seyoung menarik kursinya menjauh.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000699699_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000710576_thumb[1]
“Hei! Se Young, apa kau melewatkan makanmu lagi?” tanya Jin Goo kesal. Seyoung mengiyakan. “Kau memang selalu begini ketika kau lapar. Apa kau melakukan diet? Itu memang bagus. Kau tampak sedikit bulat hari ini.” Jin Goo tertawa.

Seyoung marah dan membentak Jin Goo. “Aish, benar-benar!” Seyoung merasa tak enak memarahi Jin Goo. Ia lalu meminta Jin Goo hentikan. Jin Goo mengatakan ia hanya bercanda. Ada apa denganmu hari ini, tanya Jin Goo pelan.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000721587_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000733332_thumb[1]
Jin Goo kembali ke tempat duduknya. Namun diam-diam ia menuri pandang pada Seyoung. Wajah Seyoung masih cemberut. Seyoung bergumam dalam hati. “Ada apa dengan diriku? Sadarlah.”

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000747780_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000752184_thumb[1]
Soo Ah dan kedua temannya berdandan di depan cermin di sebuah pusat kosmetik. Soo Ah menanyakan penampilannya pada kedua temannya. Mereka memuji Soo Ah tampak hebat. Dengan berpenampilan seperti itu, Soo Ah tampak seperti anak SMA. Salah satu teman Soo Ah bilang ia tidak tahu tentang itu. Tapi menurutnya, Soo Ah terlihat agak seperti anak laki-laki yang lebih muda.

“Benar, kan?” Soo Ah tersenyum dan kembali bercermin lagi.

Teman Soo Ah menegur Soo Ah yang belum menghapus kuteksnya yang berwarna ngejreng itu. Soo Ah kaget, ia hampir lupa menghapusnya. Salah satu teman Soo Ah berkata Soo Ah selalu saja begini. Soo Ah selalu bilang Min Goo kekanak-kanakan. Tapi sekarang Soo Ah malah mencintainya sampai mati.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000779345_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000790289_thumb[1]
“Apa yang bisa kulakukan? Dia sangat mencintaiku. Setidaknya, aku harus memberinya kesempatan.” Ujar Soo Ah sambil menghapus kuteks dari kukunya.

“Astaga. Apa dia tahu nama aslimu? Han...” Soo Ah langsung mengatup mulut temannya itu. “Kau mau mati? Kubilang jangan katakan itu.” ancam Soo Ah

“Hei. Terserahlah. Tapi jika dia tahu kau belajar untuk ujian kuliah lagi... dia akan memperlakukanmu seperti seorang pecundang. Han loser.” Ujar teman Soo Ah
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000819685_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000832598_thumb[1]
“Dia punya sesuatu yang lebih besar untuk disembunyikan...” ujar teman Soo Ah yang gendut. Soo Ah langsung menegur temannya. Temannya yang kurus mengiyakan. Soo Ah akan dibuang saat ia tertangkap. Lalu apa yang akan Soo Ah lakukan?

“Apa? Kami hanya akan berpisah.”

Teman Soo Ah berujar Soo Ah memang berani. Ia meminta Soo Ah tidak berakting seperti sedang kesulitan. Soo Ah terdiam mendengar kata-kata temannya itu.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000845211_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000847613_thumb[1]
Soo Ah hanya bisa menatap tak percaya dengan begitu banyak makanan yang Min Goo pesan. Sudah begitu, Min Goo menyuruhnya memesan apapun yang ia mau. Sebab Min Goo membawa kartu kredit Ibunya.

“Kartu kredit Ibumu? Terima kasih.” Ujar Soo Ah berakting seperti gadis SMA yang lugu.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000883816_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000886085_thumb[1]
Soo Ah lalu memotong steaknya, Min Goo menyuruh Soo Ah menguyah dengan baik. Jika Soo Ah sakit, ia akan merasa sakit juga. Soo Ah tersenyum mendengar gombalan Min Goo.

Kemudian Min Goo memotong dagingnya dan menyuruh Soo Ah memakannya (Min Goo berniat menyuapi Soo Ah). Soo Ah membuka mulutnya, ia berniat memakan daging yang Min Goo beri namun Min Goo malah menjauhkan dagingnya. Soo Ah kesal. Min Goo janji akan memberikannya pada Soo Ah. Tapi lagi-lagi Soo Ah di kebulin, Min Goo malah memakan dagingnya sendiri. hehe
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000895227_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000897096_thumb[1]  Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000912411_thumb[1]
“Apa kau mau pesan minuman?” tanya sang waitress

“Ya, kopi...” Jawab Soo Ah

“Tidak. Kita mau pesan 2 jus stroberi.” Ujar Min Goo pada sang waitress. Namun Soo Ah menolak pesanan Min Goo. Ia mau pesan kopi. Min Goo meminta Soo Ah mendengarkannya. Nanti Soo Ah tidak bisa tidur jika minum kopi terlalu banyak.

“Jika kau tidak bisa tidur, perasaanku jadi tidak enak.” Ujar Min Goo. Waitress tertawa kecil mendengar kata-kata Min Goo. Min Goo pun kembali memesan dua jus.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000928193_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000929128_thumb[1]
Beberapa menit kemudian, mereka berdua menyikat habis semua pesanan makanannya. Min Goo merasa kekenyangan. Apa kau kenyang, tanya Min Goo pada Soo Ah. Soo Ah mengangguk pelan. Min Goo menatapnya intens. Soo Ah merasa canggung. Kemudian ia melihat gambar Sa Rang ( artis cilik) di katalog menu.

“Sa Rang lucu.” Ujar Soo Ah (Sarang berarti cinta)

“Siapa?”

“Sa Rang. Kau tidak tahu Chu Sa Rang?”
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000963462_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000968734_thumb[1]
“Aku tahu. Tapi aku gugup... karena kau bilang begitu. Seharusnya nama aku Kang Sa Rang. Jika namaku itu... kau akan memanggilku. Sa... Rang!” ujar Min Goo membuat Soo Ah tersenyum.

“Dulu aku berpikir dia sangat kekanak-kanakan. Tapi dia mulai membuatku tersenyum.”


**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_000982881_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001002735_thumb[1]
Ternyata restoran dimana Min Goo dan Soo Ah makan bersama, memberi potongan harga 50% atau lebih bagi siswa yang makan di sini. Namun ada syaratnya, mereka harus menunjukkan kartu pelajar. Min Goo senang sekali. Ia langsung mengeluarkan kartu pelajarnya. Tapi Soo Ah hanya tertunduk diam.

Melihat itu, Min Goo pikir Soo Ah tidak membawa kartunya. Soo Ah mengiyakan. Min Goo tak mempermasalahkannya. Ia membayar harga penuh dengan menggunakan kartu kredit ibunya.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001014113_thumb[1]
Soo Ah yang merasa bersalah harus membohongi Min Goo. Ia berjalan keluar duluan.

“Sebenarnya... aku takut dia akan mencari tahu tentang diriku yang sesungguhnya.”


**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001037836_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001043108_thumb[1]
Min Goo menyusul Soo Ah. Min Goo bertanya ada apa? Apa karena aku? Aku melakukan sesuatu yang salah? Soo Ah menjawab tidak. Lalu kenapa? Soo Ah mengatakan tidak ada. Min Goo merasa pastii ada sesuatu yang salah. Ia mengajak Soo Ah pergi. Ia akan membuat Soo Ah tertawa.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001052651_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001069501_thumb[1]
Dan ternyata maksud Min Goo dengan membuat Soo Ah tertawa adalah pergi berkaraoke. Min Goo menyanyikan lagu yang membuat Soo Ah tertawa dan tersenyum manis. Idiihh, Min Goo kalau nyanyi kelihatan dewasa ya. ^^

Usai bernyanyi, Min Goo duduk berhenti capek. Ternyata mereka masih punya waktu satu menit. Apa yang akan kita nyanyikan, tanya Min Goo pada Soo Ah. Soo Ah mengatakan apapun yang ingin Min Goo nyanyikan.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001119117_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001121053_thumb[1]
“Apapun yang ingin aku nyanyikan?” Min Goo berpikir dan membuka buku lagu. Min Goo tersenyum. Ia memilih lagu Standing Egg. Soo Ah kaget namun senang.

Min Goo menyanyikan lagu Staning Egg. Ia begitu menghayati lagu Standing Egg itu. Begitu pun Soo Ah. Ia terpanah dengan Min Goo yang menyanyikan lagu dari penyanyi kesukaannya.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001160225_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001166465_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001185851_thumb[1]
Da In dan Eun Suh baru pulang belanja. Eun Suh berlari cepat-cepat menuju ruang tipi. Da In menyuruhnya mencuci tangan dulu. Da In lalu mengeluarkan barang belanjaannya. Tiba-tiba bel berbunyi. Da In melihat dari layar intercom tapi tidak ada siapa-siapa.

Da In merasa heran. Ia pun jadi was-was. Dengan segala kewaspadaan, Da in memberanikan diri membuka pintu. Tak lupa ia membawa payung untuk berjaga-jaga.

Saat pintu di buka, tak ada seorang pun. Namun ada sebuah amplop di depan pintu.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001199197_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001202734_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001204403_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001213111_thumb[1]
Da In membuka amplop itu. Ada dua tiket konser di dalamnya. Dan juga ada pesan memo. Ternyata uncle Kwang Soo yang mengirimnya.

“Apa kau ingat? Mereka mengadakan konser. Kau mau datang?”Di balik pesan itu ada foto Da In dan uncle Kwang Soo saat mereka bersama dulu. Da In tertegun melihat foto itu.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001230662_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001249848_thumb[1]
Da In menemani Eun Suh menonton tipi, namun ia nampak galau. Ia memandang amplop itu.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001268000_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001281613_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001292524_thumb[1]
Dan oh my gosh. Ternyata selesai mengirim amplop itu, uncle Kwang Soo malah nongkrong di teras apartemennya. Ia menangkat speaker aktif-nya tinggi-tinggi. Uncle Kwang Soo memutar lagu band kesukaan Da In (band yang akan mengadakan konser, yang tiketnya sudah uncle selipkan di pintu rumah Da In). Betapa terkejutnya uncle, saat melihat Da In bersama Eun Suh keluar rumah.

Uncle berniat menyusul namun Dong Goo malah menutup pintu teras. Uncle meminta Dong Goo membuka pintunya tapi Dong Goo yang iseng berpura-pura budek.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001304870_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001313679_thumb[1]
“Pintu? Apa itu?”

“Berhenti main-main, buka pintunya. Aku lagi buru-buru, buka pintunya. Dong Goo, buka pintunya. Buka!”

“Oh, kau mau berolahraga?”

“Kau bisa main-main nanti. Buka!” Dong Goo menjulurkan lidahnya. Lalu beranjak pergi meninggalkan uncle Kwang Soo yang frustasi terkurung di teras.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001329628_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001331830_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001334933_thumb[1]

Rupanya Da In pergi berbelanja di supermarket. (aNNa ga salah lihat kan? Tadi si Da In mengeluarkan barang belanjaan kok. Hmmmm, mungkin, auntie Da In mencoba mengusir galaunya dengan pergi berbelanja. Bisa jadi. Hehe)

Da In mengambil telur. Namun tiba-tiba ada seorang yang langsung menyerobot mengambil telur itu. Geezzz,, ternyata uncle Kwang Soo lagi. Ia berpura-pura kaget melihat Da In di supermrket.

“Da In? Apa yang membawamu kesini? Oh, kau berbelanja disini. Kau bisa mengambil ini. Kau mau satu lagi?” Da In hanya diam saja dan berjalan pergi.

Tuh kan, si uncle lagi modus-modusan, pura-pura akting-aktingan. Padahal lagi gencar menembakkan panah asmaranya panah Da In (Ga mau sedikit kesempatan pun di gigit lalat). ^^
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001347979_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001385450_thumb[1]
Si uncle Kwang Soo mengikuti auntie Da In ke setiap sudut supermarket. Oalah, gayanya itu bikin ngakak. Si uncle malah menaiki troli berkeliling. Uncle sengaja menarik perhatian Da In dengan hal itu. Tapi malah membuat Da In jadi eneg lihatinnya. Hahaha (kalau di Kupang ma ulah uncle pasti langsung di gerebek Pol PP ama sekuriti tuh. hahaha)
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001410041_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001414045_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001421987_thumb[1]
Dan aksi uncle yang buat ngakak adalah saat uncle pura-pura membeli pembalut wanita tapi si uncle ga tahu yang di pegangnya itu produk khusus dan hanya bisa di pakai oleh para ladies doank alias kaum wanita saja. No others. hehehe

Da In hanya diam melihat aksi konyol uncle itu. Tapi tidak dengan para ahjumma dan pengunjung wanita lainnya. Mereka berbisik-bisk membicarakan uncle Kwang Soo. Dan uncle mengumpat dirinya sendiri saat mengetahui tindakan konyolnya itu.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001432764_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001441206_thumb[1]
Saat di parkiran, Da In sibuk memasukan barang belanjaannya ke dalam bagasi. Ia kaget mendapati Kwang Soo sudah bersama Eun Suh. Kwang Soo menyuapi Eun Suh ice cream. Enak, kan? Siapa yang lebih lucu? Ibumu?

Da In langsung mengendong Eun Suh ke dalam mobil. Kwang Soo mengatakan sampai ketemu besok pada Da In. Da In terdiam.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001458390_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001473572_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001477909_thumb[1]
Kwang Soo lalu memberikan Da In sebungkus cemilan. Kwang Soo membelinya tadi di supermarket. Ia tahu Da In menyukai rasa itu. Tapi sayang sekali, Da in tak menerima pemberian Kwang Soo.

Da In berniat masuk ke dalam mobilnya. Kwang Soo membuka mobil Da In dan menyimpan cemilan itu di dalamnya. Da In langsung protes. Kenapa kau melakukan ini? Ini menyenangkan untukmu, Oppa? Kwang Soo kaget plus senang di panggil oppa oleh Da In.

“Oppa? Kau bilang Oppa. Kau ingat sekarang, kan? Kau mau datang besok, kan?”
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001505537_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001522921_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001524122_thumb[1]
Da In bukannya menjawab langsung masuk ke dalam mobilnya. Kwang Soo melambaikan tangan pada Eun Suh. Dahh. Mobil Da In berlalu tapi barang Kwang soo diam dengan tenang di atas tempat duduk. ^^

Dalam perjalanan, Da In melihat cemilan pemberian Kwang Soo. Hmmm, apakah dinding hati Da In yang sekeras lapisan baja itu akan runtuh???

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001560325_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001590055_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001602367_thumb[1]
Min Goo dan Soo Ah saling mengumbar senyuman manis di atas bus. Saat melihat ada penumpang cowo yang berjalan melewati Soo Ah, Min Goo langsung memprotect Soo Ah. Soo Ah tersenyum dengan ulah pacarnya itu.

“Haruskah aku bilang padanya nama asliku dulu?”

Soo Ah berniat mengatakan semuanya pada Min Goo. Namun ada beberapa pelajar yang naik. Mereka sangat berisik, membuat Soo Ah tak jadi mengatakan rahasianya. Min Goo mencibir para pelajar itu. Ia sangat membenci gadis yang cerewet.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001643274_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001644843_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001648747_thumb[1]
Min Goo bersiap turun di perhentian selanjutnya. Nampaknya Min Goo ga mau berpisah dengan Soo Ah. Ia ingin mengantar Soo Ah pulang. Namun Soo Ah menolak. Ini bis terakhir. Ia meminta Min Goo pulang saja. Min Goo mendesah.

“Aku harap rumahku jauh darimu.”

“Hanya satu bus yang berhenti.”

“Bagaimana jika aku merindukanmu setelah aku turun?”

“Kita akan bertemu lagi besok.” Soo Ah tersenyum manis dan bus pun berhenti di halte. Sampai jumpa, ujar Soo Ah. Min Goo pikir ia akan merindukan Soo Ah. soo Ah menyuruh Min Goo turun sebelum pintu ditutup. Dengan berat hati Min Goo pun turun.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001656121_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001657389_thumb[1]
Min Goo melambaikan tangannya pada Soo Ah. Soo Ah membalas lambaiannya.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001668500_thumb[1]
“Aku tidak bisa meyakinkan diriku untuk mengatakan kepadanya hari ini.”
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001677909_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001689754_thumb[1]
Soo Ah terkejut mendengar ada yang memanggil namanya. Rupanya, Min Goo berlari mengejar bus yang di tumpangi oleh Soo Ah. Soo Ah tertawa melihat aksi konyol pacarnya.

**
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001730562_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001747846_thumb[1]
Bus pun berhenti. Soo Ah turun dan mendapati Min Goo sudah menunggunya di halte. Kenapa kau datang, tanya Soo Ah. Min Goo menunjukan gelangnya. Ini adalah gelang harapan. Jika gelang ini longgar, keinginanmu akan menjadi kenyataan. Bagus, kan? Aku lupa berikan ini padamu.

Min Goo memberi gelang itu pada Soo Ah. Ia meminta Soo Ah membuat harapan. Soo Ah menutup matanya.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001765163_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001770635_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001774939_thumb[1]
Sudah? Soo Ah mengangguk. Min Goo lalu memasangkan gelang itu di tangan Soo Ah.

“Jangan lepaskan sampai gelang ini longgar dengan sendirinya. Ok? Tapi... apa harapanmu?”

“Ini rahasia.”

“Aish.” Mereka tersenyum bersama. Soo Ah menatap Min Goo. Ia nampak galau.
Plus.Nine.Boys.E09.mp4_001782614_thumb[1]
“Apakah dia masih menyukaiku setelah dia tahu tentang aku?”


***


~ Bersambung ke bagian 2 ~



Komentar :

Perfecto!!!!!!!

Setelah bergarau ria dengan episode kemarin yang membuat aNNa seakan ga ada semangat sedikit pun tuk menulis sinopsisnya. Ehh ternyata di episode 9 ini, ada scene-scene cute n kocak uncle Kwang Soo yang membuat aNNa jadi semangat menulis. ^^

Dear my reader, hmmm rahasia apa saja yang di sembunyikan oleh Soo Ah ya????
Emang awalnya, kita tahu Soo Ah berpura-pura dan hanya bermain-main dengan Min Goo saja. Namun seiring waktu berjalan, Soo Ah nampaknya mulai membuka hati dan merasakan apa yang Min Goo rasakan. Yang pasti tidak mengenai status Soo Ah yang bukan pelajar (SMA) tapi calon mahasiswa. Pasti ada rahasia yang membuat Soo Ah takut Min Goo akan membencinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya chingu,,
habis baca di tunggu commentnya ya..
Hwaiting

 

Drama Oh Drama Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang