-=Ulasan episode
sebelumnya=-
Doo Rim menyelamatkan Yi Hyun
di lokasi proyek, ia di bohongin sama bibi Bong Sook, nenek yang pingsan serta
harus di operasi tapi ia tidak mempunyai cukup uang untuk operasi nenek.
Sementara Yi Kyung yang
mendapatkan perlakuan super dupel dingin dari Kang Joo, bahkan di katai boneka
mainan Kang Joo di depan teman sekaligus rivalnya Roo Mi. Di tambah lagi ibu
yang memarahinya dan menamparnya. Akhirnya dia pun melarikan diri di hari
pelantikan Kang Joo sebagai CEO grup Taeyang. Dan Yi Hyun (kakaknya Yi Kyung)
mencari Doo Rim untuk membantu keluarganya mengatasi masalah kepergian Yi Kyung
dengan menyamar sebagai Yi kyung (tunangan Kang Joo)
Episode
2 bagian 1
Mobil Yi Hyun memasuki
kediamanya, ia berhasil meyakinkan Doo Rim untuk membantu keluarganya (menyamar sebagai Yi Kyung - tunangan Kang Joo). Saat
turun, Doo Rim nampak ragu dan hanya memandang rumah keluarga Jang. Melihat Doo Rim
yang hanya mematung, Yi Hyun mendekat dan mengambil tas Doo Rim dari tangannya dan
membawanya pergi.
Doo Rim pun mengikutinya, namun ia berhenti sejenak dan terperangah melihat kemewahan rumah keluarga Jang. Yi Hyun yang melihat itu pun bertanya, Apa yang kau lakukan? Ayo cepat masuk. Doo Rim pun menurut.
Doo Rim pun mengikutinya, namun ia berhenti sejenak dan terperangah melihat kemewahan rumah keluarga Jang. Yi Hyun yang melihat itu pun bertanya, Apa yang kau lakukan? Ayo cepat masuk. Doo Rim pun menurut.
Sesampainya di dalam Ny. Jang mengucapkan selamat
datang kepada Doo Rim yang hanya menunduk. Yi
Hyun meminta Doo Rim memberi salam kepada ibunya. Doo
Rim berbalik dan menunduk memberi hormat “hallo, saya Na Doo Rim”.
Saat melihat wajah Doo Rim, Ibu kaget dengan kemiripan Doo Rim sama putrinya Yi Kyung, ahh (ibu mendesah tak percaya) dia yang kau bilang mirip dengan Yi Kyung. Kupikir mereka cuma sekedar mirip. ahh ternyata... ohh Kau pasti lelah. Naiklah ke atas dan istirahatlah!
Saat melihat wajah Doo Rim, Ibu kaget dengan kemiripan Doo Rim sama putrinya Yi Kyung, ahh (ibu mendesah tak percaya) dia yang kau bilang mirip dengan Yi Kyung. Kupikir mereka cuma sekedar mirip. ahh ternyata... ohh Kau pasti lelah. Naiklah ke atas dan istirahatlah!
“Baik, kalau begitu...”
jawab Doo Rim, ia pun beranjak mengikuti Yi Hyun ke kamar.
Ibu tak melepas
pandangannya saat Doo Rim pergi, lalu ia bergumam “aaahhh Tambah satu masalah
lagi... Wajahnya tidak apa-apa. Tapi dia seperti gembel.”
Di kamar tamu, Yi Hyun
mengatakan “kau bisa menggunakan kamar ini selama kau di sini. Malam ini kau
bisa istirahat. Kamar mandinya ada di luar di sebelah kanan. Beritahu aku jika
ada sesuatu yang kau butuhkan!”
“Ya. Selamat malam!” kata
Doo Rim, Yi Hyun mengangguk dan pergi. Doo Rim melihat sekeliling kamar, ia pun duduk di atas tempat tidur dan mendesah.
Kembali lagi ke ruang
tengah, ibu masih tak percaya dengan kemiripan Doo Rim dan Yi Kyung. “Aku tidak
pernah menemukan hal seperti ini. Bagaimana bisa mereka sangat mirip? Mungkinkah
ayahmu sudah...”
“Tidak bu, itu tidak
mungkin. Aku sudah memeriksa orang tua Doo Rim dan latar belakang keluarganya. Dia
tidak ada hubungannya dengan keluarga kita.” Sanggah Yi Hyun
“Baguslah. Aku juga
berpikir itu tidak mungkin. Tapi kenyataannya mereka begitu mirip. Aku tidak
bisa menyangkalnya.” kata ibu. Yi Hyun pun mengatakan Ada banyak hal yang tidak
bisa dijelaskan di dunia ini. Ibu pun membenarkan dan berkata bagaimanapun juga
ini bagus untuk mereka (bisa lolos dari masalah).
Selesai mandi Doo Rim keluar kamar, ia diam-diam penasaran dengan kamar Yi Kyung. Perlahan-lahan ia mengintip apakah ada orang di sekitarnya, saat memastikan tidak ada orang ia pun masuk ke kamar Yi Kyung.
Saat menyalahkan lampu, ia
terkaget-kaget dengan kemewahan kamar Yi Kyung, ahhh
ini seperti kamar seorang putri. Ia lalu berbalik dan kaget melihat foto Yi
Kyung terpampang manis di tembok. Perlahan-lahan ia mendekat dengan mulut
setengah terbuka, wajahnya mirip denganku tapi yang lainnya sangat berbeda.
Lalu ia melihat ke meja hias Yi Kyung dan terkagum-kagum dengan semua perlengkapan make up Yi Kyung serta perhiasannya. Ini seperti di toko make up! Sangat menarik!”
Lalu ia melihat ke meja hias Yi Kyung dan terkagum-kagum dengan semua perlengkapan make up Yi Kyung serta perhiasannya. Ini seperti di toko make up! Sangat menarik!”
Matanya tertuju pada salah satu toples yang berisi kapas pembersih muka, ia pun menyangka itu kembang gula. Tidak akan ada yang tahu jika aku hanya mencoba satu. ia pun mencobanya, berusaha mengunyah dan menelannya. Tiba-tiba ia tersedak dan batuk-batuk, Doo Rim berusaha mengeluarkannya dengan memukul dadanya.
Yi Hyun yang melihat pintu
kamar Yi Kyung terbuka langsung masuk dan mendapati Doo Rim di dalam. Ia langsung
bertanya apa yang sedang Doo Rim lakukan di sini? Doo Rim hanya memukul-mukul
dadanya karena tersedak. Akhirnya kapas itu pun keluar, di sambut ocehan Yi
Hyun yang mengingatkan bahwa ini kamarnya Yi Kyung! Dia berharap ke depannya Doo
Rim tidak akan masuk ke sini lagi. Dan jangan pernah menyentuh apapun tanpa
permisi!
Doo Rim dengan nafas
tersengal-sengal meminta maaf dan berjanji tidak akan masuk ke sini lagi. Doo
Rim pun pergi, Yi Hyun sepertinya menyesal sudah memarahi Doo Rim.
Esoknya, Doo Rim di make over habis-habisan. Alisnya di rapikan, bibirnya di poles lip gloss yang natural dan rambutnya di catok. awalnya ia hanya diam tak suka, namun saat melihat perubahan drastis yang terjadi pada dirinya, ia pun terkagum-kagum. hehehe
Saat pelayan memijat tangan Doo Rim, Doo Rim menahan tangan pelayan dan melepas gelangnya.
Make over pun selesai, Doo Rim bergegas keluar dari lift. Handphonenya berdering, saat
mengambil hp-nya tak sengaja gelangnya terjatuh dari saku.
“Ya, aku baru saja selesai. Baik, aku akan ke lobi.” Kata Doo Rim pada Yi Hyun di seberang. Beberapa ahjumma yang buru-buru karena pemotretan dengan grup taeyang tak sengaja menendang gelang Doo Rim hingga ke bawah pot bunga.
Doo Rim yang ikut tersenggol pun protes dengan kelakuan mereka. Apakah orang-orang di Seoul seperti ini? Hiiissssss,, saat menaruh tangannya di saku jaket, ia tidak menemukan gelangnya. ia pun menarik lengan bajunya tapi tidak ada di tangannya. Gelangku, dimana aku menjatuhkannya? Ia berpikir gelangnya jatuh di salon dan bergegas kembali ke sana.
“Ya, aku baru saja selesai. Baik, aku akan ke lobi.” Kata Doo Rim pada Yi Hyun di seberang. Beberapa ahjumma yang buru-buru karena pemotretan dengan grup taeyang tak sengaja menendang gelang Doo Rim hingga ke bawah pot bunga.
Doo Rim yang ikut tersenggol pun protes dengan kelakuan mereka. Apakah orang-orang di Seoul seperti ini? Hiiissssss,, saat menaruh tangannya di saku jaket, ia tidak menemukan gelangnya. ia pun menarik lengan bajunya tapi tidak ada di tangannya. Gelangku, dimana aku menjatuhkannya? Ia berpikir gelangnya jatuh di salon dan bergegas kembali ke sana.
Sementara di lobi, nampak
Kang Joo beserta Sekretaris Kim memasuki lobi dan melihat Yi Hyun sedang membaca. Yi
Hyun menyadari ada yang memandangnya, ia mengangkat kepalanya dan melihat Kang Joo. Kang Joo membungkuk
memberi hormat. Ia langsung menghampiri KJ “Apa yang membawamu ke sini?” tanya
Yi Hyun
Kang Joo nerbalik dan menyuruh sekretaris Kim pergi duluan. Saat Sekretaris Kim pergi, KJ pun mengatakan mereka ada pemotretan untuk Mall di studio ini. Karena lewat sini jadi ia memutuskan untuk mampir melihat-lihat.
Kang Joo nerbalik dan menyuruh sekretaris Kim pergi duluan. Saat Sekretaris Kim pergi, KJ pun mengatakan mereka ada pemotretan untuk Mall di studio ini. Karena lewat sini jadi ia memutuskan untuk mampir melihat-lihat.
“Oh begitu? Aku ada janji
di sini.” Kata Yi Hyun sambil melihat jamnya
“Sepertinya kau sibuk.
Kita akan bicara lagi nanti saat makan malam. Sampai jumpa!” kata KJ pamit. Yi
Hyun langsung menelpon Doo Rim
Kembali lagi ke Doo Rim yang sedari tadi menunggu di depan lift, saat liftnya terbuka ia pun masuk. Pintu lift tertutup saat KJ sampai. KJ menekan tombol lift dan menunggu. Ia tidak menyadari kalau kalau lift yang satu di pakai Doo Rim. Sementara Yi Hyun cemas dan berusaha menelpon Doo Rim tapi tidak di angkat.
Kang Joo masih menunggu di
depan lift, pohon hias itu pun bergerak dan lampunya menyalah di sertai music
(hmm like Christmas Tree). KJ menengok dan tanpa ia sadari, gelang Doo Rim yang
jatuh di bawah pot pun bergerak dan berhenti tepat di kaki KJ. Saat itupun pohon
dan lampunya berhenti bergerak dan di ganti Ost yang keren (mian, aku belum
sempat DL dan belum tahu siapa yang nyanyi)
KJ mengambilnya dan menggantungnya di ranting pohon hias. (keren juga kalau di gantung githu) lift pun terbuka dan KJ masuk, sementara Doo Rim kelur dari dalam lift yang satunya. (hmmm kenapa ost-nya ga lagu Afgan - jodoh pasti bertemu aja) hehehhe ^^
Doo Rim bergumam “Itu
jatuh dimana?” saat melihat pohon hiasnya, ia melihat gelangnya tergantung
indah di sana. Ia pun berkata siapapun (Kang Joo) yang menaruhnya di sini, dia
cukup pintar. Terima kasih!
Yi Hyun datang dan
bertanya “Kenapa kau tidak mengangkat telponmu? Apa kau berpapasan dengan Choi
Kang Ju?”
“Tidak!
Maaf, kau pasti sudah lama menunggu. Aku tadi mencari ini. Aku diberitahu kalau
ini adalah jimat keberuntungan. Ketika aku melepaskannya, aku kehilangan uangku
dan nenekku masuk rumah sakit. Banyak hal buruk terjadi. Tapi setelah aku
memakainya lagi, aku bertemu denganmu, dan bisa membayar operasi nenekku. Pokoknya
banyak hal baik terjadi! Jadi, gelang ini sangat berharga bagiku.” Jawab
Doo Rim
Yi Hyun melihat sekeliling
dan mengajak Doo Rim pergi. Takut ketahuan oleh Kang Joo.
Di dapur, nampak Yi Hyun
mengajari Doo Rim mengenal segala bentuk gelas dan kegunaannya. “Mulai dari
yang paling kiri, itu gelas sampanye, yang itu gelas wine, yang ini gelas
anggur merah dan yang terakhir ini adalah gelas biasa.”
“Gelas biasa? Untuk air
minum? Aaahhh Sangat membingungkan!” protes Doo Rim
Yi Hyun pun mengambil tabletnya dan menunjukkan foto keluarga Choi. “Orang ini adalah ayahnya Choi Kang Ju, Presdir Choi Il Do. Dan wanita di sampingnya adalah ibunya Choi Kang Ju. Dan yang ini...”
“Choi Kang In, aku tahu
siapa dia! Dia adalah leader dari boy band Monster, adiknya Choi Kang Jun,
benar kan? Aku adalah fansnya Monster. Apa Choi Kang In ikut makan malam juga? Apa
orang yang ada di samping Choi Kang In adalah Choi Kang Ju?” jawab Doo Rim
“Ini hanya makan malam
keluarga biasa jadi kau tidak perlu mengingat semua wajah-wajah ini. Bicaralah
sesingkat mungkin dan kau hanya boleh bicara jika ada yang bertanya!” sambung
Yi hyun
“Dan saat tersenyum, aku harus seperti ini, kan?” kata Doo Rim sambil memperagakan smile ala gadis Korea dan nyengir. Yi Hyun hanya melihat saja, tapi kok Yi Hyun cakep ya kalau diam githu. hehehe
“Oh, dan jangan bicara
terlalu formal padaku! Bagaimana jika kau tiba-tiba bicara formal padaku saat
makan malam nanti?” tanya Doo Rim
“Apa yang kau katakan
memang benar. Nah, bagaimana kalau kita latihan lagi?” ajak Yi hyun, Doo Rim
terpaksa mengiyakan.
Hari yang menegangkan buat Doo rim pun tiba, terlihat nyonya Jang beserta Yi Hyun dan Doo Rim memasuki sebuah restoran. Doo Rim nampak tegang, Yi Hyun menyuruhnya tenang dan melakukan seperti saat mereka latihan. (aduh perhatian sekali bang Yi Hyun) hehehe ^^
“Tunggu! Aku ingin ke
kamar mandi.” Kata Doo Rim sambil menahan tangan Yi Hyun
“Baik, pergilah! Tempatnya
di sebelah sana.” Kata Yi hyun
Doo Rim keluar dari toilet, sekilas dia memegang perutnya, sepertinya karena tegang yang berlebihan membuat perutnya sakit. Ia pun mencuci tangannya di wastafel, ia mendengar seseorang bersenandung. Ia mengenal suara itu, ia pun mengintip dan mendapati bibi Bong Sook berdandan ria di cermin sebelah.
“Lihat siapa yang ada di sini!” ujar Doo Rim mendekat
“Kau siapa?” tanya bibi
Bong Sook yang tak mengenal Doo Rim karena perubahan cara berpakaian dan
dandanannya yang mewah.
“Apa kau senang sudah
membawa kabur uang orang lain dan bersenang-senang di hotel?” tanya Doo Rim
geram, saat itu pun mata bibi Bong Sook terbuka lebar dan mengenal Doo Rim.
hehehe Doo Rim berteriak hendak menangkap bibi Bong Sook namun bibi menolaknya
dan melarikan diri.
“Kalian sudah di sini.”
Ujar nyonya Jang berbasah-basi
“Halo Nyonya Jang. Kami
baru saja datang.” Sapa tuan Choi, saat meihat hanya mereka berdua yang datang,
nyonya Choi pun bertanya dimana Yi Kyung.
“Dia datang bersama kami tapi tadi dia...” ujar nyonya Jang, ia pun berbalik meminta Yi Hyun mencari Yi Kyung (Doo Rim). Kang Joo yang mendengarnya langsung menolak “Tidak usah! Biar aku saja!”. Tuan Choi mempersilahkan mereka duduk, Yi Hyun cemas memikirkan Doo Rim.
Aksi kejar-kejaran pun
berlangsung heboh,, Doo Rim tak mempedulikan siapa dia saat ini, bak singa yang
siap menerjang mangsanya ia pun berlari sekuat tenaga menangkap Bong Sook.
“hei Kim Bong Sook!”
Teriak Doo Rim penuh amarah. Kang Joo yang lewat hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat
kelakuan mereka tanpa tahu itu Doo Rim. Ia pun pergi, namun terhenti karena
sepertinya ia mengingat wajah Doo Rim.
“yaaa Kim Bong Sook! Berhenti
di situ!” teriak Doo Rim, mereka berdua kayak main permainan gala asing aja
deh, Doo Rim lari ke kanan, Bong Sook menghindar dan lari ke kiri. Terus
menerus sampai Bong Sook tertangkap. Hahah lucu liat adegan ini LOL
“Doo Rim... Maafkan aku!” pinta Bong Sook
“Aku ambil dulu dompetmu.”
Kata Doo Rim menatap tajam Bong Sook.
“Doo Rim, kau tampak
cantik sejak terakhir aku melihatmu. Ada yang bilang pakaian bisa membuat wanita
tampak cantik atau buruk.” Kata Bong Sook setengah memuji. Doo Rim mencibir tak
percaya, sementara KJ semakin mendekat.
Tiba-tiba Kang In
memanggil kakaknya “Kyung Ju! Ada yang
ingin kubicarakan.”
“Apa itu?” tanya KJ
Doo Rim yang mendengar
nama Kang Ju di panggil langsung mengintip di balik sofa.
“Orang itu adalah Choi
Kang In. Dan jika satunya lagi adalah saudaranya Choi Kang In berarti dia... Choi
Kang Ju?” Doo Rim langsung berbalik bersembunyi di balik sofa. Sementara KJ
masih berbicara sama Kang In, Doo Rim menyuruh Bong Sook pergi kalau tidak dia
akan membunuh Bong Sook, Bong Sook yang takut pun menurut.
Doo Rim yakin KJ akan
datang menghampirinya, ia pun merapikan pakaiannya dan duduk santai seolah-olah
tidak terjadi apa-apa. Saat KJ mendekat, ia pura-pura kaget lalu tersenyum.
“Kau tidak datang ke acara
pelantikanku dan malah memilih ke Gangreung? Kenapa? Kau sudah berhitung dan
ternyata kau kehilangan lebih banyak dari yang kau dapatkan?” tanya KJ
menyelidiki
“Maafkan aku! Aku tidak
bermaksud membuatmu khawatir.” jawab Doo Rim pelan-pelan
“Kupikir ibumu dan
kakakmulah yang khawatir, bukan aku. Mereka berdualah yang paling takut jika
kita berpisah. Selain itu... bukankah tadi kau bersama seseorang?” tanya KJ
“Memangnya siapa?” jawab
Doo Rim berusaha menyangkal
“Sudahlah!!!! Apa yang kau lakukan? Kau tidak ke dalam?” tanya KJ
“Ayo masuk!” jawab Doo Rim
Mereka pun sampai di depan
ruang reservasi. “Kau tidak bisa menghilang dan bertingkah lagi. Jika kau tidak
cukup kuat memainkan peranmu, kau bisa pergi sekarang juga. Ada banyak orang
yang ingin mengisi tempatmu.” Kata KJ dingin
“Apa ini? Orang ini
benar-benar hanya mementingkan dirinya sendiri. Dan cara bicaranya sangat tidak
terkontrol.” Gumam Doo Rim
“Orang tua kita sedang
menunggu. Kita ke dalam dulu!” jawab Doo Rim tenang. ia pun hendak melangkah
namun sepatunya miring, ia tidak bisa menahan keseimbangan tubuhnya dan hampir
terjatuh, doo Rim pun menarik dasi KJ dan.... tabrakan mulut pun terjadi sodara-sodara
(minjam kata-katanya PM Yool) hehhehehe
Mereka langsung sadar dan
memisahkan diri, mereka kompak membersihkan mulut mereka. Hahhahaha kayak ada
virus aj deh,
“Kau! Apa yang kau
lakukan?” tanya KJ tak terima dengan apa yang terjadi pada bibirnya.
“Beraninya kau menciumku!”
protes Doo rim sambil memegang bibirnya
“Aku tidak menciummu. Kau
yang menciumku.” Jawab KJ membela diri
“Benarkah? Itukah yang
terjadi... Kau harusnya menghindarinya. Bagaimana mungkin kau tidak bisa menghindar
dari situasi seperti tadi?” Doo Rim marah dan mengatai KJ sengaja melakukan ini
(kiss), mereka pun saling tuduh menuduh satu sama lain. hahahhaha
Semuanya nampak menikmati appetizers
(makanan pembuka) mereka. Doo Rim memperhatikan dan ngengir sendirian, saat
menatap KJ ia mencibir “Apa ini? Dia benar-benar mengabaikanku. Kupikir dia
hanya dingin ternyata dia juga kasar. Karena dia, aku bisa saja kehilangan
kesempatanku. Aku tersenyum seperti ini bukan berarti aku senang. Uangku yang
berharga! Apa yang harus kulakukan?
Tiba-tiba handphone Doo Rim berbunyi mengagetkan semua orang, lebih parahnya lagi, ringtone-nya lagu Monster (band Kang In). Tentu saja Kang In langsung berkomentar “Itu lagu Monster di album pertama. Kau suka lagu pop? Kupikir kau hanya suka lagu-lagu klasik karena kau dari jururan piano.”
“Aku menyukai semua lagunya Monster. Aku fansnya.” Ujar
Doo Rim
“Benarkah? Sebentar lagi kami akan konser sebelum
merilis album baru. Kau mau datang?” tanya Kang In
“Bolehkah?” tanya Doo Rim senang
“Tentu saja! Sangat menyenangkan punya keluarga baru. Tidak
satu pun dari keluarga kami yang menyukai lagu-lagu Monster.” Jawab kang In
Nyonya Choi pun tidak menyangkah Yi Kyung fansnya Kang
In. Tuan Choi nampak senang mendengarnya, tapi nyonya Jang dan Yi Hyun tidak
demikian. Doo Rim jadi serba salah karena sudah melakukan kesalahan, ia pun
menjelaskan kalau sebentar lagi mereka akan segera menjadi keluarga jadi ia pikir
itu hal yang penting, seperti mengenal satu sama lain. Tuan Choi membenarkan
perkataan Yi Kyung, nampaknya tuan Choi dan Kang In sudah benar-benar menyukai
Yi Kyung.
Aaahh itu.... ia pun menjelaskan kalau sebentar lagi
mereka akan segera menjadi keluarga jadi ia pikir itu hal yang penting, seperti
mengenal satu sama lain. Ia tersenyum, namun KJ tersenyum sinis melihatnya. Tuan
Choi membenarkan perkataan Yi Kyung, ia memuji Yi Kyung (Doo Rim) yang sudah
berusaha menyukai Kang In. Kang In tersenyum lebar melihat Yi Kyung (Doo Rim).
Nampaknya tuan Choi dan Kang In sudah benar-benar menyukai Yi Kyung. Daebak Doo
Rim
Tiga orang waiterss masuk dan membawa hidangan utama
(sushi), Doo Rim yang melihatnya makanan di depannya nampak bingung. Tuan choi
mempersilahkan mereka makan, Doo Rim semakin bingung bagaimana cara menggunakan
alat makan (sendok, garpu serta pisau) dengan benar.
Tangan kirinya hendak mengambil sendok atau garpu tapi
ia malah bimbang. Ia pun melihat Yi Hyun dan Yi Hyun yang sedari tadi melihat Doo
Rim pun membantunya dengan memperagakan cara memotong sushi dengan benar. Doo
Rim pun mengikutinya.
Saat memakan potongan sushi, Doo Rim nampak menyukai
sensasi rasanya. Ia pun memotong, tuan Choi memperhatikannya dan tersenyum.
“Kau tampaknya sangat menikmati makananmu. Aku tidak
suka dengan wanita yang pilih-pilih makanan. Orang tua bilang kau harus makan
dengan baik agar keberuntungan datang padamu.” Kata tuan Choi
“Tentu saja! Aku tidak pilih-pilih makanan. Aku makan
apa saja.” Jawab Doo Rim namun Kang joo langsung memotong percakapannya “Dia
memberitahuku kalau dia tidak makan ikan.”
“Mana mungkin! Aku makan sushi dan yang...” Doo Rim
berhenti berbicara karena tangan Yi Hyun menahannya. Ny Jang pun berusaha
meralat apa yang di katakan Yi Kyung (Doo Rim)
“Dia akan makan apa saja, tapi sejak dia sakit setelah
makan sushi saat dia kecil. Jadi, akan sulit baginya untuk makan sushi.” Ujar
Ny Jang, Doo Rim yang mendengar itu menelan ludahnya karena sudah keceplosan.
“Sekarang Kang Ju sudah pulang, bagaimana kalau kita
percepat saja pernikahannya? (Ny Jang langsung menoleh kaget mendengarnya) Teman-temanku
semuanya sudah punya cucu. Aku juga ingin mengendong seorang cucu.” Ujar tuan
Kang
“Itu bukan masalah bagi kami tapi Kang Ju baru saja mulai
bekerja dan dia pasti sangat sibuk.” Jawab Ny Jang
“Tidak ada yang perlu dikhawatirkannya. Kita yang akan
mengurus pernikahannya.” Kata Ny Choi, ia pun menghadap tuan Choi dan
mengatakan Ny Jang akan bersamanya mengurus semua rincian pernikahan. Tuan Choi
manggu-manggut namun Ny. Jang ekspresinya langsung berubah tidak tenang. Ia
langsung meneguk air, dan berbalik menatap Yi Hyun. Yi Hyun pun demikian
Makan siang pun selesai, semuanya beranjak keluar
restoran. Ny Choi pamit, Kang Ju kami pulang dulu. Kalian berdua bisa
menghabiskan waktu bersama.
“Hati-hati di jalan!” ucap KJ, Doo Rim pun mengucapkan
sampai jumpa kepada calon mertuanya. Tuan choi berterima kasih dan mengatakan
mereka akan bertemu lagi. Doo Rim mengiyakan
Giliran Ny Jang dan Yi Hyun pamit. Yi Kyung, kamu juga
pulang dulu. Kang Joo pun membungkuk dan mengatakan hati-hati di jalan! Tuan
Choi pun mengajak Nyonya Jang, ayo pergi bersama! Doo Rim nampak takut di
tinggal sendiri.
Saat tinggal mereka berdua, KJ mendekat dan menatap Doo
Rim. Kanapa dia menatapku? Gumam Doo Rim dalam hati.
“Ada yang salah denganmu.” Kata KJ, Doo Rim grogi dan
mengumam Apa? Apa dia tahu?
“Apa kau melakukan sesuatu yang salah? Kenapa kau
menghindar kontak mata denganku?” tanya KJ, Doo Rim yang menghindari kontak
mata dengan KJ langsung melihat KJ dan berkata memangnya aku kenapa?
“Benar, kau sudah melakukan sesuatu yang salah. Tadi
kau seolah-olah menarik tali seekor anjing. Menarik dasiku tanpa permisi. Belum
lagi bibirku... (KJ nampak menyesali apa yg tadi terjadi, kissing) Kau sengaja
melakukan semua itu, kan?” tanya KJ
“Tidak! Itu... (Doo Rim berteriak marah namun
menahannya dan kembali berkata halus) Kau benar-benar lucu, Kang Ju. Hahahahha
(Doo Rim tertawa super cute)”
Kang Joo harus pergi karena ada sesuatu yang harus di urus.
Doo Rim protes kenapa kau di sini jika kau harus pergi? KJ menjawab Itu karena
aku harus berakting seolah-olah kita bersama. Supaya orang tua kita tidak
khawatir. Kenapa? Kau ingin bersamaku? Dengan emosi Doo Rim berkata ya, itu
benar! Namun menimbulkan hujan lokal (muncrat) di wajahnya KJ, LOL
KJ pamit pergi, Doo Rim bernafas lega namun kembali
protes. Ada apa dengan orang itu... Aku tunangannya. Dia bahkan tidak
menawarkan diri mengantarku pulang. Dia memperlakukanku seperti tisu toilet dan
pergi begitu saja. Aish! Sambil mengangkat tangannya
Presdir Kaneko mengenali Yi Kyung (Doo Rim) dan
menyapanya dalam bahasa Jepang. Doo Rim pun menyapa balik namun belum
mengetahui siapa Presdir Kaneko. Presdir Kaneko berkata sambil melihat kalung
Eternal Love yang di pakai Yi Kyung (Doo Rim) “Kau masih memakai kalungnya. Kau
tampak cantik.” Doo Rim nampak mengerti maksud kata-kata Presdir Kaneko karena
sewaktu berbicara mata Presdir Kaneko terus memandang kalung itu. Doo Rim
berkata Ah... Oke! Terima kasih.
“Aku kecewa tidak bertemu denganmu pada saat acara
pelantikan. Aku dengar kau sakit. Apa kau baik-baik saja sekarang?” ungkap
Presdir Kaneko
“Apa yang dikatakan wanita ini?” gumam Doo Rim,
“Bukankah kau tunangan CEO Choi Kang Ju? Kita pernah
bertemu sebelumnya. Kau tidak ingat?” tanya Presdir Kaneko yang sepertinya mengerti
bahasa Korea. Doo Rim kembali menggumam, apa dia mengenal Choi Kang Ju? Apa
yang harus kulakukan? Doo Rim semakin bingung karena kosakata bahasa Jepangnya
terbatas.
Untunglah Yi Hyun kembali, Yi Hyun yang melihat itu pun langsung menyapa Presdir Kaneko. Aku bertemu denganmu saat acara pelantikan. Aku Jang Yi Hyun.
“Ya... Jang Yi Hyun. Senang bertemu denganmu.” Kata
Presdir Kaneko, Doo Rim bernafas legaaaa.
Doo Rim nampak lesuh, ia hanya menunduk lemas. Yi Hyun
berkata bahwa ia tadi begitu gugup dan takut. Untung saja ia kembali masuk.
“Apa hari ini aku membuat banyak kesalahan?” tanya Doo
Rim
“Yang penting kau tidak ketahuan dan kita bisa melewati
hari ini.” jawab Yi Hyun, Doo Rim membenarkan ucapan Yi Hyun tapi ada apa
dengan tunangannya (Kang Joo)? Dia sama sekali tidak mengetahui kalau aku bukan
tunangannya (Yi Kyung)? Sebagai perempuan, aku sangat mengerti perasaan adikmu.
Aku tahu kenapa dia menghilang. Apa gunanya tampan dan kaya? Harus menikah
dengan orang itu... (Doo Rim mencibir KJ) Ini membuatku mengerti bagaimana
rasanya dijodohkan seperti di drama-drama. Ia pun menyadari sudah banyak bicara
dan meminta maaf pada Yi Hyun
“Kau tidak mengatakan hal yang salah. Jadi, jangan
merasa tidak enak!” jawab Yi Hyun tanpa memandang Doo Rim
Doo Rim tak berhenti mendesah saat masuk ke kamarnya.
Ia pun langsung berbaring di atas tempat tidur. Lalu berkata Jantungku masih
berdegup kencang. Haaah, ia pun tiba-tiba mengingat dompet yang ia ambil dari
Bong Sook. Ia mengelurkan kartu kredit Bong Sook dan mengingat Bong Sook
memakai lipstik yang mahal.
“Dia sudah membawa kabur uang orang lain dan tadi dia
ingin ke salon. Tapi kenapa Choi Kang Ju harus muncul di saat seperti itu?”
protes Doo Rim, ia pun mengingat insiden itu (ciuman di lorong) dan memegang
bibirnya.
“Dan bibirku yang sudah kulindungi selama 25 tahun
ini...” sesal Doo Rim
Ny Jang dan Yi Hyun berbicara di dapur, Ny Jang berkata
ia sangat gugup hari ini. Yi Hyun berkata tapi mereka masih bisa melewatinya.
“Aku bahkan harus menyuruh pembantu pergi. Rumah jadi
berantakan. Berapa lama lagi kita harus hidup seperti ini? Tanya Ny Jang
“Kupikir kita akan segera menemukan Yi Kyung tapi
sepertinya butuh waktu lebih lama.” Kata Yi Hyun, Ny Jang yang mendengarnya
langsung beranjak pergi ke kamar. Tanpa mereka sadari Doo Rim mendengar
percakapan mereka.
Pagi harinya Doo Rim sibuk memasak di dapur. Selesai memasak
ia menyiapkan sarapan pagi di atas meja makan. Ny Jang keluar kamar dan Doo Rim
langsung menyapanya. Selamat pagi!
“Apa yang kau lakukan?” tanya Ny Jang heran, Yi Hyun
muncul dan bertanya ada apa, bu?
“Kalian pasti lapar. Silahkan duduk! Aku tinggal
menunggu supnya mendidih (sambil membawa Ny jang duduk) Yi Hyun, kau juga
duduk.” ucap Doo Rim, Ny Jang lalu bertanya kapan kau membuat semua ini?
Doo Rim menjawab di sini dia hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa. Ny Jang tidak perlu memanggil pembantu dan tidak usah khawatir dengan pekerjaan mengurus rumah! ia akan mengurus semuanya mulai dari memasak, mencuci dan membersihkan rumah.
“Tidak usah. Aku bisa mendatangkan pembantu baru ke
rumah ini.” Ucap Ny Jang
“Kalian tidak perlu menghabiskan uang hanya untuk itu. Memang
masih banyak hal yang tidak kuketahui. Tapi dari pengalamanku, aku sudah sering
melakukan pekerjaan yang berat-berat (lalu mengambil sup yang sudah mendidih) taaaa,
aku menggunakan bahan yang ada di kulkas. Aku harap kalian menyukainya.” ucap
Doo Rim
Ny Jang mencobanya dan rasanya enak. Yi Hyun pun
mencoba mencicipi, ia pun mengatakan supnya lebih enak dari masakan bibi. Doo
Rim senang karena mereka menyukainya. ia pun duduk makan bersama. Namun terlihat
Ny jang tidak suka Doo Rim makan bersama mereka.
“Setelah makan, hari ini kita akan latihan intensif.”
Kata Yi Hyun, Doo Rim dengan semangat berkata baik.
Mereka pun latihan, Doo Rim protes karena semua masakan
laut sangat enak. Tapi Yi Kyung bahkan tidak bisa makan gurita dan teripang? Yi
Hyun menjawab bahwa itu adalah yang paling dibencinya. Termasuk cumi-cumi
hidup.
“Saat adikmu sudah kembali, pastikan bawa dia ke
restoranku. Jika dia merasakan enaknya masakan laut, dia pasti akan minta
tambah.” Ucap Doo Rim PD, hehehe
“Tapi dia bisa makan ikan salmon, kaviar dan lobster. Dan
Yi Kyung kami tidak suka manis.” Kata Yi Hyun, Doo Rim malah berkata dia sangat
menyukainya (makanan yang manis).
Yi Hyun melanjutkan, tapi dia makan kue, biskuit dan coklat
hitam yang dibuat dari bahan organik. Buah kesukaannya mangga dan dia juga suka
meneteskan kopinya di tangannya. Dia bisa minum 3 sampai 4 gelas anggur. Dan Yi
Kyung kami...
Yi Hyun tidak jadi melanjutkan kata-katanya karena kaget Doo Rim sedang menatapnya tidak seperti biasanya.
Yi Hyun tidak jadi melanjutkan kata-katanya karena kaget Doo Rim sedang menatapnya tidak seperti biasanya.
“Kau terus saja menyebut "Yi Kyung kami”, “Yi Kyung kami”. Kau memang kakaknya tapi kau tahu segala hal tentangnya. Jika saja Choi Kang Ju memiliki setengah saja dari perhatianmu... jawab Doo Rim, Yi Hyun hanya diam
Yi Hyun memberikan lembaran daftar pohon keluarga Choi
Kang Ju dan juga daftar teman sekolah Yi Kyung. Pastikan kau mengingatnya! Dan
mulai sekarang gunakan ponsel ini! Semua nomor telpon keluarga Choi Kang Ju dan
teman-teman Yi Kyung sudah kumasukkan di sini. Doo Rim tak semangat
mendengarnya.
Tiba-tiba handphone-nya berdering, Doo Rim melihat nama
pemanggilnya langsung terkejut. apa yang harus kulakukan? Ini dari ibunya Choi
Kang Ju!
“Apa yang kau katakan? Cepat angkat!” jawab Yi Hyun
tenang, sebelum mengangkatnya Doo Rim mengatur nafas dan menepuk dadanya.
“Halo, ini aku.”
Pintu gerbang kediaman
keluarga Choi terbuka, Doo Rim pun masuk di sambut butler Jang, selamat datang
Nona Jang! Doo Rim pun membungkuk 180 derajat memberi hormat, ia kaget sendiri
dengan sikapnya. Hehehe
Butler Jang mempersilahkan
Doo Rim (Yi Kyung) berjalan lebih dulu tapi Doo Rim malah menunduk sehingga
butler Jang yang berjalan di depannya. Ia pun membungkuk hormat kepada 2
pelayan yang berdiri di depan pintu gerbang ke dua. Kalau Yi Kyung pasti tidak
akan sehormat ini sama pelayan. ^^
Doo Rim yang melihat rumah Kang Joo yang begitu besar, unik dan mewah seperti kediaman raja Joseon pun terkagum-kagum. Rumah keluarga orang kaya memang sangat berbeda, ini seperti istana. Butler Jang lalu memanggilnya, ia pun lari terbirit-birit. Hehehe
Ny Choi memberikan daftar
mengenai Kang Ju. Dan menyuruh Yi Kyung (Doo Rim) harus tahu bagaimana cara mendukung
Kang Ju seperti menjadi bayangannya. Makanan yang disukainya dan tidak
disukainya. Bukan cuma selera makannya tapi juga merek pakaiannya, parfum yang
dipakainya, dan segala macam yang dipakainya, semua rinciannya ada di daftar
ini. Itu akan membantu. Yi Kyung (Doo Rim) pun mengiyakan
“Dan ini adalah daftar acara dan upacara keluarga. Jika kau menjadi menantu Grup Taeyang kau harus mengingat semua tanggal itu.” Kata Ny Choi. Kali ini di iyakan Yi Kyung (Doo Rim) ia melihat-lihat daftarnya namun Ny choi melanjutkan pembicaraannya.
“Akan kupersingkat. Kang
Ju ditakdirkan melakukan hal-hal besar. Dia butuh wanita yang bisa melakukan
segalanya dengan baik di rumah dan di luar rumah. Kejadian di saat acara
pelantikan, aku harap itu tidak akan terjadi lagi. Perhatikan juga cara
bertutur kata dan tingkah lakumu dimanapun kau berada karena banyak yang mengawasimu.
Kau mengerti?” tanya Ny Choi
“Ya. Aku akan lakukan yang
terbaik agar kau tidak kecewa.” Jawab Doo Rim lalu tersenyum paksa
“Tinggallah makan malam!
Kang Ju bilang dia akan segera pulang. Pergilah lihat-lihat kamar Kang Ju! Aku
akan memanggilmu saat makan malamnya siap.” Kata Ny Choi, langsung di iyakan
Doo Rim. hehehe
Doo Rim membuka pintu
kamar Kang Joo. tengok kiri, tengok kanan apa ada orang, udah kayak polisi aja.
Hehe “Wooow,, Luas kamar ini
seperti di gym.” Ia pun melempar jaketnya ke atas tempat tidur Kang Joo.
Dan menuju ruang ganti, aiiieee ini semua apa? Ia pun membuka sebuah lemari kecil yang berisi koleksi jam tangan KJ, waaoooo dan melihat koleksi koleksi pakaian KJ, Oh astaga! Sambil memegang semua pakaian Kang Joo.
*geleng-geleng kepala aja liat Doo Rim, hehehe ^^
Dan menuju ruang ganti, aiiieee ini semua apa? Ia pun membuka sebuah lemari kecil yang berisi koleksi jam tangan KJ, waaoooo dan melihat koleksi koleksi pakaian KJ, Oh astaga! Sambil memegang semua pakaian Kang Joo.
*geleng-geleng kepala aja liat Doo Rim, hehehe ^^
Ia pun beralih ke lemari pajangan, di sana ada beberapa foto Kang yang di pajang. Doo Rim pun menyebut nama KJ dan menantang fotonya. Matanya memandang senang saat melihat topi anggar di depannya, bagusnya, langsung mencoba memakainya. Ia pun mengambil pedang untuk main anggar. (jadi ingat lee Shin di Princess Hours)
Ia menikmati bermain
anggar seorang diri dan menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur Kang Joo tepat
di atas remot sound system, alhasil music berbuunyi. Ia kaget dan bingung
mencari-cari di mana sumber suara itu.
Dan seorang pria tampan muncul di hadapannya, Choi Kang Ju. Dengan kesal Kang Joo menekan remot, Kang Joo langsung membuka topi anggarnya dari kepala Yi Kyung (Doo Rim). Kau siapa? Apa sebenarnya kau seperti ini?
Dan seorang pria tampan muncul di hadapannya, Choi Kang Ju. Dengan kesal Kang Joo menekan remot, Kang Joo langsung membuka topi anggarnya dari kepala Yi Kyung (Doo Rim). Kau siapa? Apa sebenarnya kau seperti ini?
(Bersambung ke episode 2
bagian 2)
okey... :)
BalasHapus