Rabu, 24 September 2014

PLUS NINE BOYS Episode 7 Bagian 1

Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000025925_thumb[1]
Narasi Jin Goo :

“Musim panas yang sangat melemaskan dan panasnya sampai membuat kita tercekik. Musim panas kami lebih tangguh daripada... beberapa tahun sebelumnya.”
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000090723_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000092592_thumb[1]
Ibu menemani Dong Goo latihan, membaca script.

“Dengan banyak latihan, Dong Goo berperan berbagai macam peran...  tapi biasanya dia memainkan gelandangan lingkungan, hantu... atau peran tanpa dialog.”
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000104571_thumb[2] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000106739_thumb[2]
Ibu terpanah, seakan tak percaya melihat Min Goo meminum Jus Dandelion yang sangat di bencinya itu.

“Min Goo akhirnya sadar... dan berlatih keras. Bertekad untuk kuliah, dia minum jus Dandelion... Dia membencinya setiap hari.”
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000108808_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000120453_thumb[1]
Ibu berada di kamar Kwang Soo. Ia ingin memperlihatkan foto wanita yang akan berkencan dengan Kwang Soo. Ibu memuji wanita itu benar-benar cantik. Namun Kwang Soo malas bangun.

“Paman Gwang Soo akhir-akhir ini aneh.”

Ibu membangunkan Kwang Soo. Kwang Soo dengan wajah acak-acakan pun bangun. Ibu memperlihatkan foto wanita itu. Tanpa melihatnya, Kwang Soo menjawab ia akan pergi mengikuti kencan buta. Tinggal ibu tetapkan kapan waktunya.

Ibu seakan tak percaya, biasanya Kwang Soo selalu menolak mengikuti kencan buta. Ada apa denganmu?
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000129562_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000149482_thumb[1]
 “Aku tidak tahu apakah dia ingin mengertikan ibu di belakangnya...  atau dia benar-benar ingin menikah sekarang... tapi dia mulai keluar pada setiap adegan kencan buta.”

Kwang Soo pun mengikuti setiap kencan buta yang sudah di jadwalkan ibu. Kwang Soo bertanya hal yang sama pada setiap wanita yang ia temui di kencan butanya. “Apa kau suka dengan Jun Hyun Moo?” Rupanya Kwang Soo tak ada topik lain yang membuat kencannya terasa hidup. Ia banyak membicarakan hal-hal yang tak perlu.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000156822_thumb[1]
“Dia melanjutkan kencannya setiap akhir pekan musim panas... Dia bergabung dengan klub zumba... dimana semua selebriti yang cantik datang berkunjung.”
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000183449_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000200332_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000202101_thumb[1]
Hubungan Jin Goo dan Seyoung kembali seperti biasanya namun Jin Goo sepertinya menjaga jarak dengan Seyoung. Seyoung mengajaknya makan tapi Jin Goo beralasan ia ingin menyelesaikan tugasnya. Ia meminta Seyoung pergi makan dengan yang lainnya. Seyoung mengiyakan. Ia akan membelikan makanan buat Jin Goo.

Dengan berat, Jin Goo menatap kepergian mereka.

“Terakhir, dariku... Kami berteman seperti sebelumnya...  setidaknya, secara resmi. Musim panas kami yang mencekik sudah berlalu... dan sekarang musim gugur. Tapi... itu tanggal 19 September 2014. Hari gila yang lain mendekati kami.”

***

Track 7
[19 September]


Sehari sebelum 19 September.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000309475_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000306239_thumb[1]
Kwang Soo kembali mengikuti kencan buta. Kali ini ia berkencan dengan Park Eun Ji, mantan presenter peramal cuaca. Kwang Soo seolah mendapatkan dunia runtuh bisa berkencan dengan Park Eun Ji. Walau Eun Ji seorang bintang reality show namun ia terlihat anggun dan bersahaja.

Kwang Soo baru mengetahui kalau Eun Ji sudah berhenti dari pekerjaannya (peramal cuaca). Kwang Soo lalu bertanya apa Eun Ji sudah punya pacar. Eun Ji merasa lucu. Kenapa aku ada disini jika aku punya pacar? Kwang Soo lagi-lagi meminta maaf. Dan selanjutnya, Kwang Soo banyak menanyakan hal-hal yang di sukai oleh Eun Ji.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000336536_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000342942_thumb[1]
Young Hoon kaget dan seolah tak percaya Kwang Soo berkencan dengan si cantik, Park Eun Ji. Apa Kwang Soo memintanya untuk kencan kedua. Kwang Soo hanya diam saja. Dengan diamnya Kwang Soo, Young Hoon menduga pasti Kwang Soo melakukannya.

Kwang Soo mengatakan Eun Ji gila jika menyukai pria yang lebih tua sepertinya. Young Hoon mengatainya moron (orang tolol). Itulah masalahnya, Kwang Soo selalu tidak yakin pada dirinya sendiri. Young Hoon berniat membantu Kwang Soo, namun Kwang Soo tidak mau menerima uluran tangan Young Hoon.

“Itu aneh. Aku bahkan tidak tahu apa yang aku katakan.” Ujar Kwang Soo. Young Hoon mengatai Kwang Soo memang pengecut. Itulah kenapa kau masih lajang. Apa kau merasa hangat? Kwang Soo tanya apa maksud Young Hoon.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000401400_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000409609_thumb[1]
“Kau tidak pernah pergi kencan buta. Tapi kau berkencan seperti orang gila sekarang. Kwang Soo... Kau menyedihkan. Itu karena Da In, kan?” Kwang Soo mengelak. Young Hoon yakin tebakannya benar. Pasti sulit bagi Kwang Soo karena kenangan, kan? Da In satu-satunya hal yang ada di dalam pikiranmu, kan?

Kwang Soo mengatakan apa Young Hoon mau menulis sebuah lagu? Ia sudah mengatakan tidak ya tidak. Lalu apa yang terjadi denganmu, tanya Young Hoon. Kwang Soo mengatakan umurnya hampir 40 tahun, jadi ia mau menikah. Ia mulai merasa kesepian.

“Itulah... kau harus meminta Eun Ji lagi. Siapa yang tahu? Dia mungkin punya rasa yang unik dan menyukaimu. Kau mau menelponnya, kan?” Kwang Soo tidak mau. Young Hoon berkata ia tahu kwang Soo mau. Ia terus mendesak Kwang Soo harus mau menelpon Eun Ji, tidak peduli apapun yang terjadi.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000434333_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000442074_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000446112_thumb[1]
Jin Goo meminta daftar klien pada Seyoung. Namun ia tak memandang langsung pada Seyoung. Seyoung memberi daftar klien itu padanya. Tiba-tiba Jae Bum datang. Boo Sun langsung berteriak histeris melihat penampilan Jae Bum.

“oh my gosh! Tuan Park. Kau tampak hebat hari ini. Pria harus merias dirinya sekali-sekali.” puji Boo Sun

Jin Goo dan Seyoung tersenyum melihat penampilan baru Jae Bum.

“Kejutan terbesar musim gugur ini...  adalah Jae Bum.”
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000452285_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000454787_thumb[1]
Go Eun berkata Jae Bum tampak begitu berbeda. Jae Bum harus berpakaian seperti ini sebelumnya. Go Eun menebak Jae Bum pasti sedang berkencan. Jae Bum tersenyum. Boo Sun kaget melihat senyuman manis Jae Bum.

“Jae Bum. Kau tadi tersenyum? Kau harus tersenyum seperti itu. Itu terlihat hebat.” Jae Bum mengiyakan. Boo Sun yang masih terpanah dengan ketampanan Jae Bum pun memegang dada Jae Bum. Kau seksi sekali, ujar Boo Sun.

Jin Goo dan Seyoung tersenyum mendengar candaan Boo Sun. Jin Goo lalu menatap Seyoung.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000473406_thumb[1]
“Aku yakin Jae Bum... punya musim panas yang frustasi berkepanjangan sepertiku.”

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000488387_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000494594_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000505471_thumb[1]
Saat meeting, Direktur Park menyinggung ide produk musim panas Jin Goo yang telah membuat penjualan kuartal perusahaan anjlok. Jin Goo hanya diam tertunduk mendengar omelan atasannya. Kemudian Direktur menyuruh mereka mencari ide untuk menarik wisatawan China.

“Jadi... bagaimana tur spa di Gunung Seorak? Pasangan bisa melihat pemandangan dan... menikmati spa telanjang.” Ujar Boo Sun penuh semangat. Ia terlalu mendramatisir idenya itu. Tapi hasilnya malah di tolak mentah-mentah oleh Direktur Park. ^^

Lalu Jae Bum mengemukakan idenya : “Bagaimana dengan tur istana? Mereka bisa melihat-lihat dan belajar tentang Korea”.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000520219_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000525358_thumb[1]
Ide Jae Bum pun di tolak. Jae Bum berniat menjelaskan namun Seyoung langsung mengemukakan pendapatnya. “Bagaimana dengan tur makanan di pinggir jalan? Pergi belanja di Tongin atau Dongdaemun... dan makan makanan di pinggir jalan.”

Lagi-lagi Direktur menolak ide-ide mereka. Ia mencibir Seyoung yang berbicara tentang makanan sial*n itu lagi. Apa itu semua yang Seyoung pikirkan? Bagaimana bisa...

Jae Bum langsung memotong perkataan Direktur Park.

“Kupikir itu ide yang bagus. Ini populer... di Spanyol. Kau bisa merasakan kehidupan dan budaya dari orang-orang yang ada di pasar tradisional. Mereka hanya memikirkan bulgogi dan kalbi sebagai makanan Korea. Kupikir itu ide yang bagus untuk pergi makan di pasar tradisional.” Semuanya manggut-manggut mendengar penjelasan Jae Bum. Direktur Park pun langsung menyetujuinya.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000571304_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000573105_thumb[1]
Jae Bum nampak senang. Ide Seyoung di terima karena dirinyalah yang berusaha membantu memaparkan ide Seyoung pada Direktur Park. Tiba-tiba Jin Goo bertanya bagaimana dengan tur ‘Let me in’?

Direktur Park bertanya bukankah ‘Let me in’ itu acara dimana kita membuang-buang uang untuk operasi plastik. Jin Goo mengiyakan. Direktur Park langsung memarahinya. “Jin Goo! Kau merusak mitra perjalanan dan kau masih belum sadar? Aku bilang untuk tidak melakukannya di acara TV! Tidak ada acara TV.”

“Aku tidak berusaha untuk menghubungkan mereka. Banyak pemuda Cina... datang kesini untuk operasi plastik sekarang. Kupikir itu akan kompetitif jika kita membuat manajemen operasi dan... seluruh perusahaan penuh dengan program yang lengkap.” Ujar Jin Goo
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000601968_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000612378_thumb[1]
“Kupikir itu ide yang bagus. Terutama karena klien kaya menghabiskan uang yang banyak.” Sambung Go Eun

“Begitu? Itu memang ide yang baru. Kalau begitu, itu saja pertemuannya.” Itu artinya ide Jin Goo juga di terima.

Direktur Park bersiap-siap meninggalkan ruang meeting tapi ia duduk kembali dan mengajak pegawainya makan malam bersama besok.  Sepertinya Jin Goo Cs tak nyaman kalau makan malam bersama Direktur mereka.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000666165_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000670870_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000686552_thumb[1]
Jin Goo baru saja sampai di restoran. Ia melihat Seyoung duduk sendirian tanpa teman-temannya. Mana yang lainnya, tanya Jin Goo. Seyoung berkata di kamar kecil. Tapi matanya sibuk melihat daftar menu di ponselnya. Kau mau pesan, tanya Jin Goo lagi. Seyoung membalas nanti kita pesan setelah yang lainnya datang.

Lagi-lagi Seyoung tak menatap Jin Goo. Sampai akhirnya Jin Goo menyadari kalau Seyoung sengaja menyibukan diri (menghindari percakapan yang canggung dengannya). Jin Goo pun berpura-pura menonton pertandingan bola di ponselnya. Tapi sesekali ia mencuri-curi pandang ke Seyoung. Seyoung masih sibuk dengan ponselnya.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000710376_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000719952_thumb[1]
Setelah Jae Bum dan Go Eun kembali, barulah ia menyimpan ponselnya itu. Poor Jin Goo

Go Eun duduk di samping Jin Goo dan Jae Bum bersama Seyoung. Seyoung memperlihatkan keakrabannya bersama Jae Bum dengan menanyakan apa yang akan mereka pesan. Seyoung seakan berpura-pura kejadian kemarin, tidaklah pernah terjadi di antara mereka.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000722755_thumb[1]
“Kita harus berpura-pura seakan-akan tidak akan terjadi... atau mengatakannya. Tapi... kupikir aku memerlukan lebih banyak waktu.”

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000728894_thumb[1]
Seyoung dan Go Eun minum teh bersama. Go Eun tak menyangka Jae Bum terlihat lucu (tampan) sekarang. Dulu ia berpikir Jae Bum sangatlah menakutkan. Seyoung merasa lucu mendengar pujian ‘lucu’ Go Eun pada Jae Bum. Sambil melirik ke Seyoung, Go Eun yakin Jae Bum sudah punya pacar (Seyoung).
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000776475_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000779078_thumb[1]
Seyoung meminta Go Eun tidak mencandainya dengan Jae Bum. Go Eun lalu bertanya. Jin Goo tidak merasakan percikan dengan siapa pun? Seyoung bilang ia tidak tahu. Go Eun berkata Seyoung teman terbaik Jin Goo dan Seyoung tidak tahu? Bukan kau, kan? Kau tidak sedang berkencan diam-diam, kan?

“Ya ampun. Tidak perlu khawatir.” Ujar Seyoung. Go Eun berkata ia senang mendengarnya. Seyoung tanya apa. Go Eun bilang rahasia.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000790189_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000816315_thumb[1]
Mi Goo cs sedang makan ramen. Chang Hee membacakan zodiak Min Goo. “Ini takdir jika kau bertemu dengannya... mencoba untuk menghindarinya”. Chang Hee berkata itu takdir. Ini bukan takdir jika Min Goo tidak bertemu dengannya meskipun Min Goo menunggu sepanjang hari di dalam lift.

Ki Chan lalu membawakan ramen special kue ikan udong pedas. Chang Hee tergiur untuk mencobanya. Walau panas, Chang Hee menyerumput masuk makanan itu ke dalam mulutnya. Melihat Chang Hee makan terus, Ki Chan menyuruhnya berhenti makan. Kubilang cukup.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000852818_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000863562_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000864496_thumb[1]
Saat melihat ke depan, Ki Chan melihat seseorang yang terlihat seperti Soo Ah. Min Goo penasaran dan mengangkat kepalanya. Hmm apakah itu Soo Ah??? Mereka bertiga terperangah melihat gadis itu dari belakang. Gadis itu pun berbalik, mereka langsung kesal karena itu bukan Soo Ah.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000866832_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000880913_thumb[1]
“Bahkan aku akan lebih cantik jika aku punya rambut panjang.” Protes Ki Chan.

“Soo Ah benar cantik, ya?” kata Chang Hee. Ki Chan menyuruhnya diam. Kalau saja orang air itu tidak datang tiba-tiba pasti bekerja. Min Goo sibuk makan tanpa mempedulikan kedua sahabatnya. Chang Hee mengatakan Min Goo memang mengikuti katanya. Ia berpikir Min Goo ini akan menemuinya lagi.

Min Goo menyudahi makannya dan mengajak kedua sahabatnya pergi nanti mereka terlambat latihan.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000907006_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000914813_thumb[1]
Min Goo berlatih dengan keras demi melupakan Soo Ah. Ia bahkan lebih semangat dari latihan-latihan sebelumnya. Dengan semangat yang membara, Min Goo mampu menjatuhkan pelatihnya. Sekarang Min Goo punya fokus dan tujuan. Cinta bukanlah segalanya. LOL

“Soo Ah? Aku lupa nama itu. Aku hanya punya satu tujuan. Hanya Yongin.”

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000924523_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000938937_thumb[1]
Jin Goo mengunjungi tempat usaha Han Goo di tepi jalan. Tempat Han Goo sepi pengunjung. Sepertinya Han Goo bersiap-siap gulung tikar (bangkrut) lagi. Han Goo mengeluh, setelah Olimpiade bisnisnya menjadi buruk. Ia merasa sudah berada di titik merah.

Jin Goo mengatakan tahun ini merupakan tahun yang buruk bagi Han Goo juga. Han Goo berniat menjual tempatnya sebelum hal-hal yang buruk terjadi dan ia membuka usaha ini. Ia meminta Jin Goo bekerja keras. Gaji Jin Goo lebih baik daripada ini (usahanya).
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000979645_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_000981980_thumb[1]
“Apa sulit? Kenapa kau tidak memberitahuku? Tapi... bisnis disini baik-baik saja?”

Han Goo mengatakan tidak jauh berbeda.  Ia balik nanya, bagaimana Jin Goo datang setelah bekerja? Kenapa Jin Goo tidak mengantar Nona Piggy sekarang? Aish, brengsek. Sulit untuk menjadi teman, kan?”

Jin Goo mengangguk mengiyakan. Sekarang ia bekerja seperti orang gila. Tiba-tiba ada pesan masuk dari Go Eun. Han Goo membacanya. Ia memuji Jin Goo mengagumkan. Satu pergi dan satu datang. Jin Goo berkata bukan begitu. Jin Goo lalu membalas pesan Go Eun.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001005104_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001012678_thumb[1]
Han Goo memuji Jin Goo beruntung sekali. Go Eun cantik. Ia berpikir, Go Eun jauh lebih baik daripada Se Young. Apalagi body-nya pasti jauh lebih bagus. Jin Goo mengatakan Go Eun hanya seorang rekan kerja. Han Goo langsung menyerocos, kau mencium dan berkencan dengan siapapun juga. Jin Goo menyuruhnya berhenti mengatakan itu.

“Mereka mengatakan jalan yang sulit bukanlah jalan untuk kita ambil. Ambil jalan yang mudah. Kencanlah dengannya, jika dia menyukaimu. Katakan padanya untuk datang kesini sekarang.”
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001045411_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001048414_thumb[1]
Jin Goo mengatai Hang Goo gila. Han Goo mengatakan Go Eun bisa membawa temannya. Jadi mereka bisa bersenang-senang. Setelah Han Goo berpikir dan melihat tempat usahanya. Ia pun merasa tempatnya sangat memalukan. Jin Goo menyemangati sahabatnya itu.

“Hei angkatlah dagumu, kau tidak akan mati.”

Han Goo berjanji ia akan membuat usahanya menjadi besar dengan ayam lagi. Lihat saja nanti. Jin Goo mengiyakan.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001097629_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001129094_thumb[1]
Kwang Soo terkejut saat melihat Park Eun Ji menelponnya. Eun Ji memanggil Kwang Soo dengan panggilan ‘oppa’. Ia mengajak Kwang Soo makan malam besok. Kwang Soo pun menerima ajakannya. Saat menutup telponnya, Kwang Soo seakan tak percaya Eun Ji memanggilnya oppa. ^^
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001148280_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001152918_thumb[1]
Tiba-tiba ibu berlari menghampirinya. Ibu senang karena Kwang Soo ada di sini. Ibu lalu menyuruh kwang Soo cepat-cepat menyalakan mobilnya kembali. Kenapa, tanya Kwang Soo ingin tahu. Ibu bilang ia sedang buru-buru. Kalau ibu mau pergi ke supermarket, pergilah sendiri. Ibu kembali mendesak kwang Soo cepat nyalakan mobilnya.

Ibu menoleh dan melihat Da In berlari mengendong anaknya. Da In kaget, ada Kwang Soo bersama ibu.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001154019_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001158357_thumb[1]
Mereka pun saling berpandangan. Ibu memukul Kwang Soo yang hanya diam memandang da In. Rupanya anak Da In sedang sakit. Ibu tidak bisa menemani da In karena Dong Goo membutuhkan ibu. Ibu meminta Da In tak perlu cemas.

“Cepat bawa dia ke rumah sakit.” Perintah ibu pada kwang soo. Kwang Soo mengatakan pada Da In kalau ia tidak punya pengaman mobil, hanya pakai saja sabuk pengamannya.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001225791_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001228460_thumb[1]
Kwang Soo nampak khawatir dengan keadaan putrinya Da In. Ia berusaha melajuh mobilnya dengan kecepatan sedang supaya cepat sampai.

Sesampainya di UGD, Da In berusaha mencari pertolongan. Namun perawat menyuruhnya menunggu sebentar. Kwang Soo nampak khawatir. Ia bertugas mendaftar di bagian loket. Da In berusaha menenangkan putrinya yang terkena demam tinggi.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001261259_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001292624_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001302934_thumb[1]
Banyak sekali pasien yang mengantri tuk pemeriksaan. Kwang Soo lalu menelpon temannya yang merupakan dokter di RS ini. Untungnya, teman kwang soo sedang piket malam. Mereka pun mendapatkan pertolongan segera.

Setelah di periksa, sang dokter meminta Da In tak perlu khawatir. Pileknya tiba-tiba datang dengan demam tinggi. Suntikan akan membuatnya lebih baik saat dia bangun. Da In berterima kasih atas pertolongan dokter.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001338603_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001342908_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001349614_thumb[1]
Kwang Soo datang membawa minuman. Sang dokter berkata putri Da In tampak sangat mirip dengan kwang soo. Hah? Kwang soo jadi kaget lalu menatap Da In. Sang dokter berkata mungkin dia ini anakmu. Kwang soo mengatakan mereka tetanggaku.

“Apa? Benarkah? Aku memang salah. Dia begitu khawatir tentang dia. Aku sangat salah.” Ujar sang dokter. Da In bilang tidak apa-apa. Dokter mengatakan demamnya sangat tinggi. Dia pasti sakit dari pagi hari. Da In berujar dirinya sangat sibuk.

“Yang penting, terima kasih.” Ujar kwang soo
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001354086_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001374673_thumb[8]
“Bagaimana acaramu?” tanya dokter pada kwang soo

“Tidak apa-apa.”

“Setelah wawancara itu, pasti ini membuatmu gila.” Ujar sang dokter lalu bersama kwang soo pergi keluar.

Da In duduk dan membelai rambut putri semata wayangnya.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001426158_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001448046_thumb[1]
Dalam perjalanan pulang, Da In terus menatap putrinya. Saat berhenti di lampu merah, Kwang Soo melihat Da In dari spion. Da In sedang menangis. Kwang soo tak tega lemihatnya. Selama ini Da In menderita seorang diri merawat putrinya. Hidup seakan kejam bagi mereka berdua. Da In single parents dan kwang soo seorang jomblo lapuk yang ga tahu-tahu laku-laku juga. ^^

Kwang soo menjalankan mobilnya. Mereka sama-sama terdiamselama perjalanan. Hidup memang berat namun harus di jalani.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001488420_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001499397_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001523622_thumb[1]
Sampailah mereka di parkiran. Kwang soo turun dan langsung mengendong Eun Suh walau awalnya Da In tak mau. Saat sampai di lantai atas, Da In meminta kwang soo mengantar mereka sampai di sini saja. Lalu bererima kasih. Da In kembali mengendong Eun Suh dan bergegas masuk ke apartemennya.

Tinggallah Kwang Soo seorang diri dalam kegalauan. Ia memikirkan Da In yang menangis di atas mobil.

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001566765_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001589854_thumb[1]
Ibu bersama tiga orang putranya sedang menonton. Saat Kwang soo pulang, ibu langsung mengiterogasinya. Apa yang terjadi? Kwang Soo bilang Eun Suh coman pilek. Apa dia tidak apa-apa? Kwang Soo mengiyakan. Ibu senang mendengarnya. Terima kasih. Apa kau sudah makan? Kwang Soo kembali mengiyakan.

Dong Goo memberi Kwang Soo snack. Ia mendapatkan banyak sekali snack itu dari seorang wanita. Masing-masing hyung-nya sudah mendapatkan bagiannya, tinggal pamannya saja. Kwang Soo tidak mau tapi Dong Goo memaksa. Ia meminta pamannya membuka sncak itu. Lihat apa yang tertulis di dalamnya. Mereka semua membaca punya mereka.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001609741_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001622487_thumb[1]
Kwang Soo pun nurut saja. Kwang Soo membuka snack itu dan mendapati kata-kata ini. "Menghabiskan waktu dengan seseorang... kau berhasil dengan keberuntungan yang bagus”.

Jin Goo berkata kata-kata itu tak berguna. Bagaimana kita semua bisa membacanya kecuali Dong Goo? Ibu menanyakan kata-kata Dong Goo. "Kau akan selalu bersinar seperti bintang." Ujar Dong Goo.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001659324_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001660792_thumb[2]
Ibu yakin kata-kata itu benar. Besok Dong Goo syuting iklan. Iklan apa, tanya Dong Goo.

“Kau akan menjadi model busana besok. Haruskah kita berlatih pose?”

Dong Goo pun berlatih berpose dengan berbagai gaya. Jin Goo tersenyum melihat gaya pose adiknya. Ibu memuji Dong Goo sangat bagus. Min Goo hanya bisa menggelengkan kepalanya, tanda ia tidak menyukai gaya adiknya.
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001667832_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001670668_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001672203_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001674072_thumb[1]
Rupanya, ketiga pria jantan di keluarga ini mendapatkan kata-kata yang sama.

"Menghabiskan waktu dengan seseorang, kau akan berhasil dengan keberuntungan yang bagus."

Ketiga pria tampan itu galau. Besok adalah tanggal 19, apakah mereka akan berhasil dengan cinta mereka di angka yang membuat separuh hidup mereka mengalami kebuntuhan dalam cinta?? Ataukah mereka akan gagal dan tertatih lagi???

Who knows?? ^^

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001679444_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001697062_thumb[1]
Pagi hari yang indah, di tanggal 19 September 2014. Kwang Soo bersiap-siap pergi ke kantor.

“Aku tidak tahu apakah itu keberuntungan atau tidak... tapi 19 September adalah... hari yang besar bagi kami.”

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001732764_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001737735_thumb[1]
Kwang Soo menunggu di depan lift. Saat ia melihat lift berhenti di lantai 10 (tempat tinggal Da In), ia langsung merapihkan penampilannya. Kwang Soo menarik nafas dalam-dalam. Lift pun terbuka, Kwang Soo terpaku melihat wanita di depannya. Ternyata bukan Da In tapi wanita lain. Haha (emang uncle pikir, yang tinggal di lantai 10 hanya Da In doank)

**
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001762994_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001766197_thumb[1]
Saat di parkiran, Kwang Soo berpapasan dengan seorang wanita. Wanita itu mengenali Kwang Soo. Ternyata wanita itu adalah So Jin, teman Da In. Namun Kwang Soo tak mengenalinya.

“Apa kau tidak ingat? Kau mentraktirku dan Da In makan siang waktu itu. Daging babi. Kami pergi ke restoran itu.”
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001802834_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001804068_thumb[1]
“Oh, So Jin! Wajahmu terlihat berbeda.”

So Jin mengatakan tidak apa-apa. Ia menambahkan beberapa sentuhan pada wajahnya. Apa yang membawamu kesini, tanya Kwang Soo.

“Aku datang untuk melihat Da In. Anaknya sakit. Terus kalau kamu? Oh, astaga. Dia mengatakan dia tidak melihat siapa pun. Aku tahu itu. Dia pura-pura seperti itu. Kau melihat satu sama lain lagi. Kenapa kau putus?”

“Bukan itu...”
Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001843074_thumb[1] Plus.Nine.Boys.E07.mp4_001863828_thumb[1]
“Setelah dia putus denganmu... dia menangis sepanjang waktu. Dia mabuk juga. Yang penting, bagus sekali untuk melihat kalian berdua bersama lagi.” kwang Soo shock mengetahui kenyataan itu. “Jangan membuatnya menangis lagi, Ok? Kenapa dia tidak memberitahuku? Yang penting, aku sangat senang kau bisa bersama lagi. Dia melihat pria lain untuk sementara waktu. Tapi karena itu pasti begitu sulit baginya. Itu kesalahanmu. Kau mengerti, kan?”

Kwang Soo masih terpaku mendengar cerita So Jin. Melihat itu, So Jin pun cepat-cepat pamit pergi.


~ Bersambung ke bagian 2 ~


Komentar :

aNNa senang dengan perubahan sikap Jin Goo. Dulunya, ia adalah seorang bajing** tapi sekarang ia benar-benar gentle. Ia berani meminta maaf pada Seyoung. Kita bisa melihat bahwa Jin Goo benar-benar menyesali perbuatannya (menyakiti wanita yang benar-benar tulus mencintainya) di masa lalu. Ia semakin perfect ketika ia mengambil kesimpulan tuk menjalin pertemananan dengan Seyoung lagi tanpa memaksa Seyoung menerima perasaannya. ^^

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya chingu,,
habis baca di tunggu commentnya ya..
Hwaiting

 

Drama Oh Drama Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang